Home / Romansa / One Night Stand / BAB 2: Pria Bajingan

Share

BAB 2: Pria Bajingan

Author: Miss.EA
last update Last Updated: 2025-01-08 18:23:18

Keesokan harinya, suasana di dalam kamar VVIP sebuah nightclub tampak sangat berantakan. Di atas ranjang berukuran king size, dua orang yang berbeda jenis kelamin tertidur pulas dengan tangan sang pria yang melingkari tubuh sang wanita dengan lembut. 

Beberapa menit kemudian, mata wanita itu terbuka. Setelah berhasil mengumpulkan kepingan ingatan, Mary teringat semua yang terjadi. 

Dengan kasar, ia menyingkirkan lengan kekar Victor yang memeluk tubuhnya. Tindakan Mary itu sontak mengusik Victor dari tidur nyenyaknya. 

Pria itu mengubah posisi dari berbaring miring menjadi terlentang sebelum kemudian merintih pelan. Tangan pria itu memijat pelipisnya dan merasakan kepalanya berdenyut.

Tak lama, Victor pun menyadari bahwa dia tidak sendirian; ada orang lain yang duduk di sampingnya. Segera, Victor mengalihkan pandangannya pada sosok yang belum ia sadari itu.

“Kamu!” Kedua matanya terbelalak saat melihat jelas wajah Mary. 

Dengan refleks, Victor menegakkan tubuhnya, menarik pandangannya dari Mary dan menatap tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang di balik selimut.

“Sial!” Victor mengumpat dengan kasar lalu menatap tajam pada Mary. “Apa yang kamu lakukan, sialan?!” geramnya. 

Dengan berani Mary menatap tajam pada Victor, “Aku di sini karena ulahmu, Brengsek! Tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang sudah kamu lakukan kepadaku!” 

Suaranya tajam, tapi bergetar.

Mendengar itu Victor mengerutkan kening dengan ekspresi kesal yang terlihat jelas di wajahnya. “Jangan mengada-ngada, Sialan. Katakan, pasti kamu yang sudah menjebakku malam itu!” 

Mary menatap penuh kebencian pada Victor sebelum mendengus sinis. “Menjebakmu?” ulangnya. “Untuk apa aku menjebakmu? Apa keuntungan yang didapat jika aku melakukan itu padamu?”

Victor terdiam, tapi tak mengalihkan tatapan tajamnya dari Mary.

“Aku di sini gara-gara kamu! Aku mengantarkan minuman yang kamu pesan, tapi kamu justru memaksaku dan memperkosaku! Aku–”

“Jangan sembarangan menuduhku!” potong Victor tidak terima. “Kamu bekerja sebagai bartender. Lantas, bagaimana mungkin kamu tiba-tiba masuk ke sini untuk mengantarkan minuman pesananku? Kau sengaja masuk sini untuk tidur bersamaku, kan? Jawab!” bentak Victor dengan suara menggelegar.

“Aku memang bekerja sebagai bartender, tapi bukan berarti aku mau menggadaikan kesucianku padamu! Kalau aku tahu tamu yang harus kubawakan minuman adalah kamu, maka aku pasti lebih memilih untuk dipecat daripada melayanimu!”

Napas Mary terengah-engah dengan air mata yang mengalir deras. “Kamu benar-benar bajingan, Victor! Aku benci padamu!” desis Mary lagi. 

Mary merasa dunianya hancur dan tak lagi berharga, karena semua upayanya dalam menjaga kesucian berakhir sia-sia berkat Victor. Lelaki yang ia anggap kejam, jahat, dan bajingan. 

“Kesucian?” Victor mendengus dingin. “Jangan membuatku muntah. Bekerja bertahun-tahun sebagai bartender tak mungkin membuatmu tak pernah disentuh oleh pria.”

“Sayangnya, aku tidak sekotor kamu!” 

Jawaban Mary membuat Victor meraih leher Mary dan mencekik wanita itu dengan kuat hingga membuat Mary tersentak dan mencengkram pergelangan tangan Victor.

“Jangan coba-coba mengarang cerita di depan mukaku, Mary” kata Victor. “Aku sudah sering bertemu dengan wanita-wanita sepertimu. Kau pasti sengaja memanfaatkan tubuhmu untuk menjebakku di sini dan membuat keadaan seolah-olah aku yang bersalah!”

Dengan penuh keberanian serta sisa tenaga yang dimilikinya, Mary menepis dengan kasar tangan Victor yang mencengkram lehernya. 

Ia berhasil membebaskan diri dan mengangkat tangan kanannya ke udara, lalu menampar keras wajah tampan pria itu.

PLAK

Wajah Victor terbuang ke samping, lalu detik berikutnya, ia kembali menatap tajam Mary, menemukan wanita itu memandangnya dengan penuh kebencian.

“Jaga bicaramu! Aku memang bekerja di club, tapi bukan berarti aku menjual tubuhku dan meniduri banyak orang seperti kamu!” ucap Mary. Air mata sudah menghilang dari wajahnya, digantikan dengan amarah yang membara. 

Dengan napas yang masih terengah, wanita itu kembali melanjutkan, “Memangnya apa keuntungan yang aku dapatkan jika aku menjebakmu?! Asal kamu tahu, aku punya kekasih yang teramat sempurna, jauh lebih baik daripada kamu!”

Perkataan Mary itu membuat mata Victor semakin menajam dan mencekik Mary lebih kuat dari sebelumnya. “Aku bilang tutup mulutmu atau aku akan membunuhmu!”

Setelah beberapa saat, Victor dengan kasar menghempas wajah Mary hingga membuat Mary terbatuk pelan.

“Silakan saja kalau kamu bisa!”

Setelah berkata demikian, Mary bangkit dari ranjang dan memakai pakaiannya yang berserakan di lantai sebelum kemudian bergerak ke luar dari kamar.

Setelah kepergian Mary, Victor menyingkap selimut dan pandangan matanya tertuju pada sebuah bercak merah yang sudah kering di atas seprai putih.

“Darah?” 

Comments (5)
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
alahhhh skrg aj blg g suka.. ntr lma² jg lu bucin Vic k Mary
goodnovel comment avatar
Qheyla Nurjannah
malang sekali nasib mu Merry,bagaimana nanti nasib hubungan mu dengan Nathan...sumpah benci banget sama si vic vic ini...
goodnovel comment avatar
Shafeeya Humairoh
sok kamu victor bilang mary menjebak kamu, toh mary punya nathan yg sempurna
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • One Night Stand   Bab 3: Merasa Terhina

    Setibanya di apartemen, Mary langsung bergerak menuju kamar mandi. Ia menanggalkan semua kain yang melekat di tubuhnya dengan kasar dan membuatnya robek. Setelah itu, Mary melangkah ke bilik shower.Sejak keluar dari kamar yang ia habiskan bersama Victor, tubuhnya tak berhenti gemetar dan perasaan jijik tak kunjung hilang dari tubuhnya.Oleh karena itu, Mary sama sekali tak peduli dengan kulitnya yang telah memerah dan terus menggosok kulitnya dengan kasar, berharap dengan cara ini ia bisa menghapus semua bekas sentuhan pria bajingan itu semalam.Di sisi lain, air matanya bercampur dengan air shower.Mary mengenal Victor jauh sebelum bertemu dengan Nathan dan ia sudah membenci pria itu sejak lama.Setiap kali Jihan, sahabatnya, menceritakan perlakuan menjijikkan Victor, Mary semakin membencinya.Namun, kini takdir seolah sengaja menjebak dirinya dengan pria yang sangat ia benci itu. Pria yang semalam telah menikmati tubuhnya, mencumbu tubuh moleknya dengan penuh nafsu.Mary juga tak

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 4: Merasa Bersalah

    Di apartemen Mary saat ini, wanita itu duduk termenung di balkon. Mungkin sudah hampir tiga jam ia menghabiskan waktunya di sana tanpa melakukan apa pun.Pikirannya kosong, karena kejadian semalam sukses menghancurkan hidupnya dan menghancurkan kepercayaan Nathan kepadanya.Mengingat wajah lembut pria itu, rasa bersalah Mary semakin meningkat dan tanpa sadar air mata turun di pipinya. Jika sebelumnya ia berani menjalin hubungan bersama Nathan dengan penuh suka cita, kali ini ia bahkan tak sanggup membalas belasan pesan dan panggilan dari pria itu yang sudah memenuhi ponselnya.[Mary, aku sudah sampai. Katakan kalau kamu sudah selesai bekerja ya][Aku baru saja selesai rapat dengan klien. Sedang apa?][Mary, kamu baik-baik saja?]Mary menutup ponsel tanpa berani membaca pesan-pesan itu lebih lanjut.Dia merasa dirinya kotor dan tak lagi layak berdiri di samping Nathan. Sebab, selama mereka berpacaran, pria itu selalu mempercayainya dengan begitu besar.Bahkan Nathan sampai mengizinkan

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 5 : Cari Tahu Kekasih Wanita Itu

    Jawaban Daisy membuat Mary mengernyitkan dahi. Sejak kapan wanita itu tahu apartemen Nathan?“Kamu memberitahu sandi apartemenmu kepada Daisy?” Mary tak tahan untuk bertanya.“Ya. Kenapa?” jawaban Nathan membuat Mary mengubah ekspresi wajahnya. Seakan baru sadar akan hal itu, Nathan gelagapan dan berusaha untuk meralat perkataannya. Namun, belum sempat pria itu berujar lebih lanjut, Daisy telah lebih dulu menyela.“Maksud Tuan adalah agar saya lebih mudah mengambil barang atau berkas yang diperlukan, Nona.”Wanita itu tersenyum pada Mary, tapi entah kenapa Mary merasa sekretaris Nathan itu memandangnya dengan sinis dan merendahkan.Meski merasa aneh, tapi dia hanya hanya mengangguk dan ikut tersenyum. “Baiklah.”Nathan yang melihat suasana menjadi canggung buru-buru mengambil satu paperbag lagi dari tangan Daisy. “Terima kasih juga makanannya, Daisy. Kamu boleh kembali.”“Baik, Tuan. Semoga kalian menikmatinya.”Daisy mengangguk ke arah Mary dan menatap Nathan sedikit lebih lama sebe

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 6: Fakta Menarik

    Mansion Hilton.Sambil menunggu Hannah selesai menyiapkan makan siang, Dominic duduk bersama Victor dan Olso untuk membahas beberapa hal seputar pekerjaan. Tepatnya mengenai bisnis di Florida yang sengaja Dominic beri untuk Victor kelola. Kinerja Victor yang sempurna membuat Dominic merasa sangat puas. Kadang, Dominic berpikir. Andai saja waktu itu Victor tidak dijebak oleh musuh dan mendekam di balik jeruji besi, pasti kekuasaan pria itu sudah menjadi sangat besar.Sebab, apa yang terjadi saat itu membuat Victor tak hanya kehilangan harta dan kekuasaannya, tapi juga sangat terpuruk sehingga sulit untuk bangkit. Victor baru bisa pulih secara perlahan setelah Dominic turun tangan membantunya dengan memberikan pengelolaan bisnis di Florida kepada Victor.Selama setahun, Victor bekerja keras dan akhirnya berhasil membuktikan kemampuannya di hadapan Dominic. Bisnis di Florida berkembang pesat bahkan jauh dari ekspektasi Dominic sebelumnya.Hari ini, Dominic sengaja tidak mengadakan per

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 7: Bertemu Kembali dengan Victor

    Jika sebelumnya Mary selalu antusias saat mengunjungi kediaman Hilton yang mewah dan megah, kali ini terasa berbeda. Ia menyadari ada sesuatu yang tidak nyaman di dalam hatinya ketika berada di tengah keluarga kekasihnya.Keluarga Nathan yang juga keluarga Jihan selalu sangat tulus dan ramah kepadanya, membuat Mary merasa bersalah. Dia merasa seperti seorang pengkhianat yang tidak pantas berada di sana. Meskipun tidak ada seorangpun yang tahu apa yang telah terjadi padanya, Mary merasa malu yang luar biasa. Ia merasa seolah-olah sedang ditelanjangi di depan banyak orang.Tak tahu harus berbuat apa, saat kakinya melangkah memasuki kediaman yang megah itu, dadanya berdebar-debar dan perasaan tidak nyaman semakin merayap, membuatnya gelisah."Kamu kenapa?" tanya Nathan.Pria itu menghentikan langkahnya dan menatap lekat-lekat pada Mary yang juga berhenti di sampingnya."A-apa?" Mary terkejut oleh pertanyaan pria itu. Ia menatap Nathan sejenak sebelum mengalihkan pandangannya ke arah la

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 8: Kamu Mau Kekasihmu Tau?

    "Nathan, dia Victor," ucap Dominic. "Kalau Olso, kamu pasti masih ingat siapa dia," tambahnya pelan.Dengan senyum ramah, Nathan mengulurkan tangan kanannya ke arah Victor, mengajak pria itu untuk bersalaman. "Senang berkenalan denganmu." ucapnya dengan nada ramah.Victor membalas dengan mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Nathan. Ia menatap dalam mata Nathan. "Terima kasih," balasnya singkat, dengan suara dingin yang jauh dari kata ramah seperti yang ditunjukkan oleh Nathan. Namun, hal itu tidak mengejutkan yang lain, karena mereka tahu bahwa begitulah karakter Victor."Baiklah, kebetulan sekali aku sangat lapar," ucap Dominic setelah Victor dan Nathan melepaskan jabat tangan mereka. Ia melirik pada Hannah. "Apakah makan siang kita sudah siap, sayang?" tanyanya pada sang istri."Ya, sudah siap. Kalau begitu, mari kita ke meja makan langsung," ajak Hannah kepada mereka, lalu wanita paruh baya itu meraih lembut tangan Mary. "Ayo, sayang, kita ke meja makan."Mary mengangguk pelan

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 9: Kecurigaan Nathan

    Sebelumnya, Victor menuju toilet bersama temannya, Olso. Namun, temannya itu sudah selesai terlebih dahulu dan meninggalkannya di toilet untuk kembali ke ruang tengah, bergabung dengan Dominic dan Nathan di sana. Namun, sebuah kebetulan kembali membuat Victor dan Mary terjebak dalam situasi tak diinginkan. Tanpa sengaja, Mary pun masuk ke dalam toilet tempat Victor berada. Betapa terkejutnya wanita itu ketika melihat kehadiran pria bajingan itu di sana! Tanpa berpikir panjang, Mary segera berusaha mundur untuk keluar dari toilet tersebut. Namun sialnya, dia kalah cepat dari Victor, yang sudah mengunci pintu toilet dan memerangkap tubuhnya di antara pintu. Mary membuka bibirnya, hendak mengatakan sesuatu, tetapi Victor sigap membungkam mulutnya dengan sebelah tangan, sementara tangan yang satunya lagi digunakan untuk menahan kedua tangan Mary di atas kepala. "Silakan berteriak kalau kamu mau kekasihmu tahu, Baby." bisik Victor di depan wajah Mary. Pria itu lalu mengulas senyum smirk

    Last Updated : 2025-01-08
  • One Night Stand   Bab 10: Hampir Ketahuan

    Di tengah langkahnya, Nathan berdoa dalam hati semoga ia tidak melihat hal-hal aneh yang akan membuatnya kecewa dan sakit hati. 'Tidak mungkin semua yang aku pikirkan ini menjadi kenyataan. Lagi pula, mereka tidak saling mengenal. Yeah... Aku hanya stres memikirkan keanehan yang terjadi pada Mary sejak semalam. Hanya itu... Ya, hanya itu,' batin Nathan, berusaha meyakinkan hati di tengah langkahnya. Beberapa menit kemudian, ia tiba di depan toilet, menatap ragu pada pintu yang tertutup rapat. Nathan mengangkat tangan untuk mengetuk pintu. Tok tok tok "Mary, apakah kamu di dalam?" seru Nathan dengan suara agak tinggi, mendekat dan menempelkan telinga di pintu. Di sisi lain, Victor yang saat ini masih melumat dan menghisap bibir Mary sontak menghentikan aksinya ketika mendengar suara ketukan pintu dan seruan Nathan di balik pintu. Ia melepaskan tautan bibirnya dengan Mary ketika wanita itu mendorong dadanya. Tanpa memperdulikan dagunya yang basah oleh air liur Victor, Mary menelan

    Last Updated : 2025-01-08

Latest chapter

  • One Night Stand   Bab 0223

    *** Hari itu penuh dengan aktivitas seru. Mereka menjelajahi jalur hiking pendek yang mudah untuk anak-anak, melewati hutan mangrove yang teduh. Zack bersama Calvin dan Valentin tampak kagum melihat kepiting kecil di sela-sela akar pohon, sementara Katty dan Cassandra sibuk mengumpulkan daun-daun u

  • One Night Stand   Bab 0222

    *** Setibanya di lokasi camping, keluarga Victor dan Mary langsung terpukau oleh keindahan alam yang terbentang di hadapan mereka. Taman itu memiliki pemandangan yang memanjakan mata: pepohonan mangrove yang rimbun, udara segar dengan aroma laut yang khas, dan suara burung-burung yang berkicau merd

  • One Night Stand   Bab 0221

    *** "Katty sudah dibantu oleh Daddy, Mom," jawab Zack sambil menunjuk ke arah luar rumah. Mary hanya mengangguk pelan, merasa lega mendengar semua sudah terkendali. Sementara itu, di halaman depan, Katty yang berusia tiga tahun tampak bersemangat membantu Victor memuat barang-barang ke dalam mobil

  • One Night Stand   Bab 0220

    *** Empat Tahun Kemudian… Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sudah lima tahun usia pernikahan Mary dan Victor. Kehidupan mereka dipenuhi kebahagiaan, berkat cinta yang terus tumbuh dan keluarga kecil yang mereka bina bersama. Dari pernikahan mereka, Tuhan menganugerahi dua buah hati yang menj

  • One Night Stand   Bab 0219

    *** Victor kemudian menegakkan tubuh, berdiri menjulang di hadapan Mary yang tengah terengah-engah. Kedua tangannya bergerak menurunkan celana serta boxer, kemudian berlanjut dengan kaos hitam yang melapisi tubuh atletisnya. Hingga kini, Victor berdiri dengan tubuh polos tanpa sehelai benang yang m

  • One Night Stand   Bab 0218

    *** "Victor!" pekik Mary terkejut, tubuhnya memantul ringan saat ditempatkan di permukaan kayu yang dingin. Refleks, tangannya mencengkeram bahu kokoh suaminya, mencari keseimbangan. Victor menatapnya lekat, wajahnya begitu dekat hingga Mary bisa merasakan hangat napasnya. Ada intensitas di matany

  • One Night Stand   Bab 0217

    *** Mary mengalihkan pandangannya ke dinding kamar, memperhatikan jam besar di sana. Jarum jam menunjukkan waktu yang sudah cukup larut. Ia menghela napas, menyadari suaminya masih saja sibuk di ruang kerja. "Sudah jam segini, tapi dia masih bekerja," gumamnya pelan, nada suaranya seperti protes ke

  • One Night Stand   Bab 0216

    *** Langit Miami, Florida, kini telah diselimuti kegelapan malam. Mary, baru saja menyelesaikan ritual malamnya setelah menidurkan putra kecilnya, Zack. Anak lelaki itu telah lelap di kamarnya, meninggalkan keheningan di rumah mereka. Mary melangkah masuk ke dalam kamar mandi, membasuh wajahnya d

  • One Night Stand   Bab 0215

    Dominic menghela napas panjang, seolah beban berat terangkat dari pundaknya. “Syukurlah,” gumamnya, nyaris seperti bicara pada dirinya sendiri. Namun, matanya melirik sekilas ke arah Michael, seolah ingin memastikan reaksi menantunya. Michael, yang sedari tadi memperhatikan dengan seksama, memicing

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status