All Chapters of Pesona Primadona yang Mengacaukan Hidupku: Chapter 31 - Chapter 40

100 Chapters

Bab 31

Aku tertawa keras, seolah-olah baru mendengar lelucon yang sangat lucu.Santos duduk di sofa sambil merokok. Mungkin ini hanya gagasan yang dipikirkannya sebelumnya, tetapi sekarang dia sudah menetapkan keputusan.Santos mengisap rokoknya dalam-dalam, lalu mengembuskan asapnya. Tatapannya padaku sama sekali tidak mengandung emosi, melainkan penuh dengan perhitungan untung dan rugi."Bagaimanapun kamu adalah putriku dan nama keluargamu Wirawan. Kamu harus berguna untuk keluarga ini. Kenapa diam saja? Kamu masih menungguku mengajarimu cara mendekati pria?" ucap Santos.Pria ini benar-benar memperlakukanku seperti benda mati. Apa di matanya, aku hanyalah barang yang bisa diperjualbelikan?Amarah berkobar di dadaku. Seharusnya aku sadar sejak awal bahwa aku sudah tidak memiliki rumah. Sejak kedua orang tuaku bercerai, aku kehilangan segalanya.Tempat ayahku tidak bisa disebut rumah karena dia sudah memiliki keluarga baru. Tempat ibuku juga bukan rumah karena aku tidak termasuk dalam kehidu
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 32

Aku mengenali gadis kecil yang digandeng Matthew. Dia Cecil, adik Yuna. Aku mengernyit, tetapi segera tenang kembali.Aku pernah berkhayal akan berkeluarga bersama Matthew. Di pagi hari yang cerah, kami akan bergandengan tangan, membawa anak-anak kami pergi sekolah.Namun, fantasi itu tidak seharusnya ada. Aku juga tidak seharusnya menganggap Matthew sebagai suami masa depanku.Keduanya kian dekat ke pintu. Matthew juga sedang memperhatikanku. Aku lantas berbalik dan menoleh ke arah anak lainnya."Sini, Bu Guru bantu kamu pakai sepatu," ucapku sambil membungkuk, tersenyum pada seorang anak kecil.Anak itu mengangguk dengan manis. Aku membantunya memakai sepatu dengan telaten.Matthew dan Cecil sudah tiba di sampingku. Pemuda itu menatapku lekat-lekat. Aku berusaha tetap tenang di bawah tatapan intensnya."Kamu kerja paruh waktu di sini?" tanya Matthew.Aku tidak menyahut pertanyaannya. Sikap dinginku sepertinya membuatnya merasa tidak nyaman. Matanya menyorot kian dalam.Kami akan menj
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 33

Aku berucap dengan raut muram, "Aku turut menyesal atas kejadian ini, tapi bukan berarti kamu bisa menghinaku seperti ini. Kalau kamu punya bukti, silakan berikan pada polisi. Kalau nggak, artinya kamu memfitnahku dan menyerangku secara pribadi. Apa kamu berani menanggung konsekuensi atas perbuatanmu ini?"Aku tidak akan diam saja saat dicaci sedemikian rupa. Atas dasar apa dia bisa menuduhku sembarangan?Namun, kata-kataku justru membuat Paula kian marah. Dia menyerbu ke arahku dengan wajah beringas. Sebelum aku sempat bereaksi, dia mengangkat tangannya untuk menamparku.Aku memejamkan mataku, menanti tamparannya. Namun, setelah beberapa saat, aku sama sekali tidak merasakan apa-apa di pipiku.Seseorang bertubuh tinggi berdiri mengadang di depanku."Ini rumah sakit. Kalau ada masalah, jangan ribut di sini," ujar Matthew dengan suara seraknya.Aku tidak menyangka Matthew akan melindungiku. Setelah rasa terkejut itu reda, aku memandang tiga orang di depanku.Yuna yang memasang ekspresi
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 34

Yuna menatapku, seolah-olah ingin mengatakan sesuatu, tetapi ragu-ragu."Bukannya adikmu nggak datang?" tanyaku. Aku tahu dia datang untuk menemuiku, tetapi aku tidak ingin meladeninya.Yuna menghampiriku, mengadang jalanku. Dia berucap, "Aku minta maaf atas kejadian waktu itu. Aku nggak menyangka ibuku akan begitu emosi hingga ingin menamparmu. Jadi, aku sengaja datang untuk meminta maaf."Yuna berpura-pura baik dengan meminta maaf atas kejadian di rumah sakit tempo hari."Kalau kamu memang merasa bersalah, seharusnya kamu langsung bertindak saat itu juga, bukannya datang meminta maaf setelah masalahnya selesai," balasku.Diamnya Yuna saat itu menunjukkan dukungannya pada sikap sang ibu. Aku tidak tahu seberapa tulus permintaan maafnya, tetapi yang jelas aku tidak suka dengan pendekatan seperti ini."Kalau ada yang ingin dikatakan, langsung saja. Jangan bertele-tele," ucapku lagi.Sikapku sangat dingin. Nada bicaraku juga jauh dari kata ramah. Tidak ada yang ingin kubicarakan dengan o
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 35

Keesokan harinya, aku bangun lumayan siang. Kelasku sudah berjalan seminggu penuh, murid-muridku juga butuh istirahat. Aku turun dari tempat tidur dan bersih-bersih sebentar. Aku membuang dua botol bir yang sudah kosong ke tempat sampah.Aku merasa lembaran baru dalam hidupku sudah resmi dimulai. Saat aku sedang larut dalam harapan, terdengar suara ketukan pintu dari luar.Tidak banyak yang tahu bahwa aku tinggal di sini, jadi kehadiran tamu membuatku sedikit bingung. Aku makin kaget saat melihat sosok Santos dan Felly dari lubang intip."Leila, buka pintu. Ini Ayah," ucap Santos sambil terus menggedor pintu dengan gelisah.Aku tidak tahu alasan mereka datang ke sini. Meski sedikit jengkel, aku tidak bisa membiarkan mereka terus mengetuk pintuku. Aku pun akhirnya membuka pintu.Begitu pintu dibuka, kedua orang itu langsung masuk. Santos terlihat gelisah, sementara Felly tampak enggan."Ayah minta maaf karena marah-marah padamu hari ini. Kamu harus maklum, Ayah terlalu sibuk bekerja hi
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 36

"Siapa sangka dia begitu pintar mengambil hati orang lain? Mulai sekarang, awasi dia baik-baik. Jangan biarkan dia kabur dari rumah lagi!" marah Santos. Dia juga menyuruh Felly mengawasiku.Setelah mengganti baju, aku membuka pintu dan keluar, ikut mereka pulang ke rumah. Tindakan Santos dengan menjemputku pulang secara pribadi justru membuatku merasa tidak nyaman.Sesampainya di rumah, aku merapikan barang-barangku. Begitu keluar kamar, aku langsung berhadapan dengan Felly yang memasang tampang marah.Gadis itu berucap, "Jangan kira kamu bisa sok hanya karena hubunganmu dengan Keluarga Suratman. Aku nggak tahu kenapa Keegan bisa datang mencarimu semalam. Karena kamu nggak di rumah, dia bahkan mengancam Ayah agar menjemputmu pulang."Felly bukan tipe orang yang bisa merahasiakan sesuatu. Hanya dengan ucapan pendeknya, dia sudah memberitahukan semua yang terjadi.Ternyata kemarin malam Keegan datang ke Kediaman Wirawan. Dia ingin menemuiku, tetapi aku tidak berada di rumah.Felly langsu
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 37

Sebelum aku sempat menolak, Keegan sudah mengambil koperku sambil tersenyum cerah."Aku bisa bawa sendiri," ucapku.Aku berniat mengambil kembali koperku, tetapi Keegan tidak memberiku kesempatan. Dia berjalan cepat dengan membawa koperku, lalu baru berhenti dan menatapku saat kami tiba di dekat asrama putri.Aku mengeluarkan daftar mahasiswa baru dan mencari nomor kamar asramaku. Keegan melirikku sekilas, lalu segera membawa koperku masuk. Aku terkejut hingga tidak bisa berkata-kata melihat tingkahnya. Tanpa daya, aku hanya bisa berlari kecil menyusulnya.Sesampainya di kamar asramaku, Keegan segera menaruh koperku di lantai. Kemudian, dia mulai merapikan tempat tidurku."Nggak perlu repot-repot, aku bisa lakukan sendiri," kataku.Aku tidak ingin berutang budi atau menjalin kontak dekat dengan Keegan. Namun, dia seperti tidak mendengar penolakanku. Dia tetap membereskan tempat tidurku dengan telaten."Kamu yang namanya Leila, ya? Pacarmu keren banget. Dia perhatian banget sama kamu!"
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 38

Di saat aku tengah memikirkan cara untuk mencairkan suasana, Keegan sudah duduk di sebelahku. Dia mengambilkan lauk untuk semua orang, lalu mengobrol dengan akrab dengan semuanya.Tidak heran Keegan bisa muncul di sini. Sebab, dia sudah mengambil hati para teman sekamarku sejak awal.Saat kami sedang menikmati makan malam, dua orang tamu tak diundang muncul. Dunia ini kecil sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu musuhku di sini.Yuna berjalan mendekat sambil tersenyum ramah. Tangannya merangkul lengan Matthew dengan mesra."Kebetulan banget, Leila. Nggak kusangka akan bertemu kamu di sini!" ucap Yuna.Orang bilang, musuh selalu bertemu. Namun, mengapa gadis ini harus selalu mengusikku? Begitu keduanya muncul, suasana yang semula hangat tiba-tiba berubah membeku."Apa dia temanmu?" tanya teman sekamarku. Dia belum pernah melihat Yuna sebelumnya, tetapi dia sepertinya terkesan dengan keramahan yang ditunjukkan Yuna."Hanya teman sekolah," sahutku dengan dingin, jelas tidak senang melih
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 39

Melihat punggungnya yang perlahan menjauh, aku hanya bisa mentertawakan diriku sendiri dengan getir. Baik di kehidupan sebelumnya maupun sekarang, satu hal yang tidak pernah berubah adalah betapa Matthew memanjakan Yuna tanpa batas.Untungnya, kali ini aku tidak pernah menyatakan cinta padanya. Setidaknya aku tidak mempermalukan diriku sendiri. Setelah mengetahui jelas kapan harus maju dan mundur, aku tidak akan lagi membiarkan harga diriku diinjak-injak seperti dulu.Teman-teman sekamarku saling memandang bingung, lalu menatapku dengan ekspresi penuh kekhawatiran. Salah satu dari mereka bertanya, "Luka kamu ini kelihatannya parah. Mau ke rumah sakit untuk memeriksanya?"Namun, aku sempat mendengar percakapan mereka sebelumnya. Dari sudut pandang mereka, mereka bisa melihat dengan jelas bagaimana Yuna sengaja menjatuhkan air panas ke tubuhnya sendiri. Itu hanya membuktikan satu hal, dia adalah wanita yang penuh tipu muslihat.Aku tersenyum, lalu perlahan menepuk-nepuk gaun yang basah k
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 40

Namun, Keegan tidak akan pernah tahu bahwa dia telah meremehkan betapa dalamnya cinta Yuna kepada Matthew.Di mata semua orang, mereka adalah pasangan sempurna. Mereka begitu serasi dan memukau. Sementara aku hanyalah bagian dari permainan mereka, orang ketiga yang seharusnya tidak ada.Aku adalah penyusup yang dianggap telah merusak cinta mereka. Mungkin memang benar seperti kata pepatah, orang yang tidak dicintai barulah orang ketiga.Aku tiba-tiba teringat pada suatu siang yang suram dan hujan, ketika Yuna memamerkan kalung barunya. Itu adalah hadiah dari Matthew.Pria itu rela menghabiskan banyak uang untuk membelinya di sebuah pelelangan. Meskipun langit mendung tanpa sinar matahari, kilauan kalung berlian itu tetap menyilaukan."Leila, apa kamu masih belum mengerti? Dia sama sekali nggak mencintaimu. Bahkan jika kamu adalah istrinya, itu nggak  ada artinya. Yang nggak dicintai adalah orang ketiga!" seru Keegan.Mungkin Yuna menyadari kehadiranku saat itu. Dia bisa-bisanya menunju
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status