Wanita dengan kehidupan sederhana, namun sangat menjaga kehormatan. Meskipun pernah menjalin hubungan kasih dengan lelaki lain, tetapi Victor lah yang pertama bagi Mary. Bayangkan saja, bagaimana Victor tidak terus dihantui oleh bayang-bayang Mary. Ya, tetapi bukan bayang-bayang rasa bersalah, justru sebaliknya. Dia ingin mengulangi malam panas lagi bersama wanita itu. Ah, rasanya semua yang dipikirkan oleh Victor tidak pernah benar. Di tempat duduknya, Victor menghela napas berat. Dia menelan saliva, sekadar membasahi tenggorokan yang terasa kering. Ia ingin sekali merokok, tetapi bagaimana mungkin, di ruangan ini ada Mary yang tengah hamil, sedangkan asap rokok tidak baik untuk wanita itu. Keluar pun tidak mungkin karena di luar hujan masih sangat deras. Akhirnya, Victor bersabar untuk yang kesekian kali. Bersama dengan Mary, dia lebih banyak mengalah, bahkan sudah tak terhitung lagi. Mungkinkah Mary menyadari hal-hal kecil yang dikorbankan oleh Victor? Atau justru sebaliknya?
Last Updated : 2025-01-11 Read more