Share

Chapter 129. Ngidam Aneh

Sinar matahari pagi menerobos celah gorden, menyapa Nadia yang masih terbaring lemah di ranjang. Wajahnya pucat, keringat dingin membasahi keningnya. Perutnya yang baru berumur satu bulan terasa seperti gunung berapi yang siap meletus.

Sejak semalam, Nadia terus muntah-muntah hebat setelah pulang dari dokter.

"Kak ... aku ... aku mual ...." Nadia meringkuk di ranjang, suaranya lemah.

Darren yang baru saja selesai menyiapkan sarapan untuk istrinya, segera menghampiri Nadia. Wajahnya dipenuhi kekhawatiran. "Sayang, apa yang kamu rasakan?"

"Aku mual dan pusing ...." Nadia terisak, "Aku ... aku tidak kuat ...."

Darren mengelus lembut rambut Nadia, "Tenang, sayang, aku di sini. Sebentar lagi sarapan siap. Makanlah sedikit, ya?"

"Aku ... aku tidak bisa makan ...." Nadia menggeleng lemah, "Aku .... aku hanya ingin muntah."

Darren langsung menggendong Nadia dan membawanya ke kamar mandi. Dia membantu Nadia membersihkan mulutnya dan mengusap air mata yang mengalir di pipi Nadia.

"Saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status