AREA DEWASA 21+ Setelah mencampakkan kekasihnya demi uang, Jeany tiba-tiba ditangkap oleh Dante Richardo—sang mantan—dan dipaksa menjadi pengantin pria itu dalam semalam. Bagi Richard, Jeany selalu menjadi miliknya. Semenjak menjadi istrinya, Jeany tidak boleh memberi perhatian pada siapa pun kecuali Richard seorang. Hanya melihat Jeany menunjukkan kasih sayangnya pada seekor kucing, sudah membuat Richard kesetanan. Menemani Richard tidur, menjadikan tubuh dan ketakutannya sebagai penghibur, mencium, memeluk dan menyiksa Jeany, menjadi sebuah kesenangan tersendiri bagi Richard. Richard berjanji akan melepaskan Jeany begitu balas dendamnya pada wanita itu cukup. Namun, itu terlihat sangat mustahil karena Richard benar-benar menginginkan Jeany dan menganggap Jeany adalah miliknya seorang. Bagaimana Jeany lepas dari obsesi Richard? Apakah pernikahan mereka akhirnya menjadi pernikahan yang bahagia?
View More"Dhuaaarrrrr!"Emosi Gio yang meluap-luap membuat kekuatan miliknya terlepas begitu saja sehingga memunculkan guntur dan petir yang besar. "Kubilang berhenti, Kyle Ivander!" geram Gio, urat biru muncul di tangannya yang putih. Kyle yang sedang sibuk mengekplorasi bibir Luana, hanya melirik pria menyedihkan di depannya dengan tatapan dingin. Benar-benar tak peduli. Kyle menarik napas sejenak sebelum kembali menyerang Luana dengan bibirnya, menatap gadis yang masih memandang dirinya dengan tatapan kosong.Sebenarnya apa yang Kyle lakukan kepada Luana ini bukanlah kegiatan panas dan intim, Kyle hanya sengaja mencium gadis tersebut supaya dia pingsan karena terkena racun yang ada di dalam tubuh Kyle. Kyle tak sudi memamerkan kegiatan panasnya dengan Luana di depan orang lain, terutama pria bernama Gio ini."Cih."Gio membuang muka dan tertawa sumbang melihat hal paling dibencinya tersebut, satu sisi dia ingin pergi daripada menyaksikan pemandangan menyebalkan ini, tapi di sisi lain G
"Sekarang kamu sudah boleh pergi. Hus, pergi sana," usir Luana sambil mengibaskan tangan. Dengan tak tahu malunya, Luana mengusir Gio supaya tidak mengganggu pertemuannya dengan Kyle. "Astaga, Luana. Kamu gadis paling nggak tahu malu yang pernah aku kenal," ujar Gio seraya menggelengkan kepala. Luana hanya melengos dengan ekspresi tak peduli dan menyembunyikan diri di dada Kyle, sedangkan Kyle menatap tajam ke arah Gio. "Kenapa kamu masih di sini, sudah nggak ada urusan lagi, kan?" usir Kyle dengan sinis. "Kamu mengusirku?" "Kamu tahu sendiri apa yang kumaksud," jawab Kyle dengan tegas. "Kecuali kalau kamu mau jadi penonton melihat kemesraan kami," lanjutnya sambil tertawa sinis. Entah kenapa Kyle tiba-tiba merasa sangat benci dengan vampir ini karena mengetahui kenyataan bahwa Luana telah mengenal dia dan tadi bahkan memeluknya. Gio mengangkat satu alisnya dan menjawab dengan santai. "Kamu pikir, siapa yang sudah menyingkirkan vampir itu dari menghisap darah
Pertanyaan penuh nada cemburu dari pria yang menarik tangannya tersebut, membuat Luana hanya bisa mengerjapkan matanya berkali-kali karena kebingungan. Jadi, sebenarnya mana yang Kyle asli? "M-maksud kamu, yang kupeluk tadi bukan Kyle?" Kebingungan, Luana membuka mulutnya. Kyle, pria yang menarik Luana segera menarik tangan gadis itu kini ganti memeluk dirinya, dan menepuk lembut puncak kepala Luana, sedang gadis itu mendongak dengan pandangan bertanya. "Jangan menangis di dada pria lain, Luna. Aku cemburu," ujar Kyle singkat. Begitu nama panggilan 'Luna' di sebut, sadarlah Luana bahwa dia tadi benar-benar salah orang. "Pffttt." Gio, pria yang sebelumnya dipeluk Luana menatap gadis itu sambil tertawa geli mendengar ucapan pria yang terus berekspresi dingin, Kyle. "Luana, menurut kamu, yang pantas menolong kamu siapa? Aku atau dia?" Atas pertanyaan Gio, Luana menatap keduanya dengan pandangan bingung secara bergantian. Pria yang kini memeluknya, mengangkat tubuh Luana
Gerakan kedua jemari Gio terhenti dari bermain game online di ponselnya saat melihat gelang hitam putih yang dia pakai, tiba-tiba terlepas dari pergelangan."Luana," desisnya, melempar ponsel dan segera bangkit dari duduknya."Mau ke mana, Tuan Muda?"Pertanyaan Evan dijawab Gio dengan endikan bahu dan berjalan keluar. "Aku tiba-tiba ingin membunuh vampir itu dan menyelesaikan misi ini."Jawaban dari Gio tersebut tentu saja membuat evan begitu terkejut sampai hampir menitikkan air mata."Akhirnya Anda sadar juga apa tujuan Anda berada di sini, Tuan Muda."Ucapan Evan tak didengar oleh Gio yang sudah menghilang dari hadapannya karena berteleportasi.Dalam sekejap Gio kini sudah berada didalam hutan tempat Luana berada.Gerimis membuat pria itu mengerang tak nyaman, dia yang kini berdiri di bibir jurang, menatap ke bawah dengan diam.Dia sedang berpikir bagaimana cara yangelegan untuk muncul di depan gadis yang saat ini meminta bantuannya tersebut.Namun, tiba-tiba sesosok bungkuk yang
"Saya akan melaksanakan segalanya, Tuan."Rion seperti biasa menjawab dengan patuh atas perintah yang diberikan sang bos. Suasana hening beberapa saat, sampai akhirnya Rion angkat bicara, bertanya dengan hati-hati."Tuan, terakhir saya mendapat laporan kalau makhluk itu ada di kota ini? Sementara dirinya tak punya kemampuan apa pun selain hanya keinginan minum darah yang luar biasa dan tidak bisa mati?""Apakah dugaanmu sama denganku, Rion?"Atas pertanyaan dari bos-nya, Rion pun bertanya dengan sangat hati hati disertai rasa gugup dan gelisah yang menguasai dirinya."Apakah... ada yang sengaja membawa makhluk itu ke sana dengan tujuan tertentu, Tuan?""Tepat. Urus hal itu juga, serahkan pada Penelope untuk menginvestigasi dan tangkap pelakunya hidup-hidup," titah Kyle, menyebutkan nama adik Rion. "Saya pastikan akan mengurus hal inisampai tuntas, Tuan," jawab Rion dengan penuhtekad.Kini Kyle sudah berdiri di landasan jet pribadi miliknya dan bersiap-siap untuk naik jet tersebut me
"Hah, sial." Jasmine sebenarnya belum bisa benar-benar tenang. Itu karena ampir baru yang dia gunakan untuk membunuh Luana ternyata tidak becus, makhluk jelek itu malah sekarang tertidur karena telah menghisap darah manusia sampai kekenyangan, bukannya menyelesaikan perintah. Lihat saja, dia akan memberikan pelajaran pada vampir baru itu tanpa ampun, setelah dia terbangun dan didorong ke bawah jurang untuk melaksanakan perintah menghabisi Luana. Tunggu saja. Jasmine mengepalkan tangan erat-erat sebelum pergi dari bibir jurang dengan menahan kesal. *** Gio yang sedang berada di salon dan mengubah gaya dan warna rambutnya menjadi mirip persis seperti Kyle Ivander, tiba-tiba menghentikan gerakannya bermain game online di ponsel. Kening pria tampan itu berkerut dalam. "Ada apa, Tuan Muda?" Evan yang berdiri di sampingnya bertanya. "Vampir baru itu sudah menghisap darah salah satu manusia di pulau tempatnya berada sekarang, " jawab Gio dengan ekspresi kaku. "Menurut Anda,
"Ugh, huu.. huuu.... " Luana dengan berderai air mata, mulai berlari dan berlari dengan tujuan mencari bantuan untuk menolong Raven. Namun, Luana tak tahu sekarang menuju ke arah mana, kegelapan di dalam hutan membuat dia semakin panik dan kebingungan. Luana hanya berlari menurut insting dan hasilnya dia malah tersesat semakin jauh ke dalam hutan. Suasana begitu sepi, hanya suara binatang malam yang memenuhi hutan, Luana yang kini sendirian, melayangkan pandangan ke segala arah untuk mencari apakah makhluk bungkuk tersebut sudah bangun dan mengejar dia kembali. Kebingungan di tengah pepohonan dan kegelapan, luana dengan tangan gemetaran meraih ponsel, mengetik pesan kepada Kyle. [Kyle. Aku takut.] Tak sanggup mengetik karena sangat takut, panik serta shock, Luana pun akhirnya memutuskan mengirim pesan suara karena tahu Kyle tidak akan menjawab panggilan telepon di jam segini. 'Pria itu pasti sedang sibuk denganpekerjaannya,' batin Luana. Suaranya gemetaran saat mulai meng
Tiba-tiba satu hal tak terduga terjadi, salah satu peserta yang tak tahu keberadaan makhluk tersebut, tiba-tiba lewat di dekatnya dengan santai.Matanya menunduk, fokus menatap layar dengan suara backsound game online memenuhi udara.Di dalam hutan ini memang masih bisa mengakses internet dengan baik karena ada tower pemancar yang dibangun dekat hutan sebab memang sebelumnya hutan ini direncanakan sebagai obyek wisata ketika pulaudibuka untuk umum.Luana hendak berteriak untuk memperingatkan pria itu, tapi makhluk bungkuk yang jalannya makin terhuyung-huyung itu, tiba-tiba melompat ke tubuh pria yang sedang sibuk main game tersebut.Luana spontan mengambil senter dan menyorot ke arah mereka.Ponsel di tangan pria itu jatuh ke tanah, kejadiannya hanya beberapa saat saja, wajah Luana langsung memucat saat melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana makhluk itu menghisap darah penjaga yang sedang bermain ponsel itu. Raven yang berdiri di sebelahnya juga tampak pucat saat melihat baga
(MASA SEKARANG) Lanjutan Cerita Bab 275 setelah Luana Jatuh ke jurang. Luana mengira dirinya akan meninggal begitu jatuh ke jurang, tapi anehnya... jurang itu ternyata dangkal. Dengan luka memar di beberapa bagian tubuh, Luana akhirnya bangkit dan berjalan. Kakinya terasa sakit, sepertinya ada yang terluka di sana. Gadis itu menatap ke atas, merasa ngeri saat mengingat sosok aneh dan menyeramkan yang tadi mengejar, sehingga meski tubuh nya terasa begitu sakit, Luana tetap memaksakan diri untuk berlari sejauh mungkin. "Ahhh!"Saat tengah berlari sambil memegangi lengannya yang sakit, Luana menjerit kecil saat kepalanya menabrak sesuatu."Luana?"Di tengah suasana yang mulai menggelap, Luana menatap seseorang yang ternyata tadi ditabrak olehnya."Raven?"Luana begitu lega karena bertemu orang yang dia kenal di tengah tempat asing menyeramkan ini. "Kenapa kamu lari-lari? Apakah ada yang mengejarmu, Luana?"Raven yang muncul entah dari mana, bertanya. Dia tampak begitu khawatir den
"Akhirnya kita bertemu lagi, Jeany Sayang."Dante Richardo ... pria yang aku hindari karena kesalahan di masa lalu kini menyapaku dingin. Senyum di bibirnya tak lagi membuatku terpana seperti dulu, melainkan merinding seketika. Senyumnya yang sekarang seperti seorang psikopat.Dia sangat berbeda dengan saat kami sama-sama kuliah di jurusan manajemen bisnis. Pria yang dulu terlihat polos itu kini tiba-tiba berubah menjadi seorang dokter muda dengan aura yang benar-benar berbeda.Aku pernah mendengar bahwa dia ganti jurusan kuliah setelah putus denganku, tapi aku tak menyangka, dia akan berubah se-drastis ini. Auranya yang sekarang luar biasa. Hanya melihatnya berdiri diam di depanku, sudah membuat saraf-sarafku tegang seketika. Sungguh. Bagaimana seseorang bisa berubah sebanyak ini? Senyum manis yang dulu selalu dia berikan padaku kini menghilang tanpa bekas. Aku seperti melihat sosok berbeda dari seorang Dante Richardo. Pria dingin di depanku ini, aku benar-benar tak mengenalnya....
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments