Cinta seorang dokter

Cinta seorang dokter

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-13
Oleh:  Luluk masluhahOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat. 4 Ulasan-ulasan
45Bab
4.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Wiratama, seorang dokter dingin yang sangat angkuh, ia juga terkenal tak menyukai wanita yang menggodanya, bagaimana bisa Wira akhirnya takluk dengan seorang wanita? yuk simak kisah nya bersama gadis cantik yang mengejarnya untuk mendapatkan cinta dokternya Wira.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Pertemuan pertama

Disalah satu rumah sakit ternama di kota tersebut, seorang dokter tampan baru saja keluar dari dalam ruangan operasi, wajahnya sedikit memperlihatkan kelegaan nya karena ia berhasil menyelamatkan nyawa seseorang.

Ghani pun berjalan melewati sepanjang koridor rumah sakit untuk menuju ke ruangannya, ia sangat lelah sekali hari ini, dan ia ingin istirahat di ruang kerjanya.

"Dokter, dokter Ghani, dokter tunggu", Ucap salah seorang perempuan yang kini mengejar dirinya, Ghani pun menoleh, ia melihat siapa yang memanggil nya sedari tadi dan mengikutinya sampai disini.

"Iya, ada yang bisa saya bantu", Ucap Ghani dengan sangat berwibawa, ia tak mau menunjukkan senyum nya kepada semua wanita, takutnya jika nanti wanita itu akan modus terhadapnya, maklum saja Ghani merupakan salah satu dokter tertampan di rumah sakit ini.

"Saya hanya ingin menanyakan keadaan papa saya, bagaimana keadaannya dok??", Tanya Ratna, putri dari orang yang telah diselamatkan nyawanya oleh Ghani.

"Mari ikut ke ruangan saya", ucap Ghani lalu berjalan terlebih dahulu tanpa memperdulikan Ratna yang hampir pingsan karena mengejarnya.

Ratna pun membuang nafasnya kasar, mengikuti dokter ini membuat ia sedikit kesal, "Tinggal bilang aja disini aja pakek keruangan nya segala", Gerutu Ratna dalam hatinya.

Ghani terus saja berjalan tanpa memperdulikan Ratna,

Ratna kemudian mengikuti Ghani, dan kemudian masuk kedalam ruangan tersebut, Ratna saat ini duduk tepat di hadapan Ghani, laki-laki itu masih enggan menatap Ratna sampai saat ini dan ia amysih fokus dengan beberapa laporan kesehatan yang sudah berada di atas meja kerjanya.

Nafas Ratna masih saja ngos-ngosan, berlari mengejar dokter dingin dan Cuek ini membuat ia sangat haus sekarang,

"Dokter, boleh saya minta air, saya haus dok??", Tanya Ratna tanpa rasa sungkan, tenggorokan nya sudah sangat kering sekali dan ia ingin segera membasahi tenggorokan nya dengan satu gelas air putih.

Ghani mendengus kesal, dan ia pun berjalan menuju ke arah dispenser airnya, lalu ia mengisi gelas yang ada ditangannya dengan segelas penuh air putih, Ghani kemudian menyerahkan gelas tersebut, dan tanpa malu-malu Ratna meneguk air putih tersebut sampai habis. ada rasa kasihan saat melihat wanita ini kehausan, tapi Ghani tak mau menunjukkan itu semua, ia takut perhatian nya akan disalahgunakan oleh kebanyakan wanita yang pernah ia temui dan salah satunya wanita yang ada di hadapannya saat ini.

Gelas itu di letakkan kembali oleh Ratna, dan matanya kini kembali menatap dokter tampan yang ada dihadapannya.

"Sudah hilang haus nya??", Tanya Ghani, Ratna hanya mengangguk, sejujurnya ia juga malu harus meminta air minum kepada dokter yang menangani papanya.

"Baik kalau begitu saya tidak mau membuang waktu saya, dan saya akan mengatakan bagaimana keadaan dan kondisi ayah anda, operasi nya berjalan dengan lancar, dan ayah anda hanya perlu memulihkan keadaan nya untuk saat ini, jangan terlalu banyak bergerak, jangan membebani pikiran nya, dan jaga pola makannya dengan makan makanan yang bergizi, Itu saja", Ucap Ghani tegas dan lugas.

Wanita ini mengangguk tanda ia mengerti,

"Kalau sudah tidak ada yang ingin ditanyakan, saya mohon anda segera keluar karena saya mau istirahat", ujar Ghani yang secara langsung mengusir Ratna dari ruangannya.

Ratna mendelik tajam ke arahnya, "Dasar dokter sombong", Gumam Ratna, Ratna kemudian menggeser kursi tersebut dengan kasar, dan dia segera keluar tanpa mengucapkan permisi.

Ratna sangat kesal sekali kepada dokter itu, biarpun sudah berjasa mengobati papanya, tapi kalau sifatnya seperti ini tentu saja Ratna akan sangat kesal sekali.

Ghani pun menggeleng kan kepalanya, Melihat wanita yang ada dihadapannya ini saja membuat Ghani kesal, tapi Ghani tak mau ambil pusing, ia tak mau memikirkan wanita yang namanya saja ia tak tahu.

Ratna keluar dari ruangan itu dengan sangat kesal, rasa kesal yang masih terus berada di hati Ratna saat ini.

"Kalau dia bukan dokter yang menangani papa, aku tidak mau di usir seperti ini, dasar dokter sombong", Ratna pun semakin kesal dengan Ghani.

Disepanjang koridor rumah sakit, tak henti-hentinya Ratna mengomel, banyak orang dan perawat yang melihatnya dengan tatapan aneh, Seorang wanita cantik berjalan dengan terus berbicara tanpa berhenti.

Ratna kembali berjalan menuju ke arah ruangan papa nya, ranjang itu bertuliskan nama Pak Bambang, laki-laki paruh baya itu tengah selesai menjalani operasi beberapa jam yang lalu, yang jelas dokter yang menangani pak Bambang adalah dokter sombong itu.

Ratna menghempaskan tubuhnya di sofa yang terletak di sisi ranjang pasien, tubuhnya sangat lelah sekali, sudah seminggu ini ia menemani papanya disini, Ratna menguap, matanya sudah tidak sanggup untuk ia buka, maka tak perlu menunggu waktu lama ia sudah tertidur di sofa tersebut.

Keesokan paginya, Ghani yang baru saja datang dari rumah sakit langsung dihadapkan dengan keberangkatan keluarganya ke Surabaya, Ghani tak masalah jika ia harus sendiri di rumah, lagi pula pasiennya dirumah sakit sedang menunggu nya, jadi apa jika Ghani meninggalkan pasiennya dirumah sakit saat semua pasiennya sedang menunggu dirinya.

Ghani akhirnya melawan rasa kantuk nya kembali untuk mengantar Mommy nya ke bandara,

"Kamu beneran kuat nyetir sendiri, Mommy gak mau sampai terjadi sesuatu sama kamu", Ujar Alisa saat melihat putra keduanya yang ingin mengantarkan dirinya meskipun dia sedang mengantuk.

"Aku gak apa-apa Mom, Mommy tidak perlu khawatir, aku bisa kok",Ghani tetap memaksa, dan Alisa pun hanya pasrah saja.

Mereka membawa satu mobil yang cukup muat untuk 6 orang, Dan ide Alisa pun muncul, Ghani tak perlu membawa mobil sendiri, ia akan membawa supir untuk mengemudikan mobilnya sementara Ghani bisa duduk manis dan tak perlu menyetir mobilnya sendiri.

Mereka kini sudah sampai di bandara, Ghani masih duduk sambil menunggu keberangkatan keluarganya.

"Kamu jangan sampai lupa makan, Mommy akan selalu telfon kamu setiap hari, Mommy tidak mau sampai kamu lupa makan karena pekerjaan kamu", Alisa pun kini duduk tepat disamping Ghani, meskipun Ghani sudah dewasa tapi untuk urusan kesehatan putra putrinya Alisa akan turun sendiri, meskipun Ghani seorang dokter terkadang ia melupakan makan siangnya karena terlalu banyak pasien atau mungkin ia masih terjebak di dalam meja operasi saat jam makan siangnya.

"Iya Mom, Ghani akan selalu jaga kesehatan Ghani, kan gak lucu Mom jika dokter sakit gara-gara lupa makan", ucap Ghani yang membuat Alisa terkekeh.

"Ya sudah Mommy mau check in dulu, kamu hati-hati dirumah",

Ghani kemudian memeluk dan mencium Mommy nya.

Setelah itu ia juga mencium punggung tangan Daddy nya,

"Hati-hati ya dad", Ujar Ghani kepada Daddy nya.

"Iya kamu juga hati-hati dirumah, ingat pesan Mommy mu ya", ucap Fandi mengingatkan

"Iya Dad, pasti, Ghani tidak akan mengecewakan Mommy.

"Selamat jalan kak, hati-hati dijalan, jaga Mommy kak, dan salam buat Kaka ipar", Rafa pun mengangguk dan menepuk bahu adiknya tersebut.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Luluk masluhah
Maaf jika banyak typo ya
2022-06-17 12:41:23
1
user avatar
Heri Widodo
good. Aku sangat suka sekali
2022-02-05 11:37:22
1
user avatar
Dilla Istrie Bambangs
........................
2021-10-03 02:59:35
1
user avatar
Fakrullah
Aku pun kalau disenyumin dokter tampan, bakalan salting...
2021-08-04 14:56:47
1
45 Bab
Pertemuan pertama
Disalah satu rumah sakit ternama di kota tersebut, seorang dokter tampan baru saja keluar dari dalam ruangan operasi, wajahnya sedikit memperlihatkan kelegaan nya karena ia berhasil menyelamatkan nyawa seseorang.Ghani pun berjalan melewati sepanjang koridor rumah sakit untuk menuju ke ruangannya, ia sangat lelah sekali hari ini, dan ia ingin istirahat di ruang kerjanya."Dokter, dokter Ghani, dokter tunggu", Ucap salah seorang perempuan yang kini mengejar dirinya, Ghani pun menoleh, ia melihat siapa yang memanggil nya sedari tadi dan mengikutinya sampai disini."Iya, ada yang bisa saya bantu", Ucap Ghani dengan sangat berwibawa, ia tak mau menunjukkan senyum nya kepada semua wanita, takutnya jika nanti wanita itu akan modus terhadapnya, maklum saja Ghani merupakan salah satu dokter tertampan di rumah sakit ini."Saya hanya ingin menanyakan keadaan papa saya, bagaimana keadaannya dok??", Tanya Ratna, putri dari orang yang telah diselamatkan nyawanya oleh
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-16
Baca selengkapnya
Pura-pura
Ghani kini beralih ke adik kembarnya tersebut,"Yang kemarin itu pacar Lo ya, boleh juga, ganteng, selera Lo bagus", bukan kata-kata perpisahan yang di katakan Ghani, melainkan ia membahas laki-laki yang mengantar Ghina tadi sore."Iya, itu calon pacar gue, Lagian ngapain bahas dia sih, bukannya ngucapin selamat tinggal, hati-hati dijalan, eh malah ngomong hal lain", Ucap Ghina kesal.Alisa dan Fandi dapat melihat jika kedua anak kembarnya itu sedang berdebat lagi, dan Alisa dan Fandi hanya saling menggelengkan kepala mereka."Sudah-sudah, kalian ini gak di rumah, gak disini kok berdebat aja", ucap Fandi.Mereka berdua pun kemudian saling diam,"Ya udah Lo hati-hati dijalan, Jangan lupa telfon pacar Lo nanti dia ngambek lagi kayak Lo", Rafa yang melihatnya pun juga ikut menggeleng kan kepalanya,"Sudah-sudah, kalian tuh udah besar", Ucap Rafa yang kemudian mengajak Ghina untuk segera masuk karena pesawat akan berangkat."Dek, kakak b
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-16
Baca selengkapnya
Kedatangan Mesya
Di rumah sakit, Ghani kini tengah terdiam sambil menikmati sisa waktu istirahatnya, ia sama sekali belum memakan makan siangnya yang ia pesan lewat jasa pemesanan online, Makanan itu masih berada tepat di atas meja kerjanya, menunggu seseorang untuk memakan makanan tersebut.Tak lama setelah itu terdengar suara pintu terbuka, ya siapa lagi jika bukan Mesya, Setiap hari gadis ini selalu datang sejak kedatangannya dari luar negri tempo hari lalu, sebenarnya Ghani sudah melarang Mesya untuk datang, tapi rasanya larangan itu tak didengar atau di lakukan oleh Mesya, gadis ini selalu saja datang dan membuat Ghani seketika bad mood jika melihat nya.Memang dari dulu, semenjak SMA Mesya selalu mengejar Ghani, mengejar cinta seorang Ghani Adelio Wiratama, tapi sayangnya Ghani sama sekali tidak meresponnya."Hay Ghan, makan siang bareng yuk, aku belum makan siang nih", Mesya kini sudah duduk tepat dihadapan Ghani, memang gadis ini cukup cantik dan seksi, tapi tak membuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-16
Baca selengkapnya
Membantu sang Dokter
Keesokan harinya Ratna benar-benar datang ke rumah sakit, tujuannya yaitu menuju ke ruangan Ghani.Sesuai dengan yang diintruksikan Ghani sebelumnya bahwa ia langsung saja masuk dan tak perlu bertanya lagi.Pintu pun di buka oleh Ratna, tampaklah dokter tersebut tengah berada di kursi kerjanya dan sedang menyandarkan tubuhnya."Assalamualaikum", Ucap Ratna saat memasuki ruangan tersebut, Ghani kemudian mengarahkan wajahnya ke sumber suara itu, dan ternyata Ratna lah yang datang, Ratna menepati janjinya kepada Ghani, dan baru kali ini Ghani bisa tersenyum manis kepada Ratna."Waalaikum salam, silahkan duduk", Ratna pun juga membalas senyuman itu, senyuman yang mampu menghipnotis Ghani saat menatap Ratna tadi, Ratna pun duduk tepat dihadapan Ghani, mata Ratna pun mulai menelusuri seluruh ruangan ini dan pandangan nya pun tertuju kepada papan nama di meja yang ada di depannya bertuliskan Dr.Ghani Adelio Wiratama,"Oh jadi itu nama panjangnya, cukup bagu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-16
Baca selengkapnya
Dua bulan
Ratna pun tak habis pikir, ia akan berurusan dengan dokter itu selama dua bulan ke depan, rasanya itu seperti mimpi buruk buat Ratna sendiri.Kini ia tengah membanting kan tubuhnya diatas kasur empuknya,tubuhnya merasa lelah, ya seharian ini Ratna sangat lelah sekali, apalagi dengan persoalan dengan dokter Ghani membuat Ratna ingin sekali memarahi dokter itu."Kenapa harus aku sih, kenapa bukan orang lain??", Ratna pun mengusap wajahnya kasar, ia bingung jika harus menjadi kekasih dokter dingin tersebut.Dilain tempat, Ghani kini juga sedang berada di dalam kamarnya, menatap langit-langit kamarnya, rasa lelah juga sedang mendera tubuh Ghani, ia pun berniat untuk segera membersihkan tubuhnya.Langkahnya gontai, memang rasanya sangat malas, ia malas sebenarnya untuk menyentuh air, yang ia inginkan saat ini hanya merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya.Selepasnya menyegarkan tubuhnya, rasa kantuk dan malas yang dialami oleh Ghani pun seketi
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-16
Baca selengkapnya
Salah paham
Mata Ghani seketika pun terbelalak, ia melihat penampilan Ratna yang cukup berbeda, Ratna malam ini sangat cantik sekali berbeda dengan saat ia temui sebelumnya."Aku sudah siap mas, ayo kita berangkat", Ghani masih saja terdiam, tak menyangka jika Ratna akan cantik sekali malam ini, tapi Ghani tiba-tiba tersadar, ia tak mau masuk kedalam cinta yang belum tentu, Ghani tidak mau itu, tapi untuk saat ini, Ghani tidak bisa berbohong, detak jantungnya saat ini berdetak sangat cepat dan tak bisa ia normal kan kembali.Ghani berdiri, "Iya ayo kita berangkat sekarang", ia kemudian berangkat bersama Ratna menunju tempat yang hanya Ghani sendiri lah yang tahu, dan Ratna pun hanya menurut saja, mengikuti Ghani dari belakang.Suasana di rumah itu memang sedang sepi, Ayah Ratna sudah mulai bekerja dan tampaknya baru besok sore akan sampai di rumah, dan untuk Mama nya Ratna, dia juga sedang bekerja, mengurus resto milik bos nya yang sudah dua puluh tahun ini ia kelola.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-16
Baca selengkapnya
Chapter 7
Ratna sudah tak menunjukkan senyumannya sama sekali, bibir nya sudah mengerucut, hatinya juga sudah bergemuruh hebat, dan air  matanya sudah ingin tumpah membasahi wajahnya, entah apa yang dirasakan Ratna saat ini, dadanya merasa sangat sekali ketika Ghani memberikan undangan tersebut, apakah Ratna sudah mulai jatuh hati kepada Ghani, dan Ratna pun masih belum menyadari nya sampai saat ini.Ghani juga sampai saat ini masih belum sadar jika ada perubahan di wajah Ratna, dan Ghani pun masih merasa jika semuanya baik-baik saja.Makan malam mereka pun sudah selesai, tapi kesalahpahaman yang dialami Ratna masih belum, Ratna masih salah paham kepada Ghani karena sebuah undangan tersebut."Mas sudah kan, kalau sudah kita pulang aja ya, aku capek", Ghani pun mengangguk dan mengajak Ratna pergi meninggalkan resto tersebut, tak banyak yang mereka bicarakan, Ratna sudah malas berbicara kepada Ghani dan Ghani pun masih belum menyadarinya.Tak lama setelah itu mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-22
Baca selengkapnya
Mall
Ghani saat ini juga tengah keluar bersama Ghina, Ghani sudah janjian dulu sama Ghina jika jam istirahat nya nanti ia akan mengajak Ghina pergi untuk mencari kado buat kakaknya nanti, ia sengaja memilih waktu siang hari karena kalau malam pastinya kakaknya itu akan kepo, selalu ingin tahu kemana mereka akan pergi.Motor Rio kemudian menyalip sebuah mobil, mobil yang di tumpangi oleh Ghani tentunya.Tak lama setelah itu, mereka sudah tiba di area basemen mall tersebut, dan disusul dari belakang yaitu Ghani dan Ghina, Ratna pun menoleh, merasa kenal dengan mobil itu tapi kini tangannya sudah ditarik oleh Rio dan kemudian Ratna sudah berjalan masuk menuju ke dalam mall tersebut.Ratna masih saja celingukan, mencari si pemilik mobil yang menurutnya tak asing, tak lama setelah itu terlihatlah sang pemilik mobil, benar saja Ghani sedang berada di dalam mall tersebut bersama dengan seorang wanita, dan Ratna pun menduga kalau ia adalah calon istrinya Ghani.Hatiny
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-28
Baca selengkapnya
Kesalahpahaman yang berlanjut
Ghani memukul setir nya dengan kuat, Ghina pun kaget, ada apa saudaranya itu, mengapa setelah keluar dari mall malah jadi seperti ini, tidak biasanya Ghani akan kesal dan marah seperti ini, hadiah pun juga tak jadi Ghani beli, ia lebih memilih meninggalkan tempat ini, tempat ia melihat Ratna bersama dengan seorang laki-laki.Laju mobilnya di percepat membuat Ghina seakan takut dengan Ghani."Kak, jangan ngebut-ngebut, aku takut", Ghina sudah ketakutan dan kini Ghani mulai tersadar dengan apa yang ia lakukan tadi, perbuatan ini bisa membahayakan dirinya dan Ghina.Mobil pun menepi, dan Ghina kini dapat bernafas dengan lega,"Ya Allah kak, Kenapa, ada masalah apa, jangan kayak gini, aku takut, kamu hampir bunuh diri tau gak", Ghina pun merasa kesal, tapi ia juga penasaran dengan apa yang sedang di alami oleh Ghani."Kalau ada masalah, cerita, jangan dipendam sendiri", Ghani kemudian menyandarkan tubuhnya mencoba untuk menenangkan dirinya."Maafk
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-29
Baca selengkapnya
Membujuk Ratna
Ghani langsung saja pergi menuju ke rumah Ratna, ia tak perlu menghubungi Ratna, ia akan langsung saja ke sana memastikan semuanya dan menjelaskan siapa yang akan menikah, Ghani baru sadar jika Ratna salah paham soal undangan tersebut, Ratna menyangka jika dirinya lah yang akan menikah, sekilas Ghani ingin tertawa, tapi ia urungkan, ia masih akan menjelaskan semuanya agar salah paham ini tidak berangsur lama.dan Ghani juga merasa bahwa saat ini Ratna sudah benar-benar jatuh cinta dengannya, sama dengan dirinya saat ini.Ghani kini sudah sampai tepat di halaman rumah Ratna, rumah itu terlihat sepi, tapi ada mobil di sana yang Ghani tahu itu adalah mobil Ratna.Ghani kemudian turun, berjalan menuju ke depan gerbang rumah Ratna, benar saja rumah itu terlihat sepi sekali, Ghani kemudian menekan bel di depan gerbang Tersebut, tak lama setelah itu ada seorang ibu-ibu paruh baya keluar dari dalam rumah, Ghani yakin itu pasti adalah asisten rumah tangga keluarga Ratna.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-30
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status