When I'm With You

When I'm With You

last updateLast Updated : 2022-06-24
By:  Win  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
48Chapters
3.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Segalanya dimulai dari pandangan pertama, ketika kau tahu kalau dia akan menjadi milikmu." Rosalind Prada telah memenangkan kompetisi untuk membuat sebuah lukisan besar di tengah-tengah lobi sebuah gedung baru milik Adelio Carlos. Di sebuah pesta untuk memberi penghormatan pada dirinya, Rosalind pertama kali bertemu Adelio, dan langsung tertarik padanya. Ini juga membingungkannya, Rosalind biasanya tidak tertarik terhadap orang asing. Pria yang misterius, intens, berkuasa. Adelio benar-benar membuatnya bingung. Tapi Rosalind menyukainya. Sedangkan untuk Adelio, Rosalind adalah jenis wanita yang tidak bisa dia tolak, seseorang yang jarang dia temui. Kemudian dengan satu cara, Adelio akhirnya berhasil membuat Rosalind menyetujui perjanjian hubungan di antara mereka. Yaitu tidak ada komitmen apa pun. Rosalind adalah gadis usia dua puluhan yang berjuang untuk menyelesaikan kuliahnya dan berjuang untuk hidup. Wanita yang ceria, sederhana, berkemauan keras. Berjiwa seni tinggi dan sedikit lugu, dan tidak pernah menyadari kalau dirinya adalah wanita yang sangat cantik dan menarik. Adelio adalah pria kaya raya yang berwibawa di usia tiga puluhan yang sangat menyukai dan menikmati seni dengan kekayaan miliknya. Pria yang egois tapi berhati lembut dan pria dominan. Pria yang tidak pernah bisa berkomitmen karena pengalaman masa lalunya.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

Rosalind memandang sekilas ketika Adelio Carlos memasuki ruangan. Karena terlalu banyak orang di ruangan yang mewah itu melakukan hal yang sama. Di tengah keramaian dia melihat seorang pria yang berpakaian rapi yang begitu tinggi dan tubuh yang kekar. Dia langsung mengenalinya sebagai seorang Adelio Carlos. Pandangannya langsung menuju ke arah setelan hitam elegan yang menutupi tubuhnya.Dia terlihat begitu luar biasa dalam setelan itu, menurut artikel dia mempunyai reputasi sebagai bujangan yang paling di inginkan. Kekayaan Adelio Carlos yang penuh teka teki tidak berencana untuk melakukan apa pun selain hadir sebentar di pesta sebagai tamu kehormatan."Ada Adelio Carlos di sini sekarang. Dia akan senang bertemu denganmu. Dia suka hasil karyamu. " Kata Alin Anjani. Rosalind mendengar nada bangga dari suara wanita ini, seolah Adelio Carlos adalah pacarnya dan bukan bosnya."Dia punya banyak hal yang jauh lebih penting dari pada bertemu denganku

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
48 Chapters

Bab 1

Rosalind memandang sekilas ketika Adelio Carlos memasuki ruangan. Karena terlalu banyak orang di ruangan yang mewah itu melakukan hal yang sama. Di tengah keramaian dia melihat seorang pria yang berpakaian rapi yang begitu tinggi dan tubuh yang kekar. Dia langsung mengenalinya sebagai seorang Adelio Carlos. Pandangannya langsung menuju ke arah setelan hitam elegan yang menutupi tubuhnya. Dia terlihat begitu luar biasa dalam setelan itu, menurut artikel dia mempunyai reputasi sebagai bujangan yang paling di inginkan. Kekayaan Adelio Carlos yang penuh teka teki tidak berencana untuk melakukan apa pun selain hadir sebentar di pesta sebagai tamu kehormatan. "Ada Adelio Carlos di sini sekarang. Dia akan senang bertemu denganmu. Dia suka hasil karyamu. " Kata Alin Anjani. Rosalind mendengar nada bangga dari suara wanita ini, seolah Adelio Carlos adalah pacarnya dan bukan bosnya. "Dia punya banyak hal yang jauh lebih penting dari pada bertemu denganku
Read more

Bab 2

Mereka tidak banyak bicara ketika mereka meninggalkan tempat pesta. Adelio mengarahkannya pada trotoar di sepanjang jalan."Kemana kita akan pergi?" Tanya Rosalind, memecah keheningan setelah satu atau dua menit."Ke tempatku."Sepatu hak tinggi milik Rosalind tersandung dengan sembrono di tepi jalan kemudian dia berhenti. "Kita pergi ke rumahmu?"Adelio berhenti dan melihat ke belakang, jas hitamnya berkibar di sepanjang tubuhnya, pahanya terlihat lebih kuat dari pagar besi di sekitaran mereka. "Ya, kita akan pergi ke rumahku." Kata Adelio dengan lembut namun dengan nada yang mengancam.Rosalind mengerutkan dahinya. Adelio jelas-jelas sedang menertawakannya. 'Aku sangat senang bila aku dapat menghiburmu.' Bisiknya dalam hati.Adelio menarik nafas dan memandang ke arah sebuah danau kecil di dekat kami yang hanya terhalang oleh sebuah dinding pembatas yang sengaja di bangun tidak terlalu tinggi agar orang-orang bisa menikmati pem
Read more

Bab 3

Adelio mengatur pikirannya agar Rosalind keluar dari otaknya selama beberapa hari penuh. Adelio pergi keluar kota dan menyelesaikan proyek aplikasi game. Setiap pekerjaan dan pertemuan-pertemuan menahannya di kantor hingga lewat tengah malam. Dan ketika dia sampai di tempat tinggalnya, suasananya menjadi suram dan sepi. Sulit untuk berbohong kalau Rosalind Prada tidak memenuhi pikirannya. Adelio dengan kejam mengaku pada dirinya sendiri ketika dia naik lift menuju tempat tinggalnya pada selasa malam. Dia tahu kalau Rosalind akan datang ke dunianya dengan cepat, seperti kilatan cahaya. Bahkan pengurus rumah tangga tanpa dosa memberinya kabar tentang pertemanannya dengan Rosalind. Adelio senang mengetahui kalau wanita tua itu bisa berteman dengan Rosalind, dia juga sesekali mengundang Rosalind ke dapur untuk minum teh bersama. Adelio juga senang mendengar kalau Rosalind merasa nyaman di rumahnya.Dia bertanya pada dirinya sendiri, apa urusannya dengan semua ini. Lu
Read more

Bab 4

Rosalind menyesal melihat Evan memberinya lambaian yang ramah saat berjalan keluar ruangan ketika dia hendak akan masuk. Suasana bertambah berat ketika pintu tertutup di belakangnya dan tinggal dia sendiri bersama Adelio. Rosalind berhenti di tepi meja. "Mendekatlah. Tidak apa-apa." Kata Adelio.Rosalind mendekatinya dengan hati-hati. Hal ini membuatnya merasa tidak nyaman untuk melihat ke arah Adelio. Wajah tampannya tenang, seperti biasa. Dia terlihat terganggu dengan memakai sepasang celana pendek dan kaus putih sederhana. Bajunya semakin ketat karena keringat di tubuhnya membuat tubuh kekarnya yang berotot semakin terlihat.Prioritasnya adalah bekerja untuk Adelio. Tapi, tubuhnya sangat indah. Rosalind mencoba mengabaikan bau harum yang keluar dari tubuh bersih, sabun rempah bercampur dengan keringat. "Bagaimana  kabarmu?" Tanya Adelio dengan sopan, suaranya yang tenang cocok dengan sinar matanya. Adelio selalu membuatnya bingung. Sep
Read more

Bab 5

Insting Rosalind mengatakan kalau bergaul dengan orang seperti Adelio Carlos bukanlah ide yang bagus. Dia tahu dia sudah keluar jalur setiap kali Adelio menatapnya dengan sinar yang misterius dari matanya. Bukankah Adelio pernah memperingatkannya dengan cara halus kalau dia berbahaya?Sekarang semuanya terbukti ketika Adelio menekannya ke dinding seolah ingin menyantapnya seperti Rosalind adalah makanan terakhirnya."Oh, kalian berdua ada di sana. Maafkan aku." Kata seseorang.Adelio mengangkat kepalanya menghentikan ciuman liarnya dan tatapan Rosalind terkunci dengan tatapannya. Adelio menggeser tubuhnya membuat Rosalind terhalang dari siapa pun yang datang."Ada apa?" Tanya Adelio tajam. Rosalind memandang sekeliling, bingung dengan apa yang sedang terjadi dan bagaimana bisa dia berakhir di ujung dinding dan berciuman dengan ganas bersama seorang Adelio Carlos.Sebuah langkah kaki berhenti. "maafkan aku. Ponselmu berdering tanpa henti di ruang ga
Read more

Bab 6

Rosalind duduk di meja dapur dengan murung memandang Billi sedang memanggang roti."Apa yang membuat suasana hatimu buruk? Bukankah suasana hatimu bersinar sejak kemarin? Apa kau masih bisa menyelesaikannya?" Tanya Billi, menunjuk pada kenyataan bahwa dia langsung pulang setelah kuliahnya kemarin dari pada pergi ke rumah Adelio untuk melukis."Tidak, aku baik-baik saja." Jawab Rosalind dengan senyum meyakinkan.Awalnya, Rosalind merasa putus asa dan marah atas apa yang Adelio katakan dan lakukan, di tempat latihan dua hari yang lalu, tapi setelah itu dia bertambah cemas. Bukankah yang terjadi sudah mempertaruhkan harga dirinya? Bukankah perkataannya menunjukkan kalau dia tidak berharga bagi Adelio dan membuangnya? Bagaimana kalau Adelio mengakhiri perjanjian mereka dan Rosalind tidak bisa membayar uang kuliahnya? Rosalind bukan karyawannya, tidak lagi setelah semua yang terjadi. Dia tidak punya kontrak. Bukankah reputasi Adelio terkenal karena kekejamannya?
Read more

Bab 7

Sayang sekali, Adelio tidak ada ketika Rosalind datang ke apartemennya di sore hari. Bukan berarti dia mengharapkan sesuatu dari Adelio. Dia biasanya tidak begitu. Ragu-ragu tentang apa yang harus dia lakukan mengenai ciuman itu, pekerjaannya, belum lagi tentang masa depannya, dia masuk ke ruangan yang dia gunakan sebagai studio.lebih dari lima menit, dia melukis dengan gugup. Adelio Carlos tidak nyata untuknya. Meskipun dia juga tidak nyata untuk Adelio Carlos. Tapi lukisan itu nyata. Hal itu masuk ke dalam otaknya dan mengalir ke dalam darahnya. Dia harus menyelesaikannya sekarang.Dia tenggelam dalam pekerjaannya selama berjam-jam, akhirnya kreativitasnya mengalir tanpa sadar sampai matahari tenggelam di balik gedung-gedung bertingkat.Pengurus rumah mengaduk sesuatu di mangkuk ketika Rosalind masuk ke dapur untuk mengambil air. Dapur Adelio mengingatkannya pada salah satu ruangan milik bangsawan inggris yang besar, dengan peralatan memasak yang mungkin pern
Read more

Bab 8

Billi mengemudikan mobil Oki dengan pelan pada sabtu malam di lalu lintas yang sangat sibuk. Oki agak sedikit mabuk setelah mendengarkan Band bermain selama dua jam. Meskipun begitu mereka menjadi gila."Ayolah Ros." Rafa mendorong dari kursi belakang. "Kita semua akan mendapatkan satu.""Kau juga Billi?" Tanya Rosalind dari tempat duduk di kursi penumpang.Billi mengangkat bahu. "Aku selalu ingin punya tato di lengan kananku dengan model kuno, seperti jangkar atau yang lainnya." Katanya, berkedip dan tersenyum pada Rosalind ."Dia mempertimbangkan untuk menjadi bajak laut." Canda Oki."baiklah aku tidak akan ikut membuatnya sampai aku punya waktu untuk menggambar designnya sendiri." Kata Rosalind dengan tegas."Kau adalah perusak kesenangan." Kata Oki dengan keras. "Dimana letak kesenangannya kalau tato di rencanakan terlebih dahulu? Kau harusnya bangun dengan kaget keesokan harinya karena kau tidak ingat kapan kau membuat tato.""Ap
Read more

Bab 9

Pintu lift tertutup dengan pelan, dan Rosalind mengikuti Adelio masuk ke dalam apartemennya, perasaan yang sama, sebagian adalah rasa takut yang bercampur dengan ragu dan kegembiraan."Ikut aku ke kamarku." Kata Adelio.Kamarku. Kata itu menggema di kepala Rosalind. Dia mengikuti Adelio di belakangnya, merasa seperti anak sekolah yang tertangkap basah. Antisipasi yang tidak bisa di sangkal, dia merasakan sesuatu yang tidak bisa dia mengerti. Bagaimana pun juga, dia tahu jika dia menyeberangi pintu menuju kamar Adelio, hidupnya akan berubah selamanya. Seolah Adelio mengerti hal ini, dia berhenti di depan pintu kayu."Kau belum melakukan ini sebelumnya kan?" Tanya Adelio."Tidak." Rosalind mengakui. "Apakah itu tidak masalah bagimu?""Ini bukan yang pertama. Aku sangat menginginkanmu, tapi aku juga sadar tentang kepolosanmu." Katanya dan menatap Rosalind. "Apa kau yakin ingin melakukannya Rosalind?""Katakan padaku tentang satu hal.""A
Read more

Bab 10

Adelio menatap Rosalind. Lubang hidungnya mengembang dan wajahnya kaku sebelum dia tiba-tiba berdiri. "Kita mulai sekarang. Membungkuk ke depan dan letakkan tanganmu di lutut." Perintah Adelio."Ya Tuhan, kau sangat cantik. Membuatku frustasi karena kau tidak menyadari semua itu, Rosalind."Rosalind menutup matanya ketika Adelio membelai punggungnya. Dia tidak membuka matanya ampai Adelio berhenti membelainya. Kemudian sebuah pukulan mendarat di pantatnya. Matanya melebar dan dia berteriak. Sengatan rasa sakit itu memudar dengan cepat."Kau baik-baik saja?" Tanya Adelio"Ya." Jawab Rosalind jujur. Rosalind bernafas keras ketika pukulan lain menderanya lagi. Adelio mengangkat tangannya dan menampar pantat kanan kemudian sebelah kiri, berganti lagi ke kanan dalam irama yang cepat. Rosalind mengigit bibirnya untuk tidak berteriak. Adelio sangat berpengalaman dalam hal ini, pukulannya tepat, tegas, cepat tapi tidak terges-gesa. Adeli
Read more
DMCA.com Protection Status