Share

Chapter 126. Hamil

Mobil memasuki halaman rumah. Darren memarkirkan mobil dengan hati-hati, lalu menoleh ke arah Nadia.

"Sayang, sudah sampai," kata Darren. "Mau dibantu?"

Nadia tersenyum lebar, matanya berbinar-binar. "Tidak usah, Kak. Aku bisa sendiri."

Nadia turun dari mobil, lalu dengan cekatan membopong mangga mudanya ke dalam rumah. Darren tercengang melihat istrinya yang biasanya kesulitan berjalan dengan kruk, kini dengan mudah membopong tumpukan mangga.

"Sayang, hati-hati," kata Darren, sedikit khawatir. "Jangan terlalu berat."

Nadia hanya tersenyum. "Tidak apa-apa, Kak. Aku kuat."

Nadia masuk ke dalam rumah, lalu menuju ke balkon kamarnya. Dia duduk di kursi rotan, lalu melanjutkan memakan mangga mudanya sambil menikmati pemandangan di luar.

Darren mengikuti Nadia dari belakang. Dia memperhatikan istrinya yang begitu lahap memakan mangga muda. Dia merasa heran. Dia tidak mengerti apa yang terjadi pada Nadia.

"Sayang," kata Darren lagi. "Kamu tidak merasa aneh? Kamu biasanya sangat anti dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status