Share

Chapter 112

Raka mengusap keringat dingin yang menetes di pelipisnya. Kaki terasa lemas, jantung berdebar kencang seperti drum band yang berlatih untuk konser. Ia baru saja sampai di kantor polisi, tempat Tania dan Mella dihukum. Embun, istrinya, setia mendampinginya, tangannya menggenggam erat tangan Raka.

"Tania gimana, Bibi?" tanya Raka, suaranya sedikit gemetar.

Mella yang sejak semalam meringkuk di pojok sel, langsung berdiri saat mendapati Raka datang bersama Embun.

Netranya menatap Raka dengan tatapan tajam. Wajahnya memerah, rahangnya mengeras. "Kamu baru datang sekarang?"

"Maaf, Bi. Ka-kami kemarin masih sibuk mengurusi pernikahan, baru hari ini kamu bisa datang. Kami membawa niat baik untuk menjenguk Tania, ke mana dia?" Raka kembali bertanya, meskipun terus ditatap tajam oleh Mella.

Ujung bibir wanita paruh baya itu menyeringai. "Masih bisa bibirmu mengucapkan nama anakku, hah? Setelah kamu mencampakkannya, dan tidak mau bertanggung jawab pada anak di dalam kandungannya, kamu masih b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status