Terima kasih sudah mengikuti kisah Dewa Immortal naga Emas sampai Tamat. Sampai jumpa di kisah Pendekar Aneh yang semakin seru ceritanya ... Jakarta, 8 Desember 2024 Zhu Phi
"BERHENTI ...!"Terdengar teriakan beberapa pendekar yang mengejar tiga bayangan putih yang melesat sangat cepat di lembah yang sangat indah.Lembah yang sangat terkenal di Dunia Persilatan Negeri Ming.Kejar-kejaran ini berlangsung di sepanjang jalan yang ditumbuhi pohon maple dan pohon pear yang indah, tapi keindahan pemandangan ini hancur oleh lesatan kekuatan energi tiga bayangan putih ini.Tiga bayangan putih ini juga tidak menghiraukan teriakan tiga pendekar yang mengejar mereka. Bahkan sebenarnya mereka menganggap remeh ketiga pendekar ini dan mempermainkannya."BERHENTI ATAU MATI!"Teriakan ancaman dari salah satu pendekar tidak membuat tiga bayangan putih ini gentar dan berhenti untuk menyerah.Bahkan ....BLAST!Salah satu bayangan putih ini berbalik dan memukul jarak jauh yang mengeluarkan sinar putih ke arah tiga pendekar ini."Kurang ajar! Mereka menggunakan ilmu iblis untuk melawan kita!" seru salah satu pendekar yang mengejar tiga bayangan putih ini."Sayang sekali, Ket
Pedang Naga Emas ....Pedang yang pernah sangat menghebohkan dunia persilatan ini, kini berpindah tangan dari tempat penyimpanan rahasia di Lembah Naga Emas ke tangan Assassin Immortal yang sepertinya mencuri pedang pusaka ini.Pedang Naga Emas ini awalnya merupakan milik Pendekar Pedang Naga Emas Zhou Shen, yang kini dijuluki Pendekar Naga Putih karena memiliki Pedang Naga Putih yang bisa mengeluarkan Naga Putih setelah meninggalkan kemegahan yang ditawarkan oleh Naga Emas di dalam Pedang Naga Emas."Serahkan Pedang Naga Emas! Kalian tidak berhak mengambilnya!" seru Pendekar Golok Naga yang dengan gencar menyerang Assassin Immortal yang mencuri Pedang Naga Emas ini. Pendekar Golok Naga adalah pendekar yang bertanggung jawab terhadap Lembah Naga Emas selama perginya Dewi Naga Emas. Xiu Juan memberi kepercayaan penuh padanya untuk menjaga lembah ini selama dia pergi bersama Zhou Shen. Menurut Dewi Naga Emas, tidak ada pendekar ataupun kultivator manapun yang berani mengacau di Lembah
Gadis Assassin Immortal sudah bersiap memasuki cincin dimensi untuk keluar dari Lembah Naga Emas.Dia sangat meremehkan kemampuan tiga Pendekar lembah Naga Emas.Tanpa dia sadari, kalau tidak semudah itu untuk keluar dari Lembah Naga Emas setelah mencuri Pedang Naga Emas.Pedang Naga Emas merupakan harta yang tak ternilai harganya bagi Dewi Naga Emas. Apabila sampai hilang dari tempaat penyimpanan atas pengawasan Tiga Pendekar Lembah Naga Emas, maka nyawa mereka menjadi taruhannya.Dewi Naga Emas yang terkenal kejam, tidak akan segan-segan mencabut nyawa mereka apabila diketahui mereka lalai melaksanakan tugas penting untuk menjaga keamanan Lembah Naga Emas, terutama mengamankan Pedang Naga Emas selama dia pergi meninggalkan lembah ini."Jangan lari! Kembalikan Pedang Naga Emas!"Pendekar Golok Naga yang berpakaian merah ini langsung menyerang tubuh gadis Assassin Immortal ini serta berusaha merebut Pedang Naga Emas, sedangkan dua pendekar lainnya menghalangi dua Assassin Immortal ini
Tiba-tiba Pedang Naga Emas ini sudah berpindah tangan. Pedang Naga Emas secara ajaib sudah hilang dari genggaman Assassin Immortal wanita ini dan sekarang berada di tangan pemuda ini."Siapa Kau?" tanya Assassin Immortal wanita yang kewalahan menghadapi pemuda berpakaian serba warna emas ini.Serangan pemuda ini menunjukkan serangan kultivator tingkat tinggi yang sudah berada di ranah Bodhisatva level 9.Wajah pemuda berjubah emas ini masih muda tapi sudah memiliki kekuatan Qi yang sangat mematikan apabila tidak sanggup untuk menahan tekanan energi yang sedemikian kuatnya ini."Aku, Ryu Zhen yang biasa dikenal sebagai Pendekar Naga Emas! Aku datang mengambil kembali Pedang Naga Emas yang memang menjadi milikku!" sahutnya."Pendekar Naga Emas? Aku baru dengar! Kalau Pendekar Pedang Naga Emas memang sudah terkenal di dunia persilatan Negeri Ming ini, tapi bukan kau pendekarnya!" kata Assassin Immortal wanita ini agak mengejek pemuda berjubah emas ini.Assassin Immortal wanita ini terus
Tingkatan Kultivasi dibagi menjadi 8 ranah, dengan masing-masing ranah memiliki 9 level pencapaian untuk melangkah ke ranah selanjutnya :1. Fana2. Body Tempering3. Human Cultivation4. Ilahi5. Immortal6. Emperor of Immortal7. Supreme Immortal8. God of ImmortalDewa Immortal merupakan ranah tertinggi yang mustahil untuk dicapai dan hanya menjadi legenda belaka.Tingkatan tertinggi yang mampu dicapai manusia adalah Kaisar Immortal yang berada di ranah keenam.Untuk tingkatan Kultivasi Kegelapan hanya memiliki 5 ranah yang memiliki 5 level pencapaian yaitu,1. Human Body Tempering2. Semi-Devil Cultivation3. Darkness Emperor4. Darkness Immortal5. God of DarknessManusia biasa yang mendalami kultivasi kegelapan hanya sanggup mencapai Darknest Emperor yang memiliki setengah keabadian. Untuk ranah Darknest Immortal dan God of Darkness hanyalah mitos belaka yang belum pernah dicapai oleh siapapun.Kultivator yang mendalami kedua kultivasi ini kebanyakan mencapai keabadian melalui k
Teknik Kultivasi Roh merupakan teknik kultivasi yang baru dikembangkan oleh Dewa-Dewa Immortal agar mereka bisa memanfaatkan roh mereka untuk melakukan kultivasi.Teknik Kultivasi Roh hanya mampu dilakukan oleh Kultivator yang minimal mencapai ranah Immortal.Tingkatan dalam Kultivasi Roh terdiri dari 3 ranah saja dengan 7 level pencapaian yaitu :1. Spirit2. Invisible Spirit3. AshuraImmortal dan Dewa Immortal yang mendalami kultivasi roh, hanya sanggup di ranah Spirit saja, yang memungkinkan mereka memisahkan roh dari tubuh mereka dengan sadar untuk melakukan kultivasi.Invisible Spirit memungkinkan Immortal untuk menghilang dari pandangan manusia.Ashura membuat Immortal memiliki tubuh tanpa fisik dan batas, yang merupakan kekuatan terbesar di dalam dunia kultivasi.*****"Pedang Es Abadi!"Gadis Assassin ini langsung menciptakan dua pedang es dari elemen Qi yang dimilikinya, kemudian dengan serangan yang kuat diarahkan ke tubuh Pendekar Naga Emas yang masih tidak bergeming. Bahk
Putri Qin Feng agak terkejut mendengar ucapan Pendekar Naga Emas ini karena setahunya Naga Emas sudah tewas saat pertarungan besar di Negeri Ming ini. Kisah kehebatan Pedang Naga Emas dan Naga Emas inilah yang membuat mereka datang ke Lembah Naga Emas untuk mencuri pedang pusaka kerajaan mereka ini.Setelah sekian lama mencari tanpa tentu arah, suatu kejadian yang mengetarkan Negeri Assassin ini membuat dunia yang semula tidak mereka ketahui menjadi terbuka lebar. Pengorbanan Naga Emas memang menjadi kisah yang bukan hanya terkenal di Negeri Ming tapi sudah merambah sampai dunai dan dimensi lainnya."Bukannya Naga Emas sudah tewas? Kenapa kamu masih mencari Naga Emas ini?" tanya Putri Qin Feng yang masih penasaran.Tubuh Naga Emas jelas meledak berkeping-keping di atas langit saat menahan pusaran energi penghancur semesta dari Pendekar Naga Emas penerus Zhou Shen.Ryu Zhen mengelengkan kepalanya. "Naga Emas belum mati! Dia hanya tidak ingin mengikuti Pendekar Zhou yang telah menghiana
Sadar kalau akan kehilangan Pedang Naga Emas untuk selama-lamanya apabila membiarkan Pendekar Naga Emas ini pergi, Qing Feng mulai bersiasat terhadap Ryu Zhen.Dia merujuk kepada sosok yang tengah dicari oleh Dewa Immortal Naga Emas ini yaitu Naga Emas."Aku bisa membantumu mencari Naga Emas kalau kamu mengizinkanku untuk ikut bersamamu!" seru Putri Qin Feng sambil memasang wajah manjanya kepada Ryu Zhen agar Dewa Immortal ini langsung menyetujui permintaannya saat melihat wajah manisnya yang sedang tersenyum manja.Tapi, harapannya hanyalah menjadi harapan kosong belaka karena Ryu Zhen tidak terpancing oleh siasat putri manjanya yang ampuh terhadap pria manapun.Ryu Zhen malahan memandang curiga terhadap Putri Assassin ini. "Sejak kapan dia mau membantuku? Tapi, aku penasaran juga dengan siasatnya untuk merebut Pedang Naga Emas ini kembali," batin Pendekar Naga Emas ini.Putri Qin Feng masih menunggu jawaban dari Ryu Zhen. "Bagaimana? Kamu setuju?" tanyanya penuh harap sambil tetap t
Kemenangan besar yang diraih Negeri Ming tidak serta merta membuat negeri ini aman. Raja Dunia Persilatan yang mulai melihat kelemahan Negeri Ming mulai bergerak untuk menguasai Negeri Ming sehingga Negeri Ming akhirnya terbagi menjadi lima daerah kekuasaan yaitu :Dewa Racun Utara/Zhao Yun : Raja Dunia Persilatan Distrik Utara MingPendekar Pedang Barat/Chen Tian : Raja Dunia Persilatan Distrik Barat MingDewi Naga Timur/Liu Yin : Ratu Dunia Persilatan Distrik Timur MingPendekar Mabuk Selatan/Zhao Long : Raja Dunia Persilatan Distrik Selatan MingKaisar Bela Diri Pusat/Huang Ming : Raja Dunia Persilatan Distrik Pusat MingZhou Shen yang akhirnya memilih Sasha untuk menjadi pasangan hidupnya, kembali ke Eternity Nirvana bersama cinta sejatinya, membawa dendam membara di hati Dewi Naga Emas.Kepergian Zhou Shen ke Eternity Nirvana inilah yang membuat Negeri Ming terbagi menjadi lima kekuasaan besar yang dipimpin oleh masing-masing Raja Dunia Persilatan.Putri Qian Feng akhirnya memaafk
Kekalahan Naga Shankar adalah pukulan telak bagi Khan Agung. Sang raja Mongol, yang dikenal sebagai penguasa tak terkalahkan, berdiri di atas medan perang yang kini mulai berbalik melawan dirinya. Namun, amarahnya tidak surut. Dengan tatapan penuh kebencian, dia mengangkat tangannya ke langit, melafalkan mantra kuno yang menggema seperti gemuruh badai."Aku tidak akan kalah di tangan kalian, manusia lemah!" serunya, suaranya mengguncang bumi. Dari balik langit yang mulai memerah, aura hitam pekat berkumpul di sekeliling tubuh Khan Agung. Di kejauhan, sosok naga berwarna hitam legam dengan mata merah membara muncul dari balik awan.“Naga Hitam Tiamat!” seru Sasha dengan kengerian di wajahnya.Semua pasukan Ming dan Eternity Nirvana terpaku, termasuk Zhou Shen. Naga itu tidak hanya besar tapi ia adalah legenda, makhluk purba yang dianggap sebagai perwujudan kehancuran.“Zhou Shen, kita harus menghentikannya sebelum dia menghancurkan semuanya!” seru Kalindra, pedangnya menyala dengan kek
Saat pertarungan memuncak, medan perang menjadi ajang pertunjukan kekuatan yang melampaui batas manusia. Naga Shankar, raksasa hitam yang kini mengamuk, menyerang pasukan Ming tanpa henti. Kepakan sayapnya menciptakan badai yang menggulingkan barisan pertahanan, sementara api birunya membakar segala yang disentuhnya.Zhou Shen berdiri di hadapan Zhang Ming. Nafas mereka berat, masing-masing menggenggam senjata dengan penuh kebencian. "Kau mengkhianati segalanya, Zhang Ming. Aku akan memastikan kau tidak melangkah lebih jauh!""Pengkhianatan?" Zhang Ming terkekeh, suaranya penuh ejekan. "Aku melakukan apa yang harus kulakukan untuk bertahan hidup. Kau hanya anak kecil yang terjebak dalam masa lalu. Lihatlah siapa yang menjadi pemenang sekarang!"Zhang Ming meluncur ke depan dengan kecepatan yang sulit diikuti mata biasa. Pedangnya, yang berselimut aura kegelapan, menebas ke arah Zhou Shen. Namun, Zhou Shen, dengan reflek yang terlatih selama bertahun-tahun, menangkis serangan itu denga
Di tengah kemegahan Istana Mongol, Khan Agung duduk di atas takhta emasnya, wajahnya gelap seperti badai yang mengancam. Suara dentang lonceng perang bergema di seluruh aula, menandakan bahwa amarah sang raja telah mencapai puncaknya.“Shanxi tidak boleh berdiri setelah ini!” bentak Khan Agung, suaranya menggema keras. “Aku tidak akan membiarkan Negeri Ming memandang rendah kekaisaranku. Siapkan Naga Shankar. Kita akan menyapu Shanxi hingga menjadi abu!”Di hadapan Khan Agung, Ryu Zhen berdiri dengan kepala tertunduk, meskipun matanya memancarkan api dendam. Kekalahan di Shanxi telah menghancurkan egonya, tetapi itu juga membakar tekadnya untuk membuktikan bahwa ia adalah pendekar sejati.“Aku akan menuntaskan semuanya,” katanya lirih namun penuh keyakinan. “Aku akan menghancurkan Zhou Shen dan saudara kembarku. Dendam lama ini akan berakhir di medan perang berikutnya.”*****Kota Shanxi kembali dilanda kekacauan saat ribuan pasukan Mongol menyerbu di bawah naungan malam. Namun, yang
“Aku tidak akan lupa penghinaan ini, Ryu Zhin,” gumamnya dengan nada berapi-api, matanya membara penuh tekad. “Kita akan bertemu lagi, dan kali itu kau tidak akan selamat!”Di sisi lain, kemenangan ini tidak dirayakan dengan gegap gempita. Zhou Shen memimpin para pasukan naga yang masih utuh untuk mengevakuasi Shanxi dari kerusakan lebih lanjut. Sasha dan Kalindra, meskipun memimpin dengan karisma luar biasa, menyadari bahwa medan perang ini hanya sebagian kecil dari ancaman besar yang sedang berkembang.Zhou Shen berjalan mendekati Zixuan yang kini duduk di punggung Meraharani yang terluka. Naga merah itu mengerang pelan, napasnya berat, namun tatapannya tetap tajam. Zixuan memandang Zhou Shen dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.“Kau datang tepat waktu, seperti biasanya,” ujar Zixuan, mencoba tersenyum meski wajahnya memucat.“Kau bertahan lebih lama dari yang kuduga,” balas Zhou Shen, suaranya tenang namun penuh penghargaan. “Tidak mudah melawan naga emas dan Ryu Zhen.”Zixuan me
Setelah berhasil mendapatkan Nagarium dan menyegel perjanjian damai antara Heaven Eden dan Eternity Nirvana, Queen Savitri merasa utangnya kepada Zhou Shen tak akan terbalas dengan mudah. Di dalam hati, dia tahu ada rasa yang lebih dalam—sebuah cinta yang perlahan tumbuh terhadap Pendekar Naga Putih itu.Namun, Zhou Shen tetap memandang lurus pada tujuannya. Dia harus menemukan Paman Zhang, pria yang kini terungkap sebagai pembunuh orang tuanya. Kebencian yang membara di dalam dirinya membuatnya menolak untuk menyerah pada perasaan apa pun, termasuk cinta.Di aula besar kerajaan, Queen Savitri memanggil Zhou Shen dan menyerahkan Artefak Naga Waktu, sebuah artefak kuno yang mampu membuka portal waktu dan mengembalikan Zhou Shen ke masanya. "Dengan ini," ujar Savitri, suaranya bergetar, "kau bisa kembali dan menghadapi takdirmu di masa depan. Aku ingin kau tahu, Zhou Shen, aku akan selalu mendukungmu."Namun, Zhou Shen mengejutkan semua orang dengan keputusannya. "Aku tak bisa kembali s
Langit Shanxi memerah oleh api dan energi yang melesat dari pertarungan sengit antara naga merah Meraharani dan naga emas yang dikendarai Ryu Zhen. Namun, kekuatan gabungan naga Mongolia dan kehebatan Ryu Zhen perlahan memukul mundur para penjaga Shanxi. Meraharani terluka parah, sayapnya compang-camping, dan Arlang terempas ke tanah dengan raungan lemah.Zixuan berdiri di punggung Meraharani yang limbung, darah mengalir dari luka di lengannya. Napasnya berat, namun matanya tetap menatap Ryu Zhen yang bersiap mengakhiri perlawanan mereka."Ini akhirnya, Putri Zixuan," ujar Ryu Zhen, mengangkat pedangnya yang bercahaya emas. "Shanxi akan jatuh, dan kau akan menyaksikan kehancurannya!"Namun, sebelum pedangnya terayun, langit mendadak terbelah oleh kilatan cahaya putih. Dari celah dimensi yang terbuka di tengah angkasa, seekor naga putih raksasa muncul. Ia bergerak dengan kecepatan luar biasa, seperti bayangan yang tak dapat dilacak. Dengan raungan yang mengguncang bumi, naga itu mengha
Pemanah menarik busur mereka, api membara di ujung panah. Ketika pasukan musuh mendekat, aba-aba diberikan, dan panah-panah itu dilepaskan, melesat seperti hujan meteor ke arah barisan depan Mongolia. Suara panah menghantam perisai dan tubuh terdengar nyaring, namun pasukan musuh terus maju, tidak terhentikan.Di sisi lain, Zixuan mengeluarkan sesuatu dari kantong kecil di ikat pinggangnya—sebuah kristal berwarna biru kehijauan. Itu adalah Artefak Jiwa Langit, peninggalan kuno yang mampu memanggil kekuatan besar, tetapi dengan harga yang mahal."Aku tidak punya pilihan lain," gumamnya. Ia mengangkat kristal itu tinggi-tinggi, memusatkan energinya. Angin di sekitar Zixuan berputar kencang, rambutnya melayang, dan suara gemuruh datang dari dalam kristal itu. Cahaya biru terang meledak, menarik perhatian semua orang, termasuk Darjikhun.Di kejauhan, salah satu naga penjaga, seekor naga putih dengan tubuh yang ramping dan gerakan anggun, mendekati Zixuan. Namanya Arlang, naga angin yang d
Pertarungan di langit Shanxi dimulai dengan ledakan besar. Meraharani menerjang dengan kekuatan yang luar biasa, mulutnya terbuka, menyemburkan api merah menyala yang menembus langit kelabu. Naga hitam Mongolia menghindar dengan manuver tajam, sayapnya yang besar menciptakan pusaran angin yang membuat debu dan batu kecil beterbangan di bawah. Raungan mereka menggema, memenuhi udara dengan ketegangan dan kengerian.Di atas tembok kota, para pemanah Shanxi bersiap, busur mereka terangkat, ujung panah mengarah ke naga Mongolia. Perwira yang memimpin mereka, seorang pria dengan wajah keras dan mata tajam, berteriak, "Tunggu aba-aba dari Tuan Putri! Jangan tembak sebelum waktunya!"Di alun-alun, Zixuan memejamkan matanya sesaat, menghubungkan pikirannya dengan Meraharani. Ia tidak hanya memanggil naga itu, tetapi juga menyatukan tekad mereka. Suara Meraharani menggema dalam benaknya, tenang namun penuh kekuatan."Aku bersamamu, Zixuan. Kita tidak akan kalah."Di langit, naga hitam meluncur