Share

2. Ditangkap!

Penulis: Lil Seven
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-30 18:37:48

"Budak?"

Suara Richard terdengar sangat dingin, sehingga aku segera membuka mata, lalu segera dibuat sangat terkejut saat melihat bagaimana Richard yang tampak sangat jijik saat mendengar aku berkata bahwa bersedia menjadi budaknya untuk menebus dosa.

"K-kenapa...."

Aku bertanya dengan kebingungan. Maksudku, bukankah hal seperti inilah yang terjadi di novel-novel saat kita berada di situasi seperti ini?

Biasanya seorang pria akan senang mendengar kata-kata itu, kan??

Lalu kenapa dia terlihat sangat jijik saat aku mengatakan hal itu?

Sungguh, aku tak mengerti lagi jalan pikirannya!

"Jeany, sepertinya kamu salah paham dengan sesuatu. Menjadi budak? Melihatmu memohon seperti ini, membuatku tak tahan untuk segera mengulitimu. Apa kamu bersedia menjadi budak untuk memuaskan hasratku yang itu?"

Dia mengatakan itu semua dengan suara lembut, tapi aku sangat menyadari betapa membunuhnya tatapan yang Richard arahkan padaku.

Aku juga sangat yakin, dia tidak main-main dengan kata-katanya, sehingga tubuhku reflek gemetar.

"H-heuukkk."

Aku segera cegukan karena ketakutan.

Seperti dengan sengaja membuat aku semakin ketakutan, Richard menempelkan bilah pisau yang dia pegang ke pipiku, sentuhannya lembut tapi membuat tubuhku gemetar luar biasa.

"Aku benar-benar, sangat dan sangat benci padamu, Jeany. Apa kamu tahu alasan aku tiba-tiba menekuni pendidikan dokter dan keluar dari kampus kita, Jeany?" tanyanya dengan nada tenang yang sama.

Tenang, tapi sangat mematikan.

Tergagap, aku balas bertanya.

"Oh? A-apa itu, Rich?"

Richard tersenyum dengan wajah menakutkan, lalu menjawab.

"Karena... aku sangat ingin balas dendam padamu, Jeany. Dengan sungguh-sungguh. Aku sangat ingin memotong-motong anggota tubuhmu yang cantik itu dengan potongan-potongan kecil untuk mengobati rasa sakitku. Itulah tujuanku menjadi seorang dokter."

Dia menjelaskan dengan suara tenang, apa tujuannya menempuh pendidikan sebagai seorang dokter, yang membuat tubuhku seketika mati rasa.

A-apa katanya tadi?

Sebenci itukah dia padaku???

Mendengar semua hal menakutkan yang keluar dari mulut seorang Dante Richardo, aku langsung menjatuhkan tubuhku ke bawah dan bersujud di kakinya.

"T-tolong maafkan aku, Rich! Sungguh, aku ... aku minta maaf! Aku benar-benar orang berdosa," lolongku dengan sangat menyedihkan.

Sialnya, Richard dengan acuh tak acuh menendang tubuhku ke samping dan berkata dengan dingin.

"Memohon di kakiku bahkan sudah tidak berguna, Jeany sayang."

"L-lalu... lalu apa yang harus kulakukan agar kamu memaafkan aku, Rich?" tanyaku, mendongak dengan putus asa.

Air mata sudah membasahi pipiku, aku yakin penampilanku saat ini sudah sangat memalukan. Tapi, siapa yang peduli dengan penampilan di saat nyawanya terancam??

"Aku belum memikirkannya, tapi.... "

Richard membungkuk, meraih daguku dan membuat wajahku mendongak menatap dirinya.

"Untuk saat ini, aku akan mengubah kehidupanmu menjadi seperti di neraka. Aku akan pastikan kamu menderita seperti aku dulu, Jeany. Bahkan mungkin lebih parah," ucapnya sambil tertawa sinis.

Setelah mengatakan hal itu, Richard berjalan keluar ruangan dan meninggalkan diriku sendirian.

Dia seperti sengaja pergi, untuk membuat aku semakin ketakutan dan tenggelam dalam teror yang dia ciptakan.

Setelah Richard benar-benar pergi meninggalkan ruangan, pada saat itulah aku langsung membuat keputusan.

"Aku... aku harus kabur dari sini!" seruku, berjalan keluar dari ruangan tempat aku dirawat dengan tertatih-tatih.

Sungguh.

Aku bisa merasakan keseriusan dalam kata-katanya saat mengatakan akan membuat diriku menderita sampai seperti hidup di neraka, karena itu, mengabaikan rasa sakit di perut, aku segera menyelesaikan administrasi pengobatan di rumah sakit itu dan segera kabur dari sana secepat yang kubisa.

"Sial. Bagaimana bisa aku bertemu dokter gila seperti dia?! Aku harus meninggalkan kota ini sekarang juga! Sebelum Richard menangkapku dan memutilasi tubuhku!" ucapku penuh tekad.

Aku sangat yakin dia tak bercanda saat mmengatakan semua hal menakutkan itu, jadi, sebelum aku benar-benar dimutilasi olehnya, aku harus segera kabur dan menghilang!

Malam itu juga, hanya dengan membawa beberapa barang penting, aku meninggalkan kota yang telah kutinggali dengan nyaman setelah bertahun-tahun. Tanpa berpikir panjang, aku bahkan meninggalkan pekerjaanku.

Aku bahkan tak tahu harus ke mana, yang ada di pikiranku sekarang hanyalah pergi sejauh mungkin dari pria bernama Dante Richardo.

Aku naik kereta semalam suntuk dan baru berhenti di sebuah kota dekat pantai, yang sangat jauh dari kota yang sebelumnya aku tinggali.

Kota itu sepi, tapi aku merasa lega kadang jauh dari pria menakutkan seperti Dante Richardo.

Serius, dia menjadi seorang dokter sekarang, tapi penampilannya benar-benar tidak seperti seorang dokter, melainkan mafia!

Bagaimana sosok menakutkan itu bisa menjadi seorang dokter.

"Aku tidak mau memikirkannya lagi! Membayangkan tatapan menakutkannya dengan pisau bedah sudah membuatku merinding!" seruku dalam hati, segera menyingkirkan wajah Dante Richardo dari kepala.

Aku segera mencari penginapan terdekat dan untunglah semuanya berjalan lancar, aku mungkin bisa bertahan beberapa minggu di sini dengan tabungan yang kupunya, dalam selang waktu itu, aku berencana untuk mencari pekerjaan.

Karena di penuhi perasaan lega saat memikirkan sudah lepas dari seorang psikopat seperti Dante Richardo, aku pun segera tertidur lelap di penginapan.

Sayangnya, kelegaan itu hanya bertahan sangat sebentar. Karena, begitu aku bangun tidur, sosok yang sangat tak kuharapkan kutemui lagi di dunia ini, sedang duduk di pinggir ranjang, menatap diriku dengan senyumnya yang tampan.

"Tidurnya nyenyak, Jeany?"

Sial, siaaaall!!

Kenapa... kenapa Richard menemukanku secepat ini???

Richard, yang kini duduk di sampingku, mengulurkan tangan dan membelai pipiku, berkata dengan suara berbisa.

"Aku sudah tidak sabar melihatmu kacau di bawahku, Jeany."

Jarinya yang panjang dan besar itu menelusuri pipiku, turun ke leher. Seakan-akan siap mencekik leher mungilku kapan saja, sehingga dengan suara gemetar, aku bertanya.

"Apa... apa yang sebenarnya kamu inginkan dariku?"

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Siti Sara
edisi, untag, hari, orang , ingin, kerja , Pos, sitimaysarah, cedang, vefang, menjadi, jangan, bisa, regaim,
goodnovel comment avatar
R Moh Wasisto
cerita yg nggak masuk akal
goodnovel comment avatar
Zul Kifli
aku suka alur cerita ini, cinta terpisah karena sebuah alasan masing, namun pertemuan cinta y sungguh membuat pembaca penasaran dengan kelanjutannya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   3. Dikurung Atau Menikah?!

    Atas pertanyaanku itu, Richard hanya tertawa terbahak-bahak tanpa memberiku jawaban yang kuinginkan, penampilannya yang tampan terlihat menakutkan saat menertawakanku seperti itu. "Kamu... kamu bisa-bisanya menculikku saat aku sedang tidur! Ini tidak adil, Rich!" teriakku, putus asa. "Menculik? Sayang, aku tidak menculikmu, tapi aku MENANGKAPMU," ralat Richard dengan tersenyum sinis, mencengkeram pipiku sehingga aku meringis kesakitan. "M-menangkap?"Richard yang begitu menakutkan itu tertawa melihat pekatnya ekspresi ketakutan di wajahku. "Ya, Jeany. Kamu pasti telah berpikir sudah berhasil lepas dari genggamanku, kan? Sayang sekali, kamu salah. Dari awal pelarianmu sampai sini, aku tepat berada di belakangmu, Sayang," jawabnya, tertawa meremehkan dan mengambil sebuah tablet dan menunjukkan layarnya padaku. "Lihat ini. Kamu pasti langsung tahu, bahwa hidupmu sekarang ada di genggamanku, kan?"Richard berkata dengan suara penuh percaya diri, menunjukkan bagaimana seluruh kegiatan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   4. Tiba-tiba Menjadi Istri

    "Dengan serius...."Aku mendesah. Sungguh, aku benar-benar masih tak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi ini. Jadi, mantanku tercinta, Dante Richardo, sangat membenciku sampai ingin mencincang-cincang tubuhku menjadi potongan kecil, tapi, di saat bersamaan, dia juga mengatakan bahwa aku harus menikah dengannya? "Dia sepertinya sudah gila."Aku mendesah lagi. Sampai saat ini, aku masih belum bisa merespon apa yang sebenarnya terjadi, dan sekarang, tahu-tahu sekarang aku sudah menjadi istrinya? Sungguh. Ini sangat aneh! Apalagi saat mengingat lagi bagaimana prosesi pernikahan kami yang begitu lancar tadi, seakan-akan sudah disiapkan oleh Richard sejak lama, membuat aku dengan sangat serius mencurigai bahwa Richard sebenarnya sudah mengawasi kehidupanku jauh sebelum kami bertemu lagi hari ini. Proses pernikahan antara aku dan Richard berjalan dengan cepat, lancar dan damai. Saking cepatnya sampai-sampai aku tak sadar bahwa aku kini sudah resmi menjadi istri seorang Dante Rich

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   5. Malam Pertama Yang Penuh Gairah?

    Richard tersenyum sinis dan berjalan ke arahku yang sedang buru-buru turun dari ranjang dan bertanya. "Kenapa? Apa aku bahkan tidak boleh masuk ke bagian dari rumahku sendiri?"Nadanya terdengar mengejek, sehingga aku yang merasa malu karena bersenang-senang di kamarnya, menjawab dengan wajah merah padam. "B-bukan. Bukan seperti itu. Silakan lakukan apa pun yang kamu inginkan di sini.... "Richard yang kini berdiri tepat di depanku, mencengkeram lembut kedua pipiku dengan tangannya yang besar. "Kamu tidak akan berpikir kalau ini akan menjadi malam pertama kita, kan?" tanyanya, dengan suara pelan tapi tegas. Mataku seketika terbuka lebar saat mendengar kata malam pertama, sehingga menjawab dengan suara gagap. "Hah? T-tidak. Itu tidak mungkin. Bagaimana bisa aku—""Tidak mungkin katamu? Bagaimana bisa kamu bicara seperti itu? Segitu jijiknya kamu sama aku?"Kemarahan berkelebat di kedua matanya, sehingga aku pun menjawab tergesa-gesa dengan suara gugup. "H-hah?! Tentu, tentu saja t

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   6. Ciuman Gila Suamiku

    "Istriku sayang, inilah yang dinamakan sebuah ciuman."Richard mengatakan itu, lantas membungkuk dan meraih daguku dengan satu tangan agar aku memandangnya.Lalu, tanpa ragu sama sekali, dia pun menutupi bibirku dengan bibirnya. Saat aku mencoba menarik wajahku ke belakang, dia langsung menopang bagian belakang kepalaku dengan satu tangan untuk mencegahku melarikan diri.Tempat tidurnya sedikit bergoyang. Richard melompat ke tempat tidur dalam sekejap, menopang tubuhnya dengan tangannya dan mengunciku di dalamnya."Mmmmhh!"Aku sedikit berteriak saat lidah Richard mulai bergerak-gerak dengan sungguh-sungguh di mulutku.Mula-mula lidah itu menembus setiap gigi seolah menghitung jumlah gigi di mulutku, lalu masuk lebih dalam dan dengan lembut menggaruk langit-langit mulutku.Meskipun aku tidak pernah punya pengalaman dengan pria lain, tapi aku yakin. Pria ini, suamiku, adalah pencium yang sangat baik.Bibir lembutnya yang menyentuh leherku sungguh merangsang, sehingga aku mengalihkan pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   7. Malaikat Penyelamat

    "Richard di mana?"Pagi hari, saat aku pergi sarapan, ku tanyakan kepada kepala pelayan di mana Richard, suamiku. "Tuan Richard tidak pernah sarapan, Nyonya. Dan beliau sekarang telah berangkat lebih awal untuk pergi ke kantor."Ethan, sang kepala pelayan menjawab. "Hmm, baiklah."Itu cukup bagus, toh aku juga belum tentu berani memandang wajah pria itu setelah kejadian semalam. Meski dia langsung pergi dan terlihat marah karena aku membicarakan hal yang merusak moodnya, aku masih merasa malu dengan ciuman kami. Hari ini aku kembali dibuat kagum dengan pelayanan rumah ini yang seperti hotel bintang lima, makanannya juga sangat enak sehingga aku menghabiskan sarapan dengan hati senang. "Sesuai perintah dari tuan Richard, mulai hari ini Anda akan pindah dan tinggal di kamar utama, di mana tuan Richard juga tidur di sana."Ethan mengatakan itu padaku saat aku selesai sarapan, sedangkan aku yang mendengar berita mengejutkan itu, melongo menatap dirinya. "Hah?"Ini serius? Kenapa...

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   8. Meminta Maaf

    "Malaikat penyelamat? Apa maksud ucapanmu, Mayes?"Tak ingin menebak-nebak, aku memutuskan untuk bertanya terus terang. "Anda mungkin tidak tahu, tapi, tuan Richard mengalami hal-hal yang cukup sulit karena seorang wanita. Saya benar-benar tidak menyangka, hari di mana beliau akhirnya membuka hati dan kembali mau dengan wanita akan datang seperti ini. Jadi, Anda benar-benar malaikat penyelamat, Nyonya! Andalah yang telah menyembuhkan tuan kami dari trauma kepada wanita, karena ulah wanita jahat saat beliau kuliah!"Mayes menjawab dengan menggebu-gebu, dia bahkan menyumpahi wanita jahat yang telah menyakiti hati Richard dengan penuh semangat, sehingga aku hanya bisa tersenyum kaku mendengarnya. Permisi, Mayes. Wanita jahat yang kamu maksud itu ada di sini, itu aku. "Sebenarnya, sesuatu yang sangat mengerikan telah terjadi semenjak tuan Richard dicampakkan wanita jahat itu, Nyonya."Suara Mayes yang tadinya penuh semangat saat menyumpah, kini terdengar sendu. "Sesuatu yang mengerik

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   9. Dihukum Richard!

    "Siapa... kamu?"Bingung, aku bertanya pada sosok pria asing di depanku. Pria itu balas memandangku dengan kening berkerut, lalu menoleh ke belakang. "Dante, apakah kita salah rumah?" tanya pria itu kepada seseorang yang berjalan mendekat. "Salah rumah? Apa maksudmu?"Suara suamiku terdengar, aku melongok dari bahu pria asing itu untuk melihat Richard. Pria yang tadi bertanya apakah dia salah rumah, bergerak minggir untuk menunjukkan diriku pada Richard. Pada saat itulah, pandanganku dan Richard bertemu. "Tiba-tiba ada seorang wanita muda di rumahmu, bukankah ini aneh? Seperti kita benar-benar salah rumah!" seru pria itu, yang sepertinya sangat shock saat melihat ada wanita di rumah Richard. Richard yang memandangku dengan ekspresi tegas, tanpa mengalihkan pandangannya dariku, memberi jawaban. "Ryuka, sepertinya kita harus menunda membicarakan tentang pekerjaan di rumahku. Ayo bahas masalah itu nanti, sekarang pulanglah ke rumahmu," ucap Richard, masih dengan mengunci pandangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   10. Ciuman Permintaan Maaf

    "Huh, aku... aku di mana? Apa ini di kamarku atau di surga?"Saat aku sadar dari pingsan, aku reflek bergumam seperti itu ketika membuka mata dan melihat langit-langit kamar yang mewah. "Nyonya, Anda sudah sadar! Syukurlah! Anda demam dan pingsan seharian, saya sangat khawatir!!"Suara Mayes yang menggelegar, membuat aku menoleh ke samping. "M-Mayes?"Mayes yang duduk di sampingku sambil memegang tanganku, menjawab dengan wajah khawatir. "Iya, ini saya, Nyonya. Bagaimana keadaan Anda?" tanyanya. Meremas lembut tanganku, seperti sedang menunjukkan kekhawatirannya yang tulus. Aku mengalihkan pandangan dan menatap sekeliling kamar, mencari seseorang. "Di mana Richard, suamiku?" "Beliau sedang pergi ke kantor, apakah Anda perlu minum, ini minumlah dulu? Hati-hati," jawab Mayes seraya mengulurkan segelas air setelah membantuku duduk dengan hati-hati.Moodku langsung memburuk saat mendengar hal itu. Hah, di saat kondisi istrinya seperti ini, dia malah pergi ke kantor? Sangat tidak pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   402. Apakah Aku Pelacur Pribadimu?

    "Luana? Bolehkah?" Pria itu meminta izin untuk menjilati leher dan dadanya yang penuh keringat. Saat Luana dengan malu-malu mengangguk, Kyle segera dengan tekun melakukan apa yang dia inginkan. Kyle baru tahu, bahwa keringat gadis ini ketika sedang terangsang ternyata bisa membantu mengembalikan kekuatan miliknya yang sempat menghilang. Magic stone bahkan tak ada apa-apanya dibandingkan ini. Saat keringat Luana habis dijilat oleh Kyle, kyle memandang Luana dengan ekspresi lapar. "Lun, cara bikin kamu berkeringat bagaimana?" bisiknya dengan suara menggoda, membuat gadis itu memandang Kyle dengan pipi merona merah, sementara Kyle menggesek penis miliknya yang sudah tegak di antara paha Luana. "Kenapa tiba-tiba ingin membuat saya berkeringat, Tuan?" Luana yang gugup, sampai tanpa sadar berbicara formal kepada Kyle. Kyle tidak menjawab, malah melesak kan mulutnya di buah dada Luana yang benar-benar menggoda, membuat gadis itu mengerang pelan dan menggeliat. "Hah

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   401. Aku Kedinginan, Luana.

    "Kamu tahu.... " Kyle berkata dengan napas tersengal-sengal. "Cuma tubuh kamu yang bisa membuat suhu tubuhku hangat kembali, Luana," lanjutnya dengan suara lemah. Mendengar itu, Luana tanpa ragu segera berdiri dan melempar jas yang ia pakai ke lantai. "Baiklah. Aku akan melakukannya, aku akan melakukan hal itu, Kyle. Aku akan melakukan apa pun! Kamu harus sembuh, kamu nggak boleh pergi!" teriak Luana dengan penuh tekad. Gadis itu segera berlari ke pintu untuk menguncinya dan menepuk tangan satu kali sebagai sensor lampu, membuat ruangan itu seketika gelap gulita. "Kyle, tunggu. Aku akan membantumu!" Luana tanpa ragu dia melepas blush hijau muda yang dia pakai dan melempar bra miliknya ke lantai, kemudian dengan tubuh atas tanpa memakai apa pun, mulai naik ke atas tubuh Kyle yang terbaring di sofa. "Kamu percaya sama aku, oke? Aku akan melakukan seperti saat membuat kamu bisa kembali normal ketika SMA, aku akan membuat kamu sembuh lagi, Kyle. Jangan pergi dulu, jang

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   400. Lun, Tolong Aku.

    Jam kerja selesai. Kyle semakin panik saat melihat Luana yang mulai berkemas, sementara Jasmine dan Gio belum juga meninggalkan meja kerja mereka. Kyle memutar otak untuk mencari cara supaya Luana masuk ke dalam ruangannya tanpa membuat Gio dan Jasmine tahu sehingga kedua makhluk brengsek itu tidak merecoki pertemuan mereka dengan alasan yang mengada-ada. Sementara itu, sakit kepala Kyle semakin parah dan demamnya mulai tinggi. Kyle meraih ponsel di meja, mengetik sesuatu dengan jemari yang gemetar karena demam. [Lun.] Bahkan untuk mengirimkan pesan singkat seperti itu, Kyle membutuhkan usaha yang sangat keras. Kepalanya seperti berputar-putar dan demam yang dideritanya membuat pria itu tidak fokus. Matanya sampai menyipit untuk menyelesaikan chat yang ia kirim ke Luana. [Sini, ke aku.] Tak sanggup lagi mengetik banyak, Kyle melempar ponselnya dan memijat kepala yang seperti meledak. Dia tak sanggup menahan sakit ini lagi, sepertinya magic stone yang dipinjamk

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   399. Memisahkan Luana dan Kyle

    Gio lagi-lagi tersenyum dengan ekspresi licik, sebelum kemudian menjawab. "Karena aku yang menukar sendiri barang itu sebelum sampai ke Kyle, jadi tentu saja aku tahu." Ekor mata Gio melirik ke Kyle yang sedang memijat keningnya dengan ekspresi puas. "Sayangnya, karena kekuatannya melemah, Kyle bahkan nggak sadar kalau barang itu palsu dan terus bergantung pada benda itu seperti orang bodoh," lanjutnya dengan bibir mencibir. "Kamu gila!" Jasmine berseru, menggeleng tak percaya, tapi juga salut pada pria yang sepertinya lebih kuat dari Kyle ini. Sepertinya, pria yang wajahnya mirip Kyle ini sedang tidak berbohong, kini Jasmine baru menyadari bahwa aura Kyle hari ini, memang tidak sekuat dan semenusuk biasanya. "Sekarang, kamu percaya padaku, kan?" Gio bertanya dengan ekspresi penuh kemenangan. Jasmine ingin mengangguk tapi dia sadar bahwa harus berhati-hati dengan pria di sampingnya ini, jadi dia menjawab. "Aku masih harus berpikir lebih dalam lagi." Gio yang

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   398. Kongkalikong

    "Kamu bicara apa? Aku nggak ngerti." Masih seperti sebelumnya, Jasmine menjawab ketus perkataan Gio. Gio hanya tertawa geli melihat reaksinya tersebut, menyandarkan punggung ke kursi dengan kedua tangan bersilang di dada. "Nggak usah pura-pura polos." Ucapan sinis Gio itu, direspons Jasmine dengan kerutan kening. "Aku nggak tahu apa maksud kamu ngomong seperti itu tadi, dan aku nggak paham, siapa yang tadi kamu panggil gadis setengah vampir," sergah Jasmine dengan nada tersinggung. Gio tidak menjawab, tapi segera menjentikkan jemarinya dengan santai. Wajah Jasmine memucat saat Gio menunjukkan bukti, bahwa dirinya juga bukan manusia biasa. Bahkan tingkat kekuatannya di atas Jasmine. "K-kamu.... " Jasmine tak bisa berkata-kata. "Santai saja," ucap Gio sambil menyugar rambut peraknya dengan santai saat melihat wajah pucat Jasmine. "Aku tahu, tujuan kita sama," lanjutnya seraya melirik ke arah Kyle, yang diikuti oleh lirikan mata Jasmine. "Kamu...." Gio menunjuk dada Jas

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   397. Identitas Terungkap

    "Minggir." Jasmine yang sudah kini berada di depan mereka, menatap Luana dengan muka ditekuk. "Pindah posisi," lanjutnya judes, bibirnya yang bergincu merah terang maju beberapa centimeter. "Eh, kenapa?" Luana yang tak tahu maksud kedatangan Jasmine ke meja kerjanya, bertanya dengan bingung. Sementara gadis tinggi semampai yang kini memakai dress hitam selutut dan terbalut jas warna krem tersebut menatap Luana dengan gerah. "Aku sekarang kerja di sini menggantikan Katy, geser. Jauh-jauh dari aku, jangan terlalu dekat," ucapnya ketus. Luana dengan masih linglung, menatap tak percaya apa yang sedang didengarnya saat ini. "Cepetan. Dasar lelet." Keluhan yang keluar dari mulut jasmine tersebut membuat Luana segera mengangkat barang-barangnya dan bergeser, tapi kemudian kembali lagi. Dia menaruh barang-barang miliknya itu di tempat semula dan memberanikan diri menatap Jasmine yang duduk di sebelah Gio dan sibuk dengan ponselnya. "Kalau kamu menggantikan tempat Katy,

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   396. Bau Busuk

    "Halo, Sayangku." Seorang pria menyapa Luana dengan begitu mesra. Luana memandang pria dengan rambut berwarna perak seperti bulan purnama dan memakai setelan jas hitam dengan kemeja putih itu dengan setengah hati. "Siapa yang kamu panggil sayang?" ketusnya dengan bibir cemberut. Gio yang kini berdiri di depan meja kerja Luana tersenyum-senyum sendiri dengan ekspresi menggoda. "Siapa lagi memangnya kalau bukan kamu? Nggak ada makhluk mungil yang terlihat sangat imut di mataku kecuali kamu, Luana sayang." Mendengar itu Ahra hanya memutar bola matanya dengan ekspresi bosan. "Nggak usah gombal, aku tahu kamu bukan Kyle," balas Luana, masih dengan muka ditekuk. Dia masih kesal dengan vampir ini karena wajahnya mirip Kyle, sehingga dirinya pernah mengalami insiden salah mengenali orang beberapa kali. Terlepas dari pria inilah yang telahmenyelamatkan dirinya dengan dari teror vampir baru di pulau itu, Luana nmasih tidak bisa melupakan rasa kesalnya. Gio tertawa geli d

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   395. Takdir Yang Memisahkan

    "Aku tidak perlu bertemu orang itu untuk menilai bagaimana dia, Kyle," jawab tuan Ivander dengan tegas. Kyle tertawa sumbang mendengar ucapan ayahnya tersebut. "Ayah selalu mengajariku bahwa kita harus bertatap mata dengan seseorang agar tahu bagaimana dia sebenarnya.Ucapan ayah sekarang penuh kontradiksi, Yah," sindir Kyle dengan tajam, sedang sang ayah hanya mengendikkan bahu. "Aku nggak peduli," jawab tuan Ivander, acuh tak acuh. Kyle hanya menyugar rambutnya ke belakang. kehabisan kata-kata. "Jasmine dan kamu punya kesamaan, kalian pasti akan bahagia jika menikah, Nak. Nasibmu tidak akan seperti ayah kalau kamu menikah dengan Jasmine." Tuan Ivander mengatakan hal itu dengan sungguh-sungguh. Ada luka yang dalam di sorot matanya saat menyebut tentang nasibnya sendiri. Melihat Kyle yang terdiam, ayahnya melanjutkan. "Kalian sama-sama anak yang lahir dari pasangan manusia dan vampir, jadi, jika kalian menikah, tidak akan ada yang berkorban atau ditinggalkan. Kamu akan

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   394. Bertemu Sang Ayah

    "Ayah." Istirahat makan siang, sambil menahan pening kepala, Kyle mendatangi ayahnya yang merupakan pemimpin mafia sekaligus pemilik utama Zeus group. "Hm." Tuan Ivander yang duduk di meja kerja nya, mendongak sebentar sebelum kemudian fokus lagi dengan pekerjaannya. "Aku ke sini karena urusan yang sangat penting," ucap Kyle memulai pembicaraan, duduk di kursi depan meja kerja ayahnya dengan tangan terkepal. "Bicara saja." Tuan Ivander menjawab dingin sembari melirik sedikit putra satu-satunya. Alasan ayahnya tak pernah mau melihat Kyle sering-sering, sebenarnya karena setiap kali menatap putra satu-satunya itu, dia selalu ingat kepada sang istri yang begitu dicintainya. Namun, Kyle salah paham. Dia mengira sang ayah membenci dirinya karena telah menjadi penyebab kematian sang ibu saat melahirkan dirinya. Itulah kenapa hubungan keduanya bagai api dan minyak dalam berbagai hal, karena itu biasanya Kyle paling menghindari jika bertemu harus bertemu dengan orang tua

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status