Dari Babu Jadi Ratu

Dari Babu Jadi Ratu

By:  Arsy_La13  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
20Chapters
1.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Menikah dadakan di usia yang masih sangat muda bukanlah impian Biyan, jauh dari planning hidupnya. Laki-laki berusia 22 tahun itu sangat kesal ketika sebuah insiden sial terjadi di luar dugaan. Membuat Biyan seketika harus berperan sebagai suami yang baik. Memperlakukan upik abu seperti ratu sangatlah tidak pantas. "Namamu memang Queen, tapi kamu bukan seorang Ratu, jadi jangan berlagak!" ujarnya pada wanita bernama Queen. Wanita yang harus dinikahi Biyan karena kejadian saat malam birthday party. Membuat gadis itu mendadak jadi Ratu sungguhan karena menikah dengan sang pewaris Tiger's Group. Namanya saja Queen, tapi hidupnya tak semulus kehidupan ratu, dia hanyalah upik abu yang mendadak jadi Queen sungguhan karena menjadi bagian dari hidup Biyan. Semua bermula ketika Queen yang merupakan seorang pelayan di sebuah restoran menerima tawaran dari seseorang untuk menjebak Biyan. Queen yang membutuhkan biaya banyak untuk pengobatan ibunya akhirnya memyetujui itu. Toh tugasnya tidak sulit, hanya menaruh obat tidur dalam minuman Biyan. Tanpa Queen tahu jika hal itu sangat berdampak bagi kehidupannya, dimana la malah berujung dinikahkan dengan Biyan karena kejadian tersebut. Dunianya berubah 180 derajat setelah bersama Biyan. Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti kelanjutannya di Novel Mendadak Jadi Queen. Follow Ig: arsy_la13 untuk mendapat info seputar novel dan visual untuk tokoh.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
20 Chapters

1. Tawaran Kerja Sama

“Hei!" Queen tersentak dari lamunannya, ketika seorang pria berjas datang menghampiri dengan menjentikkan jari tepat di depan wajahnya yang sedang mojok sambil memegang nampan. “Eh, iya Tuan?!" Queen mengerjapkan mata. Ia menelan ludah kasar melihat sosok tampan di depannya. Kulit bersih dan rahang tegas dengan potongan rambut rapih membuatnya terkesima. Aura orang kaya memang beda! Ini pertama kalinya Ia berhadapan langsung dengan orang kaya. “Saya ada tugas buat kamu!" “Tu-tugas a-apa ya, Tuan?" tanya Queen canggung. “Gak berat kok, nanti saya kasih tip!" Mendadak jantung Queen berdetak lebih cepat saat orang kaya itu mendekatkan wajah ke telinganya, hendak membisikkan sesuatu. Queen menelan ludah kasar, perlahan ia mendekatkan telinga pada laki-laki yang disebutnya Tuan muda itu. Pria itu sudah bersiap membisikkan sesuatu padanya. “Kita bicara di luar!" Tubuh Queen yang tadi kaku mendadak lemas walau perasaannya jadi lebih lega karena sempat menduga pemuda kaya itu akan me
Read more

2. Menjalankan Misi

Sebenarnya Queen berberat hati menerima tawaran dari laki-laki kaya yang tidak ia ketahui namanya itu. Ia tak sanggup menaruh obat tidur pada sosok yang ada dalam foto.Queen sadar apa yang ia lakukan adalah sejenis kejahatan berskala kecil, menjebak orang dan membuat orang lain tidak sadar lalu memanfaatkan situasi merupakan perbuatan tercela. Meski Queen tidak tahu apa tujuannya. Namun, mengingat kondisi ibu membuat Queen terpaksa menerima semua.Penyakit ibu harus segera dioperasi, Ia tidak ingin timbul penyakit lain jika hal tersebut tidak segera diobati. Apalagi selama ini Ibunya sering mengeluh kesakitan, itu membuat Queen tidak tega.“Iya, bawa ke depan Angkasa Land Hotel, saya tunggu di halamannya!"Pandangan Queen teralih pada sosok yang tengah mengangkat telepon di depannya. Mereka masih berada di halaman hotel. Tadi, pemuda kaya itu sempat sibuk dengan ponselnya. Sepertinya tengah melakukan pesanan untuk obat tidur yang akan digunakan untuk menjalankan misi.“Lihat aja Bi,
Read more

3. Bukan Kesepakatan

“Masnya mau di bawa kemana, Tuan muda?" tanya Queen ragu-ragu. Ia takut jika saja lelaki yang belum ia tahu namanya ini berniat berbuat hal lebih parah dari ini. Queen takut terlibat. “Jangan khawatir, saya tidak sejahat itu!" Di sela kesusahan memampah Biyan, lelaki itu menoleh. Jawabannya seakan paham akan kekhawatiran yang Queen rasakan. Mendengar itu Queen bisa bernapas lega. Ia kembali fokus memampah laki-laki itu. Tubuhnya terlihat ramping dan tak berisi tapi beratnya bisa seluar biasa ini. Ia kewalahan, untung saja tuan muda di sebelah kanan itu memiliki tubuh lebih kekar sehingga mereka bisa memiliki kekuatan untuk memampahnya. Queen menyerngit saat Tuan muda malah membawa lelaki itu duduk di sofa yang ada di lobby. Belum sempat Queen berdiri dan kembali. Lelaki itu sudah kembali berkata. “Tunggu disini!" Queen yang mengira tugasnya selesai sampai disini harus menghembuskan napas kasar lagi. Lelaki yang disebutnya Tuan muda itu berjalan ke arah resepsionis. Sedangkan d
Read more

4. Di Tempat Berbeda

“Sa-saya mau!" “Bagus!" Pria pemilik rencana itu tersenyum senang, misi briliannya akan segera terlaksana tanpa hambatan. Entah apa permasalahan yang sebenarnya terjadi antara ia dengan pria yang terbaring tak berdaya di atas tempat tidur itu, kelihatannya pemuda itu terlihat begitu bahagia atas apa yang telah direncanakannya. “Ya udah, sekarang kamu tidur di sampingnya!" perintah orang asing tersebut. Dengan rasa was-was Queen tak langsung beranjak, Ia kembali menyilangkan tangan di depan dada dan dengan ragu menyampaikan keraguan. “Cuma foto aja, kan ya?" “Iya!" “Gak akan disebar juga kan?!" “Ck, Iya! Bawel banget sih!" Lelaki yang sepertinya kesabarannya sudah habis itu pun meninggikan nada bicaranya. Namun, bukannya takut Queen malah balik ngegas. Ia tak perduli lagi dengan apa yang bisa dilakukan oleh lelaki ini karena memiliki status sosial yang lebih tinggi darinya. “Ya santai aja dong Pak, saya kan cuma nanya!" gerutu Queen membela diri. Membuat laki-laki itu mem
Read more

5. Bad News

“Biyan!" sosok lelaki berkharisma itu terlihat begitu marah setelah melihat berita yang baru saja dibacanya.Ia berteriak memanggil nama sang anak yang sedang berada di kamar. Teriakan Alfin membuat seisi rumah datang menghampiri. Bahkan para pelayan yang sedang sibuk melakukan tugas ikut terkejut, majikan mereka sangat jarang marah. Tapi sekali marah begitu menyeramkan. Hanya kepala pelayan saja yang berani berlari ke arah ruang tengah.“Biyan, turun kamu!" guratan urat di leher itu seperti tertarik saking emosinya.“Mohon maaf tuan, Tuan muda Biyan belum pulang." Kepala pelayan mencoba menengahi tanpa tahu orang yang dicari baru saja pulang.“Dia sudah pulang, bi! Tolong panggil ke ruang keluarga, saya mau bicara!" ucap Pak Alfin terlihat menahan emosi agar tak melampiaskan amarah pada orang yang tak bersalah.Kepala pelayan nampak manggangguk lalu segera naik ke lantai dua untuk memanggil Biyan.Sedangkan Wanita tua yang juga masih kelihatan cantik baru saja tiba setelah mendengar t
Read more

6. Menyangkal Hoax

“Sebuah berita kamu sedang tidur dengan perempuan tersebar!" dengan samar Daddy menunjukkan layar tablet berlogo apel itu pada semua. Mulut Biyan menganga mendengar berita yang Daddynya bacakan. Bahkan itu membuatnya langsung beranjak dari duduk. Pemuda yang mengenakan baju mandi itu dengan tegas menyangkal berita tidak benar tersebut. Berita sampah, hoax yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab membuatnya murka. Di sisi lain tetap harus menahan diri dan membela diri di depan keluarga. “Berita macam apa itu, Daddy!" “Aku sama sekali tidak pernah melakukan hal seperti itu!" Bahkan semua yang mendengar langsung bergegas mendekati daddy Al, melihat sebuah berita yang tersebar disertakan dua foto yang memperlihatkan Biyan tengah terlelap dengan seorang gadis, bahkan dada Biyan dan bahu mulus gadis itu nampak terekspos. Semua menggeleng kecewa, kecuali Opa Surya, Ia masih berusaha berpikir jernih jika bisa saja foto itu hanya editan “Astagfirullah, Bi!" Mommy menoleh dengan
Read more

7. Cek 100 Jeti

“Ini cek buat kamu!" ucap laki-laki tersebut sambil memberi selembar kertas berisi nama dan lambang sebuah bank, tertera jejeran nominal angka berjumlah 3 digit. Saat itu Queen menerima dengan mata terbelalak, mulutnya menganga tak percaya. Untuk pertama kalinya menerima sebuah cek berisi uang berjumlah besar. Ia tak menyangka! Orang kaya seakan tak pernah berpikir panjang untuk mengeluarkan uang. Hanya karena pekerjaan kecil itu ia diberikan upah yang tak main-main. Amazing! Queen membatin. “50 upah naruh obat tidur, 50 upah foto!" “Untuk semua yang sudah terjadi, kamu cukup tutup mulut! Jangan sampai bocor!" Queen manggut-manggut. Nyalinya menciut mendengar peringatan itu. Terdengar menyeramkan. “Apapun yang terjadi nanti, kamu jangan pernah sebut nama saya!" Ucapan pria itu langsung disergah Queen. “Ya, gimana mau sebut nama Tuan muda, kita kan gak saling kenal. Nama tuan muda saja saya gak tahu!" tutur Queen seraya menatap lekat sosok asing di depannya. Pria tersebut menga
Read more

8. Bukan Editan

Sam sudah mengerahkan orang-orang kepercayaan keluarga Utama untuk segera menemui media mana saja yang sudah menyebarkan berita tersebut dan akan meminta mereka untuk menghapusnya sebelum 1×24 jam jika tidak ingin instansi mereka hancur. Kekuatan orang berduit memang bukan kaleng-kaleng. Mereka bisa melakukan apa saja, uang berbicara dan uang bisa menaklukkan segala. Seperti banyak kasus yang terjadi. “Tolong periksa foto ini, kalau terbukti editan sertakan dengan detail buktinya!" ucap Sam menyerahkan foto tersebut pada ahli IT. “Siap, Pak! Secepatnya akan kami selesaikan!" Sam mengangguk lalu segera pegi untuk menyelesaikan tugas berikutnya. Yaitu mencari dalang penyebar berita tersebut. Dimana, menurut media yang pertama memuat. Berita itu pertama kali disebarkan oleh sebuah akun di beberapa media online. Lalu menggunakan e-mail tak dikenal dikirim ke media tersebut. Sehingga tersebar seperti ini. Ya, yang namanya media. Mendapat berita menarik apa saja sudah pasti akan langsu
Read more

9. Emosi Menggebu

“Buat apa nyari orang itu?" tanya Biyan dengan wajah geram.“Kalian juga gak percaya sama aku?" Pemuda itu mendesah, kecewa tak ada satupun yang memercayai.“Bukan gak percaya, Bi!" seru Aileen menengahi percakapan antara suami dan adiknya.“Iya Bi, Kita cari cewek itu biar bisa dengar langsung penjelasan dari dia. Biar tahu apa yang sebenarnya terjadi sama kalian," jelas Virendra mencoba memberi pengertian.“Sama aja.”“Semua keluarga memang gak ada yang percaya sama aku!" desis Biyan kecewa.Virendra menggeleng, Ia tahu bagaimana perasaan adik iparnya. “Bukan gitu, masalahnya berita ini sudah tersebar sampai tv, banyak yang tahu! Kita butuh penjelasan biar bisa menyusun opini apa yang harus diungkapkan saat konferensi pers nanti."“Apalagi katanya semalam kamu mabuk, gak ingat jelas apa yang terjadi," pungkas Virendra.Mendengar kata mabuk membuat Aileen menepuk bahu sang adik.“Makanya, sudah dibilang jangan suka minum alkohol! Gak punya telinga sih kalau dikasih tahu!" Omelan Ailee
Read more

10. Berhadapan Langsung

“Oh, jadi ini sumber masalahnya?" Biyan memajukan tubuhnya dengan tatapan tanjam, hingga membuat Queen menyurutkan langkah dan terbentur di dinding. “Disuruh siapa kamu melakukan itu? Sampai ada foto yang katanya memperlihatkan kita seolah-olah sedang tidur bersama?" “Dibayar berapa sampai berani tidur sama saya?" cecar Biyan dengan wajah datar. Matanya terus menelisik wajah wanita yang katanya ada dalam foto itu. Walau sebenarnya ia belum pernah melihat foto itu secara langsung. Tapi, entah mengapa kekesalan Biyan semakin menjadi saat melihat wujud asli dari gadis tersebut. Buluk dan Biasa saja! Itu dua kata yang terlintas dalm pikiran Biyan. Bukannya mau menghina, tapi itulah kenyataannya. Sosok gadis yang fotonya dibuat seolah tidur dengan dirinya benar-benar jauh dari kriterianya. Beda jauh dengan Becca, sang kekasih. “Jawab!" sentak Biyan saat gadis itu hanya menunduk diam. Rasanya Queen ingin menghilang saja dari muka bumi ini saat berhadapan langsung dengan Biyan. Ia se
Read more
DMCA.com Protection Status