Share

2. Jatuh Talak 2.

Penulis: Rafli123
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Husna menundukkan wajahnya saat Andaru memberikan kode untuk tidak mengatakan apapun pada sang nenek.

"Benarkah kalian akan bulan madu?" tanya Abila wajahnya berbinar mendengar cucunya akan pergi bulan madu.

"Bukankah nenek ingin secepatnya memiliki cicit? Akan aku kabulkan impian nenek."

"Benarkah? Nenek tidak salah jodohkan kalian berdua. Kapan kalian akan berangkat?"

"Hari ini setelah sarapan. Husna, bersiaplah kita akan bulan madu,"

"T— tapi tuan,"

"Hei! Aku suamimu kenapa harus memanggilku, tuan? Panggil aku Daru atau mas,"

"I— iya,"

"Kabar ini sangat membahagiakan nenek, karena itu nenek ada sesuatu untuk kalian berdua."

Nenek Abila masuk kedalam kamar pribadinya, Husna ingin pergi namun suara seseorang menghentikan niatnya untuk beranjak.

"Jangan katakan apapun pada nenek mengenai kejadian di kamar. Jika tidak kau tahu sendiri apa yang akan terjadi pada nenek, kau yang akan di penjara karena membuat nenekku meninggal karena serangan jantung."

Bibirnya bergetar wajahnya begitu kaku mendengar kata yang keluar dari bibir Andaru pria yang belum genap 24 jam menjadi suaminya. Tidak!! Bukan suami tapi mantan suami. Karena semalam yang seharusnya di habiskan dengan bahagia berakhir dengan kata yang menyakitkan menerima keputusan dari Andaru pria yang tidak lain adalah cucu dari Abila Adhicandra sang pewaris dari kekayaan Adhicandra. Namun sayangnya pernikahan yang di impikan berkahir dengan kata talak.

"Kau tuli sampai tidak mendengar yang aku katakan?!" Geram Andaru melihat sikap Husna yang diam.

"S— saya janji tuan," lirih Husna, tanpa berani menatap manik tajam Andaru.

"Daru, apa kamu sudah gila harus bulan madu dengannya? Mama tidak setuju, wanita itu hanya pantas sebagai pembantu. Bukan menantu."

Andaru menoleh kearah wanita yang telah melahirkan dirinya, wanita dengan pakaian modis melangkah anggun ke arahnya.

"Mama, sudahlah aku tidak ingin berdebat."

"Tapi Andaru, kau—"

"Ada apa ini Fara? Apa kau yang membujuk mereka untuk membatalkan bulan madu?"

"Tidak Mama, aku hanya ingin memastikan jika Andaru tidak salah memilih tempat untuk bulan madu." sahut Fara tidak ingin menjadi bulan-bulanan ibu mertuanya.

"Semoga yang kau katakan itu benar Fara. Daru berapa lama kau akan di sana?"

"Satu minggu atau bisa lebih cepat. Nenek tahu aku tidak bisa meninggalkan kantor terlalu lama."

"Tidak, tidak, kau harus satu minggu disana bahagiakan Husna. Urusan kantor biarkan nenek yang menghandle-nya."

"Tapi nek,"

"Sudah, nenek bisa melakukannya. Lagi pula ada ayahmu, jangan pikirkan pekerjaan. Bersenang-senanglah disana,"

"Sayang ini untukmu,"

"Untukku, nek?"

"Ya, untukmu karena kamu sudah merawat nenek dan kamu juga sudah bersedia menikah dengan cucu nenek yang keras kepala itu."

"Nek, ini apa?"

"Hanya barang kecil untukmu. Nenek tidak bisa memberikan yang lebih dari ini tapi, nenek berharap kamu bahagia bersama dengan Andaru. Jika kamu tidak bahagia bersama dengan cucu nenek maka berpisah lah karena nenek tahu bagaimana sifat cucu nenek itu."

Husna terdiam sesaat memikirkan apa yang dikatakan oleh pria yang menjadi suaminya di waktu yang sama menjadi mantan suami sesaat setelah merengguh indahnya penyatuan cinta. Andaru menjatuhkan talak tanpa merasa bersalah namun, kesehatan sang nenek dan ancaman Andaru membuatnya enggan untuk menceritakan yang sebenarnya terjadi pada mereka berdua. Bahkan Husna tidak tahu apa yang dilakukan oleh Andaru, untuk apa bersandiwara jika mereka masih berstatus sebagai sama istri walau pada kenyataannya Andaru telah menjatuhkan talak padanya.

"Nak apa yang kamu pikirkan?"

Husna tersentak tersenyum pada wanita yang telah berjasa dalam hidupnya.

"Tidak ada nek,"

"Kamu bahagia?"

Husna kembali mengangguk tanpa menjawab perkataan Abila.

"Ya, aku bahagia nek."

"Bersiaplah nikmati bulan madu kalian dan segeralah kembali dan berikan kabar bahwa di dalam rahimmu ada penerus Adhicandra."

Husna hanya bisa tersenyum masam, tidak tahu apa yang bisa ia lakukan saat ini. Hatinya begitu gelisah saat akan pergi bersama dengan Andaru. Tidak ada ikatan pernikahan namun ia harus berpura-pura pergi berbulan madu dengan pria yang memiliki tujuan sendiri.

Keluarga besar Adhicandra berkumpul di ruang makan mereka saling pandang saat Husna duduk di samping Andaru. Cucu termuda di keluarga Adhicandra laki-laki yang arogan dan keras kepala.

"Husna makan yang banyak, jika kau akan pergi tetaplah bersama dengan Andaru. Nenek tidak ingin sesuatu terjadi padamu disana, hubungi nenek jika Andaru melakukan hal yang tidak seharusnya padamu. Jangan takut jika Andaru berani melakukan maka namanya akan di coret dari ahli waris dan kamu sebagai gantinya.

"Mama ini tidak adil untuk anakku. Ingatlah—"

"Yang berhak bicara disini hanya aku. Siapapun yang tidak setuju maka tinggalkan rumah ini."

"Nenek tidak percaya pada cucu sendiri? Atau nenek ikut kami saja? Jadi nenek bisa memastikan keadaan Husna sana, gimana nek?"

"Cucu nakal!! Bukan begitu konsepnya. Nenek hanya memastikan jika kamu akan menjaga Husna dengan baik, kau membawanya dengan sehat maka pulang juga harus sehat."

Andaru memutar bola matanya jengah mendengar penuturan sang nenek yang tidak hentinya mengingatkan dirinya untuk menjaga Husna.

Husna menarik koper keluar dari kamarnya yang berada di lantai dua berdampingan dengan nenek Abila. Tidak ada yang mengantarnya selain nenek yang sedang senantiasa mengikuti langkah Husna, berbeda dengan anggota keluarga yang lain mereka hanya berbisik melihat Husna pergi dengan Andaru.

"Husna jangan lupa hubungi nenek jika sudah sampai,"

"Tentu nek, jaga diri nenek. Aku akan segera kembali demi nenek."

Abila merasa ada yang berbeda dengan Husna namun Abila mengabaikannya ia begitu bahagia melihat sang cucu menikahi wanita pilihannya.

[Ikuti mereka, pastikan tidak ada yang menyadari terlebih Andaru.]

****

Di bandara Husna menarik koper miliknya dan juga milik Andaru pria dengan tinggi 180 meninggalkannya tanpa berniat untuk membantu. Tanpa di sadari oleh Husna seseorang berdiri dari jauh mengepalkan tangannya melihat sikap Andaru pada Husna namun, ia tidak mampu untuk melakukan apapun untuk menolong Husna.

"Maaf," lirihnya beranjak dari kursinya.

"Kirim seseorang untuk mengikuti Husna. Pastikan dia tetap aman." ucapnya sebelum meninggalkan pria yang dengan cekatan menghubungi seseorang untuk memantau Husna.

"Baik Tuan Hasta." sahutnya walau ia tahu bosnya tidak akan mendengar jawabannya.

Tidak jauh dari posisi pria yang berkaca mata hitam dan masker menutupi sebagian wajahnya berlalu melewati Andaru yang memeluk seorang wanita seksi.

"Sayang kamu sudah lama?"

"Tidak lama hanya untuk menunggumu. Dimana wanita itu? Kau yakin akan membawanya bersama kita? Kamu tahu tujuan kita ke Bali untuk apa? Bagaimana jika dia melaporkan tindakan kita pada nenek?"

"Dia tidak akan menceritakan apapun pada nenek. Mulai hari ini kita habiskan waktu berdua, aku akan membawamu keliling Bali."

Tidak jauh dari dua sejoli yang saling berpelukan Husna tertunduk lesu menatap dua koper besar dan satu koper kecil miliknya. Mengikuti langkah Andaru yang semakin jauh di depan.

"Inikah tujuanmu membawaku? Inikah pada akhirnya?" gumam Husna melihat sepasang sejoli bercumbu di mobil.

***

Penerbangan yang memakan waktu kurang dari dua jam cukup untuk Husna tertidur setidaknya ia akan istirahat selama di pesawat dan terbangun jika sudah sampai. Ia tidak ingin melihat kegiatan yang di lakukan oleh Andaru bersama wanita cantik yang kini duduk di depannya.

Di Bali Husna memilih masuk kedalam resort yang di sewa Andaru. Tidak peduli jika tatapan tidak suka dari wanita yang bersama Andaru meski di sayangkan oleh Husna yang baru tahu jika wanita seksi itu adalah kekasih Andaru.

"Sayang kamu pilih kamar yang mana?"

Andaru membuka setiap kamar yang ada di resort terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang makan menyatu dengan dapur dan ruang tamu. Sesaat Husna takjub dengan resort yang terlihat mungil dari luar namun begitu indah dan rapih saat memasukinya.

Husna memilih menggeser tubuhnya saat suara manja wanita yang tidak ia ketahui namanya tersenyum angkuh padanya.

"Aku pilih kamar ini saja. Lebih luas dan indah,"

Sikap manja wanita yang bersama Andaru mematik rasa penasaran Husna, yang ia tepis secepat kilat tidak ingin mendapat masalah. Bukan dirinya tapi nenek yang memiliki riwayat penyakit jantung yang ia pikirkan.

"Oke, sayang, kamu istirahat dulu."

"Daru, kamu mau ke mana?"

Langkah Andaru terhenti berbalik kearah wanita seksi di depannya.

"Sayang kamu tahu nenek, kan? Sebentar lagi pasti menghubungi gadis itu. Apa kamu mau rencana indah kita jadi berantakan, hum?"

"Tentu tidak, tapi. Kenapa jadi ribet gini sih?!"

"Nggak ada yang ribet sayang, kamu tunggu sebentar,"

Andaru menemui Husna yang merapikan barang miliknya ke dalam lemari yang tersedia di kamarnya.

"Husna jika nenek hubungi kamu, buat alasan yang masuk akal kenapa kamu di kamar berbeda denganku."

Satu detik dua detik Husna diam membuat Andaru kesal.

"Kau tuli hah?!"

Husna menghentikan kegiatannya mendengar suara Andaru yang meninggi.

"Apakah aku ada hak untuk bicara di sini? Jika ada maka aku tanya padamu, mas. Apa salahku sampai kamu talak?"

Bab terkait

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    3. Takdir Tidak Sayang Padaku.

    Pertanyaan Husna berhasil mematik amarah Andaru tanpa melihat wanita lemah di depannya dengan sekali tarikan tubuh Husna terpelanting mengenai tembok di belakang tubuhnya."Argh!!!""Beraninya kau bertanya padaku hah?! Panggil aku tuan. Kau paham?" Andaru melepaskan cengkraman rahang Husna kasar."M— maaf,""Baik kamu ingin tahu jawabannya? Karena kamu tidak pantas menjadi istriku. Mulai detik ini kamu bukan istriku, aku haramkan kamu.""Tidak perlu di ulang. Aku tidak tuli dan pikun, kamu sudah menalak aku saat di rumah. Lalu untuk apa malam pertama itu? Jika kamu ingin menalak aku?" Dengan keberanian yang tersisa Husna memberanikan diri bertanya walau ia tahu konsekuensinya.Andaru terdiam mendengar perkataan Husna, ia sendiri tidak tahu apa yang ia pikirkan saat penyatuan dengan Husna wanita yang sangat ia benci dalam hidupnya."Kenapa diam?""Berani bertanya? Kau pikir siapa dirimu hah? Bagiku kau adalah wanita membawa sial. Sejak kau hadir di rumah hidupku seperti neraka, neraka!

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    4. Membawa Sial.

    "Aww," "Kenapa, sakit? Bagaimana dengan ini hah?!" Andaru manarik kerudung Husna hingga kepalanya mendongak keatas."Bunuh saja mas, abis itu tinggal kita lempar ke laut aku yakin nenek tua itu tidak akan mencarinya. Kita buat laporan ke kantor polisi kalau dia hanyut saat main di pinggir pantai." Vlora mengulas senyum kemenangan. Andaru seorang pria yang amat mencintainya sehingga akan melakukan apapun demi dirinya."Kamu benar sayang," Andaru menyeret tubuh Husna keluar dari resort dengan bantuan Vlora yang ikut menyeretnya."T– tolong lepaskan aku, tuan. Aku janji akan menuruti semua perintahmu," isak Husna, tetapi Andaru mengabaikannya.Andaru yang berhasil membawa tubuh Husna ke bibir pantai dengan cepat mendorong tubuh Husna. Tetapi tiba-tiba seseorang memberikannya bogeman mentah telat di wajahnya.Bugh Bugh Bugh!!Tiga puluhan berhasil mendarat di wajahnya sehingga tubuh Andaru tersungkur ke pasir. Ia begitu terkejut dengan pukulan yang ia dapatkan dari pria sama yang berapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    5. Jangan Sakiti Aku.

    "L– lepas,"Husna berusaha untuk melepaskan diri saat Andaru mencengkram lehernya hingga rahangnya terluka. Namun, Andaru yang tidak peduli dengan hal itu semakin mempererat cengkeramannya sehingga Husna kesulitan untuk bernapas."Menyingkir dari hadapanku wanita sial! Pantas kau tinggal di panti asuhan, karena kau terlahir menjadi anak membawa sial!!!""T– tolong jangan sakiti aku," lirihnya berusaha untuk bertahan meski semakin tersiksa."Apa? Tolong jangan sakiti? Hahaha!! Kamu bodoh atau apa hah?! Kamu pikir aku peduli? Kalau perlu kamu mati sekarang!!"Dengan kasar Andaru mendorong tubuhnya hingga terjerembab sakit dan sesak yang ia rasakan namun, Husna tetap bertahan semua demi nenek Abila.Tidak peduli jika nyawanya akan hilang yang terpenting adalah kebahagiaan nenek Abila. Kekerasan dan hinaan yang ia dapatkan dari keluarga Adhicandra adalah makanan sehari-hari untuknya namun, tidak sekalipun Husna berniat untuk meninggalkan kediaman Adhicandra baginya yang memiliki hak atas

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    6. Jangan Sakiti Aku 2.

    "Apa? A— aku hamil dok? Suami?" tanya Husna membuat sang dokter tertawa melihat wajah Husna.uanh syok."Ya Bu, di jaga janinnya. Apakah ada gejala seperti muntah, mual atau sebagainya?" tanya dokter lagi."Nggak dok, saya tidak mengalami hal itu. Hanya saja tubuh saya lebih cepat cape.""Itu wajar bagi ibu hamil hal ini akan berlanjut sampai kehamilan memasuki trimester kedua atau bisa lebih lama atau pun cepat, tergantung ibu dan janinnya sebab bawaan anak beda-beda. Nak sudah Bu, ibu tidak perlu di rawat." Husna mencerna setiap kata yang di lontarkan oleh dokter yang baru saja memeriksanya. Hamil? Terselip ketakutan setelah mengetahui dirinya mengandung keturunan Adhicandra."Wanita jalang tidak cukup kamu menghancurkan anakku. Sekarang kamu juga akan menghancurkan impianku, hah?! Kau seharusnya mati. Kau terlahir membawa sial!!" Husna yang baru keluar dari rumah sakit terkejut dengan suara dan tubuhnya yang tiba-tiba di tarik oleh seseorang yang sangat ia kenali."Argh!!""T— tol

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    7. Kehilangan.

    Empat tahun kemudian....Sinar lampu yang begitu menyilaukan membuat pandangan Husna mengabur sulit baginya melihat untuk memastikan siapa orang yang berada di balik kemudi namun, tiba-tiba mobil melaju dengan kecepatan tinggi kearahnya.Husna yang tidak bisa menghindar lagi hanya mampu berteriak berusaha untuk menyelamatkan diri dari tempatnya berdiri hingga terdengar suara yang begitu keras dan tubuhnya melayang."Argh!!" Suaranya tercekat bayangan masa lalu begitu nyata menghantuinya setiap saat hingga ia tidak mampu untuk berdiri dan bangkit untuk menjalani kehidupan indah di depannya."Berhenti untuk mengingat hal yang menyakitkan, sudah waktu kamu bangkit. Ingatlah bukan hanya dirimu tapi ada sosok yang sangat membutuhkan kamu, Husna." "Apa yang bisa di lakukan oleh wanita lumpuh seperti aku? Jika dunia ini menginginkan aku seperti ini maka aku akan menerimanya dengan ikhlas, tidak ada lagi harapan semua sudah berlalu–" ucapnya lirih namun, kalah dengan suara seseorang yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    8. Pertemuan Tanpa Sengaja.

    Bibi Imas terkejut mendengar penuturan Husna tetapi hatinya bahagia Husna berubah pikiran."Kamu yakin Husna? Bibi senang jika kamu berubah pikiran. Bibi akan siapkan semua, siang ini kita akan pergi ke kota agar kamu segera di tangani." Bibi Imas mengusap punggung Husna hal ini yang sejak lama ia tunggu kesediaan Husna untuk melakukan terapi agar bisa berjalan lagi seperti semula."Bibi apa sudah ada tanda pendonor untuk anakku? Aku tidak tega melihatnya yang terus menanyakan kapan dia bisa melihat," lirihnya pengingat kembali ucapan putrinya semalam. Husna menatap manik teduh Bibi Imas yang terkejut dengan perkataannya."Kamu tidak perlu memikirkan itu, Bibi sudah menghubungi beberapa rumah sakit meskipun itu belum ada hasilnya, tapi percayalah tidak akan lama lagi akan ada pendonor mata untuk Zelena. Husna sebenarnya ada seseorang yang ingin mendonorkan mata untuk putrimu dan semua sangat cocok tapi–" Bibi Imas menghela napasnya dan melihat lagi wajah Husna yang begitu berharap putr

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    9. Pertemuan Tanpa Sengaja 2.

    Tubuh Husna terdiam Andaru memanggilnya beruntung sang putri tertidur sehingga tidak banyak bertanya padanya. Suara yang sangat ia benci seumur hidupnya. Pria yang telah menjatuhkan talak setelah merenggut miliknya yang berharga."Ada apa tuan?" Bibi Imas berbalik berhadapan dengan Andaru dan kekasihnya."Bonekanya jatuh," Andaru mendekati Husna yang memeluk tubuh Zelena. Air mata yang membuatnya benci kembali mengalir bahkan, ia tidak tahu kenapa cairan bening keluar tanpa meminta izin padanya."Ah! Ya, benar ini boneka milik cucu saya yang tertidur. Sekali lagi terima kasih," Bibi Imas meraih boneka yang di berikan oleh Andaru padanya."Ya," Andaru menyipitkan matanya sosok wanita yang duduk di atas kursi roda memeluk putrinya yang tertidur pulas dalam pelukannya. "Kamu lihat siapa sih? Ayok, kita sudah ditunggu oleh mereka di atas kenapa sejak tadi kamu memperhatikan wanita itu?" Vlora tidak menyukai tatapan Andaru yang begitu indah pada wanita yang di duduk di kursi roda. "E– en

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    10. Anak Sialan.

    "Zelena!" Husna berusaha untuk menyelamatkan putrinya yang terlepas dari pelukannya sehingga ia menjatuhkan tubuhnya untuk menangkap tubuh mungil putrinya. Husna tidak memperdulikan keselamatan dirinya ia hanya ingin menyelamatkan putrinya."Zelena, sayang. Kamu tidak apa-apa nak?" Husna memeluknya dengan erat hal yang menjadi perhatian banyak pengunjung di restoran. Husna seorang wanita lumpuh dan putri yang buta sungguh sangat memprihatinkan namun, siapa sangka disaat dirinya kesulitan untuk bangun tiba-tiba sosok laki-laki mengangkat tubuh Husna dengan mudahnya tidak peduli dengan pandangan orang lain bahkan ia pun menghancurkan batasan antara dirinya dengan Husna."Apa kalian baik-baik, saja?" tanya Hasta dengan sigap menyelamatkan keduanya walau dia tidak mampu untuk menghalau tubuh keduanya tapi setidaknya baik Husna maupun Zelena tidak sampai mencium lantai."Husna, Zelena! Maafkan bibi meninggalkan kalian. Sebaiknya kita kembali," Bibi Husna membantu Hasta dan mendorong kursi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    101. TAMAT.

    "Kapan kamu kenal aku? Sejak lama aku menyembunyikan siapa aku. Tapi kamu menuduh aku sengaja melakukan ini padamu? Bahkan saat aku masih sekolah aku sudah menyembunyikan semuanya, kamu ingat saat aku meminta untuk resepsi pernikahan kita? Hari itu adalah hari spesial di mana aku ingin mengatakan padamu yang sebenarnya aku ingin memberikan kekuatan itu padamu tapi nyatanya aku yang di berikan kejutan ini darimu. Sudahlah Kay, kita tidak perlu lagi membahas yang tidak penting jalani hidup kita." "Tidak bisa Zel, aku cinta sama kamu. Aku akan mempertahankan pernikahan kita apapun itu,""Dan aku akan menceraikan kamu Kay. Seberapa kuat kamu mempertahankan, sekuat itu pula aku akan pisah dari kamu.""Tidak akan. Jika aku tidak bisa mendapatkan kamu maka tidak ada satu orang pun yang bisa memiliki kamu."Kayan menari kasar pergelangan tangan Zelena namun tiba-tiba dari arah samping seseorang mencekal tangan Kayan yang ingin menyentuh wajah Zelena.Bugh!!"Brengsek dia wanita! Lawan aku j

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    100. Zelena Adalah Sang Pewaris

    "Anda jangan becanda pak Hasta. Zelena hanya anak kampung bahkan saya sendiri yang menikahinya. Lelucon Anda kurang kreatif pak Hasta." Ujar Kayan tertawa bahkan ibu dan istrinya turut tertawa tetapi tidak dengan Iva dan Denta mereka saling pandang dan menarik kerudung yang di pakai oleh Zelena."Aku tidak bercanda dengan orang asing. Aku lebih suka bercanda dengan keluarga." "Tapi tidak mungkin kalau Zelena anak pak Hasta, karena waktu itu saya menikahinya–""Dengan dia?" Hasta menunjuk kearah Andaru dan Indri mereka mendekati terkejut dengan sikap orang tua dan saudara Kayan pada Zelena."Sayang kamu kenapa nak? Jadi ini yang membuat kamu tidak ingin menghubungi dan minta pada kami untuk diam? Ini yang kata kamu akan menyelesaikan semuanya seorang diri? Lihat bahkan di hadapan kami dan banyak orang mereka tidak menghargai kamu sayang," Husna dan Indri saling melepaskan tangan Denta dan Iva yang berbuat kasar pada Zelena."Ini lelucon,"Hasta meminta mereka untuk pergi begitu juga p

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    99. Hanya Benalu.

    Setelah malam itu Zelena tidak lagi memperdulikan kebutuhan keluarga Kayan. Waktunya ia habiskan untuk bekerja dan bekerja menyelesaikan tugas rumah dan menikmati harinya tanpa mengikuti perintah dari anggota keluarga Kayan untuk memasak makanan yang mereka sukai.Hanya menghitung jam lagi maka semuanya akan terungkap dan Zelena pun tidak ingin terlalu lama menundanya lagi.Terdengar suara teriakan dari luar terdengar dengan jelas jika itu adalah suara Gaina dan menantu kesayangannya."Zelena. Kamu ngapain aja di dalam kamar hah? Kamu udah tau pagi-pagi harus menyiapkan apa dulu sebelum berangkat bekerja, apa harus aku ingatkan setiap hari setiap saat dan setiap detik? Jadi orang pemalas minta ampun." Gaina menggedor kamar Zelena dibantu oleh menantu kesayangannya. Namun pada saat mereka mendorong pintu bersamaan dengan Zelena yang membuka pintu sehingga tubuh mereka tersungkur ke depan beruntung Zelena membantu Shella sehingga tidak sampai terjatuh karena akan sangat membahayakan ka

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    98. Dia Istriku.

    Zelena menoleh kearah pria di sampingnya sosok yang tidak di kenalinya menatapnya dengan tatapan sulit di artikan."Hapus air mata kamu." Ucapnya tegas."Terima kasih," Zelena meraih sapu tangan yang di sodorkan pria di sampingnya."Tidak perlu terima kasih, sudah seharusnya aku lakukan itu. Hum, Zelena bisa kita bicara sebentar?" Tristan berusaha untuk bicara dengan Zelena meminta maaf atas apa yang sudah terjadi dalam hidupnya. Tidak di pungkiri kesakitan yang di alami oleh Zelena karena ulahnya yang turut adil dalam taruhan itu."Maaf sepertinya saya harus pulang sekarang." Zelena berlaku meninggalkan Tristan. Tidak bermaksud untuk menghindar tetapi getar di ponselnya yang membawanya pergi dari hadapan Tristan."Zelena tunggu!""Kamu tidak ingin mendengar aku bicara? Setidaknya izinkan aku mengatakan sekarang,""Mengatakan sekarang?""Ya, aku minta maaf. Karena aku, kamu jadi seperti ini, kenalkan aku Tristan dan aku adalah –""Kenapa tidak di lanjutkan?""Aku adalah orang yang te

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    97. Di Kantor Yang Sama.

    Setelah perdebatan panjang Zelena berhasil pergi untuk memulai dengan mencari informasi perusahaan yang ingin ia datangi. Sesuai arahan sang adik tentunya Zelena mendatangi kantor di mana Kayan sebagai direktur."Selamat pagi mbak bisa saya bantu?" sapa resepsionis."Pagi mbak, begini saya datang sesuai informasi yang saya dapatkan dari pak Kayan jika perusahaan ini sedang membutuhkan karyawan. Saya di minta, "Pak Kayan? Kamu siapanya?" "Saya,""Saya apa cepetan!""Saya temannya dan kebetulan saya,""Tunggu dulu, saya kasih kabar pak Kayan dulu." Zelena mengangguk memilih menunggu sampai wanita di depannya selesai menghubungi seseorang yang mungkin saja adalah Kayan."Mbak langsung aja naik ke atas. Pak Kayan sudah menunggu katanya." Ujarnya acuh tanpa melihat kearah Zelena."Terima kasih Mbak, selamat bekerja. Jangan lupa tersenyum," Zelena berbalik melanjutkan langkahnya menuju lift.Sampai di lantai yang di maksud Zelena di kejutkan dengan kehadiran Kayan yang ada di depan lift.

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    96. Bermain-main.

    Kayan melempar semua barang yang ada di kamar mengingat kata-kata yang diucapkan oleh Tristan mengenai Shella kekasihnya meski mereka sudah menikah secara siri namun Kayan berusaha untuk menyembunyikannya dan selalu menganggap bahwa Shella adalah kekasihnya bukan istri."Kay Ada apa sih kamu buang barang sampai hancur gini? Ada apa? Bukannya kamu siap-siap mengajak kita untuk makan di luar tapi kamu cuma marah-marah di kamar seperti ini. Apa kamu tidak jadi menerima jabatan sebagai direktur?" Gaina mendatangi kamar pribadi milik Kayan yang tidak seperti biasanya pulang kerja memilih berdiam diri di dalam kamar utama."Mama kalau aku memilih mempertahankan Zelena apakah mama bersedia menerima sebagai menantu?" Kayan bertanya dengan hati-hati.Gemuruh dalam hatinya mengingat jika Zelena yang sebenarnya telah lama menempati hatinya kini harus menjadi jalan untuk mendapatkan harta yang di inginkannya."Maksud kamu apa? Jangan bilang kamu akan memilih Zelena dan mengembalikan semua harta y

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    95. Dipaksa Bekerja 2

    Zelena menghentikan suapannya kali ini ia menatap wajah wanita di depannya wanita yang ia ketahui adalah ibu mertuanya."Maksud Mama?" "Panggil aku ibu jangan Mama. Aku tidak suka itu, cukup anak-anakku yang memanggilku Mama tidak dengan kamu."Zelena mengangguk kembali melanjutkan makannya. "Seperti yang tadi Mama bilang sama kamu, Mama bebaskan kamu dari gudang tapi ada syaratnya. Kalau kamu bisa memenuhi syarat dari mama kamu bisa bebas di rumah ini. Tanpa harus menderita di dalam gudang tentunya kamu bisa menikmati fasilitas rumah ini yaitu tidur di dalam kamar mewah. Mama yakin ini baru pertama kalinya kamu tidur di kasur empuk.""Bebas seperti apa? Dan kenapa Mama lagi? Bukankah mama tidak ingin aku menyebut mama melainkan ibu?" Zelena tidak ingin menanggapi ucapan ibu mertuanya. Jangankan kasur yang empuk bahkan tidur di hotel berbintang dan kamar VVIP sudah di rasakan oleh Zelena. Tentu Zelena tidak menceritakan pada ibu mertuanya kalau dirinya memiliki rumah yang lebih mew

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    94. Dipaksa Bekerja.

    Bukan hanya Husna dan Hasta tetapi juga Andaru dan Indri mereka benar-benar mengkhawatirkan kondisi Zelena yang tidak ada kabar. Namun satu hal yang tidak diketahui oleh mereka yakni Cavin pria remaja yang berstatus sebagai adik Zelena ternyata sudah memiliki firasat yang berbeda terhadap pria yang mengaku sebagai kekasih kakaknya.Di dalam kamar Cavin tidak hentinya mencari tahu keberadaan sang kakak bahkan dia rela meminta pada seseorang untuk mencari keberadaan Kayan."Aku sendiri yang akan melenyapkan kamu jika saja menyentuh kulit kakak 'ku." Ujar Cavin mengepalkan tangannya.Cavin yang kini telah menginjak remaja begitu menjaga sang kakak walau Zelena jauh dari pandangannya tetapi Cavin tidak lepas memperhatikan dan menjaganya dan kali ini untuk pertama kalinya gagal. Meski tetap bergerak tanpa sepengetahuan orang tua dan kakaknya tetapi sama halnya dengan yang lain ia pun kehilangan jejak Zelena. Cavin tidak tinggal diam seperti sekarang tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya

  • Belenggu Cinta Sang Pewaris    93. Menghilang Tanpa Jejak.

    "Tapi ma, apa itu harus?" Kayan mencoba untuk negoisasi dengan ibunya mana mungkin dia bisa mengurung Zelena di dalam gudang yang gelap dan pengap."Kenapa tidak. Jangan bilang kalau kamu benar-benar jatuh cinta pada wanita kampungan seperti dia." Gaina menatap tidak suka pada putranya."Siapa yang jatuh cinta padanya? Tujuan kita adalah harta jabatan dan nama pasar kita sudah mendapatkannya meskipun harus menunggu dua bulan lagi tapi aku tidak tahan satu atap bersamanya. Tapi mengingat jika dia mengetahui apa yang kita lakukan pada wanita ini tentu dia akan marah pada kita Aku hanya takut jika semua fasilitas yang diberikan dia pada kita akan diambil lagi olehnya." Ujar Kayan gelisah."Kamu tidak perlu khawatir Mama sudah menyiapkan rencana lain, pokoknya wanita ini harus kita kurung di gudang beri dia pelajaran Karena dia sudah lancang membuka kamar pribadi kamu." Gaina menyeret tubuh Zelena yang tidak berdaya."Hei, bangun kamu jangan keenakan tidur sekalipun ini cuma gudang tapi s

DMCA.com Protection Status