Belenggu Cinta Sang Pewaris

Belenggu Cinta Sang Pewaris

last updateLast Updated : 2023-11-23
By:  Rafli123Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
6 ratings. 6 reviews
101Chapters
5.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Husna Lavina terpaksa menikahi seorang cucu konglomerat akibat perjodohan yang diatur keluarganya. Namun, ia harus menelan pil pahit kala suami dan ibu mertuanya melakukan percobaan pembunuhan padanya. Husna pun memutuskan kabur dari rumah demi menyelamatkan diri dan anak yang dikandungnya. Hanya saja, ia bertemu Hasta Adiwangsa, seorang CEO kaya, menaruh iba pada Husna dan menolong wanita itu. Tanpa sadar, Hasta pun jatuh hati pada Husna. Lantas, mampukah Hasta Adiwangsa berhasil mendapatkan cinta Husna? Terlebih, mantan suami Husna kembali mengejar perempuan itu kala mengetahui Husna adalah seorang ahli waris dari keluarga terkaya di kota mereka.

View More

Chapter 1

1. Jatuh Talak.

"Saya terima nikah dan kawinnya Husna Lavina binti wali hakim dengan mas kawin emas seberat 10 gram di bayar tunai."

"Bagaimana para saksi, sah?"

"Sah!!"

"Alhamdulillah,"

Tanpa terasa air mata Husna mengalir dari pelupuk mata teduhnya. Pria yang amat ia hormati kini telah resmi menjadi suaminya. Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar dari hari pemihakannya meski dengan perjodohan. Jangan tanyakan cinta pada Husna, sejak lama ia menaruh hati pada pria yang kini menjadi imamnya. Namun cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.

"Sayang sekarang kamu sudah menjadi cucu menantu nenek. Temui Andaru, suamimu."

Husna memeluk wanita yang tidak lagi muda di depannya dengan perasaan haru. Hidupnya telah berubah setelah bertemu dengannya meski ujian tidak ada akhir datang menghampiri.

"Ya, Nek. Terima kasih untuk semuanya," lirih Husna di sela isak tangisnya.

"Hei, berhenti menangis. Lihat cantiknya hilang nanti, tunjukkan senyum indahnya pada nenek,"

Husna tersenyum melepaskan pelukannya, berlahan berbalik arah di mana wajah dingin suaminya yang ada di depannya dengan santun Husna menyambut tangan Andaru dan menciumnya seketika tubuhnya bergetar ketika wajah Andaru mendekatinya. Mengecupnya dengan lembut, tidak ada yang tahu apa yang di lakukan pria yang kini mendekatkan wajahnya kearah kening Husna.

"Jangan mimpi kau bisa menjadi ratu di rumah ini. Ingat, kau tetaplah pengasuh nenekku. Pengasuh tetaplah menjadi pengasuh tidak mungkin menjadi Nyonya." ucap Andaru dingin tatapannya tajam menghunus jantung Husna.

Husna tersentak mendengar kata-kata yang di lontarkan pria di depannya. Kata yang hanya bisa ia dengar sendiri, Husna berusaha untuk menyembunyikan air matanya sedetik kemudian bibirnya mengukir senyum indah.

"Kau gila."

Dua kata yang lontarkan oleh Andaru berhasil menghilangkan senyumnya. Terdiam sesaat sebelum ia menjawab perkataan Andaru.

"Terima kasih,"

Pernikahan berlangsung dengan sederhana hanya di hadiri oleh keluarga besar Andaru dan kerabatnya. Husna adalah seorang yatim-piatu sehingga tidak ada satupun kerabat yang datang.

"Kalian istirahatlah. Husna, mulai hari ini kamar kamu bersama dengan Andaru. Andaru bawa pergi istrimu, perlakuan dia dengan baik. Ingat jika saja kamu menyakiti Husna itu artinya kamu menyakiti nenek." Kata Abila yang tidak lain nenek Andaru penuh penekanan.

"Nenek jangan khawatir, aku akan memperlakukannya dengan baik." lirih Andaru.

"Kau akan tetap disini?"

Suara bariton mengejutkan Husna dengan langkah tertatih Husna mengikuti Andaru yang berada di depannya. Tanpa memperdulikan dirinya yang kesulitan menaiki tangga Andaru terus melangkah semakin jauh darinya.

"Andaru!! Bantu istrimu menaiki tangga. Cepatlah buatkan nenek cicit ya!! Supaya ada penerus keluarga kita."

"Nenek jangan khawatir soal itu, oke!!"

"Menyusahkan." bisiknya di telinga Husna.

"M— maaf, tuan."

Husna mengikuti langkah Andaru ke lantai dua dimana kamarnya berada. Tubuhnya yang lelah dan lengket membuat Husna ingin segera ke kamar mandi namun ia urungkan melihat wajah tidak bersahabat dari pria yang kini berkacak pinggang.

Husna tahu jika kemarahan Andaru karena mendengar permintaan neneknya yang memintanya untuk membantu mengangkat ekor kebaya panjangnya yang menjuntai ke lantai, maka ia bersiap menerima kemarahan Andaru.

Brakkkk!!

"Layani aku sekarang!!"

Husna terkejut mendengar suara dingin Andaru, tubuhnya seketika mematung. Tidak di pungkiri hal itu adalah tugas dan wajib hukumnya Husna melayani suaminya, tetapi cara dan sikap Andaru membuatnya berfikir ribuan kali untuk menerima terlebih ucapan Andaru masih terngiang di telinganya.

Andaru yang melihat Husna hanya diam mematung telah membangkitkan amarahnya tanpa memikirkan perasaan Husna, Andaru menarik tubuh Husna kembali mengeluarkan kata yang mengoyak hatinya.

"Kenapa diam? Bukankah sudah menjadi kewajiban seorang istri melayani suami? Sekarang aku meminta hakku. Cepat kemari atau kau lebih suka aku paksa?!"

Entah apa yang ada dalam hati Andaru ia mendorong tubuh Husna dengan kasar melepaskan pakaian yang melekat di tubuhnya penyatuan itu terjadi. Tanpa Andaru sadari linangan air mata mengalir begitu deras dari kelopak mata sendu Husna.

"Apa kau akan menjadi patung, disana? Ingat ini kamarku jangan sekali-kali kau tidur disana. Tempat tidurmu disini, cepat bangun aku tidak membutuhkan kamu lagi di sini."

Andaru menarik pergelangan tangan Husna menjatuhkan ke lantai tanpa belas kasih Andaru melemparkan selimut tebal pada Husna.

Husna terdiam melihat punggung Andaru laki-laki yang kini resmi menyandang status imamnya namun sayangnya sikap Andaru tetap sama dingin dan penuh kebencian padanya bahkan baru saja mereka melakukan penyatuan.

Andaru merutuki kebodohannya yang tidak bisa menahan dirinya saat melihat Husna yang kini telah halal untuknya. Kemarahannya pada sang nenek telah ia lampiaskan pada Husna, dengan merenggut kesuciannya adalah balasan yang tempat untuk wanita kampung. Lelaki mana yang tidak akan marah jika cintanya harus kandas dan menikah dengan wanita lain yang menjadi pilihan neneknya.

Husna memindai sekeliling lantai yang dingin tanpa adanya tikar untuk alas. Tempat tidurnya adalah lantai yang ia pijak, rasa nyeri dan tubuhnya yang remuk tidak membuatnya menyerah dengan tertatih Husna memungut pakaian yang berserakan akibat ulah Andaru.

Peletak

"Aww!!"

"Apa kau tuli hah?! Cepat bereskan kamarku dari kekacauan ini. Dan kau jangan sekalipun menyentuh barang pribadiku. Ingat, setiap detail kamar ini dan letak barangnya jika bergeser kau akan menerima konsekuensinya!!"

"Argh!!"

Tubuh Husna terhuyung ke depan jika tidak sigap wajahnya akan mencium lantai yang dingin meski harus mengalami luka bagian keningnya darah keluar membuat tatapan Husna menghambur.

"Berhenti berupa-pura. Cepat pergi ke kamar mandi jangan membuat kesabaranku habis."

Andaru mendorong tubuh kecil Husna hingga masuk kedalam kamar mandi, tubuhnya ambruk saat pintu tertutup dengan keras.

"Apa yang harus aku lakukan? Semuanya tidak seperti yang nenek pikirkan." lirih Husna.

Satu jam sudah Husna berada di dalam kamar mandi, suara dentuman musik memekikkan telinga, berlahan Husna keluar dengan daster panjang dan kerudung bergo menutupi rambutnya yang panjang. Husna terkejut dengan penampilan kamar suaminya yang minim cahaya sehingga Husna berusaha untuk melangkah menuju tempat tidurnya.

"Sudah aku katakan jangan menyentuh apapun yang ada dalam kamar ini jika kau akan tidur maka tidur di lantai karena tempat ini adalah milikku."

Husna menganggukkan kepalanya tanpa berniat untuk membantunya. Andaru yang ada di depannya menatap dengan tatapan mematikan, suara yang begitu dingin sarat dengan penekanan mampu menghadirkan ketakutan tersendiri.

"T— tapi mas,"

Husna berharap apa yang mereka lakukan tidak menyebabkan kehamilan yang membuat hati Andaru semakin membencinya, walau kenyataannya ia berharap Andaru berubah.

"Diam!!! Sejak kapan kau berani memanggilku dengan sebutan mas? Katakan?! Panggil seperti biasanya tuan. Kau paham?"

"B— baik tuan,"

"Bagus, mulai saat ini kau akan tidur di bawah. Oke, sebagai manusia aku memiliki rasa simpati padamu. Ambil selimut ini untuk alas, jika nenek datang ke kamar ini. Kau tahu apa yang harus kamu lakukan?"

"B— baik tuan, saya paham."

"Tunggu!!"

"Ada apa tuan?" Husna berusaha menekan rasa sakit yang semakin menjadi, tidak ingin terlihat lemah walau air matanya adalah bukti betapa dirinya yang rapuh dan tidak berdaya.

"Husna Lavina binti wali hakim. Mulai hari ini, detik ini aku talak kamu."

Tubuh Husna terhuyung kebelakang air matanya mengalir begitu deras, lidahnya kelu, tenggorokan tercekat sehingga suara teriakan tertahan di tenggorokan. Ingin menanyakan apa yang terjadi padanya sehingga harus di talak setelah berapa jam menjadi suaminya bahkan mereka melakukan berapa saat yang lalu dan kini suaminya telah menjatuhkan talak padanya.

"Menyingkir dari hadapanku. Malam ini kau tidur disana. Besok pagi sebelum aku terbangun kau harus pergi dari kamar ini."

Husna diam sejenak tempat yang di berikan oleh Andaru adalah lantai yang berada di sudut kamarnya. Usai menerima selimut tebal Husna membaringkan tubuhnya membungkusnya dengan rapat sehingga Andaru tidak bisa melihat tubuhnya yang bergetar karena tangisnya.

Sesuai keinginan Andaru keesokan paginya setelah menjalankan Salat subuh Husna mengerjakan semua pekerjaan meski menahan sakit yang tidak kunjung hilang. Nenek yang telah memperingatkan dirinya untuk tidak melakukan sebab kini statusnya adalah menantu bukan lagi seorang pelayan.

"Apa kamu yang mengerjakan semua ini, Husna? Kamu adalah nyonya di rumah ini untuk apa kamu mengerjakan tugas asisten rumah tangga? Apakah kamu tidak ingin melayani suamimu?"

"N— nenek, aku—"

"Nek, aku dan Husna akan berbulan madu. Apakah nenek menyukainya?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Els Arrow
Ceritanya keren Thor, semangat buat lanjutannya ya, ditungguin!!!!!
2023-08-31 12:58:26
2
user avatar
Secret.Vee
Ceritanya menarik bgt ..., kapan lanjutannya
2023-08-28 10:14:25
1
user avatar
Siti Auliya
Bab 1 saja sudah menarik, apalagi terusannya. Keren Thor
2023-08-28 09:39:45
1
user avatar
R. Y. Ita
Keren nih kak
2023-08-12 20:18:05
1
user avatar
M Sajidin
Baru baca sinopsinya sudah bikin penasaran. Bab 1, mulai bikin mewek thor. Lanjut thor ...️...️...️...️...️...️
2023-08-02 08:19:07
1
user avatar
INDRY
Aku tim Hasta Husnaaa ....
2023-08-01 22:36:32
2
101 Chapters
1. Jatuh Talak.
"Saya terima nikah dan kawinnya Husna Lavina binti wali hakim dengan mas kawin emas seberat 10 gram di bayar tunai." "Bagaimana para saksi, sah?""Sah!!""Alhamdulillah,"Tanpa terasa air mata Husna mengalir dari pelupuk mata teduhnya. Pria yang amat ia hormati kini telah resmi menjadi suaminya. Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar dari hari pemihakannya meski dengan perjodohan. Jangan tanyakan cinta pada Husna, sejak lama ia menaruh hati pada pria yang kini menjadi imamnya. Namun cintanya hanya bertepuk sebelah tangan."Sayang sekarang kamu sudah menjadi cucu menantu nenek. Temui Andaru, suamimu."Husna memeluk wanita yang tidak lagi muda di depannya dengan perasaan haru. Hidupnya telah berubah setelah bertemu dengannya meski ujian tidak ada akhir datang menghampiri."Ya, Nek. Terima kasih untuk semuanya," lirih Husna di sela isak tangisnya."Hei, berhenti menangis. Lihat cantiknya hilang nanti, tunjukkan senyum indahnya pada nenek," Husna tersenyum melepaskan pelukannya, berlaha
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more
2. Jatuh Talak 2.
Husna menundukkan wajahnya saat Andaru memberikan kode untuk tidak mengatakan apapun pada sang nenek."Benarkah kalian akan bulan madu?" tanya Abila wajahnya berbinar mendengar cucunya akan pergi bulan madu."Bukankah nenek ingin secepatnya memiliki cicit? Akan aku kabulkan impian nenek.""Benarkah? Nenek tidak salah jodohkan kalian berdua. Kapan kalian akan berangkat?""Hari ini setelah sarapan. Husna, bersiaplah kita akan bulan madu,""T— tapi tuan,""Hei! Aku suamimu kenapa harus memanggilku, tuan? Panggil aku Daru atau mas,""I— iya,""Kabar ini sangat membahagiakan nenek, karena itu nenek ada sesuatu untuk kalian berdua."Nenek Abila masuk kedalam kamar pribadinya, Husna ingin pergi namun suara seseorang menghentikan niatnya untuk beranjak."Jangan katakan apapun pada nenek mengenai kejadian di kamar. Jika tidak kau tahu sendiri apa yang akan terjadi pada nenek, kau yang akan di penjara karena membuat nenekku meninggal karena serangan jantung." Bibirnya bergetar wajahnya begitu
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more
3. Takdir Tidak Sayang Padaku.
Pertanyaan Husna berhasil mematik amarah Andaru tanpa melihat wanita lemah di depannya dengan sekali tarikan tubuh Husna terpelanting mengenai tembok di belakang tubuhnya."Argh!!!""Beraninya kau bertanya padaku hah?! Panggil aku tuan. Kau paham?" Andaru melepaskan cengkraman rahang Husna kasar."M— maaf,""Baik kamu ingin tahu jawabannya? Karena kamu tidak pantas menjadi istriku. Mulai detik ini kamu bukan istriku, aku haramkan kamu.""Tidak perlu di ulang. Aku tidak tuli dan pikun, kamu sudah menalak aku saat di rumah. Lalu untuk apa malam pertama itu? Jika kamu ingin menalak aku?" Dengan keberanian yang tersisa Husna memberanikan diri bertanya walau ia tahu konsekuensinya.Andaru terdiam mendengar perkataan Husna, ia sendiri tidak tahu apa yang ia pikirkan saat penyatuan dengan Husna wanita yang sangat ia benci dalam hidupnya."Kenapa diam?""Berani bertanya? Kau pikir siapa dirimu hah? Bagiku kau adalah wanita membawa sial. Sejak kau hadir di rumah hidupku seperti neraka, neraka!
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more
4. Membawa Sial.
"Aww," "Kenapa, sakit? Bagaimana dengan ini hah?!" Andaru manarik kerudung Husna hingga kepalanya mendongak keatas."Bunuh saja mas, abis itu tinggal kita lempar ke laut aku yakin nenek tua itu tidak akan mencarinya. Kita buat laporan ke kantor polisi kalau dia hanyut saat main di pinggir pantai." Vlora mengulas senyum kemenangan. Andaru seorang pria yang amat mencintainya sehingga akan melakukan apapun demi dirinya."Kamu benar sayang," Andaru menyeret tubuh Husna keluar dari resort dengan bantuan Vlora yang ikut menyeretnya."T– tolong lepaskan aku, tuan. Aku janji akan menuruti semua perintahmu," isak Husna, tetapi Andaru mengabaikannya.Andaru yang berhasil membawa tubuh Husna ke bibir pantai dengan cepat mendorong tubuh Husna. Tetapi tiba-tiba seseorang memberikannya bogeman mentah telat di wajahnya.Bugh Bugh Bugh!!Tiga puluhan berhasil mendarat di wajahnya sehingga tubuh Andaru tersungkur ke pasir. Ia begitu terkejut dengan pukulan yang ia dapatkan dari pria sama yang berapa
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more
5. Jangan Sakiti Aku.
"L– lepas,"Husna berusaha untuk melepaskan diri saat Andaru mencengkram lehernya hingga rahangnya terluka. Namun, Andaru yang tidak peduli dengan hal itu semakin mempererat cengkeramannya sehingga Husna kesulitan untuk bernapas."Menyingkir dari hadapanku wanita sial! Pantas kau tinggal di panti asuhan, karena kau terlahir menjadi anak membawa sial!!!""T– tolong jangan sakiti aku," lirihnya berusaha untuk bertahan meski semakin tersiksa."Apa? Tolong jangan sakiti? Hahaha!! Kamu bodoh atau apa hah?! Kamu pikir aku peduli? Kalau perlu kamu mati sekarang!!"Dengan kasar Andaru mendorong tubuhnya hingga terjerembab sakit dan sesak yang ia rasakan namun, Husna tetap bertahan semua demi nenek Abila.Tidak peduli jika nyawanya akan hilang yang terpenting adalah kebahagiaan nenek Abila. Kekerasan dan hinaan yang ia dapatkan dari keluarga Adhicandra adalah makanan sehari-hari untuknya namun, tidak sekalipun Husna berniat untuk meninggalkan kediaman Adhicandra baginya yang memiliki hak atas
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more
6. Jangan Sakiti Aku 2.
"Apa? A— aku hamil dok? Suami?" tanya Husna membuat sang dokter tertawa melihat wajah Husna.uanh syok."Ya Bu, di jaga janinnya. Apakah ada gejala seperti muntah, mual atau sebagainya?" tanya dokter lagi."Nggak dok, saya tidak mengalami hal itu. Hanya saja tubuh saya lebih cepat cape.""Itu wajar bagi ibu hamil hal ini akan berlanjut sampai kehamilan memasuki trimester kedua atau bisa lebih lama atau pun cepat, tergantung ibu dan janinnya sebab bawaan anak beda-beda. Nak sudah Bu, ibu tidak perlu di rawat." Husna mencerna setiap kata yang di lontarkan oleh dokter yang baru saja memeriksanya. Hamil? Terselip ketakutan setelah mengetahui dirinya mengandung keturunan Adhicandra."Wanita jalang tidak cukup kamu menghancurkan anakku. Sekarang kamu juga akan menghancurkan impianku, hah?! Kau seharusnya mati. Kau terlahir membawa sial!!" Husna yang baru keluar dari rumah sakit terkejut dengan suara dan tubuhnya yang tiba-tiba di tarik oleh seseorang yang sangat ia kenali."Argh!!""T— tol
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more
7. Kehilangan.
Empat tahun kemudian....Sinar lampu yang begitu menyilaukan membuat pandangan Husna mengabur sulit baginya melihat untuk memastikan siapa orang yang berada di balik kemudi namun, tiba-tiba mobil melaju dengan kecepatan tinggi kearahnya.Husna yang tidak bisa menghindar lagi hanya mampu berteriak berusaha untuk menyelamatkan diri dari tempatnya berdiri hingga terdengar suara yang begitu keras dan tubuhnya melayang."Argh!!" Suaranya tercekat bayangan masa lalu begitu nyata menghantuinya setiap saat hingga ia tidak mampu untuk berdiri dan bangkit untuk menjalani kehidupan indah di depannya."Berhenti untuk mengingat hal yang menyakitkan, sudah waktu kamu bangkit. Ingatlah bukan hanya dirimu tapi ada sosok yang sangat membutuhkan kamu, Husna." "Apa yang bisa di lakukan oleh wanita lumpuh seperti aku? Jika dunia ini menginginkan aku seperti ini maka aku akan menerimanya dengan ikhlas, tidak ada lagi harapan semua sudah berlalu–" ucapnya lirih namun, kalah dengan suara seseorang yang me
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more
8. Pertemuan Tanpa Sengaja.
Bibi Imas terkejut mendengar penuturan Husna tetapi hatinya bahagia Husna berubah pikiran."Kamu yakin Husna? Bibi senang jika kamu berubah pikiran. Bibi akan siapkan semua, siang ini kita akan pergi ke kota agar kamu segera di tangani." Bibi Imas mengusap punggung Husna hal ini yang sejak lama ia tunggu kesediaan Husna untuk melakukan terapi agar bisa berjalan lagi seperti semula."Bibi apa sudah ada tanda pendonor untuk anakku? Aku tidak tega melihatnya yang terus menanyakan kapan dia bisa melihat," lirihnya pengingat kembali ucapan putrinya semalam. Husna menatap manik teduh Bibi Imas yang terkejut dengan perkataannya."Kamu tidak perlu memikirkan itu, Bibi sudah menghubungi beberapa rumah sakit meskipun itu belum ada hasilnya, tapi percayalah tidak akan lama lagi akan ada pendonor mata untuk Zelena. Husna sebenarnya ada seseorang yang ingin mendonorkan mata untuk putrimu dan semua sangat cocok tapi–" Bibi Imas menghela napasnya dan melihat lagi wajah Husna yang begitu berharap putr
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more
9. Pertemuan Tanpa Sengaja 2.
Tubuh Husna terdiam Andaru memanggilnya beruntung sang putri tertidur sehingga tidak banyak bertanya padanya. Suara yang sangat ia benci seumur hidupnya. Pria yang telah menjatuhkan talak setelah merenggut miliknya yang berharga."Ada apa tuan?" Bibi Imas berbalik berhadapan dengan Andaru dan kekasihnya."Bonekanya jatuh," Andaru mendekati Husna yang memeluk tubuh Zelena. Air mata yang membuatnya benci kembali mengalir bahkan, ia tidak tahu kenapa cairan bening keluar tanpa meminta izin padanya."Ah! Ya, benar ini boneka milik cucu saya yang tertidur. Sekali lagi terima kasih," Bibi Imas meraih boneka yang di berikan oleh Andaru padanya."Ya," Andaru menyipitkan matanya sosok wanita yang duduk di atas kursi roda memeluk putrinya yang tertidur pulas dalam pelukannya. "Kamu lihat siapa sih? Ayok, kita sudah ditunggu oleh mereka di atas kenapa sejak tadi kamu memperhatikan wanita itu?" Vlora tidak menyukai tatapan Andaru yang begitu indah pada wanita yang di duduk di kursi roda. "E– en
last updateLast Updated : 2023-07-31
Read more
10. Anak Sialan.
"Zelena!" Husna berusaha untuk menyelamatkan putrinya yang terlepas dari pelukannya sehingga ia menjatuhkan tubuhnya untuk menangkap tubuh mungil putrinya. Husna tidak memperdulikan keselamatan dirinya ia hanya ingin menyelamatkan putrinya."Zelena, sayang. Kamu tidak apa-apa nak?" Husna memeluknya dengan erat hal yang menjadi perhatian banyak pengunjung di restoran. Husna seorang wanita lumpuh dan putri yang buta sungguh sangat memprihatinkan namun, siapa sangka disaat dirinya kesulitan untuk bangun tiba-tiba sosok laki-laki mengangkat tubuh Husna dengan mudahnya tidak peduli dengan pandangan orang lain bahkan ia pun menghancurkan batasan antara dirinya dengan Husna."Apa kalian baik-baik, saja?" tanya Hasta dengan sigap menyelamatkan keduanya walau dia tidak mampu untuk menghalau tubuh keduanya tapi setidaknya baik Husna maupun Zelena tidak sampai mencium lantai."Husna, Zelena! Maafkan bibi meninggalkan kalian. Sebaiknya kita kembali," Bibi Husna membantu Hasta dan mendorong kursi
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status