Aku berucap dengan raut muram, "Aku turut menyesal atas kejadian ini, tapi bukan berarti kamu bisa menghinaku seperti ini. Kalau kamu punya bukti, silakan berikan pada polisi. Kalau nggak, artinya kamu memfitnahku dan menyerangku secara pribadi. Apa kamu berani menanggung konsekuensi atas perbuatanmu ini?"Aku tidak akan diam saja saat dicaci sedemikian rupa. Atas dasar apa dia bisa menuduhku sembarangan?Namun, kata-kataku justru membuat Paula kian marah. Dia menyerbu ke arahku dengan wajah beringas. Sebelum aku sempat bereaksi, dia mengangkat tangannya untuk menamparku.Aku memejamkan mataku, menanti tamparannya. Namun, setelah beberapa saat, aku sama sekali tidak merasakan apa-apa di pipiku.Seseorang bertubuh tinggi berdiri mengadang di depanku."Ini rumah sakit. Kalau ada masalah, jangan ribut di sini," ujar Matthew dengan suara seraknya.Aku tidak menyangka Matthew akan melindungiku. Setelah rasa terkejut itu reda, aku memandang tiga orang di depanku.Yuna yang memasang ekspresi
Last Updated : 2024-12-03 Read more