Share

Bab 0003

Penulis: Miss.EA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 18:24:06

***

Setibanya di apartemen, Mary langsung bergerak menuju kamar mandi. Ia menanggalkan semua kain yang melekat di tubuhnya dengan gerakan kasar, membuatnya robek. Setelah itu, Mary melangkah ke bilik shower.

Ia menggosok kulitnya dengan kasar. Ia berharap dengan cara ini ia bisa menghapus semua bekas sentuhan pria bajingan itu semalam.

Mary tak peduli lagi dengan kulitnya yang tampak memerah. Di sisi lain, air matanya bercampur dengan air shower.

Mary mengenal Victor jauh sebelum bertemu dengan Nathan. Ia sudah membenci pria itu sejak lama. Setiap kali Jihan, sahabatnya, menceritakan perlakuan menjijikkan Victor, Mary semakin membencinya.

Namun kini, takdir seolah dengan sengaja menjebak dirinya dengan pria yang sangat ia benci itu. Pria yang semalam telah menikmati tubuhnya, mencumbu tubuh moleknya dengan penuh nafsu.

Sialnya, Mary tak bisa melupakan bagaimana Victor mendesahkan nama Jihan setiap kali ia menghentakkan tubuhnya dan ketika ia memuji betapa nikmatnya tubuh Mary. Di pikiran pria itu hanya ada Jihan.

“Aku bersumpah tidak akan memaafkanmu seumur hidupku, Victor!” geram Mary, menggertakkan giginya di sela isak tangis.

Mary berdiri di depan cermin full body, Mary melepaskan handuk yang menutupi tubuh polosnya hingga kain putih itu melorot ke lantai.

Dengan tatapan nanar, Mary menyorot lirih ke arah cermin, menemukan bercak merah kebiruan di sekitar leher, dada, dan perutnya akibat ulah Victor semalam.

Pria itu menggagahi tubuh Mary dengan brutal. Tak hanya hentakan dan hujaman yang diberikan, tetapi juga jejak kepemilikan yang sangat banyak ditinggalkannya di kulit mulus sang wanita.

Mary berteriak dan melemparkan pengering rambut yang berat itu ke cermin. Cermin itu hancur, menimbulkan bunyi nyaring yang menggema di ruangan tersebut.

Mary pun menangis sejadi-jadinya.

***

Di tempat yang berbeda, Nathan tampak gelisah.

Pikirannya penuh akan Mary. Dari semalam hingga pagi ini, wanita itu tidak membalas pesannya sama sekali, membuat Nathan semakin khawatir. Ia sudah mencoba untuk menghubunginya, tetapi tetap tidak bisa.

Agenda Nathan hari ini sangat padat. Istirahatnya hanya disela-sela perjalanan menuju tempat rapat dan tempat bertemu klien. Ia baru bisa beristirahat dengan tenang ketika jam hampir menunjukkan pukul sembilan malam.

Setelah semua itu selesai, Nathan dan sekretarisnya akan langsung pulang. Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang sangat melelahkan bagi Nathan. Belum lagi pikirannya yang berkecamuk tentang Mary.

***

Olso menatap Victor dengan mata melotot. “Bukankah tidur dengan jalang adalah kebiasaanmu? Bahkan setiap malam ranjangmu diisi oleh mereka. Lantas mengapa kau tampak berlebihan seperti ini?”

Sebelumnya, pria itu marah kepadanya karena semalam ditinggal di club sendirian dalam keadaan mabuk hingga berakhir tidur bersama seorang wanita.

Olso kesal karena faktanya ia sudah berusaha mengajak Victor pulang, tetapi Victor menolaknya. Lalu, ia semakin kesal karena ini bukan pertama kalinya ia tidur dengan wanita, tetapi ini pertama kalinya Victor marah-marah karena hal itu.

“Masalahnya, wanita yang aku tiduri bukan jalang, Olso!” sergah Victor.

Olso mengerutkan kening. “Bukan jalang? Lalu siapa?” tanyanya dengan bingung.

“Mary! Kau mengenalnya!”

Olso membelalak dan meremas rambutnya frustasi. “What?! Kau serius? Kau menidurinya? Astaga! Hey! Dia itu kan wanita baik-baik, Bung?!” protes Olso.

Victor mendengkus, menanggapi reaksi Olso dengan malas.

“Dia memiliki seorang kekasih juga, kan? Kau malah menidurinya?” Olso menggelengkan kepala tidak habis pikir. Sejenak, pria itu terdiam, tampak sedang memikirkan sesuatu. “Ngomong-ngomong, dia masih perawan atau sudah pernah dipakai?” tanya Olso penasaran.

Seketika, Victor menatap tajam ke arah Olso. “Itu bukan urusanmu!” dengusnya, kemudian bangkit dari duduknya dan bergerak menuju kamar mandi.

Olso terdiam mematung, memperhatikan punggung lebar Victor hingga ia menghilang di balik pintu kamar mandi.

“Dia tidak mau menjawab, artinya wanita itu masih perawan. Berarti benar isu yang aku dengar selama ini, wanita itu berbeda dengan wanita lainnya,” gumam Olso pelan.

Olso cukup mengenal Mary karena sering datang ke klub malam tempat Mary bekerja. Ia banyak mendengar desas-desus mengenai Mary yang selalu menjaga diri dan tidak menjual badannya. Itulah mengapa dulu Olso sempat tertarik pada Mary. Sayangnya, wanita itu mengabaikannya.

Sayangnya, sahabat baiknya yang suka meniduri setiap wanita cantik yang ia lihat itu sudah merebut keperawanan Mary. Sebegitu brengseknya sosok Victor Marson di mata Olso.

“Sial! Bisa-bisanya pria brengsek seperti dia dapat si cantik Mary?! Kebaikan apa yang sudah dilakukan?” gumam Olso yang masih tak habis pikir dengan apa yang dialami Victor semalam.

Tak lama kemudian, Victor keluar dari kamar mandi. Olso menatap ke arah Victor yang tengah melangkah masuk ke ruang ganti.

“Bantu aku cari tahu siapa kekasihnya,” perintah Victor tiba-tiba.

“Kekasih siapa?” tanya Olso.

“Mary!” jawab Victor dari dalam.

Olso menghela napas. “Pekerjaan kita banyak, Victor. Aku harap kau tidak berbuat gila kali ini!”

“Zaman sudah canggih. Tidak ada yang susah, Olso. Tinggal kau buka laptop dan cari tahu,” ujar Victor dengan acuh tak acuh.

“Jadi kau akan mengejar pasangan one-night stand-mu itu?” Olso menatap dengan mata memicing.

“Aku hanya penasaran ingin tahu seberapa sempurna kekasihnya,” jawabnya sambil mengedikkan bahu.

Olso menegakkan tubuhnya, matanya mengikuti arah gerak Victor. “Kenapa ya, rasanya kali ini aku tidak percaya padamu. Mary sangat cantik, yakin kau tidak tertarik padanya?” cibirnya.

“Tidak akan! Wanita itu sangat menyebalkan sejak dulu. Tidak ada sesuatu pada dirinya yang membuatku tertarik!” Ia berhenti sejenak dan menatap Olso.

Victor melanjutkan, “Aku cuma mau membalasnya karena dia sudah berani menghinaku!”

Setelah itu, Victor melangkah keluar dari kamar dan meninggalkan Olso yang terdiam mematung di sana, kebingungan.

‘Asal kamu tahu, aku punya kekasih yang teramat sempurna, jauh dari segala-galanya yang ada padamu!’

Kalimat demi kalimat yang dilontarkan oleh Mary sebelumnya kini terngiang di kepala Victor, membuatnya semakin penasaran tentang sosok yang sangat dibanggakan oleh wanita itu.
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
smoga Nathan Mao nrima Mary y wlpun Mary udh g per one lg
goodnovel comment avatar
Nelangsa
ini musibah semoga nathan tetap bisa menerima merry ya. kasihan merry
goodnovel comment avatar
Kania Putri
gak kebayang gimana kecewanya nathan saat tau si Mary udah ternodai sama Victor astaga nathan sekarang berhadapan sama Victor sebagai rival.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • One Night Stand   Bab 0004

    *** “Tuan, apakah Anda baik-baik saja?” tanya wanita yang merupakan asisten Nathan, Daisy namanya. Ia memiliki postur tubuh mungil, kulit cerah seputih susu, dan … wajah yang sangat cantik. “Ah, maaf jika saya lancang,” ia tampak gugup ketika ditatap datar oleh Nathan. “Saya hanya mencemaskan kead

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 0005

    *** Setelah menghabiskan waktu sekitar 15 menit dari club, Nathan tiba di apartemen Mary. Setelah memarkirkan mobilnya di basement, Nathan keluar dengan langkah terburu-buru menuju lift yang akan membawanya ke lantai tempat unit apartemen kekasihnya berada. Setelah tiba di depan lift, Nathan masuk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 0006

    *** Di atas ranjang, Mary berbaring dengan posisi miring, kedua kakinya ditekuk. Matanya terlihat sembab akibat terlalu banyak menangis. Sejak ditinggalkan oleh Nathan sekitar dua jam yang lalu, yang bisa dilakukan Mary hanyalah menangis. Ia ingin sekali menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 0007

    *** Jam delapan pagi, cahaya matahari masuk melalui celah-celah tirai jendela kamar Mary. Di atas ranjang, wanita itu tidur pulas, ditemani Nathan yang setia memberikan pelukan hangatnya sepanjang malam. Posisinya yang membelakangi Nathan dan wajahnya yang menghadap ke arah jendela membuat cahaya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 0008

    *** Jika sebelumnya Mary selalu antusias saat mengunjungi kediaman Hilton yang mewah dan megah, kali ini terasa berbeda. Ia menyadari ada sesuatu yang tidak nyaman di dalam hatinya ketika berada di tengah keluarga kekasihnya. Keluarga Nathan, yang sangat tulus dan ramah kepadanya, justru membuat M

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 0009

    *** Sebelumnya, Victor menuju toilet bersama temannya, Olso. Namun, temannya itu sudah selesai terlebih dahulu dan meninggalkannya di toilet untuk kembali ke ruang tengah, bergabung dengan Dominic dan Nathan di sana. Namun, sebuah kebetulan kembali membuat Victor dan Mary terjebak dalam situasi ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 0010

    Di tengah langkahnya, Nathan berdoa dalam hati semoga ia tidak melihat hal-hal aneh yang akan membuatnya kecewa dan sakit hati. 'Tidak mungkin semua yang aku pikirkan ini menjadi kenyataan. Lagi pula, mereka tidak saling mengenal. Yeah... Aku hanya stres memikirkan keanehan yang terjadi pada Mary se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 0011

    Di depan toilet, Nathan menatap khawatir pada Mary. Ia mendekat, lalu membelai lembut wajah kekasihnya itu. "Kamu baik-baik saja?" tanya Nathan dengan suara pelan. Mary mengangguk, berusaha tersenyum. "Iya, aku baik-baik saja," jawabnya, meskipun dalam hati ia merasa tertekan. "Tadi perutku agak sa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08

Bab terbaru

  • One Night Stand   Bab 0203

    Mary berdiri di tengah kamar, memandangi suasana yang berantakan—selimut yang tergeletak di lantai, bantal yang tak pada tempatnya, dan meja kecil yang dipenuhi barang-barang. Pandangannya sempat kosong, tetapi ia menarik napas panjang, memutuskan untuk mulai merapikan kamar. Ia mengambil selimut y

  • One Night Stand   Bab 0202

    Lucy dan Olso duduk di sofa di ruang tengah, tampak kebingungan. Mereka saling pandang, mencoba membaca situasi, tetapi tidak berani bertanya apa-apa. Mereka tidak tahu apa-apa soal kecurigaan Mary terhadap Victor, apalagi mengenai keterlibatan suaminya dalam kecelakaan yang menewaskan Nathan. Yang

  • One Night Stand   Bab 0201

    *** Tubuh Dominic seketika membeku, matanya melebar karena keterkejutan yang tak dapat ia sembunyikan. Ponsel di tangannya hampir saja terlepas, tapi Hannah dengan cepat menangkapnya sebelum benar-benar jatuh. “Sayang, ada apa?” tanya Hannah, suaranya penuh kekhawatiran saat ia melihat ekspresi Do

  • One Night Stand   Bab 0200

    Taman itu dipenuhi tanaman hijau subur, bunga-bunga bermekaran dalam berbagai warna—menambah keindahan suasana. Sebuah set kursi dan meja rotan dengan bantalan empuk berada di tengah ruangan, tempat semua orang berkumpul dengan santai. Di atas meja, beberapa cangkir teh telah terisi penuh dengan te

  • One Night Stand   Bab 0199

    *** Usai mandi, Mary dan Victor bergegas bersiap-siap tanpa membuang waktu. Begitu semuanya selesai, mereka meninggalkan kamar yang terlihat berantakan dan langsung turun ke lantai dasar. Tidak seperti biasanya, Mary sengaja tidak merapikan kamarnya lebih dulu. Ia tak ingin membuat Nyonya Zaria, C

  • One Night Stand   Bab 0198

    Mary menggigit bibir bawahnya, mencoba mengendalikan perasaan yang perlahan meledak. Tetapi sentuhan Victor, ciumannya, dan suara napasnya yang dekat begitu menggoda, membuatnya sulit berpikir jernih. Napas Mary semakin berat, dan ia tahu Victor sengaja memperlambat waktu mereka. Tanpa berkata apa-

  • One Night Stand   Bab 0197

    Lucy menghentikan kegiatannya sejenak dan beralih menatap Nyonya Zaria. Senyum ramah mengembang di wajahnya. "Tidak, Bibi," jawab Lucy sopan sambil menggeleng pelan. "Aku hanya menyiapkan sarapan untuk kita saja, yang ada di rumah ini." Mendengar percakapan itu, Chiara yang sedang mengawasi Zack di

  • One Night Stand   Bab 0196

    “Bagaimana bisa?” pikir Daisy dengan sesak yang menyelimuti dadanya. Apakah semua yang mereka lalui hanyalah kebohongan? Apakah malam-malam panjang yang mereka habiskan bersama, tawa, pelukan, bahkan cinta mereka, tak ada artinya bagi Nathan? Ia merasa begitu kecil, seolah semua pengorbanannya sia-

  • One Night Stand   Bab 0195

    *** London, UK... Di dalam kamar yang kacau balau, pakaian berserakan di lantai—sebuah dress merah yang tergeletak kusut, bra yang terlempar ke sudut ruangan, celana dalam, boxer, hingga jas pria yang terbuka kancingnya. Aroma pagi yang intens masih tercium samar, tetapi suasana di dalam kamar itu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status