Derita diatas luka

Derita diatas luka

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-04
Oleh:  Ama KejoraOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
16Bab
795Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Akibat membantu korban luka tusuk justru membawa Renata dalam kesengsaraan. Alex Bimantara, anak dari lelaki paruh baya yang Renata tolong justru menuduh Renata yang sudah membunuhnya. Alex yang geram langsung menculik Renata dan menodainya. Renata yang tak mau berzina, meminta Alex untuk menikahinya walaupun secara siri. Alex hanya mengganggap Renata sebagai pemuas nafsu sekaligus pembantunya. Tak berselang lama, Alex pun kembali menikahi kekasihnya yang bernama Laura. Jika saja tak terikat kontrak, Renata malas berada disisi Alex yang Arogan dan suka menyiksanya. Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Akankah Alex meninggalkan Renata karena sudah bahagia bersama Laura? Atau malah sebaliknya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Menolong berujung bencana

Terlihat seorang gadis cantik yang hendak berangkat kerja. Renata Viantika yang biasa di panggil Rena, merupakan tulang punggung keluarganya. Ibunya sakit-sakitan sejak satu tahun yang lalu. Sedangkan ayahnya sudah meninggal dunia. Renata harus membantu membiayai sekolah kedua adiknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Tak sengaja Renata melihat seseorang yang tergeletak di pinggir jalan. Ia menghentikan sepedanya lalu mendekati lelaki itu. Ternyata itu seorang lelaki paruh baya. Di wajahnya banyak luka lebam dan di perutnya masih ada pisau yang menancap.

"Astaghfirullah'aladzim. Pak, tolong bangun!" Renata menepuk pelan bahu lelaki itu. Namun, lelaki itu tak kunjung bangun.

Renata mencoba mencari bantuan. Ia menghadang sebuah mobil yang kebetulan sedang melintas. Untung saja pengendara mobil itu menghentikan mobilnya. Seorang lelaki tampan membuka kaca mobilnya, menatap Renata dengan tajam.

"Ngapain kamu halangi jalan saya?" tanya lelaki itu dengan ketus.

"Maaf, Kak. Saya hanya ingin meminta bantuan. Itu ada seorang lelaki yang tergeletak di pinggir jalan. Tolong bantu saya bawa dia ke rumah sakit!" Renata menatap lelaki itu dengan tatapan memohon.

"Saya tahu kalau apa yang kamu lakukan itu hanya modus. Saya punya urusan yang lebih penting dari pada mengurusi wanita rendahan sepertimu." Lelaki tampan itu hendak menutup kaca mobilnya, tetapi Renata menahannya dengan tangan.

"Tolong bantu saya! Lihat dulu lelaki itu yang sangat memprihatinkan," ucap Renata sambil menunjuk lelaki paruh baya yang masih tergeletak di pinggir jalan.

Alex menghela napasnya, lalu membuka pintu mobilnya. Ia meminta Renata menunjukkan siapa lelaki yang di maksud. Alex terkejut begitu menatap lelaki paruh baya yang tak lain ayahnya, sudah tak sadarkan diri. Memang sejak semalam ayahnya pergi tetapi tak pulang-pulang.

"Ayah, kenapa ayah bisa seperti ini? Siapa yang berani melakukan ini kepada Ayah?" Alex menggoyangkan badan Ayahnya, tetapi sama sekali tidak ada pergerakan.

Alex menggendong ayahnya lalu menidurkannya di jok belakang mobilnya. Renata mengikuti Alex dan hendak masuk ke dalam mobil. Namun, Alex mencegahnya, mendorong Renata sehingga terjatuh ke jalan.

"Ngapain kamu mau menerobos masuk mobil saya? Mobil mewah saya ini tak pantas di duduki oleh wanita rendahan sepertimu," ucap Alex sambil menutup pintu

mobilnya.

Renata masih berdiri di tempatnya menatap mobil Alex yang mulai menjauh dari pandangan matanya. Niat ingin membantu tetapi malah kena marah. Selama hidupnya, baru kali ini ia menjumpai lelaki sombong seperti Alex.

Sambil mengemudi, Alex menghubungi orang suruhannya dan meminta mereka untuk menangkap Renata. Alex menyebutkan ciri-ciri Renata kepada anak buahnya. Ia menduga jika Renata yang sudah membuat ayahnya seperti itu.

....

....

Renata tersadar dari pingsannya. Namun, tubuhnya tak bisa di gerakan karena tangan dan kakinya di ikat dengan tali. Begitu juga dengan mulutnya yang di sumpal dengan kain. Entah kesalahan apa yang membuat Renata di culik. Jika mereka meminta imbalan uang pun, sudah pasti keluarga Renata tak bisa memberinya.

Pintu yang tertutup rapat itu kini terbuka lebar. Alex melangkahkan kakinya mendekati Renata. Tatapan tajamnya sama sekali tak teralihkan dari sosok Renata.

"Emm ... emm .... " Renata mencoba menggerakkan tubuhnya agar ikatan di tangan dan kakinya melonggar. Namun, usahanya itu sia-sia. Sekeras apa pun Renata bergerak tak mampu membuat ikatan itu terlepas.

"Ini balasan untuk kamu yang sudah berani mencelakai Ayah saya. Saya pastikan kamu akan mendapatkan balasan yang setimpal karena sudah membuat Ayah saya meninggal dunia." Alex mencengkeram dagu Renata. Bahkan kuku tangannya

menancap dan membuat kulit putih Renata berdarah.

Renata hanya bisa menangis meratapi hidupnya. Akibat kesalah pahaman membuat dirinya menjadi seorang tawanan. Entah apa yang nanti akan Alex lakukan kepadanya. Yang pasti untuk saat ini ia akan mencoba cari cara agar bisa pergi dari

sana.

Alex hendak beralih mencekik Renata, tetapi tak jadi saat salah satu anak buahnya mendekatinya. Alex di beritahu jika ayahnya akan di makamkan saat ini juga. Alex langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Beberapa kali Renata berucap istighfar dalam hati. Meminta pertolongan kepada sang penguasa agar di berikan jalan biar bisa bebas dari sana. Semoga saja Alex sadar jika dirinya bukanlah seperti yang di tuduhkan.

Satu jam kemudian Alex kembali menghampiri Renata. Alex melepaskan ikatan di kaki dan tangan Renata. Lalu ia menarik paksa tangan Renata dengan kasar. Tujuannya saat ini ke rumah utama.

"Lepaskan saya! Apa salah saya sehingga Kakak berbuat kasar begini?" Renata mencoba melepaskan diri dari Alex.

"Diam!" bentak Alex.

Renata tergopoh-gopoh mengimbangi langkah Alex yang begitu cepat. Jarak tempat Renata di sekap ke rumah utama cukup dekat. Kini mereka telah sampai dan di sambut hangat oleh beberapa pelayan di rumah itu. Alex menarik paksa tangan Renata hingga kini keduanya sampai di kamar utama. Dengan cepat Alex mendorong tubuh Renata sehingga terjatuh ke atas ranjang.

"Sepertinya hukuman pertamamu harus melayaniku di atas ranjang." Alex tersenyum menyeringai menatap Renata.

"Jangan sentuh aku! Tolong jangan lakukan itu!" Renata beranjak dari atas ranjang, berniat untuk pergi.

"Tidak ada pilihan lain lagi untukmu. Mulai saat ini kamu harus menjadi penghangat ranjangku." Alex kembali mendorong tubuh Renata. Dengan cepat ia mengungkung tubuh mungil itu lalu mulai memberikan sentuhan.

Renata hanya bisa pasrah di bawah kendali Alex. Tenaga Alex yang begitu besar membuat Renata tak bisa berbuat apa-apa. Renata menjerit karena Alex

menjamahnya dengan begitu kasar.

"Sakit, tolong berhenti!" jerit Renata sambil terisak.

"Belum ke tahap inti saja sudah sakit. Dasar wanita payah," ejek Alex sambil melebarkan kedua paha Renata.

Alex menerobos paksa dinding kesucian milik Renata. Setelah dua kali mencoba akhirnya kini ia bisa merasakan jepitan luar biasa dari dalam sana. Alex

menggerakkan tubuhnya dengan kasar. Mengabaikan Renata yang sejak tadi menjerit kesakitan.

Renata merasa jijik pada tubuhnya sendiri. Satu-satunya harta berharga miliknya telah di rampas paksa oleh lelaki yang sama sekali tidak ia kenal. Entah dosa apa yang telah ia lakukan di masa lalu sehingga sekarang ia harus mengalami hal menyedihkan ini.

"Tidak usah menangis! Bukankah kamu juga menikmatinya? Harusnya kamu bangga karena bisa merasakan milikku yang masih perjaka," ucap Alex tanpa menghentikan aksinya.

Hingga satu jam lamanya Alex menggagahi Renata. Kini keduanya terkapar lemas di atas ranjang. Alex menahan Renata yang hendak turun dari atas ranjang.

"Mau kemana kamu? Nanti kita akan melakukan ronde ke dua. Awas saja kalau berani menolak!" Alex mencengkeram pergelangan tangan Renata.

"Jangan lakukan itu! Tolong maafkan aku jika memang aku memiliki salah. Biarkan aku pergi dari sini," pinta Renata sambil melepaskan cekalan tangan Alex.

Alex hendak mendekatkan wajahnya ke tubuh Renata. Tetapi tak jadi saat dia mendengar ketukan pintu dari luar kamar. Alex menyuruh Renata kembali naik ke

atas ranjang. Sedangkan dirinya mulai mengenakan celana boxer lalu bergegas membuka pintu.

Alex menatap salah satu pelayan yang berdiri di depan pintu. "Ada apa Bibi datang ke kamar saya?''

"Saya hanya mau memberitahu jika saya sudah mengundang beberapa jamaah pengajian di masjid belakang kompleks untuk datang kesini nanti malam," ucap Bi Marni.

"Bagus, Bibi urus saja semuanya. Saya tinggal terima beres saja," ucap Alex.

"Baik, Tuan. Tetapi .... "Bi Marni menghentikan perkataannya saat melihat seorang wanita yang sedang berbaring di atas ranjang Alex.

"Dia hanya mainan saya. Bibi jangan kasih tahu Laura. Jika itu terjadi, saya pastikan Bibi kehilangan pekerjaan di rumah ini," ancam Alex tak main-main.

"Baik, Tuan. Kalau begitu saya permisi dulu." Bi Marni bergegas pergi dari sana karena takut kalau sampai Alex memecatnya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
16 Bab
Menolong berujung bencana
Terlihat seorang gadis cantik yang hendak berangkat kerja. Renata Viantika yang biasa di panggil Rena, merupakan tulang punggung keluarganya. Ibunya sakit-sakitan sejak satu tahun yang lalu. Sedangkan ayahnya sudah meninggal dunia. Renata harus membantu membiayai sekolah kedua adiknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.Tak sengaja Renata melihat seseorang yang tergeletak di pinggir jalan. Ia menghentikan sepedanya lalu mendekati lelaki itu. Ternyata itu seorang lelaki paruh baya. Di wajahnya banyak luka lebam dan di perutnya masih ada pisau yang menancap."Astaghfirullah'aladzim. Pak, tolong bangun!" Renata menepuk pelan bahu lelaki itu. Namun, lelaki itu tak kunjung bangun.Renata mencoba mencari bantuan. Ia menghadang sebuah mobil yang kebetulan sedang melintas. Untung saja pengendara mobil itu menghentikan mobilnya. Seorang lelaki tampan membuka kaca mobilnya, menatap Renata dengan tajam."Ngapain kamu halangi jalan saya?" tanya lelaki itu dengan ketus."Maaf, Kak. Saya hany
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-24
Baca selengkapnya
Menikah & dimadu
Sejak kemarin Renata hanya berdiam diri di dalam kamar saja. Alex mengunci kamarnya sehingga dirinya tak bisa keluar. Entah apa lagi yang bisa Renata lakukan agar bisa pergi dari rumah itu. Renata mendengar pintu kamarnya terbuka. Ia berpura-pura tidur. Takutnya yang datang itu Alex dan meminta untuk di layani. Sejujurnya Renata tak mau melakukan zina seperti yang kemarin ia lakukan atas paksaan Alex. Benar saja, Renata mendengar suara Alex. Langkah kakinya semakin mendekat. Sebisa mungkin Renata terus memejamkan matanya agar Alex percaya bahwa ia sedang tidur. Kini Renata merasakan tangan Alex membelai wajahnya. Tubuhnya seketika menegang takut kejadian kemarin terulang lagi. ''Tuan .... '' Terdengar suara seseorang dari depan pintu. Alex menggeram kesal karena baru saja akan bersenang-senang tetapi ada yang mengganggu. Ia menoleh ke belakang melihat Bi Marni yang sedang berdiri di depan pintu yang kebetulan tak tertutup. Bi Marni menunduk takut melihat tatapan tak bersahabat yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-24
Baca selengkapnya
Istri rasa pembantu
Renata menatap punggung Bi Marni yang semakin menjauh dari pandangan matanya. Bergegas ia memasuki kamar pembantu yang ada di hadapannya. Kamar yang sempit tetapi cukup nyaman. "Tak apa aku tidur disini. Semoga saja Tuan Alex tak lagi menyiksaku karena sekarang sudah pisah kamar, " pikirnya. Renata menata pakaian miliknya ke dalam lemari kecil yang ada di kamar itu. Kemudian membaringkan tubuhnya sejenak untuk beristirahat. Ia pun tertidur karena rasa kantuknya tak bisa ditahan lagi. Tok tok tok Gedoran pintu Yang cukup keras mengusik ketenangan Renata yang sedang tidur. Ia mengerjapkan matanya, bergegas turun dari atas ranjang. Mendekati pintu kamar lalu membukanya. Terlihat sorot mata tajam dari seseorang Yang kini berdiri di depan pintu. "Tuan Alex, kenapa mengetuk pintu begitu keras?" Tanya Renata. "Siapa Yang menyuruhmu untuk bersantai di dalam kamar? Cepat kerjakan pekerjaan rumah!" pinta Alex. "Saya bukan pembantu, Tuan. Biar bagaimana pun saya istri Tuan." Entah ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-24
Baca selengkapnya
Kehilangan
Renata menemui Alex setelah melihat orang suruhan yang tadi membawanya kini sudah pergi. Tatapan mata tajamnya tak teralihkan dari Alex. Jujur Renata begitu kecewa karena Alex tidak menepati janjinya."Tuan Alex, kenapa Tuan tega membohongiku?" tanya Renata dengan sedikit emosi.''Apa maksudmu?'' tanya Alex yang tak mengerti.''Katanya Tuan Alex akan membiayai semua kebutuhan ibu dan adik-adikku. Tetapi nyatanya mereka terlantar, bahkan adik-adikku harus ngamen agar bisa bertahan hidup. Kenapa Tuan Alex jahat sekali?'' Renata tak bisa membendung lagi air matanya yang menetes begitu saja.Alex tertawa senang melihat Renata yang menangis seperti itu. Derita yang Renata alami saat ini belum apa-apa di bandingkan dirinya yang harus kehilangan ayahnya. Melihat Renata menderita tentu akan membuat Alex semakin puas.''Ini baru permulaan Rena. Penderitaanmu belum berakhir. Aku pastikan kamu akan menangis saat melihat keluargamu mati kelaparan,'' ucap Alex sambil memperlihatkan seringai jaha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-25
Baca selengkapnya
Kembali ke rumah Alex
Sudah tujuh hari ini Renata tinggal di rumah Bu Sukma sekaligus ikut tahlilan mendoakan ibu dan kedua adiknya. Alex pun membiarkan Renata tanpa mengusiknya karena masih berduka. Hari ini Renata memutuskan untuk kembali ke rumah Alex. Biar bagaimana pun ia masih terikat kontrak. "Bu, Rena pamit pulang dulu ya." Renata menjabat tangan Bu Sukma lalu mereka berpelukan. "Hati-hati, Nak. Jangan lupa sering berkunjung," ucapnya sambil mengusap pelan punggung Renata. Renata pergi dengan menaiki ojek. Beruntung jalanan tak macet sehingga ia bisa sampai lebih cepat. Tak lama ojek yang ia naiki sampai di depan gerbang kediaman Alex. Renata menghirup napasnya dalam-dalam sebelum melangkah masuk. Jika saja tak terikat kontrak, Renata malas kembali ke rumah itu. "Tahu pulang juga kamu," sindir Alex yang kini sedang duduk di ruang keluarga. Renata tak menanggapi perkataan Alex. Ia berlalu begitu saja karena masih merasa kecewa dengannya. Alex yang melihat sikap berani Renata, tentu amarahnya me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-27
Baca selengkapnya
Garis dua
Beberapa minggu kemudian. Renata merasa mudah lelah dari biasanya. Saat bekerja pun sedikit tak bertenaga. Tetapi ia tetap memaksakan diri untuk melaksanakan pekerjaan. Biar bagaimana pun hidupnya tergantung dengan gaji bulanan yang ia dapat setiap bulannya. Walaupun sudah tak memiliki keluarga, setidaknya Renata berniat menabung untuk masa depan. Bi Marni menghampiri Renata yang sedang duduk di lantai. Terlihat sekali jika Renata sedang kelelahan. Bagaimana tidak, menyapu halaman sendirian tanpa ada yang membantu tentu itu tugas yang sulit. “Neng Rena istirahat saja ya, biar Mang Udin yang lanjutkan menyapu halaman. Lagian sebenarnya ini tuh tugas Mang Udin sebagai tukang kebun,” ucap Bi Marni yang merasa tak tega melihat Renata. “Tidak usah, Bi. Saya bisa sendiri kok. Lagian kalau nanti ketahuan Tuan Leon, saya bakal kena marah,” tolaknya. “Tidak akan kena marah, lagian Tuan Leon dan Non Laura sedang keluar,” ucap Bi Marni. “Syukurlah kalau mereka nggak di rumah, jadi saya dud
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-29
Baca selengkapnya
Ngidam
Renata memandangi selembar kertas hasil pemeriksaannya di rumah sakit, beserta hasil USG di tangan satunya. Sungguh ia sudah tak sabar menunggu kelahiran buah hatinya. Seandainya suatu saat Alex menceraikannya, setidaknya ia masih memiliki seseorang yang paling berharga dalam hidupnya yaitu anak. Tring Notifikasi di ponselnya mengalihkah perhatiannya. Itu salah satu notifikasi pemberitahuan dari aplikasi miliknya jika saja ada berita terbaru. Renata mengambil ponselnya lalu melihat berita terbaru hari ini. Sebuah senyum keterpaksaan terlihat jelas di sudut bibirnya, saat melihat berita terhangat tentang pebisnis terkenal yang sedang mengadakan resepsi pernikahan mewah. Siapa lagi kalau bukan Alex Bimantara yang merupakan suaminya. Sebagai seorang pebisnis terkenal tentu pernikahan Alex dan Laura di sorot media. Tanpa semua orang ketahui bahwa di rumahnya ada seorang wanita yang juga istri Alex. Renata mencoba abai dengan semua pemberitaan itu. Semakin dia memikirkan tentu akan sema
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-01
Baca selengkapnya
Alex cemburu kepada Kenan
Setelah dua hari tidak bertemu Renata, hari ini Kenan kembali berkunjung ke rumah Alex untuk menemuinya. Rindu yang ia rasakan begitu besar. Apalagi kalau malam tak bisa tidur karena terus memikirkannya. Kenan mengakui jika dirinya mencintai Renata, tanpa memandang statusnya yang hanya serang pembantu. Alex yang sedang berdiri di balkon kamarnya, melihat sebuah mobil yang menurutnya tak asing berhenti di halaman rumah. Ia melihat Kenan keluar dari mobil, tetapi ia tak berniat sama sekali untuk menyambut kedatangan sepupunya itu. Lima belas menit sudah setelah Kenan datang ke rumahnya, tetapi tidak ada pelayan yang memanggilnya untuk menemui Kenan. Alex memutuskan keluar dari kamarnya. Pandangannya menelisik mencari keberadaan Kenan, tetapi ia sama sekali tak melihatnya. ''Kemana dia,'' gumam Alex, lalu ia memanggil BI Ijah yang kebetulan sedang menyapu di ruang depan. ''Bi, apa Bibi melihat kenan?'' ''Tadi saya melihat Tuan Kenan pergi ke halaman belakang menghampiri Neng Renata y
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-03
Baca selengkapnya
Terungkap
Renata merasakan badannya sangat lemas. Namun, ia masih saja mengerjakan pekerjaannya. Tiba-tiba ia merasa kepalanya berputar dan pandangannya menjadi gelap. Renata pingsan dan hendak terjatuh ke lantai. Untung saja ada Kenan yang baru datang. Ia memegangi Renata sehingga tak terjatuh ke lantai. "Rena, kenapa kamu bisa pingsan begini?" Kenan terlihat khawatir. Kenan memanggil Bi Marni dan izin akan membawa Renata ke rumah sakit. Ia takut terjadi sesuatu dengan pujaan hatinya. Untuk urusan Alex biar ia pikirkan belakangan. Kenan mengendari mobilnya dengan perasaan tak tenang. Sesekali ia menoleh ke belakang, melihat Renata yang ia baringkan disana. Untung saja jalanan tidak macet jadi ia bisa sampai ke rumah sakit dengan cepat. Kenan membopong Renata sambil berteriak memanggil dokter. Terlihat seorang perawat mengjampirinya sambil mendorong brankar pasien. Renata di tidurkan disana dan langsung dibawa ke ruang pemeriksaan. Kenan terlihat sangat cemas. Sejak tadi ia mondar-mandir
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-06
Baca selengkapnya
Pergi
Laura yang baru pulang, terkejut melihat ruang keluarga begitu berantakan. Apalagi saat melihat suaminya sedang duduk sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Dengan berjalan legak-legok Laura mendekati suaminya. "Mas, apa yang terjadi? Kenapa berantakan sekali?" tanya Laura kesal. "Hanya sedikit emosi. Kamu sudah pulang, sayang? Katanya nggak akan pulang secepat ini?" Leon mengalihkan pembicaraannya. "Iya, Mas. Aku mau kasih surprise buat Mas Alex. Ini aku belikan jam tangan keluaran terbaru loh." Lalu Laura memberikan paper bag berukuran kecil kepada suaminya. "Terima kasih, sayang. Sebagai gantinya, bagaimana jika aku memberikan pelayanan untukmu." Alex mengedipkan sebelah matanya. Laura tahu arah pembicaraan suaminya. Namun, ia sedang tak ingin bercinta. Apalagi badannya begitu lelah. "Maaf, Mas. Tapi aku sedang datang bulan," ucapnya berbohong. "Loh kok datang bulan lagi sih, sayang?" Alex sedikit heran. "Iya, Mas. Mungkin karena banyak pikiran jadi datang bulanny
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-10
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status