Warisan Artefak Kuno

Warisan Artefak Kuno

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Oleh:  Jimmy ChuuTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.8
91 Peringkat. 91 Ulasan-ulasan
459Bab
190.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Di dunia persilatan kuno, Rong Guo menjalani kehidupan di sebuah sekte bela diri tanpa kekuatan apa pun. Terhina dan dianiaya oleh sesama anggota sekte, hidupnya tampak tanpa harapan. Namun, segalanya berubah saat ia menemukan sebuah artefak yang mengubah hidupnya. Dalam perjalanan pencariannya untuk menguasai kekuatan artefak itu, Rong Guo menyadari bahwa dirinya bukanlah individu biasa. Terdapat garis keturunan darah yang menghubungkannya dengan artefak tersebut, dan dengan tekad yang membara, ia memulai pencarian untuk mengetahui identitas sejatinya. Namun, perjalanan Rong Guo tidaklah mudah. Sebagai pewaris artefak kuno, ia menjadi target kelompok-kelompok yang haus akan kekuatannya. Rong Guo harus terus melarikan diri dan menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan terakhir yang mampu menguasai kekuatan artefak itu. Dalam kisah epik ini, Rong Guo akan menghadapi pertarungan sengit, mengungkap konspirasi besar dalam dunia persilatan. Setiap langkahnya membuka tabir rahasia, memunculkan teka-teki besar tentang garis darahnya dan mengapa ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan kekuatan artefak kuno. Dalam "Warisan Artefak Kuno," semua jawaban terkait kekuatan luar biasa Rong Guo dan rahasia keturunannya akan terungkap. Mampukah ia mempertahankan warisan berharga ini ataukah akan luluh di tengah gempuran konspirasi dan pertarungan sengit? Temukan jawabannya dalam novel yang akan memompa adrenalinmu hingga halaman terakhir!

Lihat lebih banyak

Bab 1

Tekad Rong Guo.

"Tebasan Pedang Angin!" seru seorang anak kecil berusia 8 tahun, memberi semangat pada dirinya sendiri di tengah latihan seni pedang. Saat ini, dia berlatih di hutan bambu mini yang terletak di belakang Sekte Wudang.

Anak kecil itu bernama Rong Guo. Hutan bambu mini tersebut merupakan bagian dari wilayah Sekte Wudang, salah satu sekte terkuat di Kerajaan Yue Chan.

Sejak pagi tadi, Rong Guo telah asyik berlatih teknik pedang yang dikenal sebagai Sembilan Langkah Pedang Angin, teknik dasar yang harus dikuasai oleh semua murid di Sekte Wudang.

Namun, kondisi fisik Rong Guo sangat menyedihkan.

Sejak kecil, ia tidak pernah memiliki kekuatan dalam tubuhnya. Rong Guo lahir tanpa inti Mutiara, sumber penghimpun energi di pusat tubuh manusia yang dibutuhkan bagi siapa pun yang ingin menekuni jalur kultivasi dan bela diri.

Tanpa inti Mutiara, meskipun dia berlatih pedang seribu tahun sekalipun, semua gerakan itu hanya akan terlihat indah, tapi tidak berdaya. Rong Guo bisa dikatakan lahir dengan cacat bawaan, dan berbakat menjadi manusia biasa seumur hidupnya.

Saat ini, matahari telah berada di atas kepala. Keringat telah membasahi tubuh Rong Guo, namun dia belum menghentikan latihannya.

“Aku harus terus berusaha. Meskipun tidak memiliki hawa murni, setidaknya berlatih pedang seperti ini akan memberikan manfaat kelak!” pikir Rong Guo dengan tekad yang kuat.

Tiba-tiba, terdengar suara yang menghentikan pelatihannya.

"Cih! Sia-sia saja kamu berlatih pedang semacam itu. Kamu hanya akan membuang buang waktu dengan mengayunkan pedang, menghabiskan sumber daya sekte, sementara tubuh kamu tidak menghasilkan hawa murni! Gerakanmu indah, tapi tidak bermakna!”

Rong Guo terkejut. Dia tidak ingin menoleh ke belakang untuk mencari tahu siapa yang berbicara. Tanpa perlu melihat, dia tahu itu pasti suara Yan Wei.

Yan Wei adalah anak tunggal dari wakil pemimpin Sekte Wudang, lebih tua dari Rong Guo. Meski berusia 11 tahun, dia senang mengganggu Rong Guo. Selain perlakuan kasar dan ejekan yang pernah dialamatkan padanya, Rong Guo juga telah beberapa kali dipukuli oleh Yan Wei hingga babak belur, semuanya karena ketidakmampuannya mengumpulkan hawa murni saat berlatih seni bela diri.

Masih terus mengayunkan pedangnya dalam gerakan indah, Rong Guo berpura-pura tidak peduli.

"Hei, Rong Guo! Apa kamu tuli? Aku sudah memanggilmu beberapa kali, tapi kamu pura-pura tak mendengarkan!" teriak Yan Wei dengan nada marah. Saat ini, Yan Wei duduk di atas batu-batu cadas, yang banyak di bagian belakang sekte.

Sekte Wudang adalah sekte yang berlokasi di Gunung Wudang, yakni pegunungan di sisi Barat Kerajaan Yue Chan.

Melihat Rong Guo yang tidak peduli, tetap berlatih pedang di bawah sana, seorang gadis bernama Tang Wu Xie (8 tahun) memanas-manasi Yan Wei. "Baiklah, Kakak Wei, kenapa kamu tidak memukulnya? Rong Guo ini sungguh tidak punya rasa malu, masih saja berkeras berani berlatih pedang, padahal tidak memiliki inti Mutiara. Semua sumber daya sekte, hanya sia-sia ditangannya!"

Pada saat itu, Yan Wei telah melompat dari batu yang ia duduki, sekarang berada kira-kira sepuluh langkah dari tempat Rong Guo berlatih pedang.

Suara desingan pedang kayu masih terdengar, ketika itu Rong Guo terus mengayunkan pedang kayunya.

"Baiklah, mari kita pukul dia seperti biasa!" Suara seorang anak kecil lainnya bergabung, mengikuti keramaian. Dia bernama Huo Shi, usianya 10 tahun.

Yan Wei, Tang Wu Xie, dan Huo Shi ini adalah tiga sekawan. Mereka sangat suka membully Rong Guo.

Ketika Rong Guo terus asyik berlatih pedang, tiba-tiba terdengar siulan, disusul serangan tinju yang dilancarkan Yan Wei.

“Bodoh! Masih berkeras berlatih beladiri! Hari ini aku akan mematahkan tanganmu!”

Yan Wei tampak melompat indah dalam gerakan meringankan tubuh sesuai Teknik Burung Walet menyambar. Tangannya membentuk tinju yang disebut Tinju Petir.

Meski masih muda, tinju yang dilatih Yan Wei sudah mampu menghancurkan batu, seukuran anak kambing.

“Rasakan hantaman!” teriak Tang Wu Xie tanpa rasa kasihan, ketika melihat tubuh Yan Wei berkelebat dengan suara tinju seperti air mengalir.

“Dia pasti mati, setidaknya akan cacat seumur hidup!” desis Huo Shin dengan mata berbinar.

Entah mengapa, kelompok tiga anak ini sangat membenci Rong Guo. Padahal, Rong Guo tidak pernah berbuat kesalahan terhadap mereka. Keinginan untuk menindas yang lemah, yang merasuk di jiwa anak-anak itu. Hal ini mungkin dipengaruhi prinsip di Kerajaan Yue Chuan: "Tetaplah menjadi kuat dan perkasa, karena yang kuat akan menindas yang lemah!"

Saat empat pasang mata menunggu-nunggu Rong Guo terpelanting terkena hantaman Tinju Petir Yan Wei, tiba-tiba saja sesuatu yang aneh terjadi.

Dengan gerakan yang lincah dan sangat gesit, Rong Guo memutar pedang kayu di tangannya. Bunyi pedang terdengar berdecit, seolah-olah memiliki kekuatan hawa murni.

“Ini – ini.. bagaimana bisa terjadi? Bukankah dia tidak bisa menghimpun hawa murni?” teriak Tang Wu Xie dan Huo Shi bersamaan.

Namun, yang menarik terjadi pada Yan Wei.

Ketika ujung pedang Rong Guo berputar, dengan ajaib seperti gaya seorang yang sangat ahli dalam bermain pedang, Rong Guo menggeser arah mata pedang kayu. Tiba-tiba gerakan pedang terkunci di dada Yan Wei.

“Celaka! Bagaimana bisa dia setangkas ini?” Yan Wei mengeluh pelan.

Tinju dan pedang adalah dua teknik yang berbeda.

Tinju mengandalkan jarak pendek, sementara pedang dari jarak lebih jauh.

Tentu saja sebelum Tinju Petir itu menghantam Rong Guo, ujung pedang kayu telah lebih dahulu menusuk ke dada Yan Wei.

Boom!

Yan Wei terdorong mundur, ia lalu jatuh bergulingan karena kehilangan keseimbangan.

Tang Wu Xie dan Huo Shi terbelalak tidak percaya. “Mungkinkah Rong Guo ini memiliki kecepatan gerak seperti ahli pedang, yang sudah berlatih puluhan tahun?”

Bersambung.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
98%(89)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
1%(1)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
1%(1)
9.8 / 10.0
91 Peringkat · 91 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Jance Murdjani Supit
saya suka ceritanya
2025-04-11 18:44:24
0
user avatar
Rio Pramudya
suka dg gaya bahasanya.
2025-03-28 12:44:57
0
user avatar
Pok Jang
Numpang promosi thor! Tiga Mayat Satu Takdir ~ "Dalam dunia di mana kebajikan adalah topeng, seorang pemuda bertaruh segalanya demi cinta dan keluarga." "Ketika sihir terlarang menjadi satu-satunya pilihan, bagaimana kebaikan bisa bertahan?"
2025-03-19 11:58:23
0
user avatar
Jimmy Chuu
Spin off buku warisan artefak sudah rilis ; judulnya - pewaris Kultivasi Iblis, raja kelelawar hitam baca di Goodnovel saja
2025-02-11 10:21:48
2
user avatar
Aie
Kapan rilis spin off-nya, Thor?
2025-02-05 11:09:07
1
user avatar
zay s
see u guo..
2025-01-25 00:17:55
0
user avatar
Adi Ank Rantau
setidak nya kalau nggak update kelanjutan cerita kasih tau lah biar nggak nungguin,gimana kalau di kasih bintang 1 aja kalau kayak gini
2025-01-21 20:45:38
1
user avatar
Adi Ank Rantau
di kasih bintang 1 ngeluh tapi sampai jam segini belum ada kelanjutan cerita,terus yang baca apa nggak kecewa
2025-01-21 19:10:11
2
user avatar
Hasanah Foods
seru banget aku suka
2025-01-19 00:36:45
1
user avatar
Adrian Rinaldi
cerita yang bagus dan menghibur. Terimakasoh, Thor.
2025-01-18 20:10:14
1
user avatar
Kombayoni
Menurut sy ceritanya sangat bagus, walaupun penulisan di setiap bapnya kurang panjang.
2025-01-18 18:09:11
0
user avatar
Rizqa Gautama
cerita cukup bagus
2025-01-18 07:12:57
0
user avatar
Andre arfa
alur ceriatanya membuat penasaran..
2025-01-17 22:44:43
0
user avatar
Jiman Ghani
mantop pak abu
2025-01-17 21:47:14
0
user avatar
Zainal Abidin
bagus sekali
2025-01-17 19:11:04
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
459 Bab
Tekad Rong Guo.
"Tebasan Pedang Angin!" seru seorang anak kecil berusia 8 tahun, memberi semangat pada dirinya sendiri di tengah latihan seni pedang. Saat ini, dia berlatih di hutan bambu mini yang terletak di belakang Sekte Wudang. Anak kecil itu bernama Rong Guo. Hutan bambu mini tersebut merupakan bagian dari wilayah Sekte Wudang, salah satu sekte terkuat di Kerajaan Yue Chan. Sejak pagi tadi, Rong Guo telah asyik berlatih teknik pedang yang dikenal sebagai Sembilan Langkah Pedang Angin, teknik dasar yang harus dikuasai oleh semua murid di Sekte Wudang. Namun, kondisi fisik Rong Guo sangat menyedihkan. Sejak kecil, ia tidak pernah memiliki kekuatan dalam tubuhnya. Rong Guo lahir tanpa inti Mutiara, sumber penghimpun energi di pusat tubuh manusia yang dibutuhkan bagi siapa pun yang ingin menekuni jalur kultivasi dan bela diri. Tanpa inti Mutiara, meskipun dia berlatih pedang seribu tahun sekalipun, semua gerakan itu hanya akan terlihat indah, tapi tidak berdaya. Rong Guo bisa dikatakan lahir de
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-15
Baca selengkapnya
Kekuatan dan Kelemahan.
Setelah bergulingan selama enam putaran, Yan wei terhenti saat tubuhnya membentur batu. Yan Wei mencoba untuk berdiri.Kepalanya terasa pening, semua di depan mata tampak seolah-olah bayangan saja.Meskipun tidak ada rasa sakit dari tusukan di dadanya, serangan itu meninggalkan bekas yang mengguncangkan. Terlebih lagi, dia merasa sangat malu. Tidak pernah terbayangkan olehnya bahwa Rong Guo, yang selalu menjadi korban bully, memiliki keterampilan pedang yang cukup untuk menjatuhkannya.Dengan tadanya dua sahabatnya yang selalu setia mengikuti perintahnya, berdiri dan menyaksikan kekalahannya tadi, pikiran Yan Wei dipenuhi kekhawatiran, reputasinya yang akan hancur jika kabar ini tersebar.Dalam amarahnya, Yan Wei mencabut sebilah pedang. Berbeda dengan pedang kayu yang digunakan Rong Guo, pedang ini adalah pedang sungguhan dan tampak berbahaya. Cahaya pedang itu berkilauan tertimpa sinar matahari, ketika Yan Wei menunjuknya ke arah Rong Guo dengan suara gemetar.“Ternyata kamu punya s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-15
Baca selengkapnya
Sesuatu Yang Tidak Terduga.
Pada saat yang genting itu, ketika ujung pedang Yan Wei bersikap seolah-olah akan membelah tubuh Rong Guo menjadi dua, tiba-tiba terdengar sebuah suara keras.KRAK!Dengan kecepatan yang tidak masuk akal, sebuah kerikil terpental dan menghantam pedangnya.“Aduh!” Yan Wei meringis kesakitan.Ketika batu itu menyentuh pedangnya, ia merasakan aliran listrik menyengat tangannya, membuat detak jantungnya tersentak.Pedangnya terlepas dan jatuh berdenting di tanah.Beberapa saat kemudian, Yan Wei mengangkat kepalanya dan mencari siapa yang melakukan itu.“Siapa yang berani menghalangi aku? Keluarlah dan tunjukkan dirimu! Kita akan bertarung sampai selesai!” Suaranya penuh kecongkakan. Yan Wei berani bertindak seenaknya selama ini, karena mengandalkan ayahnya yang adalah wakil pemimpin di Sekte Wudang. Jadi selama ini tidak ada yang berani menantangnya.Suasana menjadi hening, hanya terdengar angin berdesir.Tidak lama kemudian, seorang pria sekitar tiga puluh dua tahun muncul dari balik bat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-16
Baca selengkapnya
Di Dasar Jurang.
Malam itu, langit terlihat gelap dengan awan hitam yang bergulung di cakrawala. Cahaya rembulan gagal menembus celah awan, menyisakan hening di perkampungan murid pelataran luar yang terpencil.Namun, kesunyian itu terputus oleh suara bisikan dan kesibukan tiga sosok anak kecil.“Mari kita seret dia ke Hutan Bambu yang tidak jauh dari sini, tidak mungkin menimbulkan kecurigaan!” bisik seorang anak laki-laki.“Apakah tidak sebaiknya kita membungkusnya, agar menghindari kecurigaan?” suara seorang anak perempuan terdengar.“Tidak bisakah kalian berdua diam? Sejak tadi kalian hanya saling membantah tanpa aksi sama sekali! Sekarang, mari kita seret bocah murahan ini. Tak perlu membungkusnya dengan apapun. Terlalu membuang-buang sumber daya untuk anak tidak berbakat tanpa memiliki inti Mutiara di pusat kehidupannya!” bentak anak yang lain, membuat kedua bocah yang sebelumnya bertengkar langsung terdiam.Dua anak laki-laki segera menyeret tubuh Rong Guo, sementara anak perempuan menyapu jeja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya
Sebuah Harapan.
Suara terkekeh memenuhi seisi gua, bergema dan menimbulkan rasa takut. Bau busuk keluar dari mulut sosok itu ketika ia mendekatkan kepala ke arah Rong Guo, hanya berjarak setengah meter dari wajahnya.“Apa kamu tuli? Tidak mendengar kata-kataku?” suaranya bergema lagi, terdengar seperti suara kuno yang datang dari dunia yang lain.Rong Guo tentu saja menggigil ketakutan.Wajah yang buruk. Rambutnya panjang dan kusut. Dan yang paling mengerikan adalah mata kosong itu, seolah-olah bergerak dan mengamatinya dengan jelas. Rong Guo seperti tengah diinterogasi. Pikirannya cepat bergerak. “Biar bagaimanapun aku harus tetap hidup! Jawaban yang paling aman adalah yang akan ku pakai.”Tanpa sadar, masih dengan suara gemetar Rong Guo menjawab, “Namaku Rong Guo. Murid pelataran luar, bahkan kalau bisa aku dianggap murid pekerja belaka…”Rong Guo bisa merasakan cengkeraman tangan sosok itu mengendur. “Dia melembut saat tahu aku bukan murid inti.”“Apakah Sekte Wu Dang masih dipimpin oleh Zhang Shi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya
Inti Mutiara Energi.
Melihat sikap anak kecil yang awalnya takut serta enggan berbicara, namun ketika dia menyebutkan tentang peluang bagi Rong Guo untuk mendapatkan kekuatan dengan memanipulasi Mutiara Energinya, wajah orang tua itu tampak berubah.Jika sebelumnya dia terlihat mengerikan dan kejam, kali ini dia tertawa terbahak-bahak."Hahaha!"Suaranya bergema, membuat seisi gua seakan-akan bisa runtuh.Rong Guo tentu saja menjadi takut, ia melangkah mundur dan menjaga jarak."Penatua.. tolong jangan Anda tertawa. Gua ini bisa runtuh, dan kita berdua akan mati," kata Rong Guo panik.Setelah beberapa saat puas tertawa, dan menakut-nakuti Rong Guo, orang tua buruk rupa itu berkata. Nada suaranya terdengar mengejek."Anak kecil. Kamu masih kanak-kanak tapi sudah sedemikian licik seperti rubah. Awalnya tampak takut, tapi begitu mendengar bahwa ada jalan keluar untuk memulihkan kemampuanmu berkultivasi dengan mengadakan Mutiara energi baru, kamu tiba-tiba menjadi baik padaku. Bahkan memanggilku dengan sebuta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-04
Baca selengkapnya
Peringkat Pendekar Harimau Giok.
Seluruh pandangan Rong Guo menjadi kabur saat dia membuka matanya.“Dimana aku? Apa yang terjadi?”Kejadian ini terasa seperti deja vu. Pingsan, lalu terbangun, begitu berulang kali.Namun, kali ini Rong Guo terbangun di dalam gua yang gelap. Perbedaan lain adalah hari sudah malam.Cahaya bulan masuk melalui pintu gua, memberikan pencahayaan yang minim.“Pemantik api!” bisik Rong Guo. “Aku harus membuat obor!”Sebagai murid pekerja di luar yang juga bertugas di dapur, Rong Guo selalu membawa pemantik api. Tak lama, dia terlihat meniupnya, dan pemantik itu menyala.Dengan hati yang bersuka cita, Rong Guo menyulut api pada sebatang kayu yang mengandung damar, semacam getah yang mudah terbakar.Ketika api telah menerangi gua itu, wajahnya kontan memucat.“Penatua Payung Iblis? Apa yang terjadi?” Tanpa sadar, dia mundur beberapa langkah ke belakang, tidak sanggup rasanya menyaksikan sosok itu tewas dengan genangan darah di sekitarnya. Bau anyir menusuk ke dalam lubang hidungnya, membuat a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-05
Baca selengkapnya
Kembali Lagi.
Di Benua Longhai ini, satu-satunya pemimpin dunia adalah Dinasti yang memerintah, Dinasti Xiaoyao.Di Dinasti Xiaoyao, ada enam kerajaan besar yang berkuasa di sana: Kerajaan Jinxiu, Kerajaan Yuechuan, Kerajaan Bicao, Kerajaan Qiongyu, Kerajaan Xingchen, dan Kerajaan Zhenhua.Di seluruh Benua Longhai, semua orang sangat tergila-gila dengan ilmu bela diri dan keterampilan seni pedang. Prinsip yang terkenal di sana adalah: kamu kuat, maka kamu menjadi sorotan dan memperoleh panggung dunia. Menjadi lemah? Tidak akan ada tempat bagi orang yang lemah. Dia hanya akan dibully, ditindas, dan diinjak-injak.Bahkan, kekuatan dari satu sekte atau seorang yang memiliki kemampuan atau keterampilan bela diri hebat, sesungguhnya dia dapat mengendalikan satu kerajaan.Ada beberapa tingkatan untuk para praktisi, hingga mereka mencapai keabadian, seni bela diri tertinggi.Tingkat Pendekar Embun Kristal adalah yang paling mendasar. Menyusul Tingkat Pendekar Harimau Giok, Pendekar Merak Api, Pendekar Ser
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-06
Baca selengkapnya
Hukuman Kepala Dapur.
Anak itu berdiri di tepi jurang - di Hutan Bambu Sekte Wudang.Perasaan haru meliputi dadanya, ketika akhirnya ia melihat lagi pemandangan yang akrab dan dirindukan selama beberapa hari hidup di dasar jurang.“Pemukiman murid pelataran luar dan murid pekerja, hal yang sangat aku rindukan,” batin Rong Guo penuh kegembiraan.Betapa tidak? Dia yang tadinya sudah berpikir akan mati, terkubur selamanya di dasar jurang, saat ini diberi anugerah oleh Langit untuk melihat lagi Sekte Wudang, meski ini bagian yang paling kumuh dari sekte itu.“Koki Dong Ping pasti akan marah padaku jika aku tidak datang bekerja di dapur pada hari ini. Kemungkinan dia akan melaporkanku pada penatua khusus murid yang dianggap murid pekerja, dan aku bisa diusir dari sekte ini.”Memikirkan hal itu, Rong Guo langsung berlari dengan ketakutan, menuju dapur Sekte.Sejak kecil, Rong Guo telah tinggal di Sekte Wudang sebagai murid pekerja. Dia tidak mengenal dunia di luar Sekte Wudang. Baginya, disinilah rumah, tempat d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-09
Baca selengkapnya
Si malang Chen He.
Di Hutan Pinus di kaki Gunung Wudang. Rng Guo tampak gembira ketika melakukan pekerjaan menebang pohon untuk kayu. Apa yang dahulu sulit, kini ia lakukan dengan mudah.Dia hanya melakukan gerakan menebas menggunakan golok penebang kayu sambil mengalirkan hawa murni dari inti mutiaranya, maka pohon sebesar badan kambing langsung roboh.Gembira dan berseri-seri!"Setelah aku memiliki kultivasi pada tingkat Pendekar Harimau Giok, pekerjaan menebang kayu menjadi lebih mudah!" Saat itu, di tengah hutan Rong Guo tambah sadar akan manfaat yang ia dapat setelah memiliki inti mutiara."Jika begini kondisinya, tak perlu menunggu hingga tengah malam... aku dapat menyelesaikan pekerjaan ini dengan cepat!" Rong Guo langsung membelah batang pohon itu, membaginya dalam dua kelompok besar dan memikul sumber daya bahan bakar itu, mendaki ke Puncak Wudang.+++Cheng Heng adalah murid pelataran yang memiliki Kultivasi pada tingkat Pendekar Embun Kristal level tiga (puncak). Level yang sebentar lagi ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-11
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status