Beranda / Romansa / One Night Stand / Bab 3: Merasa Terhina

Share

Bab 3: Merasa Terhina

Penulis: Miss.EA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 18:24:06

Setibanya di apartemen, Mary langsung bergerak menuju kamar mandi. 

Ia menanggalkan semua kain yang melekat di tubuhnya dengan kasar dan membuatnya robek. Setelah itu, Mary melangkah ke bilik shower.

Sejak keluar dari kamar yang ia habiskan bersama Victor, tubuhnya tak berhenti gemetar dan perasaan jijik tak kunjung hilang dari tubuhnya.

Oleh karena itu, Mary sama sekali tak peduli dengan kulitnya yang telah memerah dan terus menggosok kulitnya dengan kasar, berharap dengan cara ini ia bisa menghapus semua bekas sentuhan pria bajingan itu semalam.

Di sisi lain, air matanya bercampur dengan air shower.

Mary mengenal Victor jauh sebelum bertemu dengan Nathan dan ia sudah membenci pria itu sejak lama.

Setiap kali Jihan, sahabatnya, menceritakan perlakuan menjijikkan Victor, Mary semakin membencinya.

Namun, kini takdir seolah sengaja menjebak dirinya dengan pria yang sangat ia benci itu. Pria yang semalam telah menikmati tubuhnya, mencumbu tubuh moleknya dengan penuh nafsu.

Mary juga tak bisa melupakan bagaimana Victor mendesahkan nama Jihan setiap kali pria itu menghentakkan tubuhnya sambil memuji betapa nikmatnya tubuh Mary. 

Wanita itu sontak mengisak semakin kencang. “Aku bersumpah tidak akan memaafkanmu seumur hidupku, Victor!”

Mary berteriak dan melemparkan pengering rambut itu ke cermin yang langsung hancur, menimbulkan bunyi nyaring yang menggema ke seantero apartemen.

Di tempat yang berbeda, Olso menatap sahabatnya dengan perasaan jengah. 

Sebab, kali ini pria berusia 37 tahun itu tampak tidak seperti biasanya. Pandangan mata pria itu terasa jauh lebih dingin dan aura di sekitarnya terasa mencekam. 

Sebelumnya, Victor marah kepadanya karena ditinggal di club sendirian dalam keadaan mabuk hingga berakhir tidur bersama seorang wanita.

“Kenapa kamu tampak berlebihan seperti ini?” Olso bertanya pelan. “Bukankah kamu sudah terbiasa menghabiskan waktu dengan wanita? Seperti perjaka saja.”

“Masalahnya, wanita yang aku tiduri itu bukan jalang, Olso!” sergah Victor. 

Mendengar itu, Olso mengerutkan kening. “Bukan jalang? Lalu siapa?” tanyanya dengan bingung.

“Mary Poppiens! Kau pasti mengenalnya.”

Olso membelalak dan meremas rambutnya frustasi. “Apa? Kamu menidurinya? Astaga! Dia itu wanita baik-baik!” protes Olso sambil menggelengkan kepala tidak habis pikir. 

Sejenak, pria itu terdiam dan tampak sedang memikirkan sesuatu. “Ngomong-ngomong, dia masih perawan atau sudah pernah tidak?” tanya Olso penasaran.

Victor sontak menatap tajam ke arah Olso yang direspon dengan merinding oleh pria itu. “Bukan urusanmu!” 

Victor lalu bangkit dari duduknya dan bergerak menuju kamar mandi.

Olso terdiam mematung, memperhatikan punggung lebar Victor hingga ia menghilang di balik pintu kamar mandi.

“Dia tidak mau menjawab, artinya wanita itu masih perawan. Berarti benar isu yang aku dengar selama ini, wanita itu berbeda dengan wanita lainnya,” gumam Olso pelan.

Olso cukup mengenal Mary karena sering datang ke klub malam tempat Mary bekerja. Ia banyak mendengar desas-desus mengenai Mary yang selalu menjaga diri dan tidak menjual badannya. 

Itulah mengapa dulu Olso sempat tertarik pada Mary. Sayangnya, wanita itu mengabaikannya.

Tak lama kemudian, Victor keluar dari kamar mandi dan menatap ke arah Olso sembari melangkah masuk ke ruang ganti. “Bantu aku cari tahu siapa kekasihnya.” perintah Victor tiba-tiba.

“Kekasih siapa?” tanya Olso.

“Mary!” jawab Victor dari dalam.

Olso menghela napas. “Pekerjaan kita banyak, Victor. Aku harap kau tidak berbuat gila kali ini!”

“Zaman sudah canggih. Tidak ada yang susah, Olso. Tinggal kau buka laptop dan cari tahu,” ujar Victor dengan acuh tak acuh.

“Jadi, kau akan mengejar pasangan one-night stand-mu itu?” Olso menatap dengan mata memicing.

“Aku hanya penasaran ingin tahu seberapa sempurna kekasihnya,” jawabnya sambil mengedikkan bahu.

Olso menegakkan tubuhnya, matanya mengikuti arah gerak Victor. “Kenapa ya, rasanya kali ini aku tidak percaya padamu. Mary sangat cantik, yakin kamu tidak tertarik padanya?” cibirnya.

“Tidak akan! Wanita itu sangat menyebalkan sejak dulu. Tidak ada sesuatu pada dirinya yang membuatku tertarik!” Ia berhenti sejenak dan menatap Olso.

Victor melanjutkan, “Aku cuma mau membalasnya karena dia sudah berani menghinaku!”

Setelah itu, Victor melangkah keluar dari kamar dan meninggalkan Olso yang terdiam mematung di sana, kebingungan.

‘Asal kamu tahu, aku punya kekasih yang teramat sempurna, jauh dari segala-galanya yang ada padamu!’

Kalimat demi kalimat yang dilontarkan oleh Mary sebelumnya kini terngiang di kepala Victor, membuat perasaannya mendingin.

“Mari kita lihat. Sesempurna apa pria itu, Mary.”

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Megawaty gultom
smoga nathan bisa menerima mary
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
smoga Nathan Mao nrima Mary y wlpun Mary udh g per one lg
goodnovel comment avatar
Nelangsa
ini musibah semoga nathan tetap bisa menerima merry ya. kasihan merry
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • One Night Stand   Bab 4: Merasa Bersalah

    Di apartemen Mary saat ini, wanita itu duduk termenung di balkon. Mungkin sudah hampir tiga jam ia menghabiskan waktunya di sana tanpa melakukan apa pun.Pikirannya kosong, karena kejadian semalam sukses menghancurkan hidupnya dan menghancurkan kepercayaan Nathan kepadanya.Mengingat wajah lembut pria itu, rasa bersalah Mary semakin meningkat dan tanpa sadar air mata turun di pipinya. Jika sebelumnya ia berani menjalin hubungan bersama Nathan dengan penuh suka cita, kali ini ia bahkan tak sanggup membalas belasan pesan dan panggilan dari pria itu yang sudah memenuhi ponselnya.[Mary, aku sudah sampai. Katakan kalau kamu sudah selesai bekerja ya][Aku baru saja selesai rapat dengan klien. Sedang apa?][Mary, kamu baik-baik saja?]Mary menutup ponsel tanpa berani membaca pesan-pesan itu lebih lanjut.Dia merasa dirinya kotor dan tak lagi layak berdiri di samping Nathan. Sebab, selama mereka berpacaran, pria itu selalu mempercayainya dengan begitu besar.Bahkan Nathan sampai mengizinkan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 5 : Cari Tahu Kekasih Wanita Itu

    Jawaban Daisy membuat Mary mengernyitkan dahi. Sejak kapan wanita itu tahu apartemen Nathan?“Kamu memberitahu sandi apartemenmu kepada Daisy?” Mary tak tahan untuk bertanya.“Ya. Kenapa?” jawaban Nathan membuat Mary mengubah ekspresi wajahnya. Seakan baru sadar akan hal itu, Nathan gelagapan dan berusaha untuk meralat perkataannya. Namun, belum sempat pria itu berujar lebih lanjut, Daisy telah lebih dulu menyela.“Maksud Tuan adalah agar saya lebih mudah mengambil barang atau berkas yang diperlukan, Nona.”Wanita itu tersenyum pada Mary, tapi entah kenapa Mary merasa sekretaris Nathan itu memandangnya dengan sinis dan merendahkan.Meski merasa aneh, tapi dia hanya hanya mengangguk dan ikut tersenyum. “Baiklah.”Nathan yang melihat suasana menjadi canggung buru-buru mengambil satu paperbag lagi dari tangan Daisy. “Terima kasih juga makanannya, Daisy. Kamu boleh kembali.”“Baik, Tuan. Semoga kalian menikmatinya.”Daisy mengangguk ke arah Mary dan menatap Nathan sedikit lebih lama sebe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 6: Fakta Menarik

    Mansion Hilton.Sambil menunggu Hannah selesai menyiapkan makan siang, Dominic duduk bersama Victor dan Olso untuk membahas beberapa hal seputar pekerjaan. Tepatnya mengenai bisnis di Florida yang sengaja Dominic beri untuk Victor kelola. Kinerja Victor yang sempurna membuat Dominic merasa sangat puas. Kadang, Dominic berpikir. Andai saja waktu itu Victor tidak dijebak oleh musuh dan mendekam di balik jeruji besi, pasti kekuasaan pria itu sudah menjadi sangat besar.Sebab, apa yang terjadi saat itu membuat Victor tak hanya kehilangan harta dan kekuasaannya, tapi juga sangat terpuruk sehingga sulit untuk bangkit. Victor baru bisa pulih secara perlahan setelah Dominic turun tangan membantunya dengan memberikan pengelolaan bisnis di Florida kepada Victor.Selama setahun, Victor bekerja keras dan akhirnya berhasil membuktikan kemampuannya di hadapan Dominic. Bisnis di Florida berkembang pesat bahkan jauh dari ekspektasi Dominic sebelumnya.Hari ini, Dominic sengaja tidak mengadakan per

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 7: Bertemu Kembali dengan Victor

    Jika sebelumnya Mary selalu antusias saat mengunjungi kediaman Hilton yang mewah dan megah, kali ini terasa berbeda. Ia menyadari ada sesuatu yang tidak nyaman di dalam hatinya ketika berada di tengah keluarga kekasihnya.Keluarga Nathan yang juga keluarga Jihan selalu sangat tulus dan ramah kepadanya, membuat Mary merasa bersalah. Dia merasa seperti seorang pengkhianat yang tidak pantas berada di sana. Meskipun tidak ada seorangpun yang tahu apa yang telah terjadi padanya, Mary merasa malu yang luar biasa. Ia merasa seolah-olah sedang ditelanjangi di depan banyak orang.Tak tahu harus berbuat apa, saat kakinya melangkah memasuki kediaman yang megah itu, dadanya berdebar-debar dan perasaan tidak nyaman semakin merayap, membuatnya gelisah."Kamu kenapa?" tanya Nathan.Pria itu menghentikan langkahnya dan menatap lekat-lekat pada Mary yang juga berhenti di sampingnya."A-apa?" Mary terkejut oleh pertanyaan pria itu. Ia menatap Nathan sejenak sebelum mengalihkan pandangannya ke arah la

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 8: Kamu Mau Kekasihmu Tau?

    "Nathan, dia Victor," ucap Dominic. "Kalau Olso, kamu pasti masih ingat siapa dia," tambahnya pelan.Dengan senyum ramah, Nathan mengulurkan tangan kanannya ke arah Victor, mengajak pria itu untuk bersalaman. "Senang berkenalan denganmu." ucapnya dengan nada ramah.Victor membalas dengan mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Nathan. Ia menatap dalam mata Nathan. "Terima kasih," balasnya singkat, dengan suara dingin yang jauh dari kata ramah seperti yang ditunjukkan oleh Nathan. Namun, hal itu tidak mengejutkan yang lain, karena mereka tahu bahwa begitulah karakter Victor."Baiklah, kebetulan sekali aku sangat lapar," ucap Dominic setelah Victor dan Nathan melepaskan jabat tangan mereka. Ia melirik pada Hannah. "Apakah makan siang kita sudah siap, sayang?" tanyanya pada sang istri."Ya, sudah siap. Kalau begitu, mari kita ke meja makan langsung," ajak Hannah kepada mereka, lalu wanita paruh baya itu meraih lembut tangan Mary. "Ayo, sayang, kita ke meja makan."Mary mengangguk pelan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 9: Kecurigaan Nathan

    Sebelumnya, Victor menuju toilet bersama temannya, Olso. Namun, temannya itu sudah selesai terlebih dahulu dan meninggalkannya di toilet untuk kembali ke ruang tengah, bergabung dengan Dominic dan Nathan di sana. Namun, sebuah kebetulan kembali membuat Victor dan Mary terjebak dalam situasi tak diinginkan. Tanpa sengaja, Mary pun masuk ke dalam toilet tempat Victor berada. Betapa terkejutnya wanita itu ketika melihat kehadiran pria bajingan itu di sana! Tanpa berpikir panjang, Mary segera berusaha mundur untuk keluar dari toilet tersebut. Namun sialnya, dia kalah cepat dari Victor, yang sudah mengunci pintu toilet dan memerangkap tubuhnya di antara pintu. Mary membuka bibirnya, hendak mengatakan sesuatu, tetapi Victor sigap membungkam mulutnya dengan sebelah tangan, sementara tangan yang satunya lagi digunakan untuk menahan kedua tangan Mary di atas kepala. "Silakan berteriak kalau kamu mau kekasihmu tahu, Baby." bisik Victor di depan wajah Mary. Pria itu lalu mengulas senyum smirk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 10: Hampir Ketahuan

    Di tengah langkahnya, Nathan berdoa dalam hati semoga ia tidak melihat hal-hal aneh yang akan membuatnya kecewa dan sakit hati. 'Tidak mungkin semua yang aku pikirkan ini menjadi kenyataan. Lagi pula, mereka tidak saling mengenal. Yeah... Aku hanya stres memikirkan keanehan yang terjadi pada Mary sejak semalam. Hanya itu... Ya, hanya itu,' batin Nathan, berusaha meyakinkan hati di tengah langkahnya. Beberapa menit kemudian, ia tiba di depan toilet, menatap ragu pada pintu yang tertutup rapat. Nathan mengangkat tangan untuk mengetuk pintu. Tok tok tok "Mary, apakah kamu di dalam?" seru Nathan dengan suara agak tinggi, mendekat dan menempelkan telinga di pintu. Di sisi lain, Victor yang saat ini masih melumat dan menghisap bibir Mary sontak menghentikan aksinya ketika mendengar suara ketukan pintu dan seruan Nathan di balik pintu. Ia melepaskan tautan bibirnya dengan Mary ketika wanita itu mendorong dadanya. Tanpa memperdulikan dagunya yang basah oleh air liur Victor, Mary menelan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 11: Pembalasan Mary

    Di depan toilet, Nathan menatap khawatir pada Mary. Ia mendekat, lalu membelai lembut wajah kekasihnya itu. "Kamu baik-baik saja?" tanya Nathan dengan suara pelan. Mary mengangguk, berusaha tersenyum. "Iya, aku baik-baik saja," jawabnya, meskipun dalam hati ia merasa tertekan. "Tadi perutku agak sakit... Makanya aku agak lama di toilet," jelas Mary dengan terpaksa berbohong, meskipun sebenarnya ia tidak ingin berbohong, tetapi keadaan memaksanya. "Mau aku belikan obat?" tanya Nathan penuh perhatian. Mary menggeleng cepat. "Tidak usah, sayang. Sekarang sudah tidak sakit lagi. Iya... perutku tidak sakit lagi. Aku baik-baik saja," jawabnya dengan senyum lebar, berharap dapat meyakinkan Nathan. Nathan mengangguk pelan. "Syukurlah kalau begitu." Ia sempat melirik pintu toilet yang sedikit terbuka. Mary menyadari tatapan Nathan dan panik. "Ayo..." ajak Merry buru-buru. Nathan beralih menatapnya. "Atau... kamu mau masuk?" tawar Mary dengan sengaja. Namun, dalam hatinya, ia sangat berha

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08

Bab terbaru

  • One Night Stand   Bab 0223

    *** Hari itu penuh dengan aktivitas seru. Mereka menjelajahi jalur hiking pendek yang mudah untuk anak-anak, melewati hutan mangrove yang teduh. Zack bersama Calvin dan Valentin tampak kagum melihat kepiting kecil di sela-sela akar pohon, sementara Katty dan Cassandra sibuk mengumpulkan daun-daun u

  • One Night Stand   Bab 0222

    *** Setibanya di lokasi camping, keluarga Victor dan Mary langsung terpukau oleh keindahan alam yang terbentang di hadapan mereka. Taman itu memiliki pemandangan yang memanjakan mata: pepohonan mangrove yang rimbun, udara segar dengan aroma laut yang khas, dan suara burung-burung yang berkicau merd

  • One Night Stand   Bab 0221

    *** "Katty sudah dibantu oleh Daddy, Mom," jawab Zack sambil menunjuk ke arah luar rumah. Mary hanya mengangguk pelan, merasa lega mendengar semua sudah terkendali. Sementara itu, di halaman depan, Katty yang berusia tiga tahun tampak bersemangat membantu Victor memuat barang-barang ke dalam mobil

  • One Night Stand   Bab 0220

    *** Empat Tahun Kemudian… Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sudah lima tahun usia pernikahan Mary dan Victor. Kehidupan mereka dipenuhi kebahagiaan, berkat cinta yang terus tumbuh dan keluarga kecil yang mereka bina bersama. Dari pernikahan mereka, Tuhan menganugerahi dua buah hati yang menj

  • One Night Stand   Bab 0219

    *** Victor kemudian menegakkan tubuh, berdiri menjulang di hadapan Mary yang tengah terengah-engah. Kedua tangannya bergerak menurunkan celana serta boxer, kemudian berlanjut dengan kaos hitam yang melapisi tubuh atletisnya. Hingga kini, Victor berdiri dengan tubuh polos tanpa sehelai benang yang m

  • One Night Stand   Bab 0218

    *** "Victor!" pekik Mary terkejut, tubuhnya memantul ringan saat ditempatkan di permukaan kayu yang dingin. Refleks, tangannya mencengkeram bahu kokoh suaminya, mencari keseimbangan. Victor menatapnya lekat, wajahnya begitu dekat hingga Mary bisa merasakan hangat napasnya. Ada intensitas di matany

  • One Night Stand   Bab 0217

    *** Mary mengalihkan pandangannya ke dinding kamar, memperhatikan jam besar di sana. Jarum jam menunjukkan waktu yang sudah cukup larut. Ia menghela napas, menyadari suaminya masih saja sibuk di ruang kerja. "Sudah jam segini, tapi dia masih bekerja," gumamnya pelan, nada suaranya seperti protes ke

  • One Night Stand   Bab 0216

    *** Langit Miami, Florida, kini telah diselimuti kegelapan malam. Mary, baru saja menyelesaikan ritual malamnya setelah menidurkan putra kecilnya, Zack. Anak lelaki itu telah lelap di kamarnya, meninggalkan keheningan di rumah mereka. Mary melangkah masuk ke dalam kamar mandi, membasuh wajahnya d

  • One Night Stand   Bab 0215

    Dominic menghela napas panjang, seolah beban berat terangkat dari pundaknya. “Syukurlah,” gumamnya, nyaris seperti bicara pada dirinya sendiri. Namun, matanya melirik sekilas ke arah Michael, seolah ingin memastikan reaksi menantunya. Michael, yang sedari tadi memperhatikan dengan seksama, memicing

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status