All Chapters of Pesona Primadona yang Mengacaukan Hidupku: Chapter 41 - Chapter 50

100 Chapters

Bab 41

Hujan gerimis yang lembut tiba-tiba berubah menjadi hujan deras yang mengguyur. Aku tidak lagi bisa membedakan mana air mata dan mana air hujan. Yang terasa hanyalah aroma asin yang memenuhi udara.Matthew pergi begitu saja dengan mengendarai mobilnya dan meninggalkanku sendirian di jalan yang dingin. Kegelapan dan dinginnya malam terus menyerang, menguasai pikiranku, dan membungkusku dalam penjara tanpa akhir.Mimpi buruk yang mengerikan ini hampir menghancurkan diriku. Ketika aku terbangun dengan terkejut di tengah malam, langit sudah mulai terang.Aku menyeka keringat di dahiku. Keringat dingin telah membasahi seluruh bajuku. Untungnya, semuanya sudah berlalu. Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa di masa depan, aku tidak akan membiarkan siapa pun membuangku dengan mudah lagi.Universitas Gading sangat luas. Jika tidak sengaja, mungkin kami tidak akan pernah bertemu lagi. Namun, kampus ini juga terasa kecil. Jika memang ditakdirkan, pertemuan akan terus terjadi.Aku mendengar bahwa
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 42

Ternyata itu adalah Matthew. Dia menyerahkan formulir pendaftaran yang ada di tangannya, lalu bertanya, "Seharusnya belum terlambat, 'kan?"Jessica terpaku sejenak saat melihat Matthew. Dia bahkan lupa menarik tangannya kembali dan hanya berdiri mematung sambil menatapnya.Aku merasa canggung, lalu menarik kembali tanganku. Baru setelah itu, Jessica tersadar. Dia menggigit bibirnya sebentar, lalu mengambil formulir pendaftaran dari tangan Matthew dan mengangguk penuh semangat."Belum terlambat. Selamat datang sebagai anggota terakhir UKM Perencanaan Kegiatan. Leila, kalian berdua datang hampir berbarengan. Sungguh kebetulan," ucap Jessica. Tatapannya bolak-balik berpindah antara aku dan Matthew. Itu membuatku merasa sangat tidak nyaman.Astaga, kenapa Matthew bisa ada di sini? Setahuku, dia sangat suka bermain basket. Kenapa tidak mendaftar ke UKM basket saja?Matthew juga bisa ikut Yuna ke UKM lain. Kenapa dia malah bergabung dengan UKM Perencanaan Kegiatan? Apakah ini yang disebut ta
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 43

Anehnya, tadi malam aku tidur sangat nyenyak. Awalnya, aku pikir dia akan menghubungiku lewat ponsel. Mungkin mengirim pesan atau menelepon untuk membahas tentang dekorasi outdoor yang harus kami kerjakan bersama.Namun malam itu justru sangat tenang, seolah-olah Matthew sama sekali tidak memikirkan hal ini. Mungkin dia merasa tidak membutuhkan bantuanku. Hanya saja setelah kupikir-pikir lagi, aku mulai memahami alasannya.Mungkin Matthew sebenarnya juga tidak ingin bergabung dengan UKM ini. Jika bukan karena harus mengumpulkan 8 SKS, dia pasti tidak akan terpaksa mendaftar ke UKM Perencanaan Kegiatan.Sekalipun kami ditempatkan dalam kelompok yang sama, Matthew mungkin tidak ingin Yuna salah paham. Itu sebabnya, dia sengaja menjaga jarak dariku.Saat menyadari hal ini, aku justru merasa lucu. Betapa konyolnya diriku. Namun, kini aku sudah merelakan semuanya. Hatiku terasa lebih ringan, seolah-olah semuanya seperti angin lalu.Tidak ada lagi rasa pahit yang menyelimuti pikiranku. Terny
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 44

Aku terdiam di tempat. Matthew tiba-tiba berhenti melangkah, lalu menoleh dan menatapku. Dia bertanya, "Nggak mau sarapan dulu?"Aku menghela napas panjang dan merasa tak punya pilihan selain mengikuti dia dari belakang. Kami sarapan bersama dengan sederhana, tetapi suasananya begitu canggung.Aku hampir ingin melarikan diri. Akhirnya, kami langsung pergi ke supermarket untuk belanja barang-barang yang diperlukan. Saat membayar di kasir, Matthew mengangkat barang-barang yang berat dan berjalan keluar lebih dulu.Setelah itu, kami menuju lokasi yang akan dihias. Di sana, para senior sudah membangun panggung kecil. Tugasku dan Matthew hanyalah mendekorasi area outdoor di sekitar panggung.Aku mulai mengeluarkan semua barang dari kantong dan perlahan-lahan mulai menata dekorasi. Demi mendapatkan SKS, aku bekerja dengan sangat serius.Namun, aku merasa seperti ada tatapan panas yang terus mengarah ke arahku dan membuatku sedikit canggung.Aku mencoba menenangkan diri, tetapi tidak tahu dar
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 45

Rasanya tidak wajar jika aku mencintainya lagi. Melihat mereka berdua yang begitu bahagia dan mesra, aku sadar kehadiranku hanya menjadi hal yang tidak diperlukan. Bagaimanapun, orang yang tidak dicintai adalah orang ketiga.Aku sendiri tidak tahu, dengan perasaan seperti apa aku kembali ke kamar asrama. Ketika akhirnya aku berbaring di ranjang, bayangan saat Matthew memelukku terus berputar di pikiranku. Semuanya terasa aneh.Namun mengingat sifatnya, Matthew pasti akan melakukan hal yang sama bahkan jika orang lain berada dalam situasiku. Aku pun mencoba menghapus pikiran-pikiran liar dari kepalaku dan akhirnya tidur dengan tenang.Dalam mimpi, aku melihat mereka berdua bersandar mesra satu sama lain, sementara aku hanya bisa bersembunyi di sudut gelap seperti seorang pencuri yang mencuri pandang kebahagiaan orang lain. Aku tiba-tiba terbangun. Untungnya itu semua hanya mimpi.Keesokan paginya, aku mengenakan pakaian yang rapi dan sederhana. Dengan semangat baru, aku memutuskan untuk
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 46

Aku tiba-tiba terjebak di posisi sulit. Menolak dia, aku akan dianggap sebagai orang tak tahu berterima kasih. Namun jika menerima, aku takut akan makin terjerat dengannya."Aku nggak paksa. Kalau kamu nggak mau, ya sudahlah. Memang benar, orang baik nggak pernah mendapat balasan baik." Suara Matthew dari ujung telepon terdengar seperti helaan napas panjang, tetapi entah kenapa berulang kali menggema di pikiranku seperti mantra yang mengganggu."Aku akan datang nanti," jawabku akhirnya, tepat sebelum Matthew sempat memutuskan panggilan.Aku berpikir, lagi pula ini hanya beberapa hari saja. Tidak mungkin ada sesuatu yang tidak seharusnya terjadi. Paling-paling aku akan menjaga jarak lebih jauh setelah ini.Dari ucapannya, Matthew sepertinya belum sarapan. Aku segera memesan taksi, lalu beli beberapa makanan di sebuah kedai sarapan dekat rumah sakit sebelum menuju ke sana.Saat aku sampai, Matthew sedang berbaring dengan santai di ranjang. Hanya tangannya yang patah, tetapi aku tidak men
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 47

Jari-jari Matthew yang panjang terlihat kesulitan menarik tali celana karena satu tangannya dibalut gips. Itu sebabnya, susah baginya untuk mengikat simpul. Kalau saja dia belum selesai memakai celana, mungkin aku benar-benar akan melihat sesuatu yang tak seharusnya kulihat.Dalam sekejap, aku merasa wajahku memanas dan memerah seperti udang yang baru direbus. "Kamu ...." Aku ingin memarahi dia, tetapi rasa malu membuatku tak sanggup melanjutkan.Aku langsung berbalik dan berlari keluar kamar mandi. Sial, kenapa Matthew begitu menyebalkan? Berdiri di depan pintu kamar mandi, jantungku berdegup kencang.Wajahku makin memerah, bahkan terasa seperti terbakar. Napasku mulai tersengal-sengal, seperti kehabisan udara.Aku coba menenangkan diri dengan memejamkan mata, tetapi bayangan tangan panjangnya yang memegang tali celana terus berputar-putar di pikiranku.Melihat selimut di ranjang yang belum selesai dilipat, aku memutuskan untuk melampiaskan kegugupanku dengan melipatnya berulang kali
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 48

Napasnya yang hangat menyapu lembut di sekitar telingaku dan pipiku. Aku memang orang yang sangat peka, apalagi jika seseorang berbicara begitu dekat di telingaku. Rasanya seluruh wajahku langsung memerah, bahkan sampai ke ujung telinga.Matthew tiba-tiba mengulurkan tangan dan menarikku ke dalam pelukannya, lalu menunduk. Bibir tipisnya menyentuh pipiku dengan lembut, nyaris seperti belaian.Tatapan matanya yang dalam dan penuh misteri seolah mengandung seluruh galaksi. Itu memancarkan daya tarik yang tak terelakkan. Hanya dengan satu pandangan, siapa pun bisa jatuh terperangkap dan tak mampu keluar lagi.Ketika bibir Matthew mulai mendekat ke bibirku, aku merasa seperti tubuhku terpaku di tempat. Kedua tanganku yang masih memegang tali celananya gemetar. Napasku bahkan berhenti, seolah paru-paruku lupa cara bekerja.Bagaimana mungkin aku tidak jatuh hati lagi untuk kedua kalinya saat bertemu pria yang pernah membuat hidupku begitu memesona?Sewaktu muda, bertemu seseorang yang begitu
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 49

Setelah Yuna selesai bicara, aku tertegun sejenak sebelum akhirnya sadar. Dia mendekat dan meraih tanganku, lalu bertanya dengan tatapan penuh ketulusan, "Leila, kamu pasti akan memberikan restumu untukku dan Matt, 'kan?"Aku memandang Yuna yang terlihat penuh harap, lalu menarik kembali tanganku. Aku membalas, "Maaf, aku rasa kalian nggak membutuhkan restuku untuk hidup bahagia bersama.""Tapi, bukannya kita teman baik?" tanya Yuna. Aku hampir ingin tertawa mendengarnya. Apakah Yuna menganggapku bodoh?Perubahan Matthew belakangan ini sebenarnya tidak luput dari perhatianku, tetapi luka lama membuatku sulit untuk benar-benar percaya lagi.Sekarang, aku punya mimpi yang ingin kucapai dan hidup yang ingin kumiliki. Masa lalu yang penuh luka itu hanya ingin kujauhi sejauh mungkin."Yuna." Aku menatapnya dingin, lalu bertanya sambil tersenyum, "Bukannya yang paling penting adalah kamu akan segera menjadi menantu Keluarga Sanjaya dan tunangan Matthew? Kenapa aku bisa melihat ketakutan di m
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 50

Aku menurunkan tangannya dan menggeleng pelan. "Nggak apa-apa, cuma merasa agak lelah hari ini. Yang lain pada ke mana?"Aurel menjawab, "Nggak tahu. Sepertinya mereka akan segera pulang. Mereka pergi jalan-jalan, aku nggak ikut. Aku cuma jalan-jalan sebentar di lapangan."Aku pun memberi tahu, "Ya sudah, aku mau mandi dulu.""Pergilah. Kalau merasa nggak enak badan, istirahat saja lebih awal," ucap Aurel.Ketika keluar dari kamar mandi, teman-teman sekamar yang lain sudah kembali. Setelah mengobrol dan bercanda sebentar, aku naik ke ranjang.Sekitar pukul 10 malam, Matthew mengirim pesan. Dia menyuruhku datang lebih pagi ke rumah sakit besok karena perawat yang biasa membantu ada urusan mendadak.Aku melihat rangkaian kata di layar ponsel, lalu tiba-tiba merasa lucu. Matthew akan segera bertunangan dengan Yuna, tetapi masih saja menggangguku. Apa maksudnya?Aku membalik ponselku, menyelipkannya di bawah bantal, dan memejamkan mata. Aku mencoba memaksakan diri untuk segera tidur.Pukul
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status