Share

8. Meminta Maaf

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2024-01-02 20:26:48

"Malaikat penyelamat? Apa maksud ucapanmu, Mayes?"

Tak ingin menebak-nebak, aku memutuskan untuk bertanya terus terang.

"Anda mungkin tidak tahu, tapi, tuan Richard mengalami hal-hal yang cukup sulit karena seorang wanita. Saya benar-benar tidak menyangka, hari di mana beliau akhirnya membuka hati dan kembali mau dengan wanita akan datang seperti ini. Jadi, Anda benar-benar malaikat penyelamat, Nyonya! Andalah yang telah menyembuhkan tuan kami dari trauma kepada wanita, karena ulah wanita jahat saat beliau kuliah!"

Mayes menjawab dengan menggebu-gebu, dia bahkan menyumpahi wanita jahat yang telah menyakiti hati Richard dengan penuh semangat, sehingga aku hanya bisa tersenyum kaku mendengarnya.

Permisi, Mayes.

Wanita jahat yang kamu maksud itu ada di sini, itu aku.

"Sebenarnya, sesuatu yang sangat mengerikan telah terjadi semenjak tuan Richard dicampakkan wanita jahat itu, Nyonya."

Suara Mayes yang tadinya penuh semangat saat menyumpah, kini terdengar sendu.

"Sesuatu yang mengerikan... seperti apa?"

Pelan, aku bertanya.

Mayes yang sepertinya belum tahu bahwa akulah wanita yang telah membuat tuannya trauma kepada wanita, memandang diriku dengan muram dan berkata.

"Anda mungkin tidak akan percaya ini, tapi, tuan Richard tidak pernah kembali seperti dirinya yang dulu, setelah dicampakkan wanita tidak tahu diri, yang ternyata hanya mendekati tuan kami demi uang," ujar Mayes.

Sorot kebencian memenuhi matanya, seakan-akan dia pasti akan langsung mencabik-cabik wanita yang dia maksud, jika suatu hari bertemu.

Saking marahnya, sendok yang tadi dia pegang sampai bengkok.

Aku merasa tubuhku langsung merinding dan bertekad untuk tidak akan pernah membuka identitasku yang sebenarnya di depan Mayes.

"Lalu, apa maksudmu sesuatu yang mengerikan itu, Mayes?"

Tak sanggup melihat kemarahan Mayes yang jelas-jelas sangat menaruh dendam padaku, aku mengalihkan pembicaraan.

Mayes yang seperti mengingat kenangan buruk, menghela napas panjang.

"Hari-hari yang beliau lewati terasa sangat suram."

Mayes memulai cerita. Bibi pengasuh Richard itu lantas menceritakan bagaimana kelamnya kehidupan Richard setelah dicampakkan olehku.

Pria itu menderita trauma dengan wanita karena peristiwa di masa lalu di mana dia dicampakkan dengan kejam oleh satu-satunya wanita yang dia cintai.

Di sela-sela bercerita tentang penderitaan Richard, Mayes juga terus menerus mengutuk wanita yang telah memanfaatkan Richard itu, karena telah membuat kehidupan tuan mudanya menjadi kelam.

"E-ehm, mungkin... mungkin wanita itu punya alasan?"

Aku berkata dengan tenggorokan kering.

Sejujurnya, aku benar-benar merasa tak enak hati karena wanita yang diceritakan sang bibi pengasuh adalah diriku sendiri.

"Alasan? Tidak ada alasan, Nyonya! Wanita itu murni jahat! Hanya demi uang, dia bahkan menghancurkan masa depan tuan Richard!" jawab Mayes dengan menggebu-gebu.

"Menghancurkan? Apa maksudmu, Mayes?" tanyaku, kebingungan.

Itu karena aku merasa aku putus dengan Richard secara bersih. Dia memang memohon-mohon untuk tidak aku tinggalkan, sampai rela menginap di depan kontrakanku seperti orang tidak waras.

Namun itu saja, karena setelah sekitar seminggu Richard terus mengejarku, dia akhirnya berhenti. Richard bahkan tak pernah terlihat lagi. Kupikir waktu itu dia sudah move on dan kami hidup di jalan masing-masing.

Jadi, di mana aku menghancurkan Richard?

Mayes, yang sepertinya masih belum tahu bahwa aku wanita yang terus dia sumpahi selama satu jam terakhir, menjawab dengan mata berembun dan suara pelan.

"Anda... Anda tidak tahu. Tapi, tuan Richard berubah menjadi gila pasca kejadian itu."

Mendengar ucapan Mayes, kepalaku seperti tersiram es batu.

"Gi... gila?"

"Ya, Nyonya. Setelah seminggu lebih beliau memohon pada wanita itu untuk menerima cintanya kembali tapi gagal, tuan Richard menjadi gila. Beliau bahkan sampai harus masuk rumah sakit jiwa selama satu tahun."

Apa?

Jadi... alasan kenapa dia akhirnya pergi dan berhenti memohon pada cinta padaku lagi waktu itu, bukan karena Richard sudah move on, tapi karena dia masuk rumah sakit jiwa?

Gila, gila. Jeany, apa yang telah kamu lakukan?! Kerusakan sebesar apa yang kamu buat??

Aku ingin memukuli kepalaku sendiri, mengutuk betapa bodohnya aku, yang hanya demi beberapa ratus juta uang, telah menghancurkan masa depan seseorang.

Mayes kembali bercerita, bagaimana akhirnya Richard berhasil keluar dari keterpurukan. Itu semua berkat sahabatnya yang setia, Ryuka Levrand, yang terus mensupport Richard agar kembali seperti dulu kala sebelum mengenal cinta dan diriku.

Setelah satu tahun, Richard akhirnya bisa keluar dari keterpurukan yang menghimpit dadanya dan berubah menjadi pria yang baru, seperti dilahirkan kembali.

"Namun, Nyonya. Tuan Richard benar-benar tidak pernah bisa kembali seperti dulu lagi. Dia menjadi orang yang sangat menakutkan dan benci dengan yang namanya wanita. Rasa sakit yang ditorehkan wanita yang merupakan cinta pertamanya itu begitu kuat, sehingga membuat dia berubah menjadi pria kejam. Sungguh, saya sangat benci kepada wanita itu, Nyonya!"

Mayes masih terus melontarkan sumpah serapah pada wanita yang telah menghancurkan Richard, tapi aku tidak bisa fokus mendengarnya lagi.

Itu karena aku yang saat ini, merasa sangat bersalah karena telah menorehkan luka yang begitu besar kepada seorang pria polos manusia baik seperti Dante Richardo.

"Rich, aku... aku tidak tahu kalau selama ini telah berbuat sangat jahat padamu."

Saat membisikkan kata itu, air mata jatuh ke pipiku.

Rasa bersalah begitu dalam menghunjam hatiku, sehingga aku hanya punya satu hal yang ingin kulakukan pada Richard hari ini.

Meminta maaf.

"Berniat akting untuk memanfaatkan kekayaannya? Huh, tidak bermoral sekali aku. Mulai hari ini, aku harus melakukan penebusan dosa. Aku akan berusaha mencintai dirimu dengan tulus, Rich," ucapku, mengepalkan tangan dengan penuh tekad.

Aku tak sabar menunggu Richard pulang dan memberi dirinya ciuman manis, ciuman permintaan maafku yang paling tulus dari hati terdalam.

"Mayes, suamiku biasanya pulang jam berapa?" tanyaku pada Mayes, saat dia menyiapkan air hangat dengan aroma bunga untukku mandi.

"Sebentar lagi, Nyonya. Apakah Anda ingin menyambutnya?"

Mayes bertanya dengan antusias, sepertinya berpikir bahwa aku dan Richard benar-benar pengantin baru.

Memutuskan membiarkan kesalahpahaman ini, aku mengangguk dengan senyum lebar.

"Ya. Tolong dandani aku dengan cantik. Aku ingin menyambut kepulangan suamiku dengan penampilan paling sempurna."

Mayes terlihat sangat senang dan benar-benar mendekorasi diriku dengan sangat cantik, sehingga, meski aku hanya memakai gaun tidur yang cukup tipis, aku benar-benar merasa menjadi wanita cantik sedunia.

"Nyonya, tuan sepertinya sudah pulang!"

Mayes memberi tahu dengan suara antusias, aku sendiri juga segera meraih selendang untuk menutupi bahu dan berjalan dengan tak sabar menuju pintu depan, berniat menyambut kedatangan Richard dengan senyum terbaikku.

Aku membuka pintu depan dengan penuh semangat, mengira akan bertemu dengan wajah tampan Richard sehingga aku tersenyum lebar.

Namun, yang saat ini berdiri di depanku adalah....

Comments (28)
goodnovel comment avatar
Mila Ayu
sy sdh baca bab 200 lebih knp kembali ke bab 1 lg
goodnovel comment avatar
Mila Ayu
sy sdh baca bab lebih 200 knp kembali lg ke bab 1
goodnovel comment avatar
Indayati Lidia
gmn nih , sdh liat iklan sampek bosan , kok blm dibuka jg gemboknya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   9. Dihukum Richard!

    "Siapa... kamu?"Bingung, aku bertanya pada sosok pria asing di depanku. Pria itu balas memandangku dengan kening berkerut, lalu menoleh ke belakang. "Dante, apakah kita salah rumah?" tanya pria itu kepada seseorang yang berjalan mendekat. "Salah rumah? Apa maksudmu?"Suara suamiku terdengar, aku melongok dari bahu pria asing itu untuk melihat Richard. Pria yang tadi bertanya apakah dia salah rumah, bergerak minggir untuk menunjukkan diriku pada Richard. Pada saat itulah, pandanganku dan Richard bertemu. "Tiba-tiba ada seorang wanita muda di rumahmu, bukankah ini aneh? Seperti kita benar-benar salah rumah!" seru pria itu, yang sepertinya sangat shock saat melihat ada wanita di rumah Richard. Richard yang memandangku dengan ekspresi tegas, tanpa mengalihkan pandangannya dariku, memberi jawaban. "Ryuka, sepertinya kita harus menunda membicarakan tentang pekerjaan di rumahku. Ayo bahas masalah itu nanti, sekarang pulanglah ke rumahmu," ucap Richard, masih dengan mengunci pandangan

    Last Updated : 2024-01-03
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   10. Ciuman Permintaan Maaf

    "Huh, aku... aku di mana? Apa ini di kamarku atau di surga?"Saat aku sadar dari pingsan, aku reflek bergumam seperti itu ketika membuka mata dan melihat langit-langit kamar yang mewah. "Nyonya, Anda sudah sadar! Syukurlah! Anda demam dan pingsan seharian, saya sangat khawatir!!"Suara Mayes yang menggelegar, membuat aku menoleh ke samping. "M-Mayes?"Mayes yang duduk di sampingku sambil memegang tanganku, menjawab dengan wajah khawatir. "Iya, ini saya, Nyonya. Bagaimana keadaan Anda?" tanyanya. Meremas lembut tanganku, seperti sedang menunjukkan kekhawatirannya yang tulus. Aku mengalihkan pandangan dan menatap sekeliling kamar, mencari seseorang. "Di mana Richard, suamiku?" "Beliau sedang pergi ke kantor, apakah Anda perlu minum, ini minumlah dulu? Hati-hati," jawab Mayes seraya mengulurkan segelas air setelah membantuku duduk dengan hati-hati.Moodku langsung memburuk saat mendengar hal itu. Hah, di saat kondisi istrinya seperti ini, dia malah pergi ke kantor? Sangat tidak pun

    Last Updated : 2024-01-04
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   11. Mengantarmu Ke Puncak Kenikmatan (18+)

    "R-Richard?"Aku berbalik dengan kaget saat mendapati suamiku sudah berdiri di belakang, sampai anggur yang baru saja masuk ke mulutku, meluncur jatuh. Richard yang sepertinya baru pulang kerja, memungut anggurku yang jatuh ke ranjang dan memasukkan anggur itu ke mulutnya dengan santai. "Hey, anggur itu.... "Aku ingin mengatakan bahwa anggur yang dia makan tadi sudah sempat masuk mulutku, tapi saat melihat Richard yang tampak santai mengunyah anggur itu, aku tak jadi bicara. Richard sedikit membungkuk untuk mengambil anggur lain di piringku, lalu pandangannya tertuju pada layar ponselku. "Oh, apa itu? Apakah kamu sedang asyik menonton pria lain dengan tatapan mesra sambil menghabiskan anggur yang dibeli dengan uangku, Jeany?"Richard mengambil ponselku dengan kening berkerut, menatap pria dalam drama China yang aku tonton. "Ahh, ini.... "Aku tak bisa menjawab. Haaa, apa maksudnya menonton pria lain dengan tatapan mesra? Aku hanya sedang melihat sebuah drama di ponsel! Wajahku

    Last Updated : 2024-01-04
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   12. Klimaks Yang Tertunda (18+)

    Merasa pusing karena aroma yang sangatkaya dari Richard, yang kurasakan untuk pertama kalinya, aku lupa bahwa saat ini hanya mengenakan rok dan memperlihatkan dadaku tanpa penghalang apa pun. Hanya saja, tatapan Richard yang menyapu tubuhku, menyebabkan semburan jus cinta mengalir dari bawah.Kepalaku menjadi panas dan erangan basah keluar dari mulutku. Richard mendekat ke arahku yang terengah-engah, menekan tubuhnya ke tubuhku. Tangannya yang besar dan meraih kedua pergelangan tanganku dan mendorongnya atas. Menguncinya di sana. "Kamu terlihat sangat cantik hari ini, Jeany."Richard mengatakan hal itu dengan suara bersemangat, lantas membungkukkan badannya dan menggigit dadaku. "Ah! Aduh! R-Rich, apa yang...!"Richard hanya tertawa dan menjilat dadaku, menimbulkan sensasi kesemutan yang membuat aku seperti melayang. "Apanya yang apa, Jeany?"Dia malah bertanya dengan suara main-main dan menggigit dadaku lagi. Sehingga aku seketika berteriak dan menjambak rambutnya. Bukannya ma

    Last Updated : 2024-01-04
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   13. Kemesuman Richard (18+)

    Richard baru pulang saat dini hari, terlalu terlambat untuk melanjutkan aktivitas yang sebelumnya mereka lakukan. Situasi di rumah sakit tidak sesederhana yang dia bayangkan dan Richard terjebak di ruang operasi selama berjam-jam. Begitu masuk kamar, dia melihat bagaimana istrinya yang dan sangat cantik, tengah tertidur dalam posisi duduk di sofa. Sepertinya Jeany berusaha menepati janji untuk tidak tidur, sehingga menunggu Richard di sofa. Tapi karena ini sudah terlalu lama, dia pasti tertidur sebab terlalu lelah menunggu. "Manis sekali," gumam Richard, tersenyum lebar dan berjalan cepat menuju ke arah Jeany. "Sayang, aku sudah pulang."Richard mengatakan hal itu sambil duduk bertumpu lutut di depan Jeany, dia mendongak dan mengelus lembut pipi Jeany, merasa sangat senang karena setelah bertahun-tahun hidup tersiksa dengan mimpi buruk saat ditolak dan diabaikan Jeany, kini wanita itu ada di depannya dan dengan setia menunggu dia pulang. "Sakit kalau lama-lama tidur seperti ini,"

    Last Updated : 2024-01-08
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   14. Mengira Richard Marah

    "Ha, Jeany...."Dia duduk di antara.kedua kaki Jeany dan menyiksa tubuh bagian bawah wanita itu dengan gerakan yang lebih biadab dari sebelumnya.Richard.membuka area berdaging itu lebar-lebar dan tanpa ampun mencubit dan menggaruk klitoris yang tersembunyi di dalamnya, berulang kali memasukkan dan menarik jari tengahnya yang tebal ke dalam.lubang yang berdenyut itu. Berbeda dengan tangan kurus wanita, tangan pria berperawakan tebal mampu meremas dan meremukkan daging sensitif di dalamnya hanya dengan memasukkan satu jari di antara Iabia.Klitoris yang bergairah dan ereksi dihancurkan di sana-sini di bawah tangan Richard,.memberikan sensasi yang lebih erotis. Saat dia gemetar karena kenikmatan yang memusingkan, Richard tersenyum bahagia. "Aku merasa senyaman ini bahkan ketikakamu sedang tidur... seberapa baik perasaankujika kamu terjaga, Jeany?"Richard menggumamkam sesuatu dan tertawa pelan. Namun, tangan yang menggosok klitoris Jeany tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti."Istri

    Last Updated : 2024-01-09
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   15. Datang Ke kantor Richard.

    "Hmm, bagaimana, ya? Apakah kalian bertengkar semalam?"Mayes memandangku dan bertanya, sehingga dengan panik aku segera menggeleng, takut jika Mayes menemukan kejanggalan dalam hubungan pernikahan antara aku dan Richard. "Bertengkar? Itu tidak mungkin!" sanggahku, segera mengambil air di gelas dan ku minum sampai habis untuk menyingkirkan panik. Mayes sepertinya mengawasi seluruh tindak tandukku, tapi untungnya tidak bicara apa-apa. "Oh, lalu kenapa Anda bertanya kondisi tuan tadi malam pada saya, Nyonya?"Mayes memasang ekspresi polos, tapi aku benar-benar jadi ragu sebenarnya dia tidak lah se polos itu. Aku juga curiga kalau sebenarnya Mayes bukanlah di pihakku. Yah, dia anak buah siapa? Tentu saja Mayes akan selalu di pihak Richard. "Tidak, tidak ada apa-apa," jawabku sambil mengibaskan tangan, berusaha terlihat tak bermasalah sama sekali dan memasang wajah cuek. Entah kenapa saat ini aku takut menunjukkan kelemahan di depan Mayes. Apalagi mengingat fakta bahwa dia sangat be

    Last Updated : 2024-01-09
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   16. Jeany Cemburu!

    "Tapi apa, Rich? Apa aku harus memakai masker atau bagaimana, agar tidak dilihat pria lain?"Suara jernih Jeany mengalir melewati earphone yang terpasang di telinga Richard, membuat pria yang sedang duduk di depan meja kerjanya itu secara reflek tersenyum. Suara istrinya sangat manis, sampai-sampai membuat Richard yang sedang pusing karena pekerjaan yang tak ada habisnya, merasa rileks sedikit. Richard sangat senang mendengar suara Jeany di pagi hari, tapi alih-alih menjawab pertanyaan istrinya dengan lembut, Richard malah berbicara dengan suara kaku untuk menutupi kegembiraannya. "Hm, tidak usah. Dandanlah secantik mungkin, aku sedang sangat capek karena pekerjaan jadi aku tidak mau melihat dirimu kucel saat ke sini.""B-baiklah! Aku akan dandan secantik mungkin!"Jeany menjawab dengan gugup, sedangkan Richard langsung menggeleng. "Tidak, tidak. Jangan terlalu cantik, yang biasa saja. Mengerti maksudku, kan?""M-mengerti, Rich," jawab Jeany, yang membuat Richard tertawa tanpa suar

    Last Updated : 2024-01-11

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   474. Saat Kyle Cemburu

    "Tuh."Kyle melayangkan tatapan penuh cemburu ke layar besar tak jauh dari mereka.Bibirnya cemberut dengan ekspresi ditekuk dan kening berkerut menandakan betapa tak senangnya dirinya saat ini."Hah?"Luana hanya bisa melongo saat tahu apa yang dimaksud Kyle dengan selingkuh tadi, memandang layar televisi yang sedang ter-pause dengan gambar aktor tampan yang mirip Kyle di sana."Lihat, kamu sampai mem-pause tepat saat wajahnya muncul. Apakah diaterlihat sangat tampan bagimu, Luana?"Kyle bertanya dengan nada tak terima, sementara Luana hanya bisa melongo tak percaya bahwa Kyle cemburu pada pria yang ada di televisi!"Aku cemburu," ujarnya dengan ekspresi merajuk."Apakah kamu tertidur sambil membayangkan wajahnya menemani dirimu tidur tadi, Lun? Karena aku yang nggak kunjung pulang?"Kyle terus mengejar Luana dengan pertanyaan, gadis yang baru terbangun dari tidurnya tersebut, duduk di sofa dengan kebingungan menghadapiKyle yang cemburu tanpa sebab."Astaga, tapi itu ... itu cuma ak

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   473. Sudah Berani Selingkuh Sekarang?

    Sebelum Luana berhasil menyambut uluran tangan Kyle yang terarah padanya, dua orang muncul dari belakang.Leanna dan Rion.Secara naluriah, tentu saja Luana tidakmenyambut uluran tangan dari Kyle tersebut."Kyle, aku cari ke mana-mana ternyata di sini, ayo katanya mau ajak makan siang, " ucap Leanna dengan ekspresi manja dan menarik lengan Kyle. Sebelum dia pergi, gadis itu menoleh kepada Luana dan Venus, tatapannya terlihat terkejut.Namun, sedetik kemudian diatersenyum manis dengan badan semakin menempel pada Kyle."Ah, kita bertemu lagi, Luana. Apakah kamu dan Kyle saling kenal?"Dia bertanya dengan wajah polos, karena tak ingin membuat Luana terlihat bodoh di depan gadis itu, Rion buru-buru berdehem dan menjawab."Dia sekretaris Tuan Kyle. Yah, sama seperti saya.""Aaaah."Leanna mengangguk mengerti dan melayangkan permintaan maaf pada Luana. "Maafkan aku yang nggak tahu. Apakah kamu sudah makan siang? Kita bisa makan bersama-sama," ujarnya ceria dan dengan santai masih saja me

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   472. Cinta Pertama Datang

    "Ah, ini Venus. Kalian saling kenal?"Leanna bertanya dengan senyum lebar, dia adalah seorang gadis yang ceria dan penuh semangat, seperti kebalikan Kyle yang dingin layaknya kutub Utara.Baik Venus atau pun Kyle tidak saling menjawab, hanya saja keduanya sama-sama melayangkan tatapan tajam. "Kami tadi ke sini karena dipanggil ayahmu, Kyle. Lalu aku mengajak Venus mampir ke kantormu sekalian menyapamu."Meskipun leanna bicara panjang lebar, Kyle masih tidak berbicara dan terus menatap pria yang kini sama tingginya dengan dirinya tersebut.Venus sendiri balik menatap Kyle dengan acuhtak acuh sementara Kyle terus menatap tajam padanya."Kalian seperti saling kenal."Suasana yang canggung tersebut coba dicairkan oleh Leanna dengan ucapan seperti itu, yang justru tambah membuat suram suasana. Rion yang berdiri tak jauh dari mereka juga menunggu jawaban baik dari Kyle ataupun Venus.Bagaimana pun juga... aura permusuhan mereka terasa begitu nyata. "Apakah kamu tidak ingin bertanya tenta

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   471. Datangnya Teman Masa Kecil

    Kyle melihat jam tangannya dan tiba-tiba wajah pria itu berubah sumringah."Sudah waktunya makan siang, aku akan mengajak Luana makan di tempat yang enak hari ini, kamu sudah memesankan tempatnya, 'kan, Rion?""Tentu saja, Tuan. Silakan menikmati makanan Anda."Jawaban Rion tersebut membuat Kyle tersenyum senang dan beranjak dari duduknya.Namun, belum juga berjalan ke luar ruangan, l tiba-tiba pintunya terbuka."Kyle Ivander."Seorang gadis dengan rambutberwarna pirang stroberi dan dress cerah seperti warna rambutnya, memanggil nama Kyle dengan wajah ceria.Hanya satu orang di dunia ini yang.memanggil Kyle dengan nama tersebut.Leanna."Apa kabarmu, sekarang sombong, ya, Sudah nggak pernah main ke rumahku lagi."Gadis itu, dengan gayanya yang anggun sekaligus ceria berjalan santai mendatangi Kyle yang masih berdiri diam di balik meja kerjanya sembari menatap lurus pada Leanna.Sementara itu, Rion terperanjat kaget karena gadis yang dikirim oleh ayah Kyle tersebut ternyata datang leb

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   470. Hotel Berhantu

    Sementara Kyle pusing memikirkan bagaimana bisa begitu banyak pria tampan di hotel tempat Luana bekerja, gadis itu sedang sibuk dengan hal lain.Sejak pagi dia terus memelototi layar komputer di depannya untuk mencari tahu lebih dalam bagaimana kondisi tempat kerja barunya yang katanya meski merupakan hotel bintang empat, tapi menggunakan standar bintang lima ala Zeus Group.Hotel itu didesain dengan konsep.menyatu dengan alam sehingga suasana asri begitu terasa dari hanya melihat gambarnya di layar komputer.Semua kamar hotel dilengkapi dengan balkon sehingga setiap pengunjung bisa melihat pemandangan kota dan sekitarnya dengan leluasa.Hotel yang kini sepi tersebut juga menawarkan fasilitas yang memadai seperti sarana olahraga, restaurant, bar area rekreasi serta memiliki lobbyberukuran seratus meter persegi.Bangunan yang didominasi warna gading dan gold tersebut terletak di dekat pusat perbelanjaan tersebut memiliki lebih dari lima puluhan kamar dengan empat kamar jenis suite.Se

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   469. Tidak Bisa Lepas Dari Gio

    Setelah diam beberapa saat, dengan suara berat Kyle menjawab. "Sebenarnya itu juga hal yang terus mengganggu pikiranku beberapa hari ini, Rion. Masalah tentang jika suatu hari Luana ingin mengandung buah cinta kami berdua." "Astaga, lalu apakah Anda sudah menemukan jalan keluar, Tuan?" Dengan sangat berat hati, Kyle menggeleng. "Enggak. Ehm, untuk saat ini belum. Aku sama sekali nggak menemukan jalan keluar atas masalah itu." Kyle berkata seraya mengusap wajahnya dengan gerakan kasar menandakan betapa putus asanya dirinya. Pria itu sama sekali tidak masalah jika tak bisa memiliki keturunan untuk menjaga Luana dari kematian, tapi bagaimana dengan Luana? Gadis itu mungkin saja memiliki pemikiran berbeda. Itulah yang dikhawatirkan oleh Kyle. "Jadi ... apakah Anda akan menyerah untuk menikah dengannya? Karena jika menikah maka masalah itu pasti ..." "Aku tetap nggak akan menyerah untuk menjadikan dirinya istriku. Tapi tentang masalah mengandung bayiku setelah kami menikah ters

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   468. Persimpangan

    "Ah, Tuan."Tiba-tiba Rion teringat kembali tentang percakapannya dengan ayah Kyle tadi pagi tentang cinta Kyle kepada Luana sehingga ingin bertanya sedikit kepada bos-nya tersebut."Menurut Anda, apakah jika kalian sudah menikah besok, Anda akan membiarkan Luana meninggal demi melahirkan buah hati Anda?"Pertanyaan ringan dari Rion tersebut serta merta membuat Kyle menutup dengan keras map yang sedang dibacanya dan menghadiahi Rion tatapan tajam."Apa maksudmu?"Kyle bertanya dengan suara dingin yang membuat Rion seketika gelagapan karena tak menyangka kalau Kyle akan bereaksi seperti itu.Dia buru-buru menggeser kursi di depan meja Kyle dan duduk dengan ekspresi pucat."Tolong jangan tersinggung atas ucapan saya, Tuan. Saya hanya tiba-tiba teringat akan ibu Anda melihat kemesraan Anda dan Luana tadi. Saya berpikir ... mungkin ayah dan ibu Anda dulu juga semesra ini hubungannya, sebelum akhirnya ibu Anda meninggal dunia," ralat Rion buru-buru.Rion menyembunyikan maksud sebenarnya da

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   467. Cinta Adalah Penderitaan

    Rion ingin berkata bahwa cinta Kyle kepada Luana tidaklah sedangkal itu, dia bahkan rela menghancurkan dunia demi bisa bersama dengan Luana. Rion yakin jika usaha ayah Kyle ini akan sia-sia saja bahkan jika yang datang itu Leanna yang merupakan teman masa kecil Kyle. Namun, Rion tidak bisa menjamin jika Luana lagi-lagi tahu bahwa Kyle kembali dijodohkan saat dia dalam posisi yang 'katanya' diuji sebagai menantu baik, apakah gadis itu akan bertahan?Dia bisa merasakan bagaimana putus adanya Luana jika tahu hal ini, karena itu Rion bertekad untuk menyembunyikan kabar berita ini sampai Luana selesai melakukan misinya.Rion mengepalkan tangan dan benar-benar bertekad untuk menutup sumber berita apa pun tentang hal ini dari Luana, sehingga dia bisa bekerja dengan tenang."Aku tahu mungkin kamu memandang aku sebagai orangtua egois, tapi aku benar-benar tidak ingin Kyle di masa depan akan menjadi pria menyedihkan seperti aku, karena itu aku melakukan semua ini."Rion berusaha membujuk ayah

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   466. Ketenangan Sebelum Badai

    Pagi hari di kantor. "Selamat pagi, Tuan." Luana segera berdiri dari tempat duduknya dan menyapa Kyle yang baru saja dari luar bersama dengan Rion di belakangnya. Kyle berhenti berjalan menuju ruangannya dan menoleh kepada Luana yang sedang berdiri di balik meja kerja. Pria itu berjalan mendekat dan melayangkan kecupan lembut di pipi sang gadis yang membuat Rion terperanjat kaget, sedang Kyle sendiri tersenyum penuh kasih kepada gadis mungil itu. "Maaf morning kiss-nya telat," ucapnya lembut, yang dibalas Luana dengan gelengan. "Tidak apa, saya tahu Anda sibuk." Kyle menaruh tangannya di pipi Luana dan membelai penuh kasih sayang dengan sorot mata penuh minta maaf. "Sudah makan?" "Sudah." Semenjak Luana menginap di tempat tinggal Kyle selama seminggu, Kyle memang membuat peraturan bahwa harus ada morning kiss sebelum keduanya sama-sama berangkat bekerja. Namun, karena hari ini dia sudah harus berangkat bekerja sejak pukul enam pagi maka morning kiss tersebut pun telat d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status