Anak Rahasia Sang Presdir

Anak Rahasia Sang Presdir

By:  Missia  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings
72Chapters
1.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ariana terpaksa menjadi rahim sewaan seorang pria kaya setelah ia ditipu dan dijual oleh ibu tirinya. Pria dingin yang menyewanya tanpa ingin adanya ikatan pernikahan itu, merampas sang anak dengan begitu kejam setelah Ariana melahirkan anaknya. Namun, seiring berjalannya waktu, siapa sangka perasaan hangat mulai tumbuh di antara keduanya.

View More
Anak Rahasia Sang Presdir Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Astika Buana
lanjut. Semangat updatenya
2024-07-25 14:26:49
1
user avatar
Fatmah Azzahra
kok jahat banget sih
2024-07-25 13:19:49
1
user avatar
Sang_Dewi
Ibu tirinya kejam banget sih
2024-07-25 13:14:39
1
72 Chapters

Pertemuan Tak Sengaja

Restoran bergaya rustic dengan tema kayu dan besi berwarna hitam itu tampak ramai. Penyebabnya adalah waktu yang sudah memasuki jam makan siang. Restoran itu terkenal dengan makanan daging panggangnya yang sedap dan beraroma wangi. Tak heran jika orang-orang ingin makan di sana untuk makan siang.Namun, pria yang tampak berwibawa dengan setelan jasnya itu justru berjalan menuju pintu keluar. Ia baru saja menyelesaikan rapatnya di lantai dua restoran tersebut.Pria bernama Saka Wilson itu berjalan cepat dengan melengos melewati kerumunan para pengunjung. Sayangnya, karena terlalu sibuk memperhatikan jalan di depannya, ia jadi tidak menyadari adanya sosok kecil di bawah kakinya.Bruk!“Astaga!” pekik Saka. Langkah Saka terhenti ketika menyadari suatu benda menghalangi jalannya. Ia menunduk untuk memeriksa hal itu. Pupilnya mengecil ketika menyadari sesuatu yang menghadangnya.Seorang bocah laki-laki dengan gaya pakaian sailor yang imut itu jatuh terduduk di depan Saka. Wajah Saka mendad
Read more

Curiga

Saka tidak salah mengenal krystal itu. Ia ingat jika krystal itu ia pesan dengan bentuk yang ia inginkan, jadi tidak mungkin ada dua benda seperti itu di dunia ini.“Dari mana kamu mendapatkan benda itu?” tanya Saka tanpa sadar.Felix dan Nichole serempak menoleh pada Saka. Felix menjawab, “Ini punya Mama. Kata Mama, Papa lah yang memberikan benda ini pada Mama dulu sebagai kenang-kenangan.”Saka terdiam sejenak. Perasaannya mendadak kacau. “Apa … kamu tahu di mana papamu sekarang berada?”Felix menggeleng. “Kata Mama, Papa sudah meninggal dunia sebelum aku lahir. Jadi, aku belum pernah bertemu dengan Papa sama sekali. Mama menyimpan ini, tapi karena ini satu-satunya benda dari Papa, jadi aku mengambil dan menyimpannya.”“Tadi kamu bilang berapa usiamu?” tanya Saka mencoba memastikan kembali.Felix mengangkat empat jarinya. “Empat tahun!”Mata Saka melebar. Jika ia tidak salah hitung, memang sudah sekitar lima tahun ia memberikan gelang krystal tersebut pada wanita itu. Seandainya upa
Read more

Mencari Tahu

“Apa kamu menemukan wanita itu?!”Saka menghela napas panjang. “Aku belum yakin akan hal itu, Profesor. Saat ini, aku masih menyelidikinya. Tapi, ada kemungkinan jika wanita yang tadi aku temui adalah wanita itu. Lalu, dia juga membawa anak kecil yang berumur empat tahun,” jelas Saka panjang lebar, tetapi tetap dengan nada tenang.“Anak kecil? Apa kamu menduga jika dia adalah anakmu, Saka?” tanya Harry sekali lagi.“Hanya dugaan saja. Aku sudah bilang sedang menyelidikinya, kan? Awalnya, aku bertemu anak itu dan dia membawa krystal yang aku berikan pada wanita yang bermalam denganku waktu itu.”“Krystal?”Saka bergumam mengiyakan. “Itu krystal khusus yang hanya ada satu di dunia. Tidak mungkin orang lain memilikinya kecuali wanita itu. Tapi, Profesor, memangnya mungkin pembuahan bisa berhasil hanya dengan satu kali percobaan?” tanya Saka.Itulah yang selama ini menjadi pikiran Saka. Mungkin saja jika wanita itu memang wanita yang tidur dengannya, tetapi apa mungkin anak itu adalah ana
Read more

Sebuah Rencana

Ada beberapa hal yang berbeda dari data wanita yang Saka temui lima tahun yang lalu. Di sini, tertulis jika Ariana mengubah kewarganegaraannya pada usia 22 tahun meski ia tidak lahir di negara itu. Padahal, Ariana lahir di negara ini.‘Kenapa dia tiba-tiba saja mengubahnya?’ batin Saka keheranan. Ia mencoba mencari tahu alasannya di dalam dokumen itu, tetapi ia tidak dapat menemukannya.“Nichole, apa kamu tidak tahu kenapa Ariana mengganti kewarganegaraannya?” tanya Saka.Nichole diam dan memeriksa salinan dokumen dalam komputernya. “Tidak ada, Presdir. Sepertinya bukan karena tindak kejahatan dan hal itu memang janggal, tapi hanya itu yang dapat saya temukan. Jika ada info lain, maka akan segera saya sampaikan pada Anda.”‘Jadi hanya Ariana sendiri yang tahu alasannya,’ batin Saka sembari mengernyit.Saka kembali menatap ke arah Nichole. “Bagaimana dengan tes DNA-nya? Profesor Harry sudah menunggumu sejak kemarin.”Senyum lebar terpatri di wajah Nichole. “Tenang saja, Presdir! Saya a
Read more

Perjodohan yang Tidak Diinginkan

“Mama, teleponmu bunyi,” ucap Felix yang mengalihkan tatapannya dari piring berisi sereal bintang rasa madu menuju telepon Ariana yang berada di atas meja. Sementara itu, Ariana tampak sibuk di dapur untuk memasak makanan untuknya dan bekal untuk Felix nanti. Mata Ariana fokus pada masakan di depannya. Tangannya dengan cepat mengambil bumbu-bumbu dan mencampurkannya ke dalam teflon. Ia terlalu sibuk untuk bisa mengambil ponselnya yang berdering.“Benarkah? Apa kamu bisa ambilkan ponsel Mama, Felix?” ucap Ariana sembari menoleh ke arah Felix yang ada di meja makan.Felix pun mengambil ponsel Ariana yang ada di atas meja dan turun menuju mamanya. Ariana mengecilkan panas pada kompor tanamnya. Ia mengusap tangannya ke apron bergambar bunga mataharinya, lalu ia pun mengambil ponsel dari tangan Felix.“Terima kasih, Felix,” ucap Ariana sembari mengusap kepala Felix.“Paman Jake yang menelpon,” ujar Felix. Anak itu tadi melihat foto pria yang tidak asing di layar ponsel Ariana.Ariana send
Read more

Pria Dingin

Keberadaan wanita berambut pirang yang langsung mendekat ke arah Saka itu membuat pria itu mengernyit samar. Ia sedikit menjaga jaraknya darinya.“Kak Saka ini bicara apa, sih? Tante Diana sendiri yang mengundang aku ke sini! Kebetulan aku juga sedang ada syuting di kota ini, jadi aku bisa datang sekalian mampir. Kan sudah lama kita tidak bertemu? Apa Kak Saka tidak rindu padaku? Padahal aku rindu sekali dengan Kak Saka dan Tante Diana.”Luna menggembungkan pipinya pura-pura kecewa. Ia juga melipat tangannya di depan dada dan membuang mukanya kesal. Saka berdecak kecil. Sementara itu, Diana yang sadar dengan muka masam Saka pun menarik lengan pria itu dengan pelan.“Sudah, sudah, bagaimana kalau kita duduk dulu? Ayo, makan. Kalian semua pasti lapar karena sudah bekerja sejak pagi, kan?” ajak Diana dan menarik Saka untuk duduk. Luna pun ikut duduk di depan Saka. Meski kesal, Saka tidak bisa menolaknya.Saka memang mengenal Luna sejak lama. Diana selalu terobsesi agar Saka bisa menikah
Read more

Kejanggalan

“Baik, kalau begitu aku akan segera ke sana sekarang juga.” Saka menutup teleponnya dengan profesor Harry.Mendengar fakta bahwa hasil tes DNA yang selama ini sudah Saka tunggu keluar, Saka segera berbalik menuju Nichole yang sudah menunggu kedatangannya.“Nichole, aku harus segera kembali,” putus Saka yang tentu saja membuat Nichole mengernyit terkejut.“Maksud Anda apa, Presdir?”“Hasilnya sudah keluar,” jawab Saka singkat. Nichole langsung paham apa yang Saka katakan. “Aku tunggu di mobil.”Saka berlalu begitu saja dan meninggalkan orang-orang dengan pandangan heran. Nichole adalah orang yang menjelaskan jika Saka sedang ada urusan mendadak, jadi tidak bisa sepenuhnya mengawasi jalannya proses syuting sepenuhnya seperti yang sudah diagendakan.“Maaf, Presdir sedang ada urusan mendesak, jadi harus segera kembali. Tapi Presdir berharap agar drama ini sukses besar. Tentu saja akan ada imbalan yang sesuai jika drama ini bisa melebihi target,” ucap Nichole sembari mengedipkan sebelah ma
Read more

Menghindari Ibu Tiri

Belum sempat Felix menoleh pada wanita yang tadi ia tabrak, Ariana tiba-tiba sudah menarik Felix dalam gendongannya. Ia buru-buru pergi dan menjauh dari wanita yang tadi ia panggil sebagai 'mama’ itu.“Mama, susuku!” seru Felix dengan polosnya saat Ariana membawanya dan meninggalkan troli belanjaan mereka.Ariana sama sekali tidak peduli akan hal itu. Ia langsung meninggalkan plaza menuju tempat parkir. Laju larinya semakin cepat kala ia menyadari jika wanita paruh baya itu justru mengejar dan memanggil nama Ariana.“Mama, kenapa?” tanya Felix ikut panik saat Ariana meletakkannya di jok penumpang.“Tidak apa-apa, Felix. Kita beli di tempat lain saja susunya, ya?” bujuk Ariana sembari berusaha tersenyum. Ia beralih masuk ke kursi kemudi dan segera membawa mobilnya melaju meninggalkan plaza mall tersebut.Sementara itu, wanita paruh baya yang ditemuinya tadi berusaha untuk mengikuti mobil Ariana. Sayangnya, mobil Ariana sudah menghilang dari keramaian. Ia tidak sempat mengikuti jejak Ar
Read more

Perhatian

Pria yang baru saja turun dari pesawat itu mendengar suara anak kecil yang tidak asing di telinganya. Begitu ia menoleh, ia bisa langsung melihat anak yang sedang memanggilnya itu tengah melambai sambil melompat-lompat kecil.“Paman Jake! Paman Jake! Di sini!” panggil Felix.Segera saja Jake berlari menuju anak kecil itu dengan merentangkan kedua tangannya. “Felix!!” seru Jake yang berhasil menarik perhatian banyak orang.Ariana dan Alano yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Padahal mereka tidak mau jadi pusat perhatian dengan sudah memakai masker dan kacamata, tetapi Jake justru berteriak dan berlari ke arah Felix, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi. Ia bahkan sampai meninggalkan kopernya beberapa langkah di belakang.“Paman Jake!” Felix tertawa saat badannya berada jauh lebih tinggi dari orang-orang di sekitarnya. Lalu setelah tiga kali diangkat seperti itu, Jake menggendong Felix dengan satu tangannya.“Bagaimana kabarmu, Felix? Selama ini kamu jadi anak yang pintar dan
Read more

Hati yang Mulai Menghangat

“Sudah, sudah! Ayo duduk kalian berdua! Apa tidak lelah berdiri terus sepanjang hari?” ucap Alice yang membuyarkan fokus orang-orang.Ariana dan Alano pun duduk di sofa yang ada di hadapan Saka dan Nichole. Felix dengan cepat segera menghampiri Ariana dan langsung duduk di pangkuan ibunya.“Felix, bagaimana harimu?” tanya Ariana.“Menyenangkan!” jawab Felix cepat. “Aku undang Paman Nichole dan Paman Tampan untuk datang kemari, soalnya aku mau kasih kukis yang kemarin kita buat ke mereka.”‘Paman Tampan?’ batin Alano saat mendengar ucapan Felix. Ia segera menoleh pada Saka dan Nichole, bertanya-tanya siapa ‘Paman Tampan’ yang dikatakan oleh Felix. Sebenarnya, ada satu orang yang cocok dengan sebutan itu, tetapi Alano tidak mau mengakuinya.‘Tunggu dulu, entah kenapa mereka terlihat tidak asing,’ batin Alano bertanya-tanya.Sementara itu, Felix melanjutkan ceritanya, “Aku senang bisa punya teman baru. Kata Mama, kalau punya teman harus saling berbagi apa yang kita punya, kan? Jadi, aku
Read more
DMCA.com Protection Status