Home / Romansa / One Night Stand / Bab 10: Hampir Ketahuan

Share

Bab 10: Hampir Ketahuan

Author: Miss.EA
last update Last Updated: 2025-01-08 18:27:37
Di tengah langkahnya, Nathan berdoa dalam hati semoga ia tidak melihat hal-hal aneh yang akan membuatnya kecewa dan sakit hati. 'Tidak mungkin semua yang aku pikirkan ini menjadi kenyataan. Lagi pula, mereka tidak saling mengenal. Yeah... Aku hanya stres memikirkan keanehan yang terjadi pada Mary sejak semalam. Hanya itu... Ya, hanya itu,' batin Nathan, berusaha meyakinkan hati di tengah langkahnya.

Beberapa menit kemudian, ia tiba di depan toilet, menatap ragu pada pintu yang tertutup rapat. Nathan mengangkat tangan untuk mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Mary, apakah kamu di dalam?" seru Nathan dengan suara agak tinggi, mendekat dan menempelkan telinga di pintu.

Di sisi lain, Victor yang saat ini masih melumat dan menghisap bibir Mary sontak menghentikan aksinya ketika mendengar suara ketukan pintu dan seruan Nathan di balik pintu. Ia melepaskan tautan bibirnya dengan Mary ketika wanita itu mendorong dadanya.

Tanpa memperdulikan dagunya yang basah oleh air liur Victor, Mary menelan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Megawaty gultom
novelnya seru tapi iklannya banyak dan durasinya lama bat
goodnovel comment avatar
Ni Ne Mi
mantap, aku suka novelnya
goodnovel comment avatar
Puji Suhartati
novel yg seru tapi bnyak iklan dan durasi iklan terlalu lama
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • One Night Stand   Bab 11: Pembalasan Mary

    Di depan toilet, Nathan menatap khawatir pada Mary. Ia mendekat, lalu membelai lembut wajah kekasihnya itu. "Kamu baik-baik saja?" tanya Nathan dengan suara pelan. Mary mengangguk, berusaha tersenyum. "Iya, aku baik-baik saja," jawabnya, meskipun dalam hati ia merasa tertekan. "Tadi perutku agak sakit... Makanya aku agak lama di toilet," jelas Mary dengan terpaksa berbohong, meskipun sebenarnya ia tidak ingin berbohong, tetapi keadaan memaksanya. "Mau aku belikan obat?" tanya Nathan penuh perhatian. Mary menggeleng cepat. "Tidak usah, sayang. Sekarang sudah tidak sakit lagi. Iya... perutku tidak sakit lagi. Aku baik-baik saja," jawabnya dengan senyum lebar, berharap dapat meyakinkan Nathan. Nathan mengangguk pelan. "Syukurlah kalau begitu." Ia sempat melirik pintu toilet yang sedikit terbuka. Mary menyadari tatapan Nathan dan panik. "Ayo..." ajak Merry buru-buru. Nathan beralih menatapnya. "Atau... kamu mau masuk?" tawar Mary dengan sengaja. Namun, dalam hatinya, ia sangat berha

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 12: Siapa yang Kamu Cintai?

    *** "Kau ini kenapa, huh? Tiba-tiba bersikap begini, gegabah tanpa berpikir panjang," Olso berkata sambil menyetir, melirik Victor yang duduk di sampingnya. "Nathan itu keponakan Tuan Dominic, dan dia sangat sayang terhadap keponakannya, seperti putranya sendiri. Dan kau... kau malah dengan beraninya mengganggu kekasih dari keponakannya itu. Mereka akan segera menikah, Victor. Berhentilah berbuat gila, jangan sampai semua tindakanmu itu menghancurkan apa yang selama ini kita bangun. Kepercayaan Tuan Dominic. Hubungan baik kita dengannya jangan sampai hancur hanya karena kau mengejar Mary." Di sisi lain, Victor hanya diam, mendengarkan dengan seksama omelan panjang lebar Olso tanpa berniat membalas. "Aku tidak tahu persis apa alasanmu kali ini. Tapi yang jelas, aku tidak percaya kalau alasannya karena cinta. Kau tidak mungkin mencintai Mary, kan? Sementara Jihan sendiri belum bisa kau lupakan," Olso melanjutkan, tampak belum puas mengomeli temannya itu. Ya, Olso sangat kesal den

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 13: Kebenaran Malam Itu

    Untuk saat ini, Mary benar-benar belum siap untuk menceritakan semuanya kepada Nathan. Namun, ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa kapanpun waktunya tiba, ia pasti akan berkata jujur, karena dengan terus berbohong pun tidak mungkin. Waktu terus berjalan, dan sementara ia dan Nathan akan menikah. Mary merasa tidak akan sanggup melakukannya dalam kondisinya yang sudah seperti ini. Ia merasa hancur dan tidak ada lagi hal yang bisa dibanggakan di hadapan Nathan. Semua itu telah direnggut oleh Victor, pria yang paling dibencinya saat ini. ** Sejak sore hingga malam tiba, Victor sama sekali tidak keluar dari kamar, sehingga Olso bingung dengan semua sikap anehnya itu. Olso juga penasaran, sebenarnya apa yang sedang dilakukan Victor sampai mengunci pintu kamarnya dan tidak membiarkan siapapun masuk. Beberapa kali sebelumnya, Olso sudah mengetuk pintu, ingin membicarakan beberapa hal mengenai pekerjaan mereka, tetapi Victor tetap tidak mau membuka pintu. Dia benar-benar tidak ingin diga

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab14: Mary Dalam Bahaya!

    “DIAM! SEMUANYA DIAM! JANGAN ADA YANG BERGERAK!” seorang pria bertubuh kekar memperingatkan semua orang dengan ancaman senjata api di tangan. “Siapa yang berani bergerak, maka akan aku tembak kepalanya!” ancam pria lainnya dengan suara menggelegar, membuat siapa saja bergetar ketakutan. Suasana seketika hening, hanya terdengar deru napas yang terengah-engah. “Cepat, hubungi Bosmu dan minta dia datang ke sini segera!” perintah pria itu kepada manajer club. “Baik… baik, saya akan hubungi segera,” ucap sang manajer dengan suara bergetar ketakutan. Siapa yang tidak takut jika nyawanya sedang terancam seperti ini? Dinginnya ujung senjata api yang ditempelkan di keningnya terasa sangat jelas di kulitnya, membuatnya semakin sulit bernapas. Sang manajer pun segera menghubungi Bosnya, yang tak lain adalah pemilik club ini. Ketika telepon berhasil terhubung, sang manajer tidak sempat berbicara karena ponselnya dirampas, diambil alih oleh pria yang saat ini mengancamnya. Tak banyak yang di

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab15: Amarah Victor

    *** "Club ini tutup!" seru seorang pria kepada Victor dan Olso, berusaha menghalangi jalan mereka untuk masuk ke dalam club. Di depan club, ternyata ada dua pria yang berjaga. Sementara itu, petugas yang seharusnya menjaga tempat itu telah mereka bunuh, dan nasib mayatnya entah dibuang ke mana. "Aku tahu ini tengah malam, tapi bisakah jangan membuat lelucon?" sarkas Olso, menatap kedua pria itu dengan tatapan bengis secara bergantian. Di sampingnya, Victor hanya diam, menatap kedua pria itu dengan tatapan datar dan tajam. Setelah jeda sejenak, Olso melanjutkan, "Kau bilang club ini sudah tutup. Kau pikir aku buta sehingga tidak bisa melihat mobil-mobil para pengunjung yang terparkir di sana?" Kedua pria itu sontak saling melirik, memberi isyarat lewat anggukan kepala. Detik berikutnya, dengan gesit mereka mengangkat senjata yang tersembunyi di balik punggung dan mengacungkannya ke arah Olso dan Victor. Namun, dalam hitungan detik, Olso tak kalah sigap. Ia meraih pergelangan tan

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab16: Merawat Mary

    Di belakang Victor, seorang pria mengangkat sebuah kursi hendak memukulnya. Namun, dengan refleks yang tak bisa diragukan lagi, Victor segera memutar tubuh untuk menghindar dari pukulan lawannya. Bug! Dengan kekuatan penuh, Victor meninju perut pria itu. Bug! Pukulan kedua Victor menghantam tepat di rahang lawannya. Kali ini, kekuatan pukulannya sepuluh kali lipat lebih besar dari sebelumnya, membuat sang lawan tersungkur ke lantai dengan tulang rahang yang patah. DOR! Victor mengakhiri pertarungan dengan menembak pria itu tepat di atas kepalanya. Seketika, nyawanya melayang. Victor melirik sekilas ke arah Mary, dan tatapan mereka bertemu. Ia melihat wanita itu memeluk tubuhnya, tampak ketakutan dan terkejut. Victor membuka jaketnya dengan sigap, melangkah lebar menuju Mary untuk menyerahkan jaketnya. Namun, tiba-tiba seseorang menyerangnya dari belakang. Pria itu memukul punggung Victor, tetapi tidak berhasil membuatnya jatuh. Victor segera berbalik, menatap pria itu dengan t

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab17: Keras Kepala

    Victor kemudian segera turun dari mobil dan bergerak masuk ke dalam apotek. Tujuannya adalah untuk membeli pembersih luka serta obat untuk Mary. Di dalam mobil, Mary menatap ke arah apotek, penasaran apa yang sedang dibeli oleh Victor. Tak berapa lama, ia melihat pria itu keluar dari apotek sambil menenteng sebuah plastik kecil. Victor masuk ke dalam mobil dan menyerahkan plastik di tangannya pada Mary. "Obat untuk luka di bibirmu," ucapnya tanpa melihat wanita itu. Mary tertegun, namun segera mengambilnya. Ia melirik sejenak pada plastik tersebut sebelum kembali menatap Victor, yang kini mengikat seatbelt sebelum melajukan mobil untuk melanjutkan perjalanan. "Terima kasih," ucap Mary pelan. Victor tak menghiraukan. Mary menghela napas, menarik pandangan dari Victor. "Babi bisa tuli juga," gumamnya pelan, mengira bahwa Victor tidak akan mendengar. Namun, dugaannya salah. Kini, Victor menatap tajam padanya. "Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Mary dengan polosnya. Alih-alih men

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab18: Nathan Datang (Terlambat)

    “Pelan-pelan, sakit,” keluh Mary. “Tahan sebentar,” jawab Victor, berusaha tenang. “Iya, tapi tetap sakit,” protes Mary, mencengkram pergelangan tangan Victor yang kekar, berusaha menahan gerakan pria itu yang tengah membersihkan luka di sudut bibirnya. “Sedikit lagi selesai. Tahan!” Victor menjauhkan tangan Mary dari dirinya dan melanjutkan membersihkan luka memar di bibir wanita itu. “Sudah, nanti saja,” tolak Mary lagi, kali ini mundur sedikit dan menciptakan jarak antara mereka. “Sangat perih, aku tidak tahan. Pipiku juga nyeri.” Victor menatapnya dengan jengkel. “Dan membiarkan lukamu seperti itu? Bagaimana kalau nanti infeksi?” Ia mendekat lagi, meraih tangan Mary untuk membawanya kembali ke pinggir wastafel. Mereka berada di apartemen Mary, baru saja tiba beberapa menit yang lalu. Sebelumnya, Mary melarang Victor untuk masuk, tetapi pria itu tidak menghiraukan larangannya dan tetap memaksa masuk. Akhirnya, Mary menyerah karena merasa percuma melanjutkan protes. Vi

    Last Updated : 2025-01-08

Latest chapter

  • One Night Stand   Bab 0223

    *** Hari itu penuh dengan aktivitas seru. Mereka menjelajahi jalur hiking pendek yang mudah untuk anak-anak, melewati hutan mangrove yang teduh. Zack bersama Calvin dan Valentin tampak kagum melihat kepiting kecil di sela-sela akar pohon, sementara Katty dan Cassandra sibuk mengumpulkan daun-daun u

  • One Night Stand   Bab 0222

    *** Setibanya di lokasi camping, keluarga Victor dan Mary langsung terpukau oleh keindahan alam yang terbentang di hadapan mereka. Taman itu memiliki pemandangan yang memanjakan mata: pepohonan mangrove yang rimbun, udara segar dengan aroma laut yang khas, dan suara burung-burung yang berkicau merd

  • One Night Stand   Bab 0221

    *** "Katty sudah dibantu oleh Daddy, Mom," jawab Zack sambil menunjuk ke arah luar rumah. Mary hanya mengangguk pelan, merasa lega mendengar semua sudah terkendali. Sementara itu, di halaman depan, Katty yang berusia tiga tahun tampak bersemangat membantu Victor memuat barang-barang ke dalam mobil

  • One Night Stand   Bab 0220

    *** Empat Tahun Kemudian… Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sudah lima tahun usia pernikahan Mary dan Victor. Kehidupan mereka dipenuhi kebahagiaan, berkat cinta yang terus tumbuh dan keluarga kecil yang mereka bina bersama. Dari pernikahan mereka, Tuhan menganugerahi dua buah hati yang menj

  • One Night Stand   Bab 0219

    *** Victor kemudian menegakkan tubuh, berdiri menjulang di hadapan Mary yang tengah terengah-engah. Kedua tangannya bergerak menurunkan celana serta boxer, kemudian berlanjut dengan kaos hitam yang melapisi tubuh atletisnya. Hingga kini, Victor berdiri dengan tubuh polos tanpa sehelai benang yang m

  • One Night Stand   Bab 0218

    *** "Victor!" pekik Mary terkejut, tubuhnya memantul ringan saat ditempatkan di permukaan kayu yang dingin. Refleks, tangannya mencengkeram bahu kokoh suaminya, mencari keseimbangan. Victor menatapnya lekat, wajahnya begitu dekat hingga Mary bisa merasakan hangat napasnya. Ada intensitas di matany

  • One Night Stand   Bab 0217

    *** Mary mengalihkan pandangannya ke dinding kamar, memperhatikan jam besar di sana. Jarum jam menunjukkan waktu yang sudah cukup larut. Ia menghela napas, menyadari suaminya masih saja sibuk di ruang kerja. "Sudah jam segini, tapi dia masih bekerja," gumamnya pelan, nada suaranya seperti protes ke

  • One Night Stand   Bab 0216

    *** Langit Miami, Florida, kini telah diselimuti kegelapan malam. Mary, baru saja menyelesaikan ritual malamnya setelah menidurkan putra kecilnya, Zack. Anak lelaki itu telah lelap di kamarnya, meninggalkan keheningan di rumah mereka. Mary melangkah masuk ke dalam kamar mandi, membasuh wajahnya d

  • One Night Stand   Bab 0215

    Dominic menghela napas panjang, seolah beban berat terangkat dari pundaknya. “Syukurlah,” gumamnya, nyaris seperti bicara pada dirinya sendiri. Namun, matanya melirik sekilas ke arah Michael, seolah ingin memastikan reaksi menantunya. Michael, yang sedari tadi memperhatikan dengan seksama, memicing

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status