Home / Romansa / One Night Stand / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of One Night Stand: Chapter 1 - Chapter 10

223 Chapters

Bab 1: Malam yang Mengubah Segalanya

“Mary, tolong antarkan pesanan ke kamar VVIP nomor 105!”Mary yang baru saja menyodorkan gelas minuman kepada pelanggan merespon perintah managernya dengan anggukan. Kondisi club yang malam ini sangat ramai membuat semua orang saling mem-backup pekerjaan, termasuk Mary yang malam ini sudah beberapa kali mem-backup pekerjaan pelayan.Oleh karena itu, setelah menyiapkan dua botol tequila, Mary segera mengantarnya ke kamar nomor 105. Namun, setelah beberapa kali diketuk, Mary sama sekali tak mendengar adanya sahutan dari dalam.Khawatir terjadi sesuatu, Mary akhirnya membuka pintu kamar menggunakan kunci ganda dan masuk untuk memeriksa.Saat Mary melangkah lebih jauh, keningnya tampak berkerut. Matanya menyorot ke arah ranjang yang masih dalam keadaan rapi sebelum kemudian beralih ke sofa. Ternyata, penghuni kamar itu duduk di sana dengan kepala terkulai ke belakang. Tubuh pria itu bersandar pada sofa dengan kemeja yang sudah sepenuhnya terbuka. Memperlihatkan otot-otot pria itu yang t
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

BAB 2: Pria Bajingan

Keesokan harinya, suasana di dalam kamar VVIP sebuah nightclub tampak sangat berantakan. Di atas ranjang berukuran king size, dua orang yang berbeda jenis kelamin tertidur pulas dengan tangan sang pria yang melingkari tubuh sang wanita dengan lembut. Beberapa menit kemudian, mata wanita itu terbuka. Setelah berhasil mengumpulkan kepingan ingatan, Mary teringat semua yang terjadi. Dengan kasar, ia menyingkirkan lengan kekar Victor yang memeluk tubuhnya. Tindakan Mary itu sontak mengusik Victor dari tidur nyenyaknya. Pria itu mengubah posisi dari berbaring miring menjadi terlentang sebelum kemudian merintih pelan. Tangan pria itu memijat pelipisnya dan merasakan kepalanya berdenyut.Tak lama, Victor pun menyadari bahwa dia tidak sendirian; ada orang lain yang duduk di sampingnya. Segera, Victor mengalihkan pandangannya pada sosok yang belum ia sadari itu.“Kamu!” Kedua matanya terbelalak saat melihat jelas wajah Mary. Dengan refleks, Victor menegakkan tubuhnya, menarik pandangannya
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 3: Merasa Terhina

Setibanya di apartemen, Mary langsung bergerak menuju kamar mandi. Ia menanggalkan semua kain yang melekat di tubuhnya dengan kasar dan membuatnya robek. Setelah itu, Mary melangkah ke bilik shower.Sejak keluar dari kamar yang ia habiskan bersama Victor, tubuhnya tak berhenti gemetar dan perasaan jijik tak kunjung hilang dari tubuhnya.Oleh karena itu, Mary sama sekali tak peduli dengan kulitnya yang telah memerah dan terus menggosok kulitnya dengan kasar, berharap dengan cara ini ia bisa menghapus semua bekas sentuhan pria bajingan itu semalam.Di sisi lain, air matanya bercampur dengan air shower.Mary mengenal Victor jauh sebelum bertemu dengan Nathan dan ia sudah membenci pria itu sejak lama.Setiap kali Jihan, sahabatnya, menceritakan perlakuan menjijikkan Victor, Mary semakin membencinya.Namun, kini takdir seolah sengaja menjebak dirinya dengan pria yang sangat ia benci itu. Pria yang semalam telah menikmati tubuhnya, mencumbu tubuh moleknya dengan penuh nafsu.Mary juga tak
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 4: Merasa Bersalah

Di apartemen Mary saat ini, wanita itu duduk termenung di balkon. Mungkin sudah hampir tiga jam ia menghabiskan waktunya di sana tanpa melakukan apa pun.Pikirannya kosong, karena kejadian semalam sukses menghancurkan hidupnya dan menghancurkan kepercayaan Nathan kepadanya.Mengingat wajah lembut pria itu, rasa bersalah Mary semakin meningkat dan tanpa sadar air mata turun di pipinya. Jika sebelumnya ia berani menjalin hubungan bersama Nathan dengan penuh suka cita, kali ini ia bahkan tak sanggup membalas belasan pesan dan panggilan dari pria itu yang sudah memenuhi ponselnya.[Mary, aku sudah sampai. Katakan kalau kamu sudah selesai bekerja ya][Aku baru saja selesai rapat dengan klien. Sedang apa?][Mary, kamu baik-baik saja?]Mary menutup ponsel tanpa berani membaca pesan-pesan itu lebih lanjut.Dia merasa dirinya kotor dan tak lagi layak berdiri di samping Nathan. Sebab, selama mereka berpacaran, pria itu selalu mempercayainya dengan begitu besar.Bahkan Nathan sampai mengizinkan
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 5 : Cari Tahu Kekasih Wanita Itu

Jawaban Daisy membuat Mary mengernyitkan dahi. Sejak kapan wanita itu tahu apartemen Nathan?“Kamu memberitahu sandi apartemenmu kepada Daisy?” Mary tak tahan untuk bertanya.“Ya. Kenapa?” jawaban Nathan membuat Mary mengubah ekspresi wajahnya. Seakan baru sadar akan hal itu, Nathan gelagapan dan berusaha untuk meralat perkataannya. Namun, belum sempat pria itu berujar lebih lanjut, Daisy telah lebih dulu menyela.“Maksud Tuan adalah agar saya lebih mudah mengambil barang atau berkas yang diperlukan, Nona.”Wanita itu tersenyum pada Mary, tapi entah kenapa Mary merasa sekretaris Nathan itu memandangnya dengan sinis dan merendahkan.Meski merasa aneh, tapi dia hanya hanya mengangguk dan ikut tersenyum. “Baiklah.”Nathan yang melihat suasana menjadi canggung buru-buru mengambil satu paperbag lagi dari tangan Daisy. “Terima kasih juga makanannya, Daisy. Kamu boleh kembali.”“Baik, Tuan. Semoga kalian menikmatinya.”Daisy mengangguk ke arah Mary dan menatap Nathan sedikit lebih lama sebe
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 6: Fakta Menarik

Mansion Hilton.Sambil menunggu Hannah selesai menyiapkan makan siang, Dominic duduk bersama Victor dan Olso untuk membahas beberapa hal seputar pekerjaan. Tepatnya mengenai bisnis di Florida yang sengaja Dominic beri untuk Victor kelola. Kinerja Victor yang sempurna membuat Dominic merasa sangat puas. Kadang, Dominic berpikir. Andai saja waktu itu Victor tidak dijebak oleh musuh dan mendekam di balik jeruji besi, pasti kekuasaan pria itu sudah menjadi sangat besar.Sebab, apa yang terjadi saat itu membuat Victor tak hanya kehilangan harta dan kekuasaannya, tapi juga sangat terpuruk sehingga sulit untuk bangkit. Victor baru bisa pulih secara perlahan setelah Dominic turun tangan membantunya dengan memberikan pengelolaan bisnis di Florida kepada Victor.Selama setahun, Victor bekerja keras dan akhirnya berhasil membuktikan kemampuannya di hadapan Dominic. Bisnis di Florida berkembang pesat bahkan jauh dari ekspektasi Dominic sebelumnya.Hari ini, Dominic sengaja tidak mengadakan per
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 7: Bertemu Kembali dengan Victor

Jika sebelumnya Mary selalu antusias saat mengunjungi kediaman Hilton yang mewah dan megah, kali ini terasa berbeda. Ia menyadari ada sesuatu yang tidak nyaman di dalam hatinya ketika berada di tengah keluarga kekasihnya.Keluarga Nathan yang juga keluarga Jihan selalu sangat tulus dan ramah kepadanya, membuat Mary merasa bersalah. Dia merasa seperti seorang pengkhianat yang tidak pantas berada di sana. Meskipun tidak ada seorangpun yang tahu apa yang telah terjadi padanya, Mary merasa malu yang luar biasa. Ia merasa seolah-olah sedang ditelanjangi di depan banyak orang.Tak tahu harus berbuat apa, saat kakinya melangkah memasuki kediaman yang megah itu, dadanya berdebar-debar dan perasaan tidak nyaman semakin merayap, membuatnya gelisah."Kamu kenapa?" tanya Nathan.Pria itu menghentikan langkahnya dan menatap lekat-lekat pada Mary yang juga berhenti di sampingnya."A-apa?" Mary terkejut oleh pertanyaan pria itu. Ia menatap Nathan sejenak sebelum mengalihkan pandangannya ke arah la
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 8: Kamu Mau Kekasihmu Tau?

"Nathan, dia Victor," ucap Dominic. "Kalau Olso, kamu pasti masih ingat siapa dia," tambahnya pelan.Dengan senyum ramah, Nathan mengulurkan tangan kanannya ke arah Victor, mengajak pria itu untuk bersalaman. "Senang berkenalan denganmu." ucapnya dengan nada ramah.Victor membalas dengan mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Nathan. Ia menatap dalam mata Nathan. "Terima kasih," balasnya singkat, dengan suara dingin yang jauh dari kata ramah seperti yang ditunjukkan oleh Nathan. Namun, hal itu tidak mengejutkan yang lain, karena mereka tahu bahwa begitulah karakter Victor."Baiklah, kebetulan sekali aku sangat lapar," ucap Dominic setelah Victor dan Nathan melepaskan jabat tangan mereka. Ia melirik pada Hannah. "Apakah makan siang kita sudah siap, sayang?" tanyanya pada sang istri."Ya, sudah siap. Kalau begitu, mari kita ke meja makan langsung," ajak Hannah kepada mereka, lalu wanita paruh baya itu meraih lembut tangan Mary. "Ayo, sayang, kita ke meja makan."Mary mengangguk pelan
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 9: Kecurigaan Nathan

Sebelumnya, Victor menuju toilet bersama temannya, Olso. Namun, temannya itu sudah selesai terlebih dahulu dan meninggalkannya di toilet untuk kembali ke ruang tengah, bergabung dengan Dominic dan Nathan di sana. Namun, sebuah kebetulan kembali membuat Victor dan Mary terjebak dalam situasi tak diinginkan. Tanpa sengaja, Mary pun masuk ke dalam toilet tempat Victor berada. Betapa terkejutnya wanita itu ketika melihat kehadiran pria bajingan itu di sana! Tanpa berpikir panjang, Mary segera berusaha mundur untuk keluar dari toilet tersebut. Namun sialnya, dia kalah cepat dari Victor, yang sudah mengunci pintu toilet dan memerangkap tubuhnya di antara pintu. Mary membuka bibirnya, hendak mengatakan sesuatu, tetapi Victor sigap membungkam mulutnya dengan sebelah tangan, sementara tangan yang satunya lagi digunakan untuk menahan kedua tangan Mary di atas kepala. "Silakan berteriak kalau kamu mau kekasihmu tahu, Baby." bisik Victor di depan wajah Mary. Pria itu lalu mengulas senyum smirk
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 10: Hampir Ketahuan

Di tengah langkahnya, Nathan berdoa dalam hati semoga ia tidak melihat hal-hal aneh yang akan membuatnya kecewa dan sakit hati. 'Tidak mungkin semua yang aku pikirkan ini menjadi kenyataan. Lagi pula, mereka tidak saling mengenal. Yeah... Aku hanya stres memikirkan keanehan yang terjadi pada Mary sejak semalam. Hanya itu... Ya, hanya itu,' batin Nathan, berusaha meyakinkan hati di tengah langkahnya. Beberapa menit kemudian, ia tiba di depan toilet, menatap ragu pada pintu yang tertutup rapat. Nathan mengangkat tangan untuk mengetuk pintu. Tok tok tok "Mary, apakah kamu di dalam?" seru Nathan dengan suara agak tinggi, mendekat dan menempelkan telinga di pintu. Di sisi lain, Victor yang saat ini masih melumat dan menghisap bibir Mary sontak menghentikan aksinya ketika mendengar suara ketukan pintu dan seruan Nathan di balik pintu. Ia melepaskan tautan bibirnya dengan Mary ketika wanita itu mendorong dadanya. Tanpa memperdulikan dagunya yang basah oleh air liur Victor, Mary menelan
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more
PREV
123456
...
23
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status