Di saat yang bersamaan, Daisy tampak menggigil. Ternyata mereka belum ada yang tidur, padahal sebelumnya mereka sangat mengantuk dan lelah. “Kau kedinginan?” tanya Nathan memastikan. Daisy tersentak kaget. Dia pikir Bosnya itu sudah tidur; ternyata belum. “Ah, iya, Tuan. Mungkin karena hujannya semakin deras,” jawab Daisy. Hening… kemudian tiba-tiba Nathan memeluk Daisy erat seraya menaikkan tubuh mungil wanita itu agar semakin menempel padanya. Daisy kaget. Hendak protes. Namun Nathan dengan cepat berkata, “Aku tidak berniat buruk, tenanglah. Tidak hanya kamu yang kedinginan, tapi aku juga. Kita sama-sama kedinginan, Daisy. Yang kita butuhkan adalah hal yang sama: kehangatan.” Oh, sial! Jantung Daisy rasanya mau copot atau… melompat keluar dari rongga dada? Saking gugupnya saat ini. Dipeluk Bos sendiri, siapa yang tidak gugup, coba? ‘Ish, Daisy! Jangan mikir yang aneh-aneh. Ingat, dia punya kekasih! Lagian, hanya seorang sekretaris begini, berharap apa kamu, Daisy?’ Daisy menel
Last Updated : 2025-01-10 Read more