Seseorang segera berkata, "Matthew, Leila kelewatan sekali! Dia terus menindas Yuna!"Mata Yuna seketika memerah. Dia berujar dengan sedih, "Matt, aku nggak apa-apa kok. Leila mungkin salah paham."Tatapan dingin Matthew tertuju padaku. Suasana menjadi menegangkan. Kami bertatapan dengan ekspresi datar. Tanganku terkepal erat, hatiku dipenuhi ejekan. Pria ini ingin membela Yuna?Matthew tiba-tiba mengalihkan pandangannya ke daftar nama. Setelah melihat beberapa saat, dia menatapku dan bertanya dengan alis berkerut, "Kenapa nilai sastramu rendah sekali?"Ekspresi Matthew terlihat serius, nada bicaranya juga terdengar kesal. Aku merasa ini adalah sebuah penghinaan. Jadi, pria ini ingin membantu Yuna melampiaskan amarahnya? Aku pun tersenyum dingin dan hendak membalas.Saat berikutnya, ekspresi Matthew tiba-tiba membaik. Dia meneruskan, "Keseluruhan nilaimu bagus juga. Semangat."Nada bicara Matthew terdengar datar, seolah-olah dia sedang membacakan ramalan cuaca hari ini. Sementara itu,
Last Updated : 2024-12-03 Read more