Terjerat Pesona Pewaris Rahasia

Terjerat Pesona Pewaris Rahasia

By:  Ramdani Abdul  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
63Chapters
582views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Setelah mengetahui perselingkuhan kekasihnya dan saudari tirinya, Caroline harus terusir dari rumah dan dipaksa menikah dengan seorang rentenir tua oleh ibu tirinya yang jahat. Caroline tidak memiliki pilihan lain selain setuju karena ibu tirinya mengancam akan menghabisi ayahnya. Si rentenir tua itu nyatanya adalah Eric. Pria itu menawarkan kerja sama untuk membantunya membalaskan dendam, tetapi dengan syarat Caroline harus menikah dengannya. Apa yang harus Caroline pilih?

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
63 Chapters

01 - Perselingkuhan

“Ethan, Rebecca! Apa yang sedang kalian lakukan di kamarku?” Caroline berada di rumah sakit selama seminggu karena mengalami kecelakaan. Akan tetapi, ketika memasuki kamarnya, ia justru mendapati kekasihnya dan saudari tirinya tengah berciuman di atas ranjang. Sebelum memergoki Ethan dan Rebecca, Caroline menampar pipinya berkali-kali untuk memastikan bahwa pria yang tengah bersama Rebecca bukanlah Ethan. Akan tetapi, suara, gestur, hingga wajah pria itu menunjukkan bahwa sosok pria bertelanjang dada itu benar-benar kekasih yang sudah dipacarinya selama dua tahun. Caroline mengamati Ethan dan Rebecca yang terus berciuman. Mereka berdua menikmati kegiatan itu seolah tidak melihat kehadirannya. Desahan dan erangan mereka membuatnya nyaris gila. “Hentikan! Apa yang kalian lakukan?” Caroline memekik kencang, berjalan ke arah ranjang. Tubuhnya bergetar hebat dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ia tidak pernah mengira jika kepulangannya akan disambut dengan adegan menjijikkan. Car
Read more

02 - Amarah

Caroline terbangun dua jam kemudian. Wanita itu merasakan sekujur tubuhnya terasa sangat sakit. Ia melihat sebuah bangunan asing di depannya. “Di mana aku sekarang?” Caroline merasakan seseorang menghantam lehernya. Ia kembali tidak sadarkan diri. Keesokan harinya, Caroline terbangun di sebuah kamar mewah. Wanita itu terkejut ketika melihat pakaiannya sudah berganti. “Astaga, apa yang sudah terjadi padaku? Di mana aku sekarang?” Caroline melompat dari kasur, mengingat-ingat kejadian semalam. “Astaga, apa mungkin aku berada di rumah rentenir tua sialan itu? Susan benar-benar menjualku!” Caroline segera memeriksa tubuhnya. “Aku … baik-baik saja. Luka-lakuku juga sudah diobati. Siapa yang melakukannya?” Caroline keluar dari kamar, memaksakan diri berlari di koridor panjang, mengawasi sekeliling. “Astaga, ke mana orang-orang? Rumah ini sangat sepi.” Caroline berlari di lorong, berusaha mengingat kejadian semalam. Dadanya mendadak sesak ketika teringat dengan pengkhianatan Ethan dan
Read more

03 - Kesempatan

“Jangan menghalangiku!” Caroline mendengkus kesal. “Aku tidak akan menghalangimu. Kau harus tahu jika rumah ini berada di tengah hutan dan jauh dari perkotaan. Kau hanya akan menjadi mangsa hewan buas di laur sana. Masuklah dan aku akan menceritakan semuanya padamu.” Pria itu memasuki rumah. Caroline mengawasi keaadaan sekeliling. Ia memang melihat pepohonan hampir di sekeliling rumah. “Pria tampan itu … maksudku pria menyebalkan itu benar. Aku hanya akan menjadi mangsa hewan buas jika keluar dari rumah ini sekarang. Aku harus mendengarkan semua penjelasannya untuk memutuskan apa yang akan aku lakukan setelahnya.” Caroline memasuki rumah, mencari keberadaan pria itu. “Aku belum bertanya siapa nama pria tampan … maksudku pria menyebalkan itu. Kenapa lidahku menjadi bodoh?” Caroline mengawasi keadaan sekeliling. “Rumah ini … cukup bagus.” Caroline berhenti di dekat meja makan. Beragam hidang lezat tersaji di atas meja. Ia meneguk ludah, mendengar perutnya berbunyi. “Aku belum makan
Read more

04 - Perjanjian

Eric tersenyum, menepuk tangan sekali. “Baiklah, kita akan menandatangani surat perjanjian pernikahan kita sekarang.” “Astaga. Apa yang sebenarnya kau sudah rencanakan? Apa kau sudah menyiapkan semua ini sejak awal?” Caroline mengepalkan tangan erat-erat. Kepalanya seperti akan meledak sekarang. Kenapa kejadian menyedihkan terus terjadi padanya? Seorang pria berpakaian hitam mendekat ke arah meja. “Tuan, aku membawakan dokumen yang Anda minta.” Eric memberikan satu salinan dokumen pada Caroline. “Kau bisa membacanya sebelum kau menandatangani surat perjanjian ini.” Caroline mendengkus sebal, mengambil dokumen itu dengan raut jengkel. Matanya membulat lebar ketika membaca satu per satu butir perjanjian. “Aku harus menjadi istri si pria cacat itu selama tiga tahun?” gumamnya “Waktumu habis. Kau harus menandatangi surat perjanjian sekarang juga.” “Bagaimana jika aku menolaknya?” Caroline melemparkan dokumen pada Eric, menyilangkan kedua tangan di depan dada. “Kau memiliki pilihan u
Read more

05 - Sosok

Layla menoleh dengan ekspresi datarnya. “Percayalah pada Tuan Eric, Nona. Ayah Anda akan baik-baik saja.” “Tapi … Eric sama sekali tidak mengenal ayahku. Bagaimana dia bisa memastikan jika ayahku baik-baik saja?” tanya Caroline dengan wajah cemas. Susan bisa menghabisi ayahnya dengan mudah, terlebih tidak ada siapa pun yang melindunginya. “Tuan Eric meminta Susan Boldaner untuk tidak menyakiti Tuan Anthony. Jika Susan berani melakukannya, Tuan Eric akan melemparnya ke penjara.” “Benarkah?” Caroline tercenung selama beberapa waktu. “Anda tidak perlu mengkhawatirkan ayah Anda lagi. Aku memastikan Anda bisa bertemu dengan Ayah Anda dalam waktu dekat.” Caroline merasa sangat aneh dengan semua ini. Apa ia bisa mempercayai Eric? “Aku meminta bukti.” “Aku mengerti.” Layla menunjukkan sebuah video di mana Anthony tengah terbaring di ranjang rumah sakit dengan seorang dokter yang memeriksanya. “Apa ini cukup, Nona?” “Ya, itu cukup membantuku.” Mobil memasuki pusat kota Lovatown. Caroli
Read more

06 - Perseteruan

Caroline tanpa sadar mengikuti sepasang kekasih itu, memperhatikan sosok pria itu dengan lekat-lekat. Dari berebagai sisi, ia merasa bahwa pria itu adalah Ethan. “Pria itu memang Ethan.”Caroline mengepalkan tangan erat-erat. “Dasar pria sialan! Dia berselingkuh dengan Rebecca, dan sekarang dia berselingkuh dengan wanita lain.”Caroline mengembus napas panjang, tersenyum. “Aku memang seharusnya tidak bersama dengan pria menjijikkan sepertimu, Ethan.”“Ada apa, Nona?” tanya Layla seraya memperhatikan Ethan dan Luna. “Apa sepaasng kekasih itu menganggu Anda?”“Pria itu adalah mantan kekasihku. Dia berselingkuh dengan saudara tiriku, dan sekarang dia berselingkuh di belakang saudara tiriku” Caroline tersenyum saat mendapatkan sebuah rencana. “Layla, perintahkan bawahanmu untuk mengikuti mereka dan rekam semua kedekatan mereka.”“Aku mengerti, Nona.” Layla segera menghubungi bawahannya.Caroline meninggalkan restoran, berjalan-jalan untuk membeli beberapa barang. “Aku masih belum percaya
Read more

07- Perseteruan 2

Semua perhatian seketika tertuju pada Luna. Wanita itu tersenyum, menatap sinis Caroline. Ia masih kesal karena Caroline sudah membuatnya terusir dari restoran. “Kenapa kau selalu membuat masalah denganku?” Luna memutar bola mata. “Apa maksudmu?” tanya Caroline dengan tatapan kesal. “Kaulah yang menyenggolku hingga semua pakaian itu berhamburan ke lantai.” “Kau menuduhku?” Luna mengibas rambut. “Kau benar-benar tidak tahu diri! Apa kau tidak tahu siapa aku? Aku adalah Luna Pauland, member ekslusif di outlet ini. Astaga, bagaiamana bisa outlet ini meneriama orang sepertimu.” “Aku tidak peduli kau member ekslusif atau apa pun itu. Kau sudah menyenggolku, dan kau harus meminta maaf padaku,” ujar Caroline. Kasir keluar dari meja, membungkuk singkat pada Luna. “Tolong maafkan kejadian tidak mengenakkan ini, Nona Luna.” Kasir itu menatap sinis Caroline. “Ambil pakaian yang sudah kau jatuhkan sekarang juga. Jika tidak, kau akan harus mengganti pakaiannya dengan harga sepuluh kali
Read more

08 - Kejutan

Semua orang terkejut ketika mendengar ucapan Caroline, terutama Ethan. Pria itu tahu jika Caroline berasal dari keluarga menengah, dan kekayaannya tidak akan cukup untuk membeli outlet ini, terlebih Rebecca dan Susan sudah mengalihkan perusahaan keluarga wanita itu pada mereka berdua.Luna dan hampir semua orang tiba-tiba menertawakan Caroline. Mereka tahu jika wanita itu hanya membual saja. Lihatlah bagaimana pakaian yang dikenakan Caroline sekarang. Memang tidak bisa dibilang murah, tetapi tidak cukup pantas digunakan untuk seseorang yang ingin membeli sebuah outlet ternama.“Aku pikir kau hanya sombong, tetapi kau juga seorang wanita bodoh!” Luna tertawa terbahak-bahak hingga memeluk perutnya. “Astaga, aku mendapatkan hiburan yang sangat luar biasa siang ini.”Ethan justru terdiam ketika mendengar ucapan Caroline. Ia tahu wanita itu dijual ke seorang rentenir tua. Akan tetapi, ia tidak tahu siapa pria tua itu dan seberapa kaya pria tua itu.Pikirannya justru bertanya-tanya sekaya ap
Read more

09 - Hukuman

Caroline tersenyum lebar. “Hans, aku ingin kau memasukkan semua orang yang berada di tempat ini ke dalam daftar hitam orang-orang yang tidak boleh mengunjungi outletku. Tempelkan wajah mereka di website dan di depan outlet.”“Apa?” Ethan, Luna dan semua orang yang sudah menghina Caroline sontak terkejut.Caroline merasa sangat puas melihat wajah mereka, terutama Ethan dan Luna. “Selain itu, aku ingin mereka mengganti rugi sebanyak seratus ribu dolar karena sudah menghinaku. Jika mereka tidak mampu membayar, laporkan mereka pada polisi. Peraturan ini juga berlaku untuk para staff outlet ini.”Para staff seketika menunduk, saling menoleh satu sama lain.“Aku yakin ini adalah sebuah kesalahan. Wanita ini tidak mungkin membeli outlet ini. Outlet ini pasti berharga antara tujuh puluh juta sampai sembilan puluh juta dollar,” ujar Luna seraya menatap tajam.“Aku membeli outlet ini sebesar seratus juta dolar.” Caroline tersenyum, menoleh pada Hans. “Betul begitu, Hans?”“Betul, Nona.” Hans mem
Read more

10 - Permohonan

“Kalian sudah membuang-buang waktuku yang berharga. Aku akan menghitung sampai sepuluh. Jika wanita itu dan kekasihnya tidak segera meminta maaf, aku akan melaporkan kalian semua pada polisi sekaligus meminta ganti rugi pada kalian,” ujar Caroline.“Nona, tolong maafkan kami!”“Nona, aku mohon!”“Nona, jangan laporkan kami!”Luna masih sesegukan, menatap kesal Caroline. Ia menarik-narik tangan Ethan, tetapi pria itu hanya terdiam tanpa bisa melakukan apa pun.“Cepatlah minta maaf sebelum aku memaksamu!”“Minta maaflah pada nona itu sekarang!”“Minta maaflah sekarang!”Para pengunjung terus mendesak Ethan dan Luna. Suasana outlet menjadi sangat ramai dengan teriakan dan tangisan. Para polisi mendekat, dan hal itu membuat para pengunjung semakin geram pada Luna dan Ethan.Ethan mengembus napas panjang. “Luna, sebaiknya kita meminta maaf pada wanita itu. Kita akan mendapat masalah semakin besar jika kita tidak melakukannya. Para pengunjung juga semakin marah pada kita.”Luna menyeka tang
Read more
DMCA.com Protection Status