Share

Chapter 119. Sakit Perut

Alana melangkah masuk ke dalam mobilnya, menghentakkan pintu dengan kasar. Air mata kembali menetes membasahi pipinya. Dia kecewa dengan sikap Brata. Dia merasa tidak adil diperlakukan seperti itu.

"Dasar kakek tua!" maki Alana, matanya memancarkan amarah. "Kau hanya membela Darren, kau tidak peduli padaku!"

Sopir melajukan mobilnya meninggalkan kawasan kediaman Brata . Pikirannya kacau. Hatinya mendidih karena amarah. Dia ingin melampiaskan kekesalannya.

Tiba-tiba, mobilnya berhenti di depan sebuah toko kue favoritnya. Ya, sopir keluarga yang sudah bekerja semenjak dirinya masih kecil itu tahu bahwa jika suasana hatinya sedang bersedih, maka toko kue adalah tempat favorit untuk melampiaskan amarah.

Alana langsung masuk ke dalam toko setelah mengucapkan terima kasih kepada sopir, matanya tertuju pada berbagai kue lezat yang dipajang di etalase.

"Aku butuh sesuatu yang manis," gumam Alana, lalu mengambil beberapa kue dan memasukkannya ke dalam keranjang.

Matanya kemudian te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status