Bahasa isyarat

Bahasa isyarat

By:  Kimmy reana  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
14 ratings
27Chapters
8.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kematian sang Nenek yang begitu mendadak dan mencurigakan, membuat Abi berpura-pura menjadi lelaki bisu. Abi bekerja sebagai ajudan pribadi Elana, anak dari pemilik utama Rumah sakit Mahika Medical Center. Bukan tanpa alasan ia bekerja sebagai ajudan, yaitu untuk menyelidiki kasus kematian sang Nenek yang begitu mendadak. Dengan mendekati Elana, ia pun bisa sekaligus menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi pada Neneknya. Benarkah meninggal karena penyakit yang selama ini dideritanya, atau justru ada malpraktek yang sengaja disembunyikan pihak Rumah sakit. Penyamaran Abi berjalan sesuai rencananya, namun tanpa disadari suatu hal terjadi tanpa disadarinya. Kebersamaan antara dirinya dan Elana ternyata menimbulkan perasaan lebih dari sekedar ajudan yang melindungi tuannya, terlebih ketika Abi tau kekasih Elana ternyata adalah tersangka utama dalam kasus kematian Neneknya. Bukan hanya itu, rupanya Rony sengaja mengincar Elana dan menjadikannya kekasih hanya untuk memanfaatkan Elana agar ia bisa menggeser kedudukan Erlangga sebagai pemilik utama MMC.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Norsaadah Adah
jalan cerita menarik ..saya suka
2023-11-06 11:56:34
0
user avatar
Rosnasuha Abdullah
good novel
2021-07-24 10:22:57
0
user avatar
Dilla
jahat banget si rony. semoga elana bahagia nantinya
2021-06-12 21:48:00
1
user avatar
Rie
ini dah tamat apa.msh lanjut??
2021-05-23 09:06:03
0
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaran😍 Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-21 19:54:12
0
user avatar
Authoring
Semangat kak, update terus ya. Salam dari Married With Killer's Teacher
2021-05-08 14:26:21
0
user avatar
riri
tak selamanya cinta harus memiliki
2021-03-13 11:16:32
0
user avatar
D6ta
kok dah lama belum update.. ceritanya bagussss, ditunggu tunggu trs
2021-01-26 01:42:29
0
user avatar
riskandria06
bagus ceritanya. Semangat Kak Kim 😍
2020-12-26 15:52:56
0
user avatar
Fera Rahmanti
apa ini cerita akhirnya.... kyknya menggantung ya.
2020-12-19 06:41:08
0
user avatar
Tri Widya Kurniasari
Love this story
2020-11-05 19:07:13
2
user avatar
1€€4 £4T1€4ɧ
kpn up kak
2020-11-02 08:57:02
1
user avatar
Tekka Vinawati
belum up dh lma
2020-10-30 15:15:30
1
user avatar
Yeni W
bagus.. tp kok gak up lagi ya??
2020-10-03 19:15:06
1
27 Chapters

Episode 1

Seorang gadis berambut hitam panjang berjalan perlahan menyusuri koridor Rumah sakit. Mata jernihnya menyusuri setiap detil bangunan kokoh bernuansa putih biru itu dengan seksama, sesekali ia menyapa setiap orang yang berpapasan dengannya. Senyum manis dengan bibir merah merona membuat siapa saja pasti akan tertular, bahkan dia sangat terkenal dengan sebutan sweet candy karena senyum manisnya.  Setiap harinya gadis bernama lengkap Elana Mahika, selalu datang ke Rumah sakit tepat pukul sepuluh pagi. Ia tidak pernah datang dengan tangan kosong, terkadang ia justru datang dengan berbagai macam barang di tangannya. Ia tidak berjalan sendiri, setiap harinya ia selalu ditemani seorang lelaki berjas hitam, berkacamata hitam, dengan raut wajah datar tanpa senyum sama sekali. Lelaki itu kebalikan dari Elana, ia tidak pernah tersenyum atau pun menyapa setiap kali ia berpapasan dengan orang lain.  Elana putri tunggal dari Erlangga Mahika, seo
Read more

Episode 2

Sebuah kamar berukuran empat meter persegi, menjadi tempat tinggal Abi selama ia bekerja menjadi salah satu ajudan di keluarga Mahika. Kamarnya terletak tidak jauh dari kamar Elana, hanya berjarak beberapa meter namun, terdapat benteng besar pembatas melintang di tengah-tengah. Kamar Elana terletak di lantai dua, sedangkan kamar yang ditempati Abi berada di lantai bawah, persis di seberang bangunan utama rumah mewah Mahika, namun ada pintu kecil yang menghubungkan bangunan utama keluarga Mahika dan kamar yang di tempati Abi.  Abi memasuki kamar yang hanya berukuran sebesar kamar mandi Elana, namun baginya itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi tempat pelepas lelah setelah satu hari penuh ia harus selalu menemani Elana kemanapun gadis itu pergi. Satu bulan sekali Abi mendapat izin cuti selama dua hari, dan kebetulan esok adalah hari libur yang sudah ia nantikan.  Merebahkan tubuh sejenak sambil memejamkan mata, sebelum ia harus se
Read more

Episode 3

Sebuah kamar berukuran empat meter persegi, menjadi tempat tinggal Abi selama ia bekerja menjadi salah satu ajudan di keluarga Mahika. Kamarnya terletak tidak jauh dari kamar Elana, hanya berjarak beberapa meter namun, terdapat benteng besar pembatas melintang di tengah-tengah. Kamar Elana terletak di lantai dua, sedangkan kamar yang ditempati Abi berada di lantai bawah, persis di seberang bangunan utama rumah mewah Mahika, namun ada pintu kecil yang menghubungkan bangunan utama keluarga Mahika dan kamar yang di tempati Abi. Abi memasuki kamar yang hanya berukuran sebesar kamar mandi Elana, namun baginya itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi tempat pelepas lelah setelah satu hari penuh ia harus selalu menemani Elana kemanapun gadis itu pergi. Satu bulan sekali Abi mendapat izin cuti selama dua hari, dan kebetulan esok adalah hari libur yang sudah ia nantikan. Merebahkan tubuh sejenak sambil memejamkan mata, sebelum ia harus segera pul
Read more

Episode 4

Elana menatap pantulan wajahnya di cermin, hari ini ia dan Rony akan pergi bersama menghadiri sebuah acara pernikahan salah satu Dokter yang bekerja di MMC. Elana ingin berpenampilan menarik, cantik dan berbeda dari biasanya. Ia memilih gaun terbaik yang dimilikinya, untuk urusan penampilan Elana selalu menyesuaikan dengan trend terbaru. Tentu saja karena ia tidak ingin dianggap jadul atau terlalu kolot. Dua asisten rumah tangga ikut membantunya, Ani dan Ana. Dua gadis kembar anak Bi Ijah. "Kalian kenapa dari tadi terus tersenyum? Ada yang salah dengan penampilanku?" Tanya Elana, karena kedua gadis itu sesekali tersenyum membuat Elana penasaran. "Maaf Non, kita tidak bermaksud menertawakan Non Elana." Jawab Ani."Terus kenapa kalian cekikian dari tadi?" Kedua gadis itu saling bertatapan, bahkan mereka saling menyikut satu sama lain. "Itu,,, Ani baru saj
Read more

Episode 5

Katakanlah Abi memang gila, atau ia terlalu menganggap pekerjaannya penting, atau mungkin ada sesuatu yang dianggapnya penting. Tanpa sepengetahuan Elana, Abi mengikutinya dari belakang menggunakan sepeda motor. Bahkan lelaki itu dengan setia menunggu di luar Hotel, dengan jarak cukup jauh. Abi hafal dengan baik mobil yang dikendarai Rony, meski berjarak cukup jauh, ia bisa mengenalinya. Ponselnya tiba-tiba berdering, nama Elana muncul di layar. Segera mungkin ia menekan tombol hijau, dan terdengar suara merdu Elana mengalun cepat, memintanya agar segera datang. Abi kelimpungan, bagaimana ia harus bersikap. Apakah ia harus datang secepat mungkin sentara ia tidak mengendarai mobil? Atau ia harus putar balik untuk menukar kendaraanya terlebih dahulu, tapi itu akan memakan waktu lama. Jalanan Ibu kota tidak pernah sepi, terlebih di malam minggu seperti ini. Abi kebingungan, namun begitu ia melihat sosok Elana keluar d
Read more

Episode 6

Sudah menjadi kewajibannya atau mungkin menjadi kebiasaannya, Abi selalu memandang ke arah kamar Elana. Jika lampu kamar Elana masih menyala, ia tidak akan masuk kedalam kamarnya, begitu juga sebaliknya, jika lampu kamar Elana sudah mati, barulah ia akan masuk ke kamar dan beristirahat. Ada yang berbeda malam ini, lampu kamar Elana masih menyala padahal waktu sudah menunjukan pukul satu dini hari. Bayangan Elana masih terlihat jelas dibalik tirai tipis berwarna putih, tidak ada pergerakan hanya duduk, dan diam sejak tadi. Abi ingin memastikan keadaan Elana, ponsel sudah berada di tangannya dan akan mengirim pesan. Namun jika ia mengirim Elana pesan dan bertanya, tentu saja Elana akan tau  selama ini Abi selalu memperhatikannya. Tapi jika ia tidak bertanya, rasa penasaran dan khawatir yang kini dirasakannya sungguh mengganggu. Abi berpikir, mencari cara lain agar kebiasaannya tidak disadari Elana. Ia segera mas
Read more

Episode 7

"Kamu sakit, Nak?" Tanya Erlangga pada Elana. Mereka berdua tengah menghabiskan sarapan bersama, seperti biasanya. "Nggak. Apa aku terlihat sakit?" Elana memegang wajah dengan kedua tangannya. "Kenapa semua orang mengira aku sakit, apa wajahku terlihat pucat?" Lanjutnya. "Memang siapa yang mengira kamu sakit, selain Ayah?" "Rony. Semalam dia bertanya seperti itu," "Itu tandanya dia perhatian. Secara garis besar banyak kesamaan antara Ayah dan Rony, benar bukan?" Elea hanya menggumam pelan, sambil menyantap semangkuk sereal dengan malas. Erlangga menatap Elana dengan seksama, ada yang tidak beres dengan putrinya. Biasanya Elana begitu antusias menceritakan hubungannya dengan Rony, terlebih semalam mereka menghabiskan waktu bersama. "Hubungan kalian baik-baik saja?" Selidik Erlangga."Baik," Erlangga tidak pua
Read more

Episode 8

"Kita ke Rumah sakit dulu sebentar," ajak Elana begitu mereka pulang dari kediaman Delano. Buah-buahan yang diberikan Ibu Delano sangat banyak, Elana tidak mungkin bisa menghabiskannya seorang diri. Elana menyisakan beberapa untuk dibawanya pulang, untuk dibagi dengan beberapa pekerja, dan sisanya ia akan bagi untuk anak-anak di Rumah sakit. Mobil yang mereka tumpangi melaju cepat menuju Rumah sakit, tidak butuh waktu sampai satu jam mereka sudah sampai. Dua kantong plastik besar di bawa Abi, sedangkan Elana membawa satu kantong yang berukuran terlalu besar. Elana sengaja membawa satu kantong tersebut, untuk diberikan pada Rony. Meskipun Elana masih kesal karena Rony tidak menghubunginya lagi setelah malam itu, namun Elana tetap ingin menemui Rony dan memberikan buah segar padanya. "Tunggu sebentar ya, aku mau ke ruang kerja Rony. Nanti kita bertemu anak-anak bersama." 
Read more

Episode 9

Alunan piano mengalun lembut, menjadi pengiring makan malam romantis. Pencahayaan remang-remang, dan hanya beberapa pasangan saja yang berada di tempat itu, sungguh suasana makan malam romantis yang selalu diimpikan pasangan muda. Tapi tidak dengan dua orang yang tengah menikmati hidangan makan malam mereka. Keduanya tampak asik menikmati hidangan masing-masing, tanpa bicara sedikitpun. Tidak ada obrolan ringan, ataupun canda gurau layaknya pasangan yang sedang dimabuk asmara. "El,," panggil Rony. Semenjak mereka tiba di tempat tersebut, Elana tidak bersuara sama sekali. Membuat Rony akhirnya mengakhiri kesunyian di antara mereka berdua. "Kamu kenapa? Akhir-akhir ini aneh," lanjutnya. Elana mengangkat kepalanya, sejak tadi ia hanya fokus pada sepotong daging di hadapannya."Aneh? Aneh seperti apa maksud kamu." Elana balik bertanya."Biasanya kamu banyak bicar
Read more

Episode 10

Elana merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, perlahan senyum di bibirnya mengembang begitu saja. Ia menutup wajah dengan kedua tangannya, tiba-tiba saja kedua pipinya terasa panas. Elana bangun dari tempat tidur, berjalan perlahan menghampiri jendela kamar. Dari celah kecil ia bisa melihat sosok Abi tengah duduk di bangku depan kamarnya, membuat Elana kembali tersenyum. Entah apa yang membuatnya tersenyum seperti orang gila, hanya saja kini hatinya terasa penuh dan berbunga. Bahkan ia melupakan sejenak masalahnya dengan Rony. Tapi itu tidak berlangsung lama karena dering ponsel miliknya, membuat ia kembali tersadar. Elana sempat ragu membuka pesan yang tertera di kotak masuk, ia tidak ingin melihat pesan yang dikirim Rony. Namun mengabaikan lelaki itu juga tidak akan menyelesaikan masalah. "Sudah sampai rumah? Aku minta maaf karena sikapku tadi." Elana tersenyum hambar membacany
Read more
DMCA.com Protection Status