Belaian Hangat Om Bastian

Belaian Hangat Om Bastian

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-27
Oleh:   Caramelodrama  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
10 Peringkat. 10 Ulasan-ulasan
155Bab
3.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Selalu gagal menjalin hubungan asmara, Naira Karl justru terperangkap dengan kehangatan Bastian Zilong. Pria itu adalah pacar ibunya. Hubungan terlarang pun tak dapat dihindari. "Om, kenapa mau tidur ama aku?" tanya Naira ketika Bastian berada di atas tubuhnya. "Karena kamu adalah alat balas dendamku, Naira."

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

1. Kamu Siapa?

"Kamu siapa?"Sore itu, seorang gadis berkulit putih membuka pintu rumah dengan ragu. Dia menatap tamunya yang merupakan seorang laki-laki asing."Kamu pasti Naira," ujar si pria menerka-nerka. "Aku Bastian Zilongーpacar Mami kamu. Boleh aku masuk?"Naira Karl. Di negara Scarlet, Naira tampak berbeda. Pasalnya, gadis itu memiliki darah campuran Scarlet dari ibunya dan Raven dari ayahnya.Negara Scarlet berada di bagian Timur. Maka warna rambut Naira coklat kehitaman seperti kebanyakan gadis pada umumnya. Sedangkan Negara Raven berada di bagian Barat yang identik dengan mata indah berwarna biru yang besar, kulit putih, dan hidung mancung.Naira mendongakkan kepala menatap pria asing berwajah tampan dengan bibir tebal yang sedikit memerah. Rambut hitam si pria tertata rapi sehingga mampu memberikan kesan manis. Namun, ada aura dingin keluar dari pria tersebut."Kamu?! Pacar Mami?!" Seolah tidak percaya, Naira bertanya lagi, "Yang bener aja!"Kedua mata Naira memandangi buket bunga mawar d...

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Shefira Alma
siippp! bkin deg2an nih! apdet yg bnyak yh thor
2024-08-10 01:51:26
0
user avatar
Hanazawa Easzy
disuruh, kavernya udah bikin jomblo melanglang buana sih ini, Thor. semangat yaaa (⁠θ⁠‿⁠θ⁠)
2024-08-01 21:25:32
0
user avatar
VBeytha
Drama perselingkuhan yang hot! Lanjuuuut Thor!
2024-07-27 07:49:28
0
user avatar
prasidafai
waaaa suka! ayo lanjut hor
2024-07-25 12:53:46
0
user avatar
Nathan Ryuu
siplah! gw demen tokoh-tokoh ciwinya yg savage dan ternyata si om yg anuh sangad :"D up yg banyak, tor! semangat!
2024-07-24 23:18:29
0
user avatar
Lovely Bintang
wah bakal seru nih naira n bastian. lanjut lagi kak .........
2024-06-18 13:44:23
0
user avatar
Anisa Salsabila P.
uwu~~~ naira galak ^^ tpi bagus gtu siy
2024-06-15 22:47:06
0
user avatar
Inura Lubyanka
ceritanya seru Thor ayok crazy up!!
2024-06-15 13:26:40
0
user avatar
Zainuna Rich
wahh seru ni ceritanya... pantau dulu ahh🫠🫠
2024-06-15 07:31:51
0
user avatar
Zoya Dmitrovka
Wah bagus banget nih bukunya. Semangat update, author!
2024-06-14 15:25:54
1
155 Bab
1. Kamu Siapa?
"Kamu siapa?"Sore itu, seorang gadis berkulit putih membuka pintu rumah dengan ragu. Dia menatap tamunya yang merupakan seorang laki-laki asing."Kamu pasti Naira," ujar si pria menerka-nerka. "Aku Bastian Zilongーpacar Mami kamu. Boleh aku masuk?"Naira Karl. Di negara Scarlet, Naira tampak berbeda. Pasalnya, gadis itu memiliki darah campuran Scarlet dari ibunya dan Raven dari ayahnya.Negara Scarlet berada di bagian Timur. Maka warna rambut Naira coklat kehitaman seperti kebanyakan gadis pada umumnya. Sedangkan Negara Raven berada di bagian Barat yang identik dengan mata indah berwarna biru yang besar, kulit putih, dan hidung mancung.Naira mendongakkan kepala menatap pria asing berwajah tampan dengan bibir tebal yang sedikit memerah. Rambut hitam si pria tertata rapi sehingga mampu memberikan kesan manis. Namun, ada aura dingin keluar dari pria tersebut."Kamu?! Pacar Mami?!" Seolah tidak percaya, Naira bertanya lagi, "Yang bener aja!"Kedua mata Naira memandangi buket bunga mawar d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya
2. Mereka Bercumbu di Depan Mataku!
"Aku nggak tertarik," sahut Naira tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponselnya. "Aku mau ke kamar baca novel online."Naira bangkit dari duduk. Dia pergi ke kamarnya meninggalkan Elvita dan Bastian."Tapi, Naira, kalo kamuー"Menyadari situasi berubah menjadi canggung, Bastian segera menenangkan hati Elvita."Biarin aja, Vi! Pikiran Naira masih suka main-main.""Tapi, Naira udah 21 tahun, Tian!"Naira mendengar Elvita dan Bastian saling adu pendapat. Dia mengangkat kedua bahu sambil terus berjalan.Di kamarnya, Naira merasa gerah sendiri."Bosen banget di rumah! Ih, baru jam 8 malem! Mau ke luar ama temen-temen, ah!"Naira bangun dari tempat tidurnya dan memperhatikan pantulan dirinya di cermin besar. Setelah merasa rapi, dia segera pergi dari kamarnya.Dia menuruni anak tangga dengan sangat hati-hati karena tidak ingin mengganggu acara ulang tahun Elvita."Ah, Tian ...."Naira mendengar sayup-sayup suara desahan Elvita dari ruang tengah. Suara itu semakin jelas ketika dia sampai di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya
3. Cantik Nian Anak Pacarku!
"Len, aku duluan ya!" Naira berjalan membuntuti Bastian. Dia terlihat kesal."Om, emangnya Mami ke mana?" tanya Naira pada akhirnya. "Dia masih banyak kerjaan. Cepetan! Di luar masih hujan. Kamu punya payung?" Mau tak mau, Bastian berhenti menunggu Naira mensejajarinya."Nggak," jawab Naira singkat. Bastian mendengus dingin. "Kok bisa cewek nggak punya payung?" “Harus, gitu?” ketus Naira sambil melirik enggan ke Bastian di sampingnya.Tidak ingin berdebat dengan anak kekasihnya, Bastian memilih untuk menyudahi topik tak penting itu.Dia justru memberi ide, “Kita lari aja ke mobil! Kamu nggak lemah ama hujan, kan?” tanyanya sambil memberikan tatapan remeh ke Naira.Mendengar pertanyaan yang bernada seperti menantang dan tatapan meremehkan, Naira mana mungkin membiarkan kekasih maminya bisa seenaknya menjatuhkan penilaian rendah terhadap dirinya?“Huh! Baru ujan air doang, belum ujan batu, kan?” Naira menggunakan nada ketus menjawab Bastian.Sesudah menjawab, Naira bergegas berlari d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya
4. Pelukan Paksa
‘Sialan, baru kali ini aku bingung gara-gara nentuin mana yang lebih menarik!’ batin Bastian sambil menertawakan dirinya sendiri. Sekali lagi dia melirik Naira.Hati Bastian bergejolak, hasratnya menggelegak ketika melirik dada membusung Naira yang terlihat provokatif dari balik kemeja basah, sampai tercetak jelas bra merah yang dipakai gadis itu. Berulang kali dia meneguk salivanya gara-gara terpukau dan otaknya mulai memproses pikiran gila.Tapi tak boleh! Dia tak bisa bersikap sembarangan ke anak kekasihnya. Maka, dia mengalihkan pandangan ke depan saja.Sementara itu, Naira yang kini memandangi Bastian secara diam-diam. ‘Kenapa mami milih cowok yang lebih muda gini, sih? Aneh! Apalagi dia bosnya mami di kantor. Apa nggak digosipin ama karyawan lainnya?’Sambil menyesap cokelat hangatnya, mata Naira mulai memindai Bastian, sama seperti yang dia lakukan di rumah waktu Bastian datang.‘Ini cowok emang nggak jelek-jelek amat, sih! Mungkin ini yang bikin mami suka ama dia. Tapi cowok t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya
5. Terpikat oleh Ibu dan Anak
‘Hm … kenapa aku jadi makin penasaran ama kamu, Naira?’ Bastian membatin sambil menatap punggung Naira. “Kurasa otakku makin gila!” Bastian menggumam pelan seraya masuk kembali ke mobil dan melajukannya setelah Naira masuk ke rumah.Sepanjang semua kisah percintaan-nya, Bastian tidak pernah segila ini terpikat oleh ibu dan anak sekaligus. Ini adalah pertama kalinya Bastian sedilema ini.Sementara itu, di dalam kamarnya setelah malam menjelang, Naira gelisah berguling di tempat tidurnya. Dia masih belum bisa melupakan adegan tadi sore.‘Pelukan pacar mami … kencang juga. Apa dia biasa meluk mami kayak gitu, yah? Ah, sialan! Ngapain sih aku dari tadi rempong mikirin hal gak guna itu melulu!’ Naira malah berujung kesal sendiri dengan apa yang dia pikirkan.Namun, pikirannya berkhianat dan malah memutar adegan itu kembali.‘Bau om wangi. Ah! I—itu … itu pasti karena parfumnya mahal! Maklum, orang kaya!’ Menyadari dirinya masih saja memikirkan Bastian, Naira menyangkal dengan memikirkan top
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya
6. Oke, Dia Ganteng
Benar saja, Bastian memang berjalan ke arah kantin yang sedang dipakai Nora untuk bersantai menunggu jam kuliah berikutnya. Melihat kedatangan Bastian, Naira hanya memutar matanya. Malas sekaligus jengah dengan respon kawan-kawan perempuannya yang terlihat norak hanya karena ada bos ganteng dan sukses di umur 32 tahun."Teman-teman, perkenalkan, ini Pak Bastian dan timnya dari perusahaan Zilong E-First, hendak memberikan informasi kepada kalian." Salah satu staf kampus yang mendampingi Bastian pun berbicara di depan kantin yang sedang ramai penuh mahasiswa dan mahasiswi.Segera saja, semua mahasiswa dan mahasiswi di sana menoleh ke Bastian dan timnya. Terutama Bastian yang sangat menyita perhatian mata lawan jenis."Halo semuanya, saya Bastian Zilong, pendiri Zilong E-First. Izinkan saya dan tim saya menyampaikan sesuatu ke kalian." Setelah mengucapkan kalimat sapaan, Bastian menyuruh timnya untuk bicara mengenai maksud kedatangan mereka ke kampus.Dengan cermat, semua orang di kanti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-14
Baca selengkapnya
7. Most Wanted Duda
Banyak anak Goldera yang berharap bisa bekerja di E-First.“Lah, kerja aja belum udah ditanyain begituan, hahaha!” Naira tertawa santai.“Yah, ‘kan kamu sempat interview di sana!” Helena cemberut.Sambil mengulum senyum, akhirnya Naira menjelaskan. “Di sana kayak satu kompleks gitu, sih Len. Ada 4 gedung yang melingkar mengitari gedung utama. Semuanya terpisah-pisah yang terhubungnya ama koridor khusus satu sama lain. Dan gedung pusatnya yang berbentuk lingkaran ada di tengah-tengah, lebih gede dan tinggi, sekitar 7 lantai.”“Emangnya yang 4 gedung berapa lantai masing-masingnya?” tanya Helena.“Untuk 4 gedung yang mengelilingi gedung utama sih masing-masing ada 4 lantai,” jawab Naira sambil mengingat-ingat.Raut wajah Helena semakin memelas karena ingin merasakan bekerja di E-First, salah satu perusahaan startup paling berkembang di negara Scarlet. Dia tidak lolos seleksi awal dikarenakan kurangnya nilai akademik.Sejak itu, Naira menjadi pegawai magang di anak perusahaan milik Bast
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-14
Baca selengkapnya
8. Teguran dari Bos Dingin
Yang lainnya tertawa. Naira tak banyak bersuara. Dia selesai membubuhkan lipgloss warna bibir yang tidak berlebihan."Iya, betul! Pak Bos Tian 'kan most wanted durenjir di kota Magnuma ini!" celetuk seseorang di dekat Naira yang baru saja membasuh muka untuk mengganti bedaknya."Apa itu durenjir?" Kawan di sampingnya bertanya sambil membenahi eyeshadows."Duda keren tajir! Hahaha!" Jawaban selengekan itu disahut tawa ceria yang lainnya di sana."Eh, tapi kasihan juga yah Pak Bos! Ditinggal mati istrinya yang melahirkan. Mana anaknya juga ikut mati." Mereka terus bergosip mengenai Bastian.Sebagai orang yang belum tahu banyak akan Bastian, Naira tentu saja asyik menyimak."Aku sih nggak kasihan. Karena siapa tahu aku bisa menjadi pelipur lara dan mengobati kesepiannya Pak Bos Tian, haha!" Ada yang cukup percaya diri mengatakan itu."Jadi kamu berharap bisa menggantikan istri Pak Bos, begitu?" Rekannya melirik dengan tatapan tak yakin."Kenapa enggak?" Yang dilirik hanya menjawab sambi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-14
Baca selengkapnya
9. Semua Gara-gara Bos Sialan!
Menahan dongkol di hati, Naira keluar dari ruangan Bastian.“Dih! Emangnya kenapa kalo aku pake celana kayak gini? Toh ini setelan kerja juga! Sepatu kets aku juga nggak yang buluk-buluk amat! Kinclong dan bersih, elaahh!” Naira mengeluhkan itu ke Helena ketika dia bertelepon di malam harinya.“Hahaha! Nurut aja apa kata Bos, napa sih? Atau kamu maunya dispesialkan karena mamimu dekat ama Bos?” Helena tertawa santai.Mendengar ucapan Helena seakan itu merupakan sebuah sindiran bagi Naira. Baiklah, dia akan mencoba menyesuaikan diri seperti yang lainnya agar tidak dikira anak spesial di sana. Esok harinya, Amy menyapa Naira yang lebih dulu tiba di ruangannya, “Pagi, Naira! Wah, tumben nih, pakai rok dan … sepatu high heels? Wow! Aku pikir kamu tomboy.”‘Iya emang tomboy, sih! Tapi gak jadi gara-gara Bos sialan itu!’ rutuk Naira di hatinya.Kemarin dia terpaksa berbelanja setelan ker
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-15
Baca selengkapnya
10. Tragedi Petai
Maka, besoknya, Naira benar-benar memakai sepatu chunky heels. Meski jalannya masih kaku dan aneh, setidaknya dia tidak takut kakinya terkilir saat melangkah.Mengabaikan pandangan geli orang-orang ke dirinya, Naira pergi ke ruangan Amy.“Fyuh! Akhirnya nyampe juga!” Naira seakan-akan baru saja berjuang di medan perang gara-gara high heels-nya.Baru saja Naira menjejakkan pantat di kursi sambil menunggu kedatangan Amy, sudah ada dering telepon di meja Amy. Sebagai asisten, dia juga bisa menerima telepon tersebut.“Ya, Kantor Bu Amy di sini.” Naira menjawab setelah mengangkat telepon.“Ra, ke ruanganku, sekarang juga! Aku kasi waktu 5 menit!” Setelah mengucapkan itu, Bastian menutup telepon.Hah?! Naira melongo sejenak untuk memproses apa yang baru dia dengar.“Bos sialan!” gerutu Naira di menit berikutnya sambil menggeram dan segera melangkah keluar ruangan dengan penuh perjuangan membaw
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-15
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status