Tiba-tiba Pedang Naga Emas ini sudah berpindah tangan. Pedang Naga Emas secara ajaib sudah hilang dari genggaman Assassin Immortal wanita ini dan sekarang berada di tangan pemuda ini.
"Siapa Kau?" tanya Assassin Immortal wanita yang kewalahan menghadapi pemuda berpakaian serba warna emas ini.Serangan pemuda ini menunjukkan serangan kultivator tingkat tinggi yang sudah berada di ranah Bodhisatva level 9.
Wajah pemuda berjubah emas ini masih muda tapi sudah memiliki kekuatan Qi yang sangat mematikan apabila tidak sanggup untuk menahan tekanan energi yang sedemikian kuatnya ini.
"Aku, Ryu Zhen yang biasa dikenal sebagai Pendekar Naga Emas! Aku datang mengambil kembali Pedang Naga Emas yang memang menjadi milikku!" sahutnya."Pendekar Naga Emas? Aku baru dengar! Kalau Pendekar Pedang Naga Emas memang sudah terkenal di dunia persilatan Negeri Ming ini, tapi bukan kau pendekarnya!" kata Assassin Immortal wanita ini agak mengejek pemuda berjubah emas ini.
Assassin Immortal wanita ini terus melanjutkan hinaannya, "Seranganmu menunjukkan kalau kamu ini Kultivator ... kenapa mengaku sebagai Pendekar? Apa ilmu bela dirimu sedemikian rendahnya sampai kamu mengaku sebagai pendekar?"
Namun, hinaan dari Assassin Immortal wanita ini tidak membuat kemarahan Ryu Zhen meledak-ledak. memang terlihat rasa kesal tapi berhasil diatasi dengan senyuman terpaksa darinya.
"Aku ini Pendekar Naga Emas yang sebenarnya, bukan Pendekar Pedang Naga Emas gadungan yang kalian anggap hebat itu! Aku ini pemilik Pedang Naga Emas yang kamu curi dari Lembah Naga Emas! Selama ini aku biarkan karena aman dijaga oleh Dewi Naga Emas, tapi tidak untuk dicuri olehmu!" sahut pemuda berjubah emas ini.
"Cuih! hanya pendekar kelas bawah saja berani mengaku sebagai pemilik Pedang Naga Emas! Kalau kultivator baru berkelas!"
Wajah pemuda berjubah emas ini lama kelamaan tampak kesal dengan hinaan yang dilontarkan oleh Assassin Immortal wanita ini. "Suka-suka aku mau mengaku sebagi pendekar atau Kultivator! Tidak ada bedanya!" ujarnya.
"Seharusnya kamu sebut dirimu Kultivator Naga Emas atau Immortal Naga Emas karena ranah Bodhisatva tingkat 9 yang kamu miliki sudah melebihi kemampuan Immortal ... lagian Pedang Naga Emas bukan milikmu, tapi milik Kerajaan Assassin yang telah lama dicuri!" sahut Assassin Immortal wanita ini. "Kembalikan pedang ini padaku!"Wajah yang tertutup kain ini menunjukkan rasa kesal dari tatapan mata Assassin Immortal wanita ini.
"Raja Negeri Assassin yang mencurinya dari kerajaan kami saat terjadi pertempuran antara Negeri Naga Emas dengan Negeri Assassin. Aku sudah lama mencari Pedang Naga Emas yang sudah ratusan kali berpindah tangan!" jelas Ryu Zhen. Wajahnya semakin tidak senang dengan ucapan Assassin Immortal wanita ini.
"Bohong! Sudah lama Pedang Naga Emas menjadi milik kerajaan kami! Tidak mungkin ada Negeri Naga Emas, semua hanya karanganmu saja!" sahut Assassin Immortal Wanita ini.
Pemuda berjubah emas yang mengaku sebagai Pendekar Naga Emas ini akhirnya benar-benar kehilangan kesabaran juga. "Siapa bilang tidak ada Negeri Naga Emas? Aku akan membawamu ke sana, agar kamu bisa melihat dengan mata kepalamu sendiri keindahan negeri kami sebelum diserang oleh Raja Assassin! Tidak akan aku kembalikan Pedang Naga Emas ini padamu!"
Assassin Immortal Wanita ini mulai berpikir keras untuk membujuk Pendekar Naga Emas ini agar mau mengembalikan Pedang Naga Emas. Kemampuan Pendekar atau Immortal ini terlalu kuat untuk dihadapi olehnya.
"Apa kamu ini sudah termasuk Dewa Immortal? Suatu ranah yang mustahil dicapai oleh siapapun karena hanya kematian yang akan menjadikan seseorang menjadi Dewa Immortal, apalagi tingkatanmu sudah mencapai ranah Bodhisatva tingkat 9!"
"Terserah kamu mau sebut aku ini apa ... aku tidak peduli!" jawab Ryu Zhen. Pendekar Naga Emas ini tidak terpengaruh sama sekali dengan pujian Assassin Immortal wanita ini.
"Dewa Immortal Naga Emas lebih cocok untukmu daripada Pendekar Naga Emas!" kata Assassin Immortal wanita ini. Dia berusaha membangun kepercayaan dengan Ryu Zhen.
"Aku datang ke Negeri Ming bukan hanya mencari Pedang Naga Emas saja, tapi juga Naga Emas yang telah lama menghilang!" ujar Ryu Zhen.
"Naga Emas? Setahuku Naga Emas sudah tewas saat membela negeri tidak berguna ini!" sahut Assassin Immortal Wanita.
"Jangan menghina Negeri Ming, Tuan Putri! Negeri ini melahirkan pendekar-pendekar hebat yang belum tentu bisa kamu kalahkan! Ha-ha-ha ... siapa bilang Naga Emas sudah tewas?"
"Seluruh negeri Ming ini juga sudah tahu kalau Naga Emas tewas saat menghalangi salah satu Assassin Immortal yang kami kirim untuk mencuri Pedang Naga Emas! Sayangnya, dia berhianat dengan menggunakan Pedang Naga Emas untuk dirinya sendiri!" jelas Assassin Immortal Wanita.
Pemuda bernama Ryu Zen ini tersenyum kepada Assassin Immortal wanita ini, tanpa rasa dendam sedikit pun tapi menyimpan aura yang sangat kuat.
"Siapa namamu, Tuan Putri?" tanyanya. Assassin Immortal wanita ini sempat bingung dan khawatir kalau pemuda ini mengetahui identitasnya tapi akhirnya dia memutuskan menjawab pertanyaan Ryu Zhen."Untuk apa kau menanyakan namaku? Kembalikan Pedang Naga Emas maka akan aku beritahukan namaku!" sahut Assassin Immortal Wanita ini.
"Bukan begitu caranya, Tuan Putri!" ujar Ryu Zhen.
"Kembalikan Pedang Naga Emas!" seru Panglima Sheng sambil mengirimkan pukulan jarak jauh ke arah pemuda yang mengaku sebagai Pendekar Naga Emas ini.
Ryu Zhen yang berada beberapa tingkat kultivasi di atas Panglima Sheng, tidak kesulitan untuk menghindari serangan tapak darinya.
"Angin Maut!"
Ryu Zhen menghembuskan angin dari mulutnya yang berubah menjadi angin kencang yang mengandung butiran air tajam yang mematikan apabila menembus tubuh.
"Panglima Sheng! Jangan melawan pemuda ini! Kita bukan tandingannya!" seru Assassin Immortal Wanita ini sambil mengeluarkan serangan balasan menangkis serangan Ryu Zhen terhadap Panglima Sheng.
"Dark Spear!"
Telapak tangan Assassin Immortal Wanita berputar mengeluarkan aura hitam yang dikibaskannya ke arah serangan Ryu Zhen. Aura hitam yang mengandung mata tombak tajam yang terbentuk dari aura hitam, langsung menghantam butiran air tajam dari Pendekar Naga Emas ini.
BOOOM!
Ledakan besar langsung terjadi yang membuat Assassin Immortal Wanita terpental mundur, sedangkan Ryu Zhen tidak bergeming dari tempatnya.
Menyadari kalau Ryu Zhen tidak akan bisa dikalahkan, Assassin Immortal Wanita ini memilih jalan diplomasi dengan memberitahukan namanya kepada pemuda ini.
"Aku ini Putri Qin Feng yang ditugaskan Master Assassin untuk membawa pulang Pedang Naga Emas ... serahkan Pedang Naga Emas ini kepada kami!" perintah Putri Qin Feng.Ryu Zhen hanya tersenyum saja melihat kegalakan dari Putri Qin Feng ini.
"Ternyata Putri Kerajaan Assassin, pantas saja dilindungi oleh pengawal yang hebat! Aku hanya akan menyerahkan Pedang Naga Emas ini kalau Kau bisa mengalahkanku!" ujarnya.
Tingkatan Kultivasi dibagi menjadi 8 ranah, dengan masing-masing ranah memiliki 9 level pencapaian untuk melangkah ke ranah selanjutnya :1. Fana2. Body Tempering3. Human Cultivation4. Ilahi5. Immortal6. Emperor of Immortal7. Supreme Immortal8. God of ImmortalDewa Immortal merupakan ranah tertinggi yang mustahil untuk dicapai dan hanya menjadi legenda belaka.Tingkatan tertinggi yang mampu dicapai manusia adalah Kaisar Immortal yang berada di ranah keenam.Untuk tingkatan Kultivasi Kegelapan hanya memiliki 5 ranah yang memiliki 5 level pencapaian yaitu,1. Human Body Tempering2. Semi-Devil Cultivation3. Darkness Emperor4. Darkness Immortal5. God of DarknessManusia biasa yang mendalami kultivasi kegelapan hanya sanggup mencapai Darknest Emperor yang memiliki setengah keabadian. Untuk ranah Darknest Immortal dan God of Darkness hanyalah mitos belaka yang belum pernah dicapai oleh siapapun.Kultivator yang mendalami kedua kultivasi ini kebanyakan mencapai keabadian melalui k
Teknik Kultivasi Roh merupakan teknik kultivasi yang baru dikembangkan oleh Dewa-Dewa Immortal agar mereka bisa memanfaatkan roh mereka untuk melakukan kultivasi.Teknik Kultivasi Roh hanya mampu dilakukan oleh Kultivator yang minimal mencapai ranah Immortal.Tingkatan dalam Kultivasi Roh terdiri dari 3 ranah saja dengan 7 level pencapaian yaitu :1. Spirit2. Invisible Spirit3. AshuraImmortal dan Dewa Immortal yang mendalami kultivasi roh, hanya sanggup di ranah Spirit saja, yang memungkinkan mereka memisahkan roh dari tubuh mereka dengan sadar untuk melakukan kultivasi.Invisible Spirit memungkinkan Immortal untuk menghilang dari pandangan manusia.Ashura membuat Immortal memiliki tubuh tanpa fisik dan batas, yang merupakan kekuatan terbesar di dalam dunia kultivasi.*****"Pedang Es Abadi!"Gadis Assassin ini langsung menciptakan dua pedang es dari elemen Qi yang dimilikinya, kemudian dengan serangan yang kuat diarahkan ke tubuh Pendekar Naga Emas yang masih tidak bergeming. Bahk
Putri Qin Feng agak terkejut mendengar ucapan Pendekar Naga Emas ini karena setahunya Naga Emas sudah tewas saat pertarungan besar di Negeri Ming ini. Kisah kehebatan Pedang Naga Emas dan Naga Emas inilah yang membuat mereka datang ke Lembah Naga Emas untuk mencuri pedang pusaka kerajaan mereka ini.Setelah sekian lama mencari tanpa tentu arah, suatu kejadian yang mengetarkan Negeri Assassin ini membuat dunia yang semula tidak mereka ketahui menjadi terbuka lebar. Pengorbanan Naga Emas memang menjadi kisah yang bukan hanya terkenal di Negeri Ming tapi sudah merambah sampai dunai dan dimensi lainnya."Bukannya Naga Emas sudah tewas? Kenapa kamu masih mencari Naga Emas ini?" tanya Putri Qin Feng yang masih penasaran.Tubuh Naga Emas jelas meledak berkeping-keping di atas langit saat menahan pusaran energi penghancur semesta dari Pendekar Naga Emas penerus Zhou Shen.Ryu Zhen mengelengkan kepalanya. "Naga Emas belum mati! Dia hanya tidak ingin mengikuti Pendekar Zhou yang telah menghiana
Sadar kalau akan kehilangan Pedang Naga Emas untuk selama-lamanya apabila membiarkan Pendekar Naga Emas ini pergi, Qing Feng mulai bersiasat terhadap Ryu Zhen.Dia merujuk kepada sosok yang tengah dicari oleh Dewa Immortal Naga Emas ini yaitu Naga Emas."Aku bisa membantumu mencari Naga Emas kalau kamu mengizinkanku untuk ikut bersamamu!" seru Putri Qin Feng sambil memasang wajah manjanya kepada Ryu Zhen agar Dewa Immortal ini langsung menyetujui permintaannya saat melihat wajah manisnya yang sedang tersenyum manja.Tapi, harapannya hanyalah menjadi harapan kosong belaka karena Ryu Zhen tidak terpancing oleh siasat putri manjanya yang ampuh terhadap pria manapun.Ryu Zhen malahan memandang curiga terhadap Putri Assassin ini. "Sejak kapan dia mau membantuku? Tapi, aku penasaran juga dengan siasatnya untuk merebut Pedang Naga Emas ini kembali," batin Pendekar Naga Emas ini.Putri Qin Feng masih menunggu jawaban dari Ryu Zhen. "Bagaimana? Kamu setuju?" tanyanya penuh harap sambil tetap t
Putri Qin Feng mengira kalau siasatnya memancing Pendekar Naga Emas ke Negeri Assassin sudah berhasil, tapi ucapan pendekar ini selanjutnya membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi.“Aku masih ada satu urusan penting sebelum aku mengikutimu ke Negeri Assassin. Aku harus mengunjungi salah satu Kaisar Dunia Persilatan yang bermukim di Pulau Bukit Tengkorak. Apa kamu mau menemaniku ke sana?” tanya Pendekar Naga Emas.Putri Qin Feng yang sudah telanjur gembira, langsung lemas begitu Pendekar Naga Emas mengajukan syarat tambahan untuknya. “Setahuku hanya ada Raja Dunia Persilatan di Negeri Ming ini! Kalau Kaisar Dunia Persilatan, kapan munculnya?” tanyanya berusaha mengalihkan pembicaraan.“Sudah! Jangan banyak tanya! Kamu mau ikut atau tidak? Kalau tidak mau, perjanjian kita batal!” sahut Ryu Zhen. Pendekar Naga Emas ini sudah hendak berlalu dari hadapan Qin Feng tanpa peduli sama sekali.Tentu saja putri raja ini kelimpungan menghadapi sikap Ryu Zhen yang sedingin es, “Dasar laki-laki tid
Panglima Sheng dan Jendral Fei yang sudah begitu kuat di ranah kultivasi, tetap saja merasakan kekuatan yang begitu besar dari Malaikat Seribu Iblis yang tidak bisa ditahan oleh mereka.“Mengerikan sekali Putri Qin Feng ini. Kenapa dia menyembunyikan kekuatannya tadi saat menghadapiku? Apa sebenarnya rencana Malaikat Seribu Iblis ini? Kenapa dia tidak merebut paksa Pedang Naga Emas ini dan membuatnya seolah-olah aku sangat hebat dan tidak terkalahkan?” batin Ryu Zhen. Pendekar Naga Emas yang semula menganggap remeh Putri Qin Feng, kini sangat berhati-hati karena pendekar ini baru sadar kalau putri kerajaan Assassin ini sangat berbahaya dan licik.“Baik, Tuan Putri! Kami akan sampaikan pesan Tuan Putri!” kata Panglima Sheng sambil menarik Jendral Fei untuk pergi dari sana sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. “Jangan melawannya, Jendral! Kekuatan kita bukanlah tandingan iblis ini. Entah apa tujuan iblis ini memanfaatkan tubuh Tuan Putri untuk tetap bersama Pendekar Naga Emas!”Jen
Kota Shanxi merupakan kota yang sangat strategis yang terletak di daratan Negeri Ming yang memiliki ratusan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Kota yang berbatasan dengan samudra yang luas di sisi tImur membuat kota ini menjadi kota pelabuhan yang sangat ramai oleh kapal-kapal dagang yang merapat di pelabuhan kota ini.Toko-toko pakaian untuk pendekar, bangsawan, maupun untuk rakyat jelata tersedia di Kota Shanxi. Bahkan banyak Kedai Makanan yang menyediakan makanan enak dengan harga yang cukup murah dan terjangkau.Mata uang yang digunakan di Kota Shanxi selain koin emas adalah Tael atau Liang Emas dan Perak. Ada juga konversi mata uang untuk rakyat jelata yaitu Wen. Uang Wen berupa koin bulat dengan lubang segi empat di tengah-tengahnya dan terbuat dari perunggu. Satu Tael Emas senilai 20 Tael Perak sama halnya dengan satu koin emas yang setara 20 koin perak, sedangkan 1 Tael perak senilai 1000 Wen. Untuk konversi Tael Emas ke Koin Emas di Kota Shanxi ini bervariasi, tergantung berat
Kota Shanxi juga menjadi pusat perguruan bela diri yang sangat terkenal di dunia persilatan yaitu perguruan Wu Tang dan Shaolin. Perguruan Wu Tang berada di pusat kota Shanxi dan menempati area yang cukup luas. Kaisar Hong Wu tidak mengusik perguruan ini sama sekali walaupun berada dekat dengan wilayah Kota Kaisar yang berada di tengah Kota Shanxi. Perguruan Wu Tang lebih mengandalkan ilmu pedang daripada ilmu tangan kosong. Beberapa murid perguruan Wu Tang juga turut menjaga perbatasan Kota Shanxi sebagai tanda terima kasih terhadap Kaisar Hong Wu yang tidak mengusir dan merebut wilayah mereka begitu ibukota pindah ke kota ini.Perguruan Shaolin lebih ke arah pinggiran kota dan menempati wilayah yang lebih luas daripada Perguruan Wu Tang. Wilayah Perguruan Shaolin bahkan menyentuh tembok perbatasan Kota Shanxi dengan Negeri Mongol. Untuk itu para Biksu Shaolin turut menjaga perdamaian di perbatasan Negeri Ming dengan Negeri Mongol ini.Matahari bersinar dengan teriknya, tapi tampak
Kemenangan besar yang diraih Negeri Ming tidak serta merta membuat negeri ini aman. Raja Dunia Persilatan yang mulai melihat kelemahan Negeri Ming mulai bergerak untuk menguasai Negeri Ming sehingga Negeri Ming akhirnya terbagi menjadi lima daerah kekuasaan yaitu :Dewa Racun Utara/Zhao Yun : Raja Dunia Persilatan Distrik Utara MingPendekar Pedang Barat/Chen Tian : Raja Dunia Persilatan Distrik Barat MingDewi Naga Timur/Liu Yin : Ratu Dunia Persilatan Distrik Timur MingPendekar Mabuk Selatan/Zhao Long : Raja Dunia Persilatan Distrik Selatan MingKaisar Bela Diri Pusat/Huang Ming : Raja Dunia Persilatan Distrik Pusat MingZhou Shen yang akhirnya memilih Sasha untuk menjadi pasangan hidupnya, kembali ke Eternity Nirvana bersama cinta sejatinya, membawa dendam membara di hati Dewi Naga Emas.Kepergian Zhou Shen ke Eternity Nirvana inilah yang membuat Negeri Ming terbagi menjadi lima kekuasaan besar yang dipimpin oleh masing-masing Raja Dunia Persilatan.Putri Qian Feng akhirnya memaafk
Kekalahan Naga Shankar adalah pukulan telak bagi Khan Agung. Sang raja Mongol, yang dikenal sebagai penguasa tak terkalahkan, berdiri di atas medan perang yang kini mulai berbalik melawan dirinya. Namun, amarahnya tidak surut. Dengan tatapan penuh kebencian, dia mengangkat tangannya ke langit, melafalkan mantra kuno yang menggema seperti gemuruh badai."Aku tidak akan kalah di tangan kalian, manusia lemah!" serunya, suaranya mengguncang bumi. Dari balik langit yang mulai memerah, aura hitam pekat berkumpul di sekeliling tubuh Khan Agung. Di kejauhan, sosok naga berwarna hitam legam dengan mata merah membara muncul dari balik awan.“Naga Hitam Tiamat!” seru Sasha dengan kengerian di wajahnya.Semua pasukan Ming dan Eternity Nirvana terpaku, termasuk Zhou Shen. Naga itu tidak hanya besar tapi ia adalah legenda, makhluk purba yang dianggap sebagai perwujudan kehancuran.“Zhou Shen, kita harus menghentikannya sebelum dia menghancurkan semuanya!” seru Kalindra, pedangnya menyala dengan kek
Saat pertarungan memuncak, medan perang menjadi ajang pertunjukan kekuatan yang melampaui batas manusia. Naga Shankar, raksasa hitam yang kini mengamuk, menyerang pasukan Ming tanpa henti. Kepakan sayapnya menciptakan badai yang menggulingkan barisan pertahanan, sementara api birunya membakar segala yang disentuhnya.Zhou Shen berdiri di hadapan Zhang Ming. Nafas mereka berat, masing-masing menggenggam senjata dengan penuh kebencian. "Kau mengkhianati segalanya, Zhang Ming. Aku akan memastikan kau tidak melangkah lebih jauh!""Pengkhianatan?" Zhang Ming terkekeh, suaranya penuh ejekan. "Aku melakukan apa yang harus kulakukan untuk bertahan hidup. Kau hanya anak kecil yang terjebak dalam masa lalu. Lihatlah siapa yang menjadi pemenang sekarang!"Zhang Ming meluncur ke depan dengan kecepatan yang sulit diikuti mata biasa. Pedangnya, yang berselimut aura kegelapan, menebas ke arah Zhou Shen. Namun, Zhou Shen, dengan reflek yang terlatih selama bertahun-tahun, menangkis serangan itu denga
Di tengah kemegahan Istana Mongol, Khan Agung duduk di atas takhta emasnya, wajahnya gelap seperti badai yang mengancam. Suara dentang lonceng perang bergema di seluruh aula, menandakan bahwa amarah sang raja telah mencapai puncaknya.“Shanxi tidak boleh berdiri setelah ini!” bentak Khan Agung, suaranya menggema keras. “Aku tidak akan membiarkan Negeri Ming memandang rendah kekaisaranku. Siapkan Naga Shankar. Kita akan menyapu Shanxi hingga menjadi abu!”Di hadapan Khan Agung, Ryu Zhen berdiri dengan kepala tertunduk, meskipun matanya memancarkan api dendam. Kekalahan di Shanxi telah menghancurkan egonya, tetapi itu juga membakar tekadnya untuk membuktikan bahwa ia adalah pendekar sejati.“Aku akan menuntaskan semuanya,” katanya lirih namun penuh keyakinan. “Aku akan menghancurkan Zhou Shen dan saudara kembarku. Dendam lama ini akan berakhir di medan perang berikutnya.”*****Kota Shanxi kembali dilanda kekacauan saat ribuan pasukan Mongol menyerbu di bawah naungan malam. Namun, yang
“Aku tidak akan lupa penghinaan ini, Ryu Zhin,” gumamnya dengan nada berapi-api, matanya membara penuh tekad. “Kita akan bertemu lagi, dan kali itu kau tidak akan selamat!”Di sisi lain, kemenangan ini tidak dirayakan dengan gegap gempita. Zhou Shen memimpin para pasukan naga yang masih utuh untuk mengevakuasi Shanxi dari kerusakan lebih lanjut. Sasha dan Kalindra, meskipun memimpin dengan karisma luar biasa, menyadari bahwa medan perang ini hanya sebagian kecil dari ancaman besar yang sedang berkembang.Zhou Shen berjalan mendekati Zixuan yang kini duduk di punggung Meraharani yang terluka. Naga merah itu mengerang pelan, napasnya berat, namun tatapannya tetap tajam. Zixuan memandang Zhou Shen dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.“Kau datang tepat waktu, seperti biasanya,” ujar Zixuan, mencoba tersenyum meski wajahnya memucat.“Kau bertahan lebih lama dari yang kuduga,” balas Zhou Shen, suaranya tenang namun penuh penghargaan. “Tidak mudah melawan naga emas dan Ryu Zhen.”Zixuan me
Setelah berhasil mendapatkan Nagarium dan menyegel perjanjian damai antara Heaven Eden dan Eternity Nirvana, Queen Savitri merasa utangnya kepada Zhou Shen tak akan terbalas dengan mudah. Di dalam hati, dia tahu ada rasa yang lebih dalam—sebuah cinta yang perlahan tumbuh terhadap Pendekar Naga Putih itu.Namun, Zhou Shen tetap memandang lurus pada tujuannya. Dia harus menemukan Paman Zhang, pria yang kini terungkap sebagai pembunuh orang tuanya. Kebencian yang membara di dalam dirinya membuatnya menolak untuk menyerah pada perasaan apa pun, termasuk cinta.Di aula besar kerajaan, Queen Savitri memanggil Zhou Shen dan menyerahkan Artefak Naga Waktu, sebuah artefak kuno yang mampu membuka portal waktu dan mengembalikan Zhou Shen ke masanya. "Dengan ini," ujar Savitri, suaranya bergetar, "kau bisa kembali dan menghadapi takdirmu di masa depan. Aku ingin kau tahu, Zhou Shen, aku akan selalu mendukungmu."Namun, Zhou Shen mengejutkan semua orang dengan keputusannya. "Aku tak bisa kembali s
Langit Shanxi memerah oleh api dan energi yang melesat dari pertarungan sengit antara naga merah Meraharani dan naga emas yang dikendarai Ryu Zhen. Namun, kekuatan gabungan naga Mongolia dan kehebatan Ryu Zhen perlahan memukul mundur para penjaga Shanxi. Meraharani terluka parah, sayapnya compang-camping, dan Arlang terempas ke tanah dengan raungan lemah.Zixuan berdiri di punggung Meraharani yang limbung, darah mengalir dari luka di lengannya. Napasnya berat, namun matanya tetap menatap Ryu Zhen yang bersiap mengakhiri perlawanan mereka."Ini akhirnya, Putri Zixuan," ujar Ryu Zhen, mengangkat pedangnya yang bercahaya emas. "Shanxi akan jatuh, dan kau akan menyaksikan kehancurannya!"Namun, sebelum pedangnya terayun, langit mendadak terbelah oleh kilatan cahaya putih. Dari celah dimensi yang terbuka di tengah angkasa, seekor naga putih raksasa muncul. Ia bergerak dengan kecepatan luar biasa, seperti bayangan yang tak dapat dilacak. Dengan raungan yang mengguncang bumi, naga itu mengha
Pemanah menarik busur mereka, api membara di ujung panah. Ketika pasukan musuh mendekat, aba-aba diberikan, dan panah-panah itu dilepaskan, melesat seperti hujan meteor ke arah barisan depan Mongolia. Suara panah menghantam perisai dan tubuh terdengar nyaring, namun pasukan musuh terus maju, tidak terhentikan.Di sisi lain, Zixuan mengeluarkan sesuatu dari kantong kecil di ikat pinggangnya—sebuah kristal berwarna biru kehijauan. Itu adalah Artefak Jiwa Langit, peninggalan kuno yang mampu memanggil kekuatan besar, tetapi dengan harga yang mahal."Aku tidak punya pilihan lain," gumamnya. Ia mengangkat kristal itu tinggi-tinggi, memusatkan energinya. Angin di sekitar Zixuan berputar kencang, rambutnya melayang, dan suara gemuruh datang dari dalam kristal itu. Cahaya biru terang meledak, menarik perhatian semua orang, termasuk Darjikhun.Di kejauhan, salah satu naga penjaga, seekor naga putih dengan tubuh yang ramping dan gerakan anggun, mendekati Zixuan. Namanya Arlang, naga angin yang d
Pertarungan di langit Shanxi dimulai dengan ledakan besar. Meraharani menerjang dengan kekuatan yang luar biasa, mulutnya terbuka, menyemburkan api merah menyala yang menembus langit kelabu. Naga hitam Mongolia menghindar dengan manuver tajam, sayapnya yang besar menciptakan pusaran angin yang membuat debu dan batu kecil beterbangan di bawah. Raungan mereka menggema, memenuhi udara dengan ketegangan dan kengerian.Di atas tembok kota, para pemanah Shanxi bersiap, busur mereka terangkat, ujung panah mengarah ke naga Mongolia. Perwira yang memimpin mereka, seorang pria dengan wajah keras dan mata tajam, berteriak, "Tunggu aba-aba dari Tuan Putri! Jangan tembak sebelum waktunya!"Di alun-alun, Zixuan memejamkan matanya sesaat, menghubungkan pikirannya dengan Meraharani. Ia tidak hanya memanggil naga itu, tetapi juga menyatukan tekad mereka. Suara Meraharani menggema dalam benaknya, tenang namun penuh kekuatan."Aku bersamamu, Zixuan. Kita tidak akan kalah."Di langit, naga hitam meluncur