author-banner
Win
Win
Author

Novels by Win

Jatuh Terlalu Jauh

Jatuh Terlalu Jauh

Dia baru 20 tahun. Dia masih naif dan polos karena menghabiskan 3 tahun terakhir merawat ibunya yang sakit. Tapi untuk Rudy Adhitama yang berusia 25 tahun, dia adalah satu-satunya yang terlarang. uang ayahnya yang terkenal, keputusasaan ibunya untuk memenangkan cintanya, dan pesonanya adalah 3 alasan dia tidak pernah ditolak. Aileen Adira meninggalkan rumah kecilnya untuk pindah bersama ayahnya dan istri barunya di rumah pantai mereka yang terletak di Kuta Bali. Dia tidak siap dengan perubahan gaya hidup dan dia tahu dia tidak akan pernah masuk kedalam dunia ini.
Read
Chapter: Akhir Dari Segalanya
Aku benar-benar ingin keluar dari rumah. Rudy tidak ingin aku membawa keenan keluar sejak aku adalah sumber makanan bagi Keenan. Dia tetap menolak menggunakan botol bayi. Keenan hanya ingin aku. Sama seperti ayahnya yang sangat protektif terhadap kami berdua jika ada orang lain yang datang untuk menggendongnya.Minggu pertama saat kami pulang ke rumah sangat mudah. Aku kelelahan dan Keenan tidak tidur saat malam jadi aku terjebak bersamanya di tempat tidur saat siang hari. Aku merasa tidak enak karena tidak pergi ke pemakaman ayah Raka. Raka dalah temanku dan aku tidak suka melihatnya bersedih karena dia kehilangan ayahnya. Rudy meyakinkanku kalau Raka akan baik-baik saja.Aku menaruh Keenan di sofa saat dia tidur di ruang keluarga, aku akan menggunakan waktu itu untuk melakukan beberapa yoga. Aku ingin mengembalikan tubuhku sama seperti aku belum hamil Keenan.Bell pintu berbunyi sebelum aku bisa membuka vidionya jadi aku menyimpan kembali ponselku
Last Updated: 2021-11-05
Chapter: Keenan Rudy Adhitama
Dia sangat sempurna. Rudy menghitung jari kaki dan jari tangannya dan aku mengecup salah satu tangannya. Dia juga sangat kecil. Aku tidak tahu kalau seorang bayi bisa sangat sekecil ini."Kita harus memutuskan sebuah nama untuknya sekarang." Kataku melihat Rudy setelah aku akhirnya di pindahkan ke ruangan perawatan.kami sudah melihat beberapa ide untuk sebuah nama tapi tidak ada yang cocok. jad kami memutuskan untuk menunggu hingga saatnya dia lahir dan memberinya sebuah nama saat melihatnya."Aku tahu, kita sudah melihatnya sekarang. Kita harus memberinya nama. Apa yang kau pikirkan?" Tanya Rudy."Aku pikir dia terlihat cocok dengan Joshua." Kataku dan tersenyum padanya. Rudy terlihat tidak menyukai nama itu."Kau memikirkan kakakmu?" Tanya Rudy.Aku tersenyum konyol padanya. "Aku ingin namamu ada padanya tapi jika kita menamainya Joshua itu akan terdengan aneh."Rudy terlihat bahagia. Dia menyukai ide tentang namanya ada pada bayi
Last Updated: 2021-11-05
Chapter: Seorang Bayi Laki-laki
Aku sangat ketakutan. Dan itu tidak membantu ketika aku berbalik ke arah Rudy dan dia sudah terlihat panik dan lebih takut. Aku butuh dia untuk lebih tenang. Aku sudah cukup lelah dengan bereriak karena kesakitan.Rasa sakit lainnya kembali datang dan aku memegang dengan erat pinggiran tempat tidur rumah sakit dan membiarkan air mata keluar. Terakhir kali perawat datang dan mengecek aku baru pembukaan tujuh. Aku butuh sampai ke pembukaan sepuluh."Apakah aku harus pergi memangil perawat? Apakah kau membutuhkan es? Kau ingin meremas tanganku?" Rudy tetap bertanya padaku. Aku tahu dia bermaksud untuk membuatku merasa lebih baik tapi untuk saat ini aku benar-benar tidak peduli. Aku meremas bajunya dan menariknya agar wajahnya dekat padaku."Aku bersyukur karena aku tidak punya pistolku di sini karena saat ini mungkin aku akan menembakmu agar membuatmu tetap diam." Bentakku dan melepaskan bajunya dan memegang perutku saat kontraksi lain datang."Saatnya
Last Updated: 2021-11-05
Chapter: Hari Yang Di Tunggu
Aku senang akhirnya kami kembali lagi ke rumah setelah tiga bulan tidak tinggal di sini. Rudy membawaku keluar kota untuk honeymoon. kami membeli banyak baju dan mainan untuk anak kami nanti. Kami belum mempunyai nama untuknya dan kami pikir kami akan menamainya setelah dia lahir ketika melihatnya. Kami berdua menikmati waktu dengan membongkar belanjaan untuk si bayi dan menaruhnya di lemari.Jafin akhirnya datang dan membawa Rudy untuk pergi bermain golf setelah dia tau kalau kami sudah kembali. Tidak makanan di sini dan aku kelaparan. Aku memutuskan untuk pergi ke restoran klub dan menemui Jery. Aku mengambil kunci mobilku. Rudy memberlikanku sebuah mobil Mercedes Benz. Aku mengambil pistolku dan menyimpannya di bawah kursi. Aku harus memindahkannya saat anakku mulai belajar berjalan nanti.Saat aku sampai di ruang makan restoran, Jery berjalan keluar dari dapur dan tersenyum padaku. "Lihat dirimu. Kau terlihat sangat sexy walaupun kau mempunyai bola basket yan
Last Updated: 2021-11-04
Chapter: Kamar Bayi
"Aku punya sesuatu untukmu." kata Rudy.Aku mengangguk bingung dan membawaku menaiki tangga dan berhenti tepat di depankamar yang dulunya pernah aku tinggali. Aku tidak pernah ke sini sejak terakhir kali aku menunjukkan kamar ini untuk Elen sebelum pernikahan. Rudy memberikanku sinyal untuk membuka pintu kamar itu. Aku benar-benar bingung sekarang.Aku membuka pintu kamar perlahan dan membiarkan pintu itu terbuka lebar. hal pertama yang ku lihat adalah tempat tidur bayi di tengah-tenga ruangan dan beberapa ornamen binatang menghiasi menggantung di atas tempat tidur itu.Rudy menyalakan lampu dan hiasan itu berputar dan memainkan lagu saat aku melangkah ke altar pernikahan namun dengan suara Rudy yang menyanyikannya. Semua yang bisa kulakukan hanya menutup mulutku dengan tanganku.Aku melangkah masuk dan sebuah kursi goyang ada di pinggir jendela dengan sebuah selimut tipis berwarna biru diatasnya. Sebuah tempat untuk mengganti popok, beberapa lemari
Last Updated: 2021-11-03
Chapter: Resepsi
"Aku harap kita tidak memiliki banyak tamu malam ini." Kataku."Tidak usah pedulikan itu. Kita tidak akan tinggal di sini." Jawab Rudy.Aku menatapnya bingung. "Apa maksudmu?"Dia tersenyum. "Kau benar-benar berpikir kalau aku akan berbagi rumah dengan semua orang ini saat malam pertamaku? Tentu saja tidak. Kita akan pergi ke apartemen klub yang sedang menunggu kita saat kita meninggalkan tempat ini.""Baguslah." jawabku.Dia tertawa dan aku melihat sekeliling dan kembali melihat semua teman kami ada di sini. Di respsi pernikahan kami. Semua yang kami cintai kecuali adik perempuannya dan ibunya. mereka berdua tidak akan menerima ini. Aku merasa bersalah karena mereka tidak ada di hari besar Rudy. Aku hanya berharap mereka bisa tetap menjadi bagian dari kehidupan kami untuk Rudy. Aku tahu itu walaupun Rudy tidak pernah mengungkitnya lagi.Mataku terkunci pada mata Bobi yang berdiri tidak jauh dari tempat kami berdansa."Aku mungk
Last Updated: 2021-11-03
Dibalik Bayangan Masa Lalu

Dibalik Bayangan Masa Lalu

Selama enam belas tahun Adina Bandiani sendirian membesarkan keponakannya, Bobby. Dan berharap kalau cintanya dapat menggantikan figur ayah yang tidak pernah di kenal anak itu. Tapi suatu siang, Derek Emir mendatangi Adina. Seorang pilot yang terkenal playboy itu sebetulnya adalah ayah kandung dari Bobby. Tapi Derek baru mengetahuinya setelah dia mendapatkan surat kaleng yang mengancam akan membeberkan rahasianya. Derek sama sekali tidak menyangka kalau percintaan iseng musim panasnya dengan Deolinda, kakak Adina ternyata membuahkan seorang anak laki-laki. Dan untuk kedua kalinya Derek Emir memasuki hidup Adina, tapi kali ini Adina tidak mau lagi jadi pihak yang tidak berdaya dan cuma bisa menerima. Sekarang dia harus membuat Derek tahu kalau cinta dan hidupnya bukan untuk di permainkan pria itu. Dan untuk pertama kali dalam hidupnya, Derek melihat bahwa tidak semua wanita bisa di perlakukan seenaknya.
Read
Chapter: Bab 41
"Aku tidak berusaha terdengar seperti orang munafik. Jangan berpkir aku melihat diriku seperti itu. Seharian aku mempersiapkan pidato ini. Setiap kata yang aku ucapkan adalah ungkapan dari hatiku. Tolong biarkan aku selesaikan. Masih ada yang lain." Jawab Adina dan Derek menganggukkan kepalanya menyuruhnya melanjutkan apa yang ingin Adina bicarakan."Apa yang terjadi pagi ini..." Adina memulai."Hmm?""Ada beberapa alasan mengapa hal itu sampai terjadi." Kata Adina hampir tergagap."Yang aku tahu itu adalah pemanasan yang bagus." Kata Derek."Derek..."Maaf." Derek melambaikan tangannya dengan tidak sabar."Aku merasa sangat sedih karena kematian ibuku. Tidak berdaya, kau tahu. Seperti bertanya-tanya apa gunanya hidup kalau harus berakhir seperti itu?" Kata Adina."Aku mengerti. Kau membutuhkan untuk berkontak dengan manusia lain, dan menegaskan kalau hdup ini memang memiliki arti." Kata Derek sambil menganggukkan kepalanya."Benar." Kata Adina, diam-diam merasa terkejut karena Derek
Last Updated: 2023-06-03
Chapter: Bab 40
Dengan langkah lemas Adina menaiki anak tangga rumahnya. Dia tidak menyalakan lampu sama sekali, meski pun hari sudah sore dan kegelapan mulai memenuhi tiap sudut rumahnya.Di kamar tidurnya dia melepaskan sepatu kulitnya yang berwarna hitam dan meletakkan tasnya di atas lemari kecil. Adina berjalan menuju jendela yang mengarah langsung ke taman belakang. Dia menatap ke kejauhan untuk beberapa lama. Keputusaan telah merasukinya.Dia baru saja hendak berbalik ketika dia melihat bola sepak milik Bobby tergeletak begitu saja di rumpun bunga di tanah. Bola yang terlihat sangat kesepian, terbuang dan terlantar. da tampaknya melukiskan segala kesedihan dalam hidup Adina.Adina mendesah kuat-kuat dan mengulurkan tangannya ke punggung belakangnya untuk membuka resleting gaun hitamnya."Mari aku bantu." Kata Derek.Adina langsung berbalik karena terkejut. Derek berdiri di depan pintu kamarnya yang terbuka, dia masih mengenakan jaket hitam dan kemeja hitamnya. Saat denyut jantung Adina sudah k
Last Updated: 2023-06-03
Chapter: Bab 39
Setelah mandi dengan cepat, Adina segera berpakaian. Adina menenteng sepatunya dan berjalan menyusuri rumah itu, dia berjalan ke arah dapur. Kemudian dia melihat sebuah pintu yang setengah terbuka. Adina kemudian mendorong pintu pelan dan membukanya.Kamar Bobby. Hal itu yang langsung terlihat olehnya. Pakaian-pakaiannya tergelatak di mana-mana, Sebuah kebiasaan buruk yang dulu membuatnya marah tapi kini dengan pesih dia merindukan kebiasaan itu. Berbagai ponser bintang rock, altet olahraga, dan sebuah poster model berbaju bikini yang ceria memenuhi dinding kamarnya. Sebuah minatur pesawat ada di meja bersama dengan setumpuk buku sekolah.Meski pun Bobby baru menempati kamar itu sebentar, Bobby sudah mengisi kamar itu dengan semua ciri khasnya. Selain barang-barang yang dari dulu sudah dia miliki, Adina juga melihat ada sebuah tv baru yang lengkap dengan perlengkapan video game, sesuatu yang memang sangat di inginkan Bobby sejak lama. Sebuah telepon yang sepertinya baru saja di pasan
Last Updated: 2023-05-27
Chapter: Bab 38
Adina mendesah dalam-dalam sebelum dia membuka kedua matanya. Tubuhnya terasa lemas seperti dia baru saja melakukan aktifitas yang berat. Seolah setiap sel dalam tubuhnya tidak berdaya. Jantungnya berdetak lebih kuat dan lambat. Dia nyaris dapat merasakan aliran darah yang mengalir di pembuluh darahnya. Dia tidak ingat kapan terakhir kali dia pernah merasa sesantai ini. Bersantai seperti ini tanpa harus memikirkan apa pun rasanya enak sekali.Adina menguap dan meregangkan tubuhnya. Saat itulah dia merasa kakinya menyentuh kaki lain yang bukan kakinya. Adina langsung terkejut lalu dengan perlahan dia menoleh ke sampingnya. Derek sedang tidur tepat di sampingnya. Rambutnya acak-acakan dan bagian bawah wajahnya derdapat jenggot yang baru tumbuh. Selimut hanya menyelimutinya sebatas pinggang. Dada pria itu terpampang di depan wajahnya.Adina hanya berbaring dengan diam, dia nyaris tidak berani untuk bernapas. Adina memandangi pria itu. Menit demi menit sudah berlalu. Alam bawah sadarnya
Last Updated: 2023-05-27
Chapter: Bab 37
"Aku pikir aku tidak perlu mengatakan tentang apa rancanaku padamu, Derek." Kata Adina."Aku tidak membeli mobil itu sebagai sogokan agar bisa lebih dekat dengan Bobby. Aku berani sumpah. AKu ahkan berpikir kalau kamu mungkin akan ikut senang kalau Bobby juga senang." Kata derek sambil tersenyum sinis. "Aku hanya ingin melakukan sesuatu yang istimewa baginya. Itu saja." Lanjut Derek."Aku juga begitu!" Kata Adina dengan meninggikan suaranya sambil menunjuk dadanya."Aku mengerti dan aku minta maaf karena itu. Memang aku yang salah. Hanya itu yang bisa aku katakan saat ini. Kecuali..." Derek berhenti dan memandang Adina dengan tatapan memohon dan menarik napas panjang. "Kau memiliki Bobby selama ini. Kamu merayakan ulang tahunnya selama ini bersamanya. Aku tidak pernah mengalami hal itu." Lanjut Derek.Adina terdiam, tidak mengatakan apa pun."Baiklah. Aku mungkin memang terlalu berlebihan dengan memberinya mobil itu. Tapi tolong jangan salahkan aku. Aku masih baru dalam hal ini. Aku a
Last Updated: 2023-05-25
Chapter: Bab 36
Mulut Adina menganga lebar. "Apa?""Mengingat keadaan emosionalmu saat ini, kamu tidak bisa mengendarai mobil, sesuatu yang buruk bisa saja terjadi di jalanan. Lagi pula, aku tidak yakin kalo kamu punya tenaga untuk pulang ke rumah. Sebaiknya kamu tinggal di sini saja, tidak baik kalau kamu sendirian malam ini." Jelas Derek."Tidak apa-apa. Aku bisa mengatasinya sendiri." Jawab Adina."Aku memaksamu. Aku punya banyak kamar tidur yang kosong." Kata Derek."Tapi tempat tidurnya sudah pernah di gunakan." Balas Adina.Derek meringis. "Ternyata kau masih ingat. Tajam sekali ingatanmu. Aku janji, malam ini tidak akan ada pasangan setengah telanjang yang akan mengganggumu. Semua temanku sudah tahu kalau aku sekarang tinggal bersama anak remaja jadi perilaku seperti itu sudah di larang di sini." Jawab Derek."Apa yang kamu katakan pada mereka?" Tanya Adina penasaran."Mereka harus mencari tempat lain jika ingin telanjang." Jawab Derek."Bukan, maksudku tentang Bobby." Kata Adina sambil memuta
Last Updated: 2023-05-23
When I'm With You

When I'm With You

"Segalanya dimulai dari pandangan pertama, ketika kau tahu kalau dia akan menjadi milikmu." Rosalind Prada telah memenangkan kompetisi untuk membuat sebuah lukisan besar di tengah-tengah lobi sebuah gedung baru milik Adelio Carlos. Di sebuah pesta untuk memberi penghormatan pada dirinya, Rosalind pertama kali bertemu Adelio, dan langsung tertarik padanya. Ini juga membingungkannya, Rosalind biasanya tidak tertarik terhadap orang asing. Pria yang misterius, intens, berkuasa. Adelio benar-benar membuatnya bingung. Tapi Rosalind menyukainya. Sedangkan untuk Adelio, Rosalind adalah jenis wanita yang tidak bisa dia tolak, seseorang yang jarang dia temui. Kemudian dengan satu cara, Adelio akhirnya berhasil membuat Rosalind menyetujui perjanjian hubungan di antara mereka. Yaitu tidak ada komitmen apa pun. Rosalind adalah gadis usia dua puluhan yang berjuang untuk menyelesaikan kuliahnya dan berjuang untuk hidup. Wanita yang ceria, sederhana, berkemauan keras. Berjiwa seni tinggi dan sedikit lugu, dan tidak pernah menyadari kalau dirinya adalah wanita yang sangat cantik dan menarik. Adelio adalah pria kaya raya yang berwibawa di usia tiga puluhan yang sangat menyukai dan menikmati seni dengan kekayaan miliknya. Pria yang egois tapi berhati lembut dan pria dominan. Pria yang tidak pernah bisa berkomitmen karena pengalaman masa lalunya.
Read
Chapter: Bab 48
Sudah lewat tengah malam ketika Adelio membukakan pintu kamarnya untuk Rosalind dan dia berjalan ke dalam kamar yang elegan dengan lampu yang remang-remang."Aku pikir mungkin aku tidak akan pernah berada di dalam kamar tidur ini lagi." Kata Rosalind, melirik ke sekitarnya. Mereka pernah bersama-sama sepanjang malam, Adelio tidak pernah meninggalkan sisinya, Rosalind sangat sadar ketika Adelio memperkenalkannya kepada pelukis dan beberapa kolektor seni atau menunjukkan padanya empat lukisannya yang sudah di perbaiki, atau mereka berbicara dengan teman-teman dan keluarga. Sementara itu, Rosalind bertanya-tanya apa yang sedang ada di pikiran Adelio, apa yang akan di katakan Adelio saat mereka hanya berdua, secara pribadi?Rosalind telah di tawari kerja sama oleh tiga galeri terkenal untuk koleksi di masa yang akan datang dan di minta untuk melakukan pameran di sebuah museum di Italia. Dia melihat ke arah Adelio saat itu, karena Adelio adalah pemilik semua lukisannya saat ini, tapi Adeli
Last Updated: 2022-06-24
Chapter: Bab 47
Sepuluh hari kemudian, Billi berdiri di depan lemari baju Rosalind mengenakan jas dan mengaduk-aduk gantungan di sepanjang rak sementara Rosalind memandangnya dengan lesi dari tempatnya duduk di tepi tempat tidurnya."Bagaimana dengan ini?" Tanya Billi, memegang sebuah gaun dan mengeluarkannya dari lemari.Rosalind berkedip ketika melihat Billi memegang gaun yang dia kenakan untuk acara perayaan beberapa waktu yang lalu, di malam dia bertemu Adelio untuk pertama kalinya. Rasanya mustahil kalau hidupnya telah berubah drastis sedemikian rupa dalam waktu yang singkat. Rasanya tidak mungkin kalau dia jatuh cinta dengan cepat, dan kemudian tersesat di dalamnya. Tapi kemudian ketika dia mempertimbangkan segalanya, itu membuat perasaannya semakin sedih.Billi memperhatikan Rosalind yang kurang antusias pada gaun itu. "Apa? Gaun ini manis.""Aku tidak ingin pergi." Kata Rosalind, suaranya terdengar serak karena jarang bicara."tentu saja kau akan pergi." Kata Billi, memberinya tatapan tajam.
Last Updated: 2022-06-24
Chapter: Bab 46
Adelio tidak bicara pada Rosalind di mobil menuju bandara, dia hanya menatap lurus ke depan saat dia menyetir, jari-jarinya memutih saat dia menggenggam setir dengan erat. Ketika Rosalind mencoba untuk memecah kesunyian dengan meminta maaf, Adelio segera memotongnya."Bagaimana kau tahu di mana aku berada?" Tanya Adelio tanpa memandang Rosalind."Aku pernah dua kali melihatmu dengan dokter Julia, salah satunya di Paris dan satunya lagi di rumahmu. Dan pengurus rumah mengatakan kalau dia adalah seorang dokter." Jawab Rosalind.Adelio berbalik menatapnya dengan tajam. "Itu bukan jawaban, Rosalind.""Aku... aku tahu kalau kau melihat situs tentang rumah sakit itu beberapa kali saat aku meminjam tabletmu untuk belajar peraturan mengemudi." Rasa bersalah membuat Rosalind semakin tidak berdaya ketika dia menyadari kalau Adelio menatapnya dengan marah."Kau memeriksa aktivitasku?" Tanya Adelio dengan nada tidak percaya."Ya." Jawab Rosalind, dia mengakuinya. "Aku minta maaf. Aku hanya khawat
Last Updated: 2022-06-23
Chapter: Bab 45
"Bagi orang yang mengenal dan mencintai Helena sebelum dia sakit mereka pasti mengingat kalau dia adalah orang yang sangat baik, itu lebih baik dari pada mereka melihat bagaimana kutukan ini menghancurkannya, menghilangkan jati dirinya, jiwanya. Mungkin apa yang kami lakukan salah. Atau juga tidak. Adelio sebenarnya tidak setuju dengan keputusan kami ini.""Dia masih berumur sebelas tahun ketika ibunya kembali ke sini, benar kan?" Tanya Rosalind."Hampir." Jawab nenek Adelio. "Tapi kami tidak mengatakan pada Adelio kalau ibunya masih hidup dan di rawat di sini sampai dia berusia dua puluh lima tahun. Cukup tua untuk memahami kenapa ami membuat keputusan ini untuk melindungi dia. Adelio saat itu hampir sama seperti kebanyakan orang, berpikir kalau ibunya sudah meninggal."Suasana tiba-tiba menjadi sunyi. Rosalind sibuk memproses informasi ini di kepalanya."Adelio pasti sangat marah ketika dia mengetahuinya." Kata Rosalind, diia tidak bisa menahannya."Tentu saja." Jawab nenek Adelio k
Last Updated: 2022-06-22
Chapter: Bab 44
Billi menawarkan diri untuk menemani Rosalind ke London, tapi tentu saja Rosalind langsung menolaknya. Ketika dia mengatakan pada Billi tentang rencananya, tujuannya yang tidak jelas dan mengatakan kalau dia tahu dari pengurus rumah kalau Adelio mungkin punya masalah keluarga di London dan dia memutuskan untuk ke sana dan memberinya dukungan.Sebenarnya, Rosalind tidak ingin Billi tahu kalau dia sedang membuat rencana bodoh tanpa tahu apa yang akan dia lakukan saat turun dari pesawat nanti. Satu hal yang dia tahu adalah apa pun yang sedang di lakukan Adelio di London, membuat Adelio menderita, dan dia memilih untuk melindungi orang lain dalam hidupnya dari penderitaan itu.Adelio akan sangat marah padanya dan ini akan menjadi suatu keajaiban jika Rosalind bisa menemukannya. Meskipun dia tidak bisa tahan memikirkan tentang Adelio yang sedang menderita sendirian. Dan dia menjadi sangat yakin tentang kunjungan darurat Adelio ke London itu berhubungan dengan iblis yang ada dalam dirinya
Last Updated: 2022-06-21
Chapter: Bab 43
"Ini adalah hari terbaikku." Kata Rosalind saat mereka memasuki kamar Adelio. "Pertama lukisanku, terima kasih sekali lagi untuk itu. Kemudian mengendarai sepeda motor, motor yang sangat mengagumkan. Kemudian makan sambil mendengarkan band konser di taman.""Kita bahkan tidak bisa mendengar apa pun saat konser. Justru terdengar seperti seseorang sedang berteriak histeris yang sangat mengganggu pendengaranku." Gumam Adelio. Rosalind berbalik agar Adelio bisa membantu membuka jaketnya. mengabaikan komentar keringnya, Rosalind menyadari Adelio sedang tersenyum dan dia tahu kalau dia tidak terpengaruh oleh apa yang baru saja Adelio katakan."Itu karena kau tidak tahu lagunya." Balas Rosalind, menolak merasa apa pun selain rasa gembira."Kegaduhan itu kau sebut lagu?" Tanya Adelio sambil meletakkan jaket Rosalind di kursi.Rosalind berbalik menghadapnya. "Kau terlihat sangat menikmatinya tadi."Adelio menggelengkan kepalanya. Rosalind tertawa. Rosalind menunjuk pada kenyataan kalau mereka
Last Updated: 2022-06-20
Jerat Cinta di Pertemuan Pertama

Jerat Cinta di Pertemuan Pertama

Setelah putus dari friend with benefits, hal terakhir yang Etan Benedict hadapi adalah pertanyaan menjengkelkan dari keluarganya tentang status bujangannya. Dia memutuskan untuk melarikan diri dari murkah ayahnya dan pergi ke sebuah pesta natal yang di selenggarakan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Disana dia bisa minum dan menemukan wanita. Hal terakhir yang Lily Rosanna tidak inginkan adalah menghadiri sebuah pesta. Apalagi pesta di tempat kerja. Setelah menyelenggarakan acara tahunan untuk mengenang kematian tunangannya bersama teman-temannya. Lily Akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan bertekat untuk mempunyai seorang anak. Dia berusaha meyakinkan sahabat baiknya yang sedikit mabuk untuk menjadi pendonor sperma jauh lebih mudah dari yang dia bayangkan. Tapi yang tersisa sekarang adalah bagaimana dia memulai prosesnya. Sedangkan sahabat yang sekaligus adalah rekan kerjanya Paula mendesak Lily untuk datang ke pesta Natal yang di selenggarakan oleh perusahaan. Baik Etan atau Lily tidak pernah membayangkan apa yang akan terjadi pada mereka di pesta itu.
Read
Chapter: Bab 20
Lily berjalan menuju ke dalam kamar dan terkesiap. Taburan kelopak mawar merah berserakan di lantai sampai tempat tidur. Di atas meja ada botol champange dengan merek yang berbeda dari yang di restoran tadi di dinginkan dalam sebuah wadah perak dan dua gelas di sampingnya. Sebuah mangkuk strawberry berlumuran coklat membuat perutnya menggeram. Dia mengalihkan pandangannya dan melihat deretan lilin di lantai menunggu untuk di nyalakan dan sebuah kotak di atas tempat tidur dengan pembungkus berwarna merah muda.Lily menoleh kembali ke arah Etan yang sedang mengangkat bahunya untuk melepaskan jasnya. "Kau melakukan semua ini untukku?""Aku tidak ingin menerima pujiannya, para pegawai hotel yang melakukan ini semua, lilin aroma buah dan bunganya." Jawabnya sambil melemparkan kunci kamar ke atas meja. Melihat ekspresi Lily yang kebingungan, Etan tertawa ringan. "apa yang kau pikirkan? Sebuuah tempat tidur sempit dan seks kilat? Aku tahu ini hanya soal membuatmu hamil tapi biarkan aku memb
Last Updated: 2024-05-30
Chapter: Bab 19
Lily memandang ke arah ponselnya berkali-kali. "Sial, sial, sial!" Dia sekarang sudah terlambat lima belas menit, dan pesannya belum di balas oleh Etan. Dia takut kalau saja Etan marah dan pergi begitu saja. Lagi pula, Etan tidak perlu untuk menunggu mendapatkan wanita yang bersedia membuka tangannya untuk menangkapnnya di tempat tidur. Ponselnya bergetar saat dia berhasil memarkir mobilnya di parkiran luar hotel. Dia merogoh dalam tasnya untuk mencari ponselnya. Dia langsung membuka ponsel itu dan jantungnya berdetak dengan sangat kencang.Lebih baik kau segera kemari. Jangan mandi air dingin karena itu akan meredakan hasratmu malam ini."Permisi!" Dengan pikirannya yang masih di penuhi oleh Etan, dia bahkan tidak menyadari kalau seorang pria sedang berdiri di samping pintu mobilnya yang terbuka setengah sedang memandangnya dengan penuh harap karena dia menghalangi pria itu yang ingin masuk ke dalam mobilnya. "Oh, maafkan aku." Kata Lily.Lily melangkah keluar dari mobil sambil t
Last Updated: 2024-05-18
Chapter: Bab 18
Pada saat mendengar bel pintu, Lily melemparkan gaunnya begitu saja dan bergegas menyusuri lorong menuju pintu untuk membiarkan Paula masuk. bersamaan dengan pintu terbuka Paula langsung bertanya, "Bagaimana keadaanmu?"Lily mengerang. "Seharusnya aku bertemu dengan Etan satu jam lagi dan aku merasa akan muntah setiap saat. Aku mungkin membutuhkan pil penenang untuk membuatku melewati malam ini.""Aku bisa membayangkannya." Jawab Paula saat dia melangkah masuk ke ruang depan. "Tidak perlu takut. Aku sekarang di sini untuk bicara denganmu agar kau tidak bunuh diri dan meyakinkanmu bahwa kau terlihat sangat luar biasa."Lily langsung memeluk Paula. "Kau tidak tahu betapa berartinya itu untukku.""Terima kasih, aku senang melakukan ini." Dia menepuk punggung Lily. "Lagi pula kau selama ini juga sudah membantuku melewati berbagai hubunganku yang kacau selama bertahun-tahun. Aku merasa berhutang padamu." Mereka berjalan menyusuri lorong dan memasuki kamar tidur Lily."Jadi, apa yang akan
Last Updated: 2024-04-22
Chapter: Bab 17
Beberapa hari kemudian ketika Lily melihat ke arah pintu, dia melihat sosok Etan sedang berdiri di ambang pintu ruang kerjanya. sambil memegang telepon Lily memberi isyarat pada Etan untuk masuk ke dalam ruangannya. Saat Etan melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya, dengan enggan Lily mengalihkan perhatiannya pada figur ketampanan Etan untuk kembali fokus pada suara di teleponnya. "Ya, aku akan mengaturnya. Sekali lagi terima kasih." Lily menutup teleponnya lalu menulikan sesuatu di buku agendanya. Setelah selesai, Lily berbalik dan tersenyum pada Etan."Aku senang kau bisa menemuiku hari ini." Kata Lily."Aku selalu senang bisa meluangkan waktuku untukmu Lily." Jawab Etan. Lily kesal pada dirinya sendiri ketika Etan tersenyum padanya membuat pipinya menjadi terasa panas. "Aku pikir alasanmu memintaku datang ke sini karena kau menerima tawaranku." Kata Etan sambil mencondongkan badannya ke depan, telapak tangannya bertumpu di atas meja Lily. Wajah Etan hanya beberapa inci dari wajah L
Last Updated: 2024-04-19
Chapter: Bab 16
Keesokan harinya saat jam makan siang, Paula berjalan melintasi pintu ruang kerja Lily dan melemparkan dompetnya di atas meja kerja Lily. "Apa pun kondisinya jangan biarkan aku mendekati mesin otomatis jajanan itu. Seminggu lagi aku punya janji untuk mencoba gaunku dan selama itu aku hanya boleh makan salad sayur atau pun buah."Lily tertawa tidak begitu antusias. Di benaknya dia masih memikirkan kejadian tadi malam, dia terlalu sibuk mengurusi diet Paula agar terlihat ramping saat menggunakan gaun pengantinnya. Sepanjang malam dia tidak bisa tidur, mencoba untuk membuang ingatan itu saat pikirannya terus berkutat dengan tawaran yang di berikan Etan. Namun sebagian besar dia terjaga sepanjang malam karena bibirnya masih terasa bengkak akibat dari ciuman ganas Etan.Setelah menjatuhkan tubuhnya di atas kursi, Paula memiringkan kepalanya ke arah Lily. "Ada apa denganmu?""Tidak ada apa-apa." Jawab Lily berbohong.Paula menatapnya sambil membuka tutupan tupperware-nya. "Omong kosong. kau
Last Updated: 2024-04-14
Chapter: Bab 15
"Dan aku berjanji pada Dani aku akan memastikan kau sampai ke mobilmu dengan selamat." Kata Etan.Lily berusaha melawan debar jantungnya melihat kebaikan hati Etan. "Terima kasih. Kau baik sekali." Dia menunjuk ke arah lorong yang menurun. "Mobilku parkir di sana.""Aku akan mengantarmu." Ketika Lily menatapnya dengan sinis, Etan tersenyum. "kau tahu, untuk membuktikan etika kesopanan seorang pria pada wanita.""Baiklah kalau begitu." Jawab Lily.Suara sepatu mereka bergema di lantai beton, mengisi kesunyian. "Jadi, kau tinggal dekat sini?" Tanya Etan."Tidak. Sekitar tiga puluh menitan dari sini." Jawab Lily."Tidak terlalu baik mengendarai mobil sendirian, terutama saat jalanan sepi." kata Etan.Lily menundukkan kepalanya untuk menahan tawanya pada usaha Etan untuk basa basi. "Apa yang lucu?" Tanya Etan.Lily tersenyum. "Aku hanya penasaran kapan kau mungkin akan menyinggung masalah cuaca." "Begitu buruk, ya?" Tanya Etan."Tidak ada." Jawab Lily singkat.Etan tersenyum ke arahnya.
Last Updated: 2024-04-13
You may also like
DMCA.com Protection Status