Mentari sore mulai meredup, menandakan waktu pulang bagi para pekerja. Darren, dengan setelan jas rapi dan wajah lelah, melangkah masuk ke dalam rumahnya."Nadia?" panggilnya, suaranya sedikit serak karena kelelahan. Namun, tidak ada jawaban.Darren mengerutkan kening, heran. Biasanya, Nadia selalu menyambutnya dengan senyuman hangat dan segelas teh hangat. Namun, sore ini, rumah terasa sunyi senyap."Nadia?" panggilnya lagi, kali ini suaranya sedikit lebih keras.Tetap saja, tidak ada jawaban. Darren mulai merasa tidak tenang."Ke mana Nadia?" gumamnya, sambil berjalan mengitari rumah.Dia memeriksa setiap ruangan, tetapi tidak menemukan Nadia. "Nadia, di mana kamu?" panggilnya lagi.Dia berjalan ke luar rumah, memeriksa sekeliling halaman. Namun, tetap saja, tidak ada tanda-tanda keberadaan Nadia."Nadia, tolong jawab aku!" teriak Darren, suaranya bercampur dengan rasa cemas yang semakin menggerogoti hatinya.Biasanya istrinya selalu menghabiskan waktu
Baca selengkapnya