Share

4. Membawa Sial.

Penulis: Rafli123
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-09 09:09:49

"Aww,"

"Kenapa, sakit? Bagaimana dengan ini hah?!" Andaru manarik kerudung Husna hingga kepalanya mendongak keatas.

"Bunuh saja mas, abis itu tinggal kita lempar ke laut aku yakin nenek tua itu tidak akan mencarinya. Kita buat laporan ke kantor polisi kalau dia hanyut saat main di pinggir pantai." Vlora mengulas senyum kemenangan. Andaru seorang pria yang amat mencintainya sehingga akan melakukan apapun demi dirinya.

"Kamu benar sayang," Andaru menyeret tubuh Husna keluar dari resort dengan bantuan Vlora yang ikut menyeretnya.

"T– tolong lepaskan aku, tuan. Aku janji akan menuruti semua perintahmu," isak Husna, tetapi Andaru mengabaikannya.

Andaru yang berhasil membawa tubuh Husna ke bibir pantai dengan cepat mendorong tubuh Husna. Tetapi tiba-tiba seseorang memberikannya bogeman mentah telat di wajahnya.

Bugh Bugh Bugh!!

Tiga puluhan berhasil mendarat di wajahnya sehingga tubuh Andaru tersungkur ke pasir. Ia begitu terkejut dengan pukulan yang ia dapatkan dari pria sama yang berapa jam lalu ditemuinya dan menolong Husna.

"Kurang ajar! Kau menyakiti wanita sebaik dia hanya demi wanita murahan ini?!" hardik Hasta pada Andaru.

"Jangan ikut campur wanita ini tidak ada hubungannya denganmu. Atau dia wanita simpanan kamu? Sejak tadi kamu selalu ada untuk melindunginya jadi–" Andaru menghentikan ucapannya menatap dingin Husna yang ketakutan, wajahnya yang pucat dan berapa luka di bibirnya.

"Aku akan tetap ikut campur, kau melakukannya di depanku!" Hasta tidak kalah dengan suaranya yang dingin.

"Persetan dengan kamu. Jika kamu mau bawa wanita sialan itu dari rumahku! Aku sangat membencinya, hidupku hancur karena wanita kampungan, miskin dan tidak tahu diri!!" Andaru yang murka atas apa yang dilakukan oleh pria yang melindungi Husna.

"Kau akan menyesal suatu saat nanti Andaru. Disaat itu pulang kau akan terjatuh di titik yang jauh lebih rendah dari atas apa yang kamu lakukan pada wanita yang berstatus sebagai istrimu!"

"Hahaha!!! Istri? Dia bukan istriku karena aku sudah menjatuhkan talak padanya. Kenapa aku membawanya kesini? Itu karena aku sangat membutuhkan sebagai alasan dan tentunya dia adalah tameng untuk hubunganku dengan Vlora!" Andaru menarik pinggang Vlora berlalu dari hadapan Hasta dan Husna.

"Jangan lupa bawa wanita itu! Akan aku buatkan laporan kalau dia terbawa arus dan tentunya aku sangat berterima kasih padamu. Kau ingin uang? Akan aku berikan asalkan kau singkirkan dia dari hadapanku!!" lanjut Andaru kembali melangkah.

"Kurang ajar!!!"

"Hei, santai bro!! Kalau kau suka sama wanita seperti dia bawa pergi, oke?!"Andaru tertawa melihat wajah Hasta yang merah padam. Namun, sayangannya Andaru tidak tahu siapa Hasta yang sebenarnya.

"Kenapa bertahan dengan pria seperti Andaru?" Hasta membiarkan Husna menghapus air matanya yang tidak hentinya mengalir. Walau ia ingin menarik tubuh rapuh Husna ke dalam pelukannya.

"Untuk apa anda menolongku, lagi? Bukankah anda dengar sendiri penuturan mantan suamiku?" lirih Husna.

"Aku hanya ingin menolong bukan hanya padamu tapi, juga pada seseorang yang mungkin mengalami hal yang sama sepertimu dan itu terjadi di hadapanku. Tidak perlu bertahan dalam satu hubungan yang dilandasi dengan balas budi karena hal itu tidak akan menjadi kebahagiaan."

"Sebaiknya kamu pulang dan hindari kontak dengan Andaru itu akan lebih baik untukmu. Jaga dirimu baik-baik," lanjut Andaru melangkahkan kakinya kembali ke resort.

"Bahkan kamu tidak mengenaliku, Husna," lanjutnya dalam hati.

"Terima kasih," lirihnya berusaha untuk berdiri meninggalkan pantai.

***

Satu minggu berlalu perlakuan Vlora dan Andaru semakin menjadi terlebih saat ini mereka berada di pesawat untuk kembali rumah. Tidak peduli dengan mereka yang memilih ruang VVIP yang pastinya tidak satu pesawat dengan Husna.

"Aku bantu," Hasta meraih koper yang terlihat berat sehingga Husna kerepotan untuk membawanya ada berapa koper yang tidak lain milik Andaru dan Vlora yang membuat Husna kesulitan untuk berjalan.

"Untuk apa anda menolongku lagi? Berhentilah menjadi orang baik terlebih padaku." Husna tidak ingin Andaru ataupun Vlora melihat pria asing yang selalu datang untuk menolongnya ancaman Andaru tidak main-main dan Husna takut akan hal itu.

"Apa yang kamu kerjakan sampai kamu baru tiba? Kamu pikir aku ini sopir kamu yang harus setia menunggu majikannya?" Andaru menarik lengan Husna mendorongnya masuk ke dalam mobil. Tidak memperdulikan suara keras yang di sebabkan kepala Husna yang terbentur atap pintu mobil.

"M— maaf tuan, bukankah anda lebih dulu pergi? Bagaimana bisa saya sampai sebelum anda?"

Husna berusaha membela diri namun sayangnya Andaru semakin marah.

"Wanita kampung menjijikan!!" Andaru menekan leher Husna hingga kesulitan bernapas. Seorang sopir mengehentikan Andaru sehingga Husna lolos dari kematian.

"Berani kau membantah, mati kau di tanganku!!"

Andaru menghempaskan tubuh Husna hingga roboh ke kursi samping. Air matanya adalah saksi bisu kekejaman Andaru padanya lelah tentu, tetapi Husna tidak ingin mengecewakan sang nenek wanita yang sudah menganggapnya seperti seorang cucu kandungannya.

Dalam mobil yang tidak jauh dari keberadaan mobil yang di naikin Andaru dan Husna seorang pria yang tidak lain adalah Hasta mengepalkan tangannya melihat Husna yang hampir mati karena Andaru.

"Ikuti mobilnya sampai ke rumah Adhicandra!"

"Baik Tuan,"

"Berhenti memanggilku Tuan! Panggil aku Hasta!" kesal Hasta pada orang kepercayaannya.

"Maaf, Hasta!"

***

Mobil melaju semakin melambat saat akan memasuki bangunan mewah bercat putih. Husna menghapus jejak air mata di wajahnya ketika pintu mobil terbuka terlihat sosok wanita menyambutnya dengan binar kebahagiaan.

"Sayang kamu sudah sampai? Bagaimana perjalanan bulan madunya?" tanya Abila mengetahui jika Husna dan Andaru pulang.

"M— itu,"

"Nenek, kami lelah. Bisakah nenek tidak menanyakan hal itu sekarang? Kami begitu kelelahan, itu tidak patas jika Nenek akan bertanya hal yang seharusnya di tanyakan saat bersantai, terlebih kami masih di depan pintu seperti ini tanpa mengizinkan kita untuk masuk dan beristirahat lebih dulu?" sahut Andaru sebelum Husna menjawabnya tentu untuk menghindari tatapan Sanah nenek pada Husna.

"Kau benar sekali sayang. Maafkan nenek yang tidak tahu diri ini menanyakan kabarmu saat kamu baru saja sampai. Nenek begitu bahagia kamu pulang nak, tanpa tahu jika cucu nenek ini kelelahan, kembali ke kamar biarkan Bibi yang menyiapkan keperluanmu."

Abila melepaskan pelukan Husna, ada sesuatu terjadi walau Husna tidak mengatakan padanya.

Di dalam kamar Andaru yang murka melihat Husna ada di dalam kamarnya saat ia keluar dari kamar mandi.

"Kau tidak lupa ini kamarku 'kan? Keluar dari sini sekarang!!"

M— maaf,"

"Maaf, maaf, apa hanya itu saja yang kamu bisa ucapkan? Minggir!!"

Husna mengusap dadanya yang terasa nyeri perlakuan Andaru yang sudah melewati batas padanya namun Ia pun tidak bisa berbuat apa pun semua ia lakukan demi wanita yang sudah menyelamatkan hidupnya tidak mungkin ia akan mengecewakan terlebih sang nenek memiliki penyakit jantung yang di deritanya membuat Husna tidak mampu untuk melarikan diri.

"Maafkan cucu nenek, bertahanlah sebentar lagi. Nenek pastikan Andaru akan mencintai kamu, dan memperlakukan dirimu seperti wanita pada umumnya setelah menikah. Lakukan satu hal ini demi wanita peot ini Husna."

Husna tersentak suara di sampingnya mengejutkan dirinya yang melamun.

"N— nenek, sejak kapan ada disini?" Husna berbalik menggeser tubuhnya agar sang nenek duduk di sampingnya dengan nyaman.

"Nenek tahu semuanya yang terjadi saat kalian bulan madu. Maafkan nenek yang sudah menghancurkan hidupmu, nenek minta maaf," isak tangis Nenek Abila semakin membuat hati Husna terasa nyeri, sejak ia tinggal di panti asuhan hanya Nenek Abila yang perhatian padanya. Namum, sosok yang selalu berada di belakang Husna mengusik nenek Abila yang sulit untuknya mencari tahu siapa pria bertopi yang menyelamatkan cucunya.

"Hanya kamu yang nenek akui sebagai cucu menantu bukan wanita itu atau pun yang lainnya. Hanya kamu nak, tetap bertahan Andaru pasti mencintai kamu, nak."

"Nek maafkan aku tidak bisa menjadi cucu menantu yang baik seperti keinginan nenek. Aku akan tetap disini menemani nenek apa pun yang terjadi aku adalah cucu nenek."

"Husna cucu nenek, kamu begitu baik. Terbuat dari apa hatimu sampai rela hidup dengan Andaru, jangan terpaksa melakukan ini hanya menyenangkan nenek. Mundurkan jika kamu tidak sanggup," lirih Abila di sela isak tangisnya.

"Tidak ada keterpaksaan dalam pernikahan ini. Aku bahagia bisa memujudkan impian terbesar Nenek. Sekarang Nenek harus istirahat, besok pagi sekali kita berkeliling di taman."

"Perempuan membawa sial!! Kau adukan apa aku pada nenek, hah?! Kali ini aku tidak akan bisa melepaskan dirimu!!"

"L– lepas,"

Bab terkait

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    5. Jangan Sakiti Aku.

    "L– lepas,"Husna berusaha untuk melepaskan diri saat Andaru mencengkram lehernya hingga rahangnya terluka. Namun, Andaru yang tidak peduli dengan hal itu semakin mempererat cengkeramannya sehingga Husna kesulitan untuk bernapas."Menyingkir dari hadapanku wanita sial! Pantas kau tinggal di panti asuhan, karena kau terlahir menjadi anak membawa sial!!!""T– tolong jangan sakiti aku," lirihnya berusaha untuk bertahan meski semakin tersiksa."Apa? Tolong jangan sakiti? Hahaha!! Kamu bodoh atau apa hah?! Kamu pikir aku peduli? Kalau perlu kamu mati sekarang!!"Dengan kasar Andaru mendorong tubuhnya hingga terjerembab sakit dan sesak yang ia rasakan namun, Husna tetap bertahan semua demi nenek Abila.Tidak peduli jika nyawanya akan hilang yang terpenting adalah kebahagiaan nenek Abila. Kekerasan dan hinaan yang ia dapatkan dari keluarga Adhicandra adalah makanan sehari-hari untuknya namun, tidak sekalipun Husna berniat untuk meninggalkan kediaman Adhicandra baginya yang memiliki hak atas

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    6. Jangan Sakiti Aku 2.

    "Apa? A— aku hamil dok? Suami?" tanya Husna membuat sang dokter tertawa melihat wajah Husna.uanh syok."Ya Bu, di jaga janinnya. Apakah ada gejala seperti muntah, mual atau sebagainya?" tanya dokter lagi."Nggak dok, saya tidak mengalami hal itu. Hanya saja tubuh saya lebih cepat cape.""Itu wajar bagi ibu hamil hal ini akan berlanjut sampai kehamilan memasuki trimester kedua atau bisa lebih lama atau pun cepat, tergantung ibu dan janinnya sebab bawaan anak beda-beda. Nak sudah Bu, ibu tidak perlu di rawat." Husna mencerna setiap kata yang di lontarkan oleh dokter yang baru saja memeriksanya. Hamil? Terselip ketakutan setelah mengetahui dirinya mengandung keturunan Adhicandra."Wanita jalang tidak cukup kamu menghancurkan anakku. Sekarang kamu juga akan menghancurkan impianku, hah?! Kau seharusnya mati. Kau terlahir membawa sial!!" Husna yang baru keluar dari rumah sakit terkejut dengan suara dan tubuhnya yang tiba-tiba di tarik oleh seseorang yang sangat ia kenali."Argh!!""T— tol

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    7. Kehilangan.

    Empat tahun kemudian....Sinar lampu yang begitu menyilaukan membuat pandangan Husna mengabur sulit baginya melihat untuk memastikan siapa orang yang berada di balik kemudi namun, tiba-tiba mobil melaju dengan kecepatan tinggi kearahnya.Husna yang tidak bisa menghindar lagi hanya mampu berteriak berusaha untuk menyelamatkan diri dari tempatnya berdiri hingga terdengar suara yang begitu keras dan tubuhnya melayang."Argh!!" Suaranya tercekat bayangan masa lalu begitu nyata menghantuinya setiap saat hingga ia tidak mampu untuk berdiri dan bangkit untuk menjalani kehidupan indah di depannya."Berhenti untuk mengingat hal yang menyakitkan, sudah waktu kamu bangkit. Ingatlah bukan hanya dirimu tapi ada sosok yang sangat membutuhkan kamu, Husna." "Apa yang bisa di lakukan oleh wanita lumpuh seperti aku? Jika dunia ini menginginkan aku seperti ini maka aku akan menerimanya dengan ikhlas, tidak ada lagi harapan semua sudah berlalu–" ucapnya lirih namun, kalah dengan suara seseorang yang me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    8. Pertemuan Tanpa Sengaja.

    Bibi Imas terkejut mendengar penuturan Husna tetapi hatinya bahagia Husna berubah pikiran."Kamu yakin Husna? Bibi senang jika kamu berubah pikiran. Bibi akan siapkan semua, siang ini kita akan pergi ke kota agar kamu segera di tangani." Bibi Imas mengusap punggung Husna hal ini yang sejak lama ia tunggu kesediaan Husna untuk melakukan terapi agar bisa berjalan lagi seperti semula."Bibi apa sudah ada tanda pendonor untuk anakku? Aku tidak tega melihatnya yang terus menanyakan kapan dia bisa melihat," lirihnya pengingat kembali ucapan putrinya semalam. Husna menatap manik teduh Bibi Imas yang terkejut dengan perkataannya."Kamu tidak perlu memikirkan itu, Bibi sudah menghubungi beberapa rumah sakit meskipun itu belum ada hasilnya, tapi percayalah tidak akan lama lagi akan ada pendonor mata untuk Zelena. Husna sebenarnya ada seseorang yang ingin mendonorkan mata untuk putrimu dan semua sangat cocok tapi–" Bibi Imas menghela napasnya dan melihat lagi wajah Husna yang begitu berharap putr

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    9. Pertemuan Tanpa Sengaja 2.

    Tubuh Husna terdiam Andaru memanggilnya beruntung sang putri tertidur sehingga tidak banyak bertanya padanya. Suara yang sangat ia benci seumur hidupnya. Pria yang telah menjatuhkan talak setelah merenggut miliknya yang berharga."Ada apa tuan?" Bibi Imas berbalik berhadapan dengan Andaru dan kekasihnya."Bonekanya jatuh," Andaru mendekati Husna yang memeluk tubuh Zelena. Air mata yang membuatnya benci kembali mengalir bahkan, ia tidak tahu kenapa cairan bening keluar tanpa meminta izin padanya."Ah! Ya, benar ini boneka milik cucu saya yang tertidur. Sekali lagi terima kasih," Bibi Imas meraih boneka yang di berikan oleh Andaru padanya."Ya," Andaru menyipitkan matanya sosok wanita yang duduk di atas kursi roda memeluk putrinya yang tertidur pulas dalam pelukannya. "Kamu lihat siapa sih? Ayok, kita sudah ditunggu oleh mereka di atas kenapa sejak tadi kamu memperhatikan wanita itu?" Vlora tidak menyukai tatapan Andaru yang begitu indah pada wanita yang di duduk di kursi roda. "E– en

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    10. Anak Sialan.

    "Zelena!" Husna berusaha untuk menyelamatkan putrinya yang terlepas dari pelukannya sehingga ia menjatuhkan tubuhnya untuk menangkap tubuh mungil putrinya. Husna tidak memperdulikan keselamatan dirinya ia hanya ingin menyelamatkan putrinya."Zelena, sayang. Kamu tidak apa-apa nak?" Husna memeluknya dengan erat hal yang menjadi perhatian banyak pengunjung di restoran. Husna seorang wanita lumpuh dan putri yang buta sungguh sangat memprihatinkan namun, siapa sangka disaat dirinya kesulitan untuk bangun tiba-tiba sosok laki-laki mengangkat tubuh Husna dengan mudahnya tidak peduli dengan pandangan orang lain bahkan ia pun menghancurkan batasan antara dirinya dengan Husna."Apa kalian baik-baik, saja?" tanya Hasta dengan sigap menyelamatkan keduanya walau dia tidak mampu untuk menghalau tubuh keduanya tapi setidaknya baik Husna maupun Zelena tidak sampai mencium lantai."Husna, Zelena! Maafkan bibi meninggalkan kalian. Sebaiknya kita kembali," Bibi Husna membantu Hasta dan mendorong kursi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    11.

    Zelena yang mendengar ibunya tengah berbincang di ruang keluarga meski Zelena tidak mampu memastikan."Sayang, kamu mau kemana?" Pelangi menyentuh pergelangan tangan putrinya yang berjalan kearahnya."Aku tidak kemana-mana mah," ujarnya lirih.Bibi Imas melanjutkan lagi perbincangan mereka bersama dengan Husna. Menyadari putrinya yang begitu merindukan sahabat yang desa sehingga Husna bersama Bibi Imas memutuskan untuk berkeliling di taman yang tidak jauh dari apartemen."Mama apakah temannya begitu indah?" Husna menganggukkan kepala menimpa apa yang ia lihat."Sebentar lagi aku akan melihat dunia ini dan tentunya wajah Mama dan juga Bibi Imas." "Mau berkeliling bersama dengan Mama atau bersama dengan Bibi?" mereka menikmati suasana sore yang begitu menyejukkan. Husna yang tidak bisa menahan kekagumannya setelah melepaskan tangannya dari genggaman tangan Bibi."Aku sama Bibi saja, Aku tidak ingin Mama kelelahan karena aku." ucap Zelena."Sayang, Mama tidak mungkin kelelahan hanya untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-03
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    12.

    Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba saat ini Husna berada di ruang dokter untuk memeriksakan kondisi kakinya."Bagaimana dok, apakah saya bisa berjalan lagi?" tanya Husna setelah mengikuti serangkaian pemeriksaan. Wajahnya begitu berharap ada keajaiban untuknya. Setelah lama ia menolak untuk terapi sehingga ketakutan jika kakinya tidak bisa berjalan lagi kini membayanginya."Baik, sangat baik. Bisa terapi sekarang." sahut dokter menerbitkan senyum indah di wajah Husna. Empat jam sudah Husna melakukan terapi walau dokter memintanya untuk istirahat namun Husna tetap tidak berhenti untuk berlatih agar otot-otot kakinya kuat."Sudah Husna, kamu belajar sudah cukup lama berhenti dan istirahatlah aku tahu apa yang kamu pikirkan. Tapi ingatlah ini hari pertamamu untuk terapi tidakkah ini sangat membahayakan dirimu?" Bibi Imas tidak hentinya mengingatkan Husna walau beberapa kali dokter untuk mengingatkannya. Tapi sifat keras kepala Husna tidak sanggup untuk dihentikan bahkan dokter menyerah

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05

Bab terbaru

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    101. TAMAT.

    "Kapan kamu kenal aku? Sejak lama aku menyembunyikan siapa aku. Tapi kamu menuduh aku sengaja melakukan ini padamu? Bahkan saat aku masih sekolah aku sudah menyembunyikan semuanya, kamu ingat saat aku meminta untuk resepsi pernikahan kita? Hari itu adalah hari spesial di mana aku ingin mengatakan padamu yang sebenarnya aku ingin memberikan kekuatan itu padamu tapi nyatanya aku yang di berikan kejutan ini darimu. Sudahlah Kay, kita tidak perlu lagi membahas yang tidak penting jalani hidup kita." "Tidak bisa Zel, aku cinta sama kamu. Aku akan mempertahankan pernikahan kita apapun itu,""Dan aku akan menceraikan kamu Kay. Seberapa kuat kamu mempertahankan, sekuat itu pula aku akan pisah dari kamu.""Tidak akan. Jika aku tidak bisa mendapatkan kamu maka tidak ada satu orang pun yang bisa memiliki kamu."Kayan menari kasar pergelangan tangan Zelena namun tiba-tiba dari arah samping seseorang mencekal tangan Kayan yang ingin menyentuh wajah Zelena.Bugh!!"Brengsek dia wanita! Lawan aku j

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    100. Zelena Adalah Sang Pewaris

    "Anda jangan becanda pak Hasta. Zelena hanya anak kampung bahkan saya sendiri yang menikahinya. Lelucon Anda kurang kreatif pak Hasta." Ujar Kayan tertawa bahkan ibu dan istrinya turut tertawa tetapi tidak dengan Iva dan Denta mereka saling pandang dan menarik kerudung yang di pakai oleh Zelena."Aku tidak bercanda dengan orang asing. Aku lebih suka bercanda dengan keluarga." "Tapi tidak mungkin kalau Zelena anak pak Hasta, karena waktu itu saya menikahinya–""Dengan dia?" Hasta menunjuk kearah Andaru dan Indri mereka mendekati terkejut dengan sikap orang tua dan saudara Kayan pada Zelena."Sayang kamu kenapa nak? Jadi ini yang membuat kamu tidak ingin menghubungi dan minta pada kami untuk diam? Ini yang kata kamu akan menyelesaikan semuanya seorang diri? Lihat bahkan di hadapan kami dan banyak orang mereka tidak menghargai kamu sayang," Husna dan Indri saling melepaskan tangan Denta dan Iva yang berbuat kasar pada Zelena."Ini lelucon,"Hasta meminta mereka untuk pergi begitu juga p

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    99. Hanya Benalu.

    Setelah malam itu Zelena tidak lagi memperdulikan kebutuhan keluarga Kayan. Waktunya ia habiskan untuk bekerja dan bekerja menyelesaikan tugas rumah dan menikmati harinya tanpa mengikuti perintah dari anggota keluarga Kayan untuk memasak makanan yang mereka sukai.Hanya menghitung jam lagi maka semuanya akan terungkap dan Zelena pun tidak ingin terlalu lama menundanya lagi.Terdengar suara teriakan dari luar terdengar dengan jelas jika itu adalah suara Gaina dan menantu kesayangannya."Zelena. Kamu ngapain aja di dalam kamar hah? Kamu udah tau pagi-pagi harus menyiapkan apa dulu sebelum berangkat bekerja, apa harus aku ingatkan setiap hari setiap saat dan setiap detik? Jadi orang pemalas minta ampun." Gaina menggedor kamar Zelena dibantu oleh menantu kesayangannya. Namun pada saat mereka mendorong pintu bersamaan dengan Zelena yang membuka pintu sehingga tubuh mereka tersungkur ke depan beruntung Zelena membantu Shella sehingga tidak sampai terjatuh karena akan sangat membahayakan ka

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    98. Dia Istriku.

    Zelena menoleh kearah pria di sampingnya sosok yang tidak di kenalinya menatapnya dengan tatapan sulit di artikan."Hapus air mata kamu." Ucapnya tegas."Terima kasih," Zelena meraih sapu tangan yang di sodorkan pria di sampingnya."Tidak perlu terima kasih, sudah seharusnya aku lakukan itu. Hum, Zelena bisa kita bicara sebentar?" Tristan berusaha untuk bicara dengan Zelena meminta maaf atas apa yang sudah terjadi dalam hidupnya. Tidak di pungkiri kesakitan yang di alami oleh Zelena karena ulahnya yang turut adil dalam taruhan itu."Maaf sepertinya saya harus pulang sekarang." Zelena berlaku meninggalkan Tristan. Tidak bermaksud untuk menghindar tetapi getar di ponselnya yang membawanya pergi dari hadapan Tristan."Zelena tunggu!""Kamu tidak ingin mendengar aku bicara? Setidaknya izinkan aku mengatakan sekarang,""Mengatakan sekarang?""Ya, aku minta maaf. Karena aku, kamu jadi seperti ini, kenalkan aku Tristan dan aku adalah –""Kenapa tidak di lanjutkan?""Aku adalah orang yang te

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    97. Di Kantor Yang Sama.

    Setelah perdebatan panjang Zelena berhasil pergi untuk memulai dengan mencari informasi perusahaan yang ingin ia datangi. Sesuai arahan sang adik tentunya Zelena mendatangi kantor di mana Kayan sebagai direktur."Selamat pagi mbak bisa saya bantu?" sapa resepsionis."Pagi mbak, begini saya datang sesuai informasi yang saya dapatkan dari pak Kayan jika perusahaan ini sedang membutuhkan karyawan. Saya di minta, "Pak Kayan? Kamu siapanya?" "Saya,""Saya apa cepetan!""Saya temannya dan kebetulan saya,""Tunggu dulu, saya kasih kabar pak Kayan dulu." Zelena mengangguk memilih menunggu sampai wanita di depannya selesai menghubungi seseorang yang mungkin saja adalah Kayan."Mbak langsung aja naik ke atas. Pak Kayan sudah menunggu katanya." Ujarnya acuh tanpa melihat kearah Zelena."Terima kasih Mbak, selamat bekerja. Jangan lupa tersenyum," Zelena berbalik melanjutkan langkahnya menuju lift.Sampai di lantai yang di maksud Zelena di kejutkan dengan kehadiran Kayan yang ada di depan lift.

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    96. Bermain-main.

    Kayan melempar semua barang yang ada di kamar mengingat kata-kata yang diucapkan oleh Tristan mengenai Shella kekasihnya meski mereka sudah menikah secara siri namun Kayan berusaha untuk menyembunyikannya dan selalu menganggap bahwa Shella adalah kekasihnya bukan istri."Kay Ada apa sih kamu buang barang sampai hancur gini? Ada apa? Bukannya kamu siap-siap mengajak kita untuk makan di luar tapi kamu cuma marah-marah di kamar seperti ini. Apa kamu tidak jadi menerima jabatan sebagai direktur?" Gaina mendatangi kamar pribadi milik Kayan yang tidak seperti biasanya pulang kerja memilih berdiam diri di dalam kamar utama."Mama kalau aku memilih mempertahankan Zelena apakah mama bersedia menerima sebagai menantu?" Kayan bertanya dengan hati-hati.Gemuruh dalam hatinya mengingat jika Zelena yang sebenarnya telah lama menempati hatinya kini harus menjadi jalan untuk mendapatkan harta yang di inginkannya."Maksud kamu apa? Jangan bilang kamu akan memilih Zelena dan mengembalikan semua harta y

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    95. Dipaksa Bekerja 2

    Zelena menghentikan suapannya kali ini ia menatap wajah wanita di depannya wanita yang ia ketahui adalah ibu mertuanya."Maksud Mama?" "Panggil aku ibu jangan Mama. Aku tidak suka itu, cukup anak-anakku yang memanggilku Mama tidak dengan kamu."Zelena mengangguk kembali melanjutkan makannya. "Seperti yang tadi Mama bilang sama kamu, Mama bebaskan kamu dari gudang tapi ada syaratnya. Kalau kamu bisa memenuhi syarat dari mama kamu bisa bebas di rumah ini. Tanpa harus menderita di dalam gudang tentunya kamu bisa menikmati fasilitas rumah ini yaitu tidur di dalam kamar mewah. Mama yakin ini baru pertama kalinya kamu tidur di kasur empuk.""Bebas seperti apa? Dan kenapa Mama lagi? Bukankah mama tidak ingin aku menyebut mama melainkan ibu?" Zelena tidak ingin menanggapi ucapan ibu mertuanya. Jangankan kasur yang empuk bahkan tidur di hotel berbintang dan kamar VVIP sudah di rasakan oleh Zelena. Tentu Zelena tidak menceritakan pada ibu mertuanya kalau dirinya memiliki rumah yang lebih mew

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    94. Dipaksa Bekerja.

    Bukan hanya Husna dan Hasta tetapi juga Andaru dan Indri mereka benar-benar mengkhawatirkan kondisi Zelena yang tidak ada kabar. Namun satu hal yang tidak diketahui oleh mereka yakni Cavin pria remaja yang berstatus sebagai adik Zelena ternyata sudah memiliki firasat yang berbeda terhadap pria yang mengaku sebagai kekasih kakaknya.Di dalam kamar Cavin tidak hentinya mencari tahu keberadaan sang kakak bahkan dia rela meminta pada seseorang untuk mencari keberadaan Kayan."Aku sendiri yang akan melenyapkan kamu jika saja menyentuh kulit kakak 'ku." Ujar Cavin mengepalkan tangannya.Cavin yang kini telah menginjak remaja begitu menjaga sang kakak walau Zelena jauh dari pandangannya tetapi Cavin tidak lepas memperhatikan dan menjaganya dan kali ini untuk pertama kalinya gagal. Meski tetap bergerak tanpa sepengetahuan orang tua dan kakaknya tetapi sama halnya dengan yang lain ia pun kehilangan jejak Zelena. Cavin tidak tinggal diam seperti sekarang tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    93. Menghilang Tanpa Jejak.

    "Tapi ma, apa itu harus?" Kayan mencoba untuk negoisasi dengan ibunya mana mungkin dia bisa mengurung Zelena di dalam gudang yang gelap dan pengap."Kenapa tidak. Jangan bilang kalau kamu benar-benar jatuh cinta pada wanita kampungan seperti dia." Gaina menatap tidak suka pada putranya."Siapa yang jatuh cinta padanya? Tujuan kita adalah harta jabatan dan nama pasar kita sudah mendapatkannya meskipun harus menunggu dua bulan lagi tapi aku tidak tahan satu atap bersamanya. Tapi mengingat jika dia mengetahui apa yang kita lakukan pada wanita ini tentu dia akan marah pada kita Aku hanya takut jika semua fasilitas yang diberikan dia pada kita akan diambil lagi olehnya." Ujar Kayan gelisah."Kamu tidak perlu khawatir Mama sudah menyiapkan rencana lain, pokoknya wanita ini harus kita kurung di gudang beri dia pelajaran Karena dia sudah lancang membuka kamar pribadi kamu." Gaina menyeret tubuh Zelena yang tidak berdaya."Hei, bangun kamu jangan keenakan tidur sekalipun ini cuma gudang tapi s

DMCA.com Protection Status