AREA DEWASA 21+ Setelah mencampakkan kekasihnya demi uang, Jeany tiba-tiba ditangkap oleh Dante Richardo—sang mantan—dan dipaksa menjadi pengantin pria itu dalam semalam. Bagi Richard, Jeany selalu menjadi miliknya. Semenjak menjadi istrinya, Jeany tidak boleh memberi perhatian pada siapa pun kecuali Richard seorang. Hanya melihat Jeany menunjukkan kasih sayangnya pada seekor kucing, sudah membuat Richard kesetanan. Menemani Richard tidur, menjadikan tubuh dan ketakutannya sebagai penghibur, mencium, memeluk dan menyiksa Jeany, menjadi sebuah kesenangan tersendiri bagi Richard. Richard berjanji akan melepaskan Jeany begitu balas dendamnya pada wanita itu cukup. Namun, itu terlihat sangat mustahil karena Richard benar-benar menginginkan Jeany dan menganggap Jeany adalah miliknya seorang. Bagaimana Jeany lepas dari obsesi Richard? Apakah pernikahan mereka akhirnya menjadi pernikahan yang bahagia?
View MoreHal itu mengingatkan Kyle pada masa SMA, di mana ketika dia mulai memiliki kekuatan ini, kekuatan miliknya itu dieksploitasi oleh sang ayah sampai Kyle sering kehabisan kekuatan dan berada dalam batasnya. Hal itu seperti meninggalkan bekas yang sangat dalam di hati Kyle, menimbulkan rasa trauma sehingga dia sangat menghindari pekerjaan seperti ini kalau tidak karena sangat terpaksa seperti saat ini. "Ayo segera selesaikan ini," bisik Kyle pada dirinya sendiri. Setelah beberapa saat, hantu itu benar-benar muncul dan melayang-layang di dekat Kyle, seperti tertarik dengan aura yang keluar dari tubuh pria itu. Semua menonton dengan jantung berdebar melalui CCTV yang terpasang di lorong hotel tersebut dengan jantung berdebar kencang saat melihat hantu itu muncul dan terlihat sangat jelas, beda dengan biasanya. Wajah mereka ngeri seperti sedang menonton film horor, bedanya ini adalah siaran langsung. Kyle berhadapan dengan hantu itu tanpa rasa takut sedikit pun, mengulurkan kedu
Kyle mendatangi Luana yang sedang asyik membaca komik di kamar Kyle yang mewah. "Luna, aku pergi dulu, ya? Tiba-tiba ada urusan bisnis yang harus kukerjakan," pamit pria tersebut sambil melayangkan kecupan lembut di pipi Luana. "Baik, Tuan Muda. Jaga diri Anda baik-baik." "Bagaimana kalau kamu mulai membiasakan diri memanggil aku Kyle? Seperti saat kita masih SMA dulu?" tawar Kyle dengan senyum menawan yang membuat Luana tersenyum malu-malu. "Anda... Anda sudah tidak amnesia?" Gadis itu merasa terkejut, padahal dia sendiri yang amnesia. "Aku nggak pernah amnesia, dan perasaanku padamu nggak berubah sejak SMA. Jadi, mau memanggil aku Kyle?" "Eh, s-sepertinya saya masih butuh sedikit waktu." Akhirnya, Luana menjawab seperti itu karena sejak semalam, segala hal terlihat membingungkan bagi dirinya. Kyle untungnya mengangguk dengan penuh pengertian, sehingga Luana menjadi lega. "Baiklah kalau begitu. Ingat, jangan keluar ke mana-mana sampai aku datang. Kalau butuh apa-ap
"Benar-benar akhir yang tidak terduga, Tuan. Siapa yang mengira akhirnya ketua klan vampir yang menyembuhkan Luana dan menyelesaikan semua masalah kita." Rion akhirnya berkomentar ketika Kyle selesai menceritakan segalanya dari awal sampai akhir. Luana saat ini kembali tidur dengan tenang di kamarnya, sebelum menemui Rion, Kyle lebih dulu menyuntikkan ke tubuh Luana obat yang diberikan Raphael padanya, katanya obat tersebut akan membantu tubuh Luana beradaptasi dengan darah baru di dalam dirinya. Obat itu juga akan dengan cepat mengubah Luana menjadi selayaknya manusia biasa, setelah menghisap darah manusia untuk pertama kali, Luana tidak akan berubah menjadi seperti vampir lagi sampai beberapa bulan ke depan. Kyle menyesap kopi di cangkir yang berada dalam genggaman tangannya, lalu mengangguk setelah menghela napas panjang. "Ya, mungkin aku harus berterima kasih kepada pria tua itu karena dengan begini segalanya terkendali dan kita nggak perlu mengorbankan manusia yang ngga
"Buat apa kamu menanyakan hal itu? Berhentilah berpura-pura menjadi ayah yang perhatian dan mendukung anaknya, kalau di belakang akhirnya kau menusuk anakmu dengan sangat kejam, Ayah." Kyle menjawab dengan sinis pertanyaan ayahnya tersebut, dia sudah benar-benar muak dengan pria tua menyedihkan di depannya ini. Saat kasus Jasmine, dia masih menahan diri karena menghormati orang yang ikut andil dalam proses lahirnya dia ke dunia. Namun, saat kasus Leanna. Dia tak bisa menahan diri lagi. Bisa-bisanya pria tua itu menghasut Leanna bahwa dia menyimpan perasaan kepada teman masa kecilnya itu, padahal di saat yang sama ayahnya mengatakan akan mendukung hubungan Kyle dengan Luana? Benar-benar pria licik yang menjijikkan! Melihat mukanya saja, Kyle sudah muak. "Ke mana kau akan pergi, Kyle?" Ayahnya bertanya sekali lagi, Kyle yang merasa ditantang oleh pertanyaan itu, menjawab dengan pongah. "Ke mana saja. Aku bahkan bisa saja pergi ke dunia vampir dan tinggal bersama paman
"Aku lembut? Nggak sama sekali. Tapi aku sedang belajar menjadi suami yang baik." Ucapan tanpa nada dari Kyle tersebut anehnya membuat Luana tersenyum-senyum sendiri. "Ah, begitu." Dia menyembunyikan rona merah di wajahnya, membuat Kyle merasa sangat ingin memeluknya saat itu juga karena Luana terlihat sangat imut. "Sekarang, apakah kau ingin mandi dulu atau langsung tidur?" tawar Kyle dengan penuh perhatian. Akting pura-pura dingin ternyata melelahkan. "Saya... saya ingin tidur saja, tubuh saya terasa sakit semua, entah kenapa." "Baiklah, ayo." Kyle membuka pintu kamarnya dan mengajak Luana masuk. "Ayo?" Gadis itu menahan langkahnya dan menatap Kyle dengan tak mengerti. "Iya, ayo ke kamarku. Kita tidur bersama." Mendengar jawaban dari Kyle tersebut, Luana serta merta mundur beberapa langkah. "T-tidak! Saya... saya belum siap melakukan malam pertama, kita, kan, belum menikah, Tuan Muda!" Gadis itu menatap Kyle dengan takut-takut sementara Kyle tertawa geli.
Kyle buru-buru mendekat dan memegang kedua bahu gadis tersebut, bertanya dengan sorot khawatir. "Luana, bagaimana keadaanmu, apakah ada yang terasa sakit di mana saja terutama jantungmu?" Dia benar-benar menyesal saat menyadari bahwa gadis ini benar-benar kurus, harusnya dia tidak terlalu percaya diri bahwa kondisi gadis itu akan membaik dengan sendirinya. Luana menatap Kyle dengan penuh kebingungan. "Kenapa saya ada di sini? Apakah Anda menghukum saya karena saya menolak untuk ikut sayembara yang akan Anda adakan? M-maafkan saya! Saya akan mengikuti apa pun perkataan Anda, Tuan Muda!" seru gadis itu dengan sorot ngeri, membuat Kyle ganti yang kebingungan sekarang. "Apa maksudmu mengatakan hal itu, Luana? Sayembara? Sayembara apa?" "Ah, ada satu hal lagi yang belum kukatakan, gara-gara tindakanku menyelamatkan nyawanya, gadis itu mengalami amnesia sebagian karena trauma, jadi mungkin beberapa kejadian selama beberapa bulan belakangan ini, tidak bisa diingat olehnya." "Ap
"Bajingan, muncul kau, Gio!" Kyle meledakkan lagi satu sisi bagian kastil dengan kekuatan miliknya, terus meneriakkan nama Gio agar muncul ke hadapannya sejak pria itu sampai di dunia vampir. Setelah sampai di rumah sakit tempat Luana dirawat, Kyle langsung mengecek CCTV dan semakin yakin bahwa yang menculik Luana dan memanipulasi para penjaganya adalah Gio. Tanpa pikir panjang, pria itu langsung menuju ke dunia Vampir, bahkan tanpa menunggu kedatangan Rion atau memanggil para bawahannya. Kyle benar-benar nekat supaya bisa merebut Luana kembali, dia sudah hampir kehilangan gadis itu selama kuranglebih dua puluh empat jam, Kyle benar-benar khawatir jika Gio telah menghisap darah Luana dan menjadikan dirinya pengantinnya. Tidak. Hal itu tak boleh terjadi, mau sampai kapan pun, Luana adalah milik Kyle dan tak ada yang boleh mengambilnya. "Kenapa kamu selalu terlalu bersemangat, sih? Dasar berengsek yang nggak tahu waktu istirahat,"ucap Gio dengan santai. Dia entah muncul
"Lihatlah hasil pemeriksaan ini, Gio. Aku tahu jantungnya mulai membeku karena dia menjadi pengantin vampir yang mana dan akan berubah menjadi vampir seutuhnya jika kamu menghisap darahnya untuk ketiga kali, tapi karena kamu menolak melakukan metode itu untuk menyelamatkannya, akhirnya aku mengerahkan seluruh kemampuan yang kumiliki untuk membuat jantung gadis ini kembali berdetak normal, tapi aku menemukan keanehan saat mengobati dirinya tadi." "Apa itu, Ayah?" Gio tidak membaca lembaran-lembaran kertas berisi hasil penelitian ayahnya tentang kondisi Luana dan penyakit yang dideritanya tersebut, tapi malah bertanya kepada ayahnya dengan ekspresi penasaran. Baru kali ini Gio menyukai hobi ayahnya tersebut karena ternyata bisa berguna untuk kesembuhan Luana. Raphael tampak serius memandang lembar kertas yang kini telah dikembalikan Gio kepada ayahnya. "Dia ... dia tidak seperti manusia biasa pada umumnya. Apakah karena terlalu sering berdekatan dengan Kyle sehingga gadis i
Raphael tidak hanya kaget melihat putranya bisa seenaknya keluar dari bukit kematian, tapi juga datang menemuinya dengan membawa seorang gadis manusia yang terkulai dalam dekapannya. "Kapan kamu berhenti membuat ulah, Gio?!" Raphael mengusap kasar wajahnya, merasa sangat lelah mempunyai anak seperti Gio, yang tidak pernah berhenti membawa masalah untuknya. Keanggunan pria vampir itu hilang seketika setiap kali menghadapi ulah Gio. Gio, mengabaikan keputusasaan di wajah ayahnya, menggeleng dengan buru-buru. "Ayah tidak usah banyak tanya dulu, sekarang cepat bawa dia ke laboratorium Ayah dan obati dia! Dia butuh penanganan secepatnya, Ayah!" seru vampir muda tersebut dengan raut wajah panik dan gelisah. Raphael segera menggeleng tegas, tak mengindahkan kegelisahan di wajah putra satu-satunya tersebut meski diam-diam khawatir dengan keadaan manusia yang berada di dalam dekapan Gio. Gadis itu terlihat sangat ringkih dan kecil, detak jantungnya juga sangat lemah. Naluri R
"Akhirnya kita bertemu lagi, Jeany Sayang."Dante Richardo ... pria yang aku hindari karena kesalahan di masa lalu kini menyapaku dingin. Senyum di bibirnya tak lagi membuatku terpana seperti dulu, melainkan merinding seketika. Senyumnya yang sekarang seperti seorang psikopat.Dia sangat berbeda dengan saat kami sama-sama kuliah di jurusan manajemen bisnis. Pria yang dulu terlihat polos itu kini tiba-tiba berubah menjadi seorang dokter muda dengan aura yang benar-benar berbeda.Aku pernah mendengar bahwa dia ganti jurusan kuliah setelah putus denganku, tapi aku tak menyangka, dia akan berubah se-drastis ini. Auranya yang sekarang luar biasa. Hanya melihatnya berdiri diam di depanku, sudah membuat saraf-sarafku tegang seketika. Sungguh. Bagaimana seseorang bisa berubah sebanyak ini? Senyum manis yang dulu selalu dia berikan padaku kini menghilang tanpa bekas. Aku seperti melihat sosok berbeda dari seorang Dante Richardo. Pria dingin di depanku ini, aku benar-benar tak mengenalnya....
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments