Share

Chapter 133. Gundah

Mentari sore mulai meredup, menorehkan warna jingga keemasan di langit Jakarta. Cahaya redup itu menerobos jendela kaca kantor Darren, menerangi meja kerja Jacob yang masih sibuk dengan tumpukan dokumen. Keringat tipis menetes di pelipisnya, seiring dengan detak jantungnya yang berdebar kencang.

"Selesai, Pak," ucap Jacob, meletakkan berkas tebal di atas meja Darren. "Surat untuk membeli saham di perusahaan Pak Rudi sudah siap."

Darren mengangkat wajahnya, matanya tajam dan penuh tekad. Ia meraih berkas itu, menelusuri setiap halaman dengan seksama. Senyum tipis mengembang di bibirnya, menampakkan deretan gigi putih yang sedikit menonjol.

"Bagus, Jacob. Kamu memang asisten terbaik yang pernah kumiliki," puji Darren, suaranya terdengar dingin namun penuh makna. "Sekarang, kita tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan serangan."

Jacob mengangguk, mencoba menyembunyikan kekhawatiran yang mulai merayap di hatinya. Ia tahu, perjuangan ini tidak akan mudah. Sunggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status