All Chapters of Pesona Primadona yang Mengacaukan Hidupku: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

Bab 61

Keesokan harinya, saat akhir pekan, aku tidak pergi bekerja di restoran. Berkat bantuan sepupu Cassey, restoran itu memberiku kompensasi. Tak lama kemudian, aku juga berhasil menemukan rekaman kamera pengawas yang menunjukkan Yuna ada di restoran malam itu.Beberapa saat kemudian, Cassey datang dengan ponsel di tangannya sambil berlari ke arahku. "Leila, lihat ini!"Aku mengambil ponselnya. Di layar ada informasi tentang pria gemuk itu.Sambil aku membaca, Cassey menjelaskan, "Kata kakakku, orang ini bukan dari Kota Gading. Dia sama sekali bukan dari keluarga kaya. Kakakku bilang dia mungkin cuma preman biasa yang entah gimana bisa masuk ke restoran itu."Akhirnya, semua teka-teki di kepalaku saling terhubung.Kenapa Yuna muncul di restoran malam itu dan kenapa restoran mewah seperti itu tidak segera bertindak saat pegawainya dilecehkan? Sebaliknya, mereka malah berpura-pura tidak tahu.Cassey duduk di sebelahku sambil menggenggam lenganku. "Leila, rasanya kita berdua akhir-akhir ini l
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 62

Aku fokus belajar dan mencari pekerjaan magang.Kali ini, aku tidak hanya mencari posisi asisten desainer, tetapi juga posisi lain yang masih berhubungan dengan desain, seperti perhiasan, bahan kain, atau produksi pakaian. Semua pekerjaan yang masih berkaitan dengan desain fashion ingin kucoba.Entah karena beruntung atau bagaimana, aku akhirnya berhasil mendapatkan posisi sebagai asisten desainer. Desainer itu cukup terkenal di industri ini. Hanya saja, dia dikenal memiliki temperamen yang cukup aneh.Seminggu setelah mulai bekerja, Santos kembali meneleponku. Saat itu, aku baru saja selesai kerja. Aku turun dari bus dan berjalan perlahan menuju kampus.Dia bertanya aku ada di mana. Aku mendongak melihat bulan di langit. "Pak Santos, apa kamu lupa? Anda sudah memutus sumber keuanganku. Kita berdua nggak ada hubungan lagi. Kenapa aku harus kasih tahu kamu di mana aku berada?"Suara Santos terdengar penuh amarah. "Leila, apa kamu nggak takut kalau aku bawa nenekmu keluar dari panti jomp
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 63

Aku tidak tahu bagaimana penglihatanku tiba-tiba menjadi begitu tajam di momen itu. Aku melihat tulisan pada benda yang diberikan Matthew kepada Yuna dengan jelas: Obat Nyeri Haid".Malam sudah begitu larut, dan dia datang hanya untuk memberikan obat khusus perempuan kepada Yuna. Aku tiba-tiba teringat gosip yang kudengar di kampus sebelumnya. Ternyata semua itu benar.Kenangan itu kembali menghantamku. Di kehidupan sebelumnya, setelah aku keguguran dan perutku sakit hingga wajahku pucat pasi, Matthew hanya menatapku dingin sambil berkata, "Leila, ini memang hukuman yang pantas untukmu."Tiba-tiba, Matthew yang sedang berbicara dengan Yuna mengangkat kepalanya. Tatapan kami bertemu. Aku tetap tenang dan memalingkan pandangan. Mobil yang kupesan berhenti di tepi jalan. Aku membuka pintu dan masuk ke dalamnya.Setengah jam kemudian.Mobil berhenti di depan Star Night, kelab malam terbesar di Kota Gading. Aku membayar ongkos taksi dan turun. Saat itu, telepon dari Santos kembali berdering
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 64

Aku tidak bisa menahan diri untuk tertawa kecil. Santos tertegun sesaat sebelum melanjutkan, "Kalau kamu nggak mau nikah sama Pak Evano, manfaatkan hubunganmu sama Keegan atau Matthew.""Kamu pikir aku akan menuruti perkataanmu?" Aku menghentikan tawaku dan menatapnya dengan dingin.Santos mengambil sebungkus rokok dari dalam tasnya, menyalakan sebatang, dan mengisapnya dalam-dalam. "Mau atau nggak, kamu tetap harus patuh.""Nenekmu ada di tanganku. Grup Wirawan mengalami masalah keuangan. Sekarang, aku butuh kamu untuk menghasilkan uang dalam jumlah besar. Ngerti?"Setelah berkata demikian, Santos membuka ponselnya dan memutar sebuah video.Dalam video itu, nenekku terlihat berbaring di tempat tidur, matanya terbuka lebar. Di sebelahnya, seorang perawat duduk santai sambil makan kacang dan memaki, "Dasar tua bangka, ngapain teriak-teriak terus. Kalau kamu masih berani berisik, akan kuajari kamu caranya diam!"Nenekku yang kurus kering berusaha mengeluarkan suara lirih. Namun tak lama
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 65

Pukul 7:30 malam, aku mengenakan gaun hitam sederhana dan menunggu di tempat yang dijanjikan untuk bertemu Evano. Tak lama kemudian, mobilnya berhenti tepat di hadapanku. Jendela mobil terbuka dan wajah Evano yang terlihat elegan dan munafik itu muncul."Kamu memang cantik sekali," katanya sambil mengamati penampilanku dengan tatapan puas. Setelah mengangguk kecil, dia memintaku naik ke mobil. Saat itu juga, aku merasa terhina.Aku ingin berbalik dan pergi, tetapi ancaman Santos kembali terngiang di pikiranku. Aku tidak punya pilihan selain membuka pintu dan naik ke mobil. Setelah masuk, aku duduk di ujung kursi dekat pintu untuk menjaga jarak sejauh mungkin.Jarak di antara kami masih cukup luas untuk satu orang lagi.Pak Evano sepertinya tertawa kecil sambil mengetuk-ngetuk lututnya dengan jemarinya. "Kamu nggak rela?"Aku menoleh dan menatapnya datar dengan tangan tertata rapi di atas lututku. "Aku nggak mengerti maksudmu.""Ayahmu belum kasih tahu kamu?" tanyanya. Sebagai pria yang
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 66

Suatu kali, Nenek pergi bekerja dan kebetulan aku jatuh sakit. Dia pulang sangat larut malam dan saat dia tiba, kondisiku sudah memburuk. Sejak saat itu, aku mulai sangat takut dengan lingkungan yang gelap total.Keringat dingin membasahi punggung dan telapak tanganku. Aku bisa merasakan orang-orang mondar-mandir di sekitarku. Aku tidak bisa melihat apa pun di depan. Beberapa kali aku didorong maju oleh kerumunan, beberapa kali pula tubuhku ditabrak orang.Entah siapa yang tiba-tiba menarik lepas jepit rambutku dari belakang. Di saat berikutnya, pergelangan tanganku dicengkeram oleh tangan yang besar dan hangat.Tak lama kemudian, seseorang menarikku ke dalam pelukannya.Aroma cedar yang familier memenuhi hidungku. Aku tahu aku seharusnya membuka mulut dan memintanya melepaskanku. Namun, ketakutan yang begitu mendalam membuatku tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali.Tanpa sadar, aku mencengkeram lengan bajunya erat-erat, seolah itu adalah satu-satunya penyelamatku di tengah kegelap
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 67

Aku tidak tahu apa arti ucapanku bagi Matthew, tetapi aku dengan jelas merasakan bahwa suasana di sekitarnya tiba-tiba menjadi sangat berat. Kegelapan di ruangan itu terasa begitu menekan hingga aku merasa sesak.Aku menarik napas dalam-dalam, lalu berbalik dan meraba-raba mencari gagang pintu. Aku ingin pergi. Namun, begitu tanganku menyentuh gagang pintu, Matthew tiba-tiba menempel di punggungku.Dada Matthew yang lebar dan hangat menciptakan rasa aman yang aneh. Namun, aku tidak menginginkannya."Matthew ....""Kamu pembohong!" Matthew memotong ucapanku, tangannya menekan punggung tanganku yang masih menggenggam gagang pintu. "Kamu sendiri yang bilang kalau kamu suka aku, bahkan kamu bilang seumur hidupmu hanya akan menyukaiku."...."Kamu sendiri yang bilang kamu menyukaiku ...."Dalam suaranya ada nada sedih dan terluka yang belum pernah kudengar sebelumnya. Tatapan matanya yang dalam seakan menyiratkan rasa sakit.Aku terbangun dengan napas memburu. Langit-langit kamar terlihat s
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 68

Krisis pada saat itu disebabkan karena Santos ingin menghemat biaya dengan membeli bahan bangunan yang tidak sesuai standar. Akibatnya, setelah proyek selesai, bangunan gagal lolos pemeriksaan kualitas.Pihak regulator menolak memberikan izin dan apartemen itu tidak bisa dijual. Kerugian miliaran setiap hari membuat Santos kewalahan.Jika aku bisa memastikan bahwa penyebab krisis kali ini sama, maka Santos tidak bisa lagi menggunakan nenekku untuk mengancamku. Aku bisa membawa nenek ke sisiku dengan aman. Dengan pemikiran itu, aku segera mengirim pesan kepada detektif swasta.Siang itu aku tidak ada kelas, jadi aku pergi ke studio Allen untuk membereskan desain-desainnya selama beberapa waktu terakhir. Aku sibuk bekerja hingga pukul 5 sore, barulah semua urusan di studio selesai.Selama itu, Keegan sama sekali tidak membalas pesanku. Namun, aku tidak terlalu memikirkannya. Saat aku hendak mengunci pintu untuk pulang, tiba-tiba terdengar suara benda berat jatuh dari arah kamar tidur.Ak
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 69

Setelah Matthew selesai bicara, aku baru ingat bahwa dia memang punya seorang bibi. Di kehidupan sebelumnya, bibinya itu baru kembali dari luar negeri saat Sonny berada di ambang kematian. Bahkan setelah Sonny meninggal, dia tidak menghadiri pemakamannya dan langsung pergi lagi.Aku menghela napas panjang. Rasanya dunia ini sungguh sempit. Aku sudah berusaha keras menjauh dari Matthew, tetapi sekarang malah bekerja di bawah kakaknya."Kalau begitu, karena keluarganya sudah datang, aku pamit dulu." Aku bangkit sambil mengambil tasku, bersiap untuk pergi.Matthew membuka mulutnya, seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya tidak ada sepatah kata pun yang keluar. Aku baru berjalan dua langkah keluar ruangan, lalu tiba-tiba teringat bahwa aku yang membayar semua biaya rumah sakit tadi. Jadi, aku kembali masuk ke ruangan.Aku mengeluarkan semua bukti pembayaran dari dalam tasku dan menyerahkannya kepada Matthew. "Semua biaya rumah sakit tadi aku yang bayar duluan. Totalnya lima j
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 70

Aku berkata pada diriku sendiri, anggap saja kali ini aku berbaik hati. Lagi pula, Keegan sempat membantuku beberapa waktu lalu, dan aku memang perlu mengetahui situasi Grup Wirawan dari dia.Keegan memelukku selama sekitar tiga atau empat menit, sebelum akhirnya dia melepaskan pelukannya. Dia tersenyum, tetapi tatapan di matanya itu sama sekali tidak tampak bahagia."Kamu pasti mau tertawain aku sekarang, 'kan?" katanya.Aku hanya memandangnya tanpa bicara. Dia duduk di kursi dekat dinding, menunduk menatap lantai sambil tertawa sinis pada dirinya sendiri. "Tertawakan saja. Aku memang patut ditertawakan."Keegan seharusnya tidak seperti ini. Dia selalu terlihat sombong, angkuh, dan percaya diri. Sosok yang flamboyan, penuh pesona, dan memiliki modal untuk itu.Dia seharusnya seperti macan tutul di padang rumput yang selalu mengintai mangsanya, bukan seperti saat ini ... terlihat begitu rapuh dan berantakan.Aku menatap kepalanya yang tertunduk dalam. "Apa yang terjadi?" tanyaku perlah
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status