Share

Chapter 135. Mengaku

Mentari pagi menyinari butik dengan hangat. Darren duduk di sofa empuk di sudut ruang manager, menunggu Nadia yang sedang melayani tamu pertama yang membawa rejeki ke butik ini.

Ia mengamati Nadia dari layar laptop, di sana terputar rekaman CCTV. Netranya menatap dengan penuh kekaguman, menikmati kecantikan dan kelembutan istrinya dalam menjamu tamu.

"Istriku memang bisa diandalkan," gumamnya.

Tidak lama kemudian, Nadia sudah masuk ke ruangan manager. Mendudukkan diri di sofa panjang nan empuk, sebelah suaminya.

"Syukurlah, Kak. Aku sebenernya takut kalau tamu kemarin kasih rating buruk dan mempengaruhi butik kita, tapi sepertinya itu hanya kekhawatiranku saja. Aku sangat senang ada tamu yang langsung datang saat kita baru buka butik, Kak," kata Nadia, sambil menyandarkan kruknya pada meja.

Darren mengulas senyum. "Sudah aku bilang, Nad. Saat ada aku, jangan khawatirkan apa pun."

Nadia terkekeh, sudah sedikit bisa melupakan kegundahannya kemarin.

"Kita cek bareng aja, ya, CCTV-ny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status