Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan

Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan

last updateLast Updated : 2024-10-12
By:  Dhesu Nurill  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
55Chapters
2.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Ipar adalah maut." Harusnya Hana sadar dengan pepatah itu. Namun, karena rasa sayangnya kepada Kalila, sang Adik kandung. Akhirnya Hana malah menggali kuburan sendiri, mengundang musuh dalam selimut di mahligai rumah tangganya bersama Aji. Pernikahan yang berjalan harmonis bertahun-tahun, akhirnya harus hancur karena pengkhianatan Aji dengan Kalila. Hana yang dinyatakan sakit karena TBC membuat perubahan dalam rumah tangga dirinya dan Aji. Siapa sangka, semua yang terjadi padanya karena ulah Kalila. “Aku bisa mengambil Mas Aji, dan kehidupan Kakak yang sempurna." Kalila adalah musuh dalam selimut untuk Hana. Seorang penjahat yang sesungguhnya.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1 Adegan yang Menyakitkan

"Ya Tuhan!"Hana memekik dan langsung menutup mulut saat melihat pemandangan di depan mata. Untung saja dari yang ada di genggamannya tidak jatuh. Jantungnya berdetak sangat kencang melihat adegan yang menusuk relung hatinya.Bagaimana tidak? Di depan sana, Kalila tengah berpelukan mesra dengan Aji, suaminya sendiri."Kenapa cemberut, hm?"Suara Aji begitu lembut membuat hati Hana semakin remuk. Manik mata yang biasanya selalu sayu tiba-tiba saja membulat kala Aji mendaratkan ciuman di pipi Adik Hana."Aku kesal, Mas. Sampai kapan kita seperti ini? Capek tahu ngurusin Kak Hana. Apa gak sebaiknya kamu tinggalkan dia saja?"Mata Hana berkaca-kaca. Kekagetan masih menguasai wanita itu. Tak menyangka jika Kalila mengatakan hal buruk."Entahlah. Aku akan pikirkan itu. Sementara, bersikaplah seperti biasanya. Oke?"Hana menggelengkan kepala. Suaminya sudah punya niat untuk meninggalkannya. Ini perselingkuhan.Kemesraan mereka semakin intim. Hati Hana panas bukan main. Wanita itu hendak mengh

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Adny Ummi
wah, judul baru nih, Thor. kayakya seruuu. semangat, thoorrr
2024-06-13 19:05:21
2
55 Chapters

Bab 1 Adegan yang Menyakitkan

"Ya Tuhan!"Hana memekik dan langsung menutup mulut saat melihat pemandangan di depan mata. Untung saja dari yang ada di genggamannya tidak jatuh. Jantungnya berdetak sangat kencang melihat adegan yang menusuk relung hatinya.Bagaimana tidak? Di depan sana, Kalila tengah berpelukan mesra dengan Aji, suaminya sendiri."Kenapa cemberut, hm?"Suara Aji begitu lembut membuat hati Hana semakin remuk. Manik mata yang biasanya selalu sayu tiba-tiba saja membulat kala Aji mendaratkan ciuman di pipi Adik Hana."Aku kesal, Mas. Sampai kapan kita seperti ini? Capek tahu ngurusin Kak Hana. Apa gak sebaiknya kamu tinggalkan dia saja?"Mata Hana berkaca-kaca. Kekagetan masih menguasai wanita itu. Tak menyangka jika Kalila mengatakan hal buruk."Entahlah. Aku akan pikirkan itu. Sementara, bersikaplah seperti biasanya. Oke?"Hana menggelengkan kepala. Suaminya sudah punya niat untuk meninggalkannya. Ini perselingkuhan.Kemesraan mereka semakin intim. Hati Hana panas bukan main. Wanita itu hendak mengh
Read more

Bab 2 Sekutu

"Bagaimana caranya, Nya?"Bi Asih bingung bagaimana membantu majikannya. Sementara dia hanyalah orang biasa dan hampir sepuh yang tak punya kekuatan atau kekuasaan.Hana diam sejenak. Di saat sedang sakit seperti ini, berpikir keras pasti akan membuat kesehatannya menurun. Namun demikian, jika diam saja maka dirinya yang akan hancur."Begini, Bi. Saya tidak bisa bebas bergerak sebab kondisi saya. Jadi, saya akan pasang CCTV dan minta bantuan orang untuk mengintai.""Hah? Maksud Nyonya, intel?"Hana menyergah. Wanita itu sempat tersenyum mendengar jawaban Bi Asih."Bukan, Bi. Orang biasa yang bisa dijadikan mata-mata. Nanti, saya kasih bayaran yang setimpal. Apa Bi Asih punya kenalan atau saudara yang bisa bantu saya?"Wanita yang rambutnya sebagian memutih itu terlihat berpikir, mengingat-ingat siapa yang mungkin bisa membantu Hana. Sampai satu nama terlintas."Ada, Nya! Keponakan saya. Usianya 20 tahunan, seusia Non Kalila. Namanya Rendi."Mata sayu Hana berbinar. "Benarkah? Apa dia b
Read more

Bab 3 Obat Palsu

"Sebaiknya kita ke ruang kerja dulu. Jangan bahas itu di sini," ujar Aji, sembari melihat ke sekitar. Takut jika ada yang mendengar. Di sisi lain, Hana tersenyum puas. Saat ini dia sedang di kamar sembari berbaring. Dia menatap ponsel yang memperlihatkan video dari CCTV di ruang kerja Aji.Tampak sekali kalau kedua orang itu terlihat bingung. Ada CCTV dari berbagai sudut, dan Hana bisa melihat gerak-gerik mereka dari arah mana saja."Mas, kenapa Kak Hana ngambil keputusan begitu? Gak ngomong sama aku atau kamu dulu." Suara Kalila terdengar jelas. Tidak sia-sia dia juga menyimpan penyadap suara di tempat itu. Hana benar-benar totalitas dan sungguh-sungguh untuk mengungkap kebusukan dua orang itu.Wajah Aji tampak gusar. Hana bisa melihat itu dengan jelas, dari gelagatnya yang uring-uringan."Entahlah, aku juga tidak tahu harus bagaimana. Tapi, kalau kita menolak keputusan Hana, dia pasti akan curiga. Kamu mau hubungan kita terbongkar?" papar Aji.Wajah Hana langsung menegang. Ternyat
Read more

Bab 4 Mendadak Viral

Selama perjalanan pulang, Hana memberi peringatan kepada Rendi agar tidak memberitahukan perihal dirinya yang pergi ke dokter lain."Ren, kamu harus laporkan apa saja yang dilihat atau didengar selama menjadi sopir Kalila. Bila perlu, rekam semua itu.""Baik, Nyonya."Sang wanita melihat jalanan dari kaca mobil. Mengingat pembicaraan Kalila dan Aji tempo hari, membuat Hana benar-benar murka.Namun, sampai detik ini dia belum bisa mengungkapkan kebusukan mereka. Setelah sampai rumah, Hana melihat Kalila sudah pulang. Adiknya itu tampak bingung bercampur kaget saat melihat Hana pulang bersama Rendi.Pasalnya, wanita itu tak tahu jika sang Kakak keluar. Saat dia pulang kuliah, tak mendapati Hana. Kala bertanya pada Bi Asih, wanita yang hampir sepuh itu malah mengatakan tidak tahu.Memang sebelumnya Rendi mengantarkan Kalila kuliah, setelah itu barulah menjemput Hana untuk pergi ke rumah sakit."Ya Tuhan, Kak. Kakak dari mana saja? Aku nyariin, loh," ujar Kalila, menghampiri Hana yang bar
Read more

Bab 5 Perubahan Hana

Tepat pukul 5 sore, Kalila dan Aji pulang bersama. Kebetulan, hari ini jadwal Hana periksa pada Bara. Jadi, tentu saja Rendi ikut dengan sang wanita.Aji tiba-tiba saja berteriak pada Rendi. Sang pemuda pun kaget, tapi Hana tidak. Wanita itu tampaknya tahu apa yang akan terjadi.Sebab, yang menyebarkan video itu adalah Hana sendiri. Selama beberapa minggu, Hana mengumpulkan semua video asusila mereka. Awalnya, Hana ingin melabrak mereka dan melampiaskan kekesalannya. Namun, mengingat keadaannya yang masih lemah, membuat Hana mencari cara lain. Yaitu, menghancurkan keduanya secara tidak langsung.Sebelum memviralkan kedua pengkhianat itu, Hana sudah menyuruh Rendi untuk mengambil beberapa CCTV di sana, hanya menyisakan satu CCTV yang pastinya akan sulit ditemukan oleh Aji maupun Kalila.Kemungkinan mereka menyalahkan Rendi itu sudah diperhitungkan oleh Hana. Jadi, sang wanita itu memberi perintah Rendi dengan pura-pura tidak tahu."Heh, pemuda sialan! Apa yang kamu lakukan, hah?!" seru
Read more

Bab 6 Pengakuan

Besoknya, Hana menemui Bara. Sebenarnya dia tidak mau merepotkan siapa pun. Hanya saja, untuk kali ini, Hana benar-benar butuh bantuan Bara untuk memalsukan kehadirannya di rumah sakit sebelumnya. Ini bertujuan agar Kalila tidak curiga kepadanya. Membiarkan sang adik berpikiran kalau dirinya tidak ganti dokter atau rumah sakit."Itu sulit, Han."Hana terlihat murung mendengar jawaban Bara."Kenapa? Bukankah dokter di sana juga teman sejawatmu?"Bara menganggukkan kepala. "Benar, tapi masalahnya itu seniorku. Mana mungkin aku melakukan itu."Hana tampak kecewa. Tetapi, dia tidak bisa memaksakan kehendak. Apalagi pada orang lain."Baiklah kalau begitu, aku permisi."Hana berdiri dengan lemah. Bara merasa bersalah dengan penolakannya. Lalu, tiba-tiba saja pria itu melontarkan sebuah pertanyaan yang membuat si empunya tercenung."Han, untuk apa kamu melakukan itu? Bukankah kamu adalah orang yang jujur. Aku merasa tak percaya kamu meminta hal seperti itu."Hana menghentikan langkah, tapi w
Read more

Bab 7 Jawaban Tak Terduga

Sungguh tidak terduga. Padahal, Hana belum mempersiapkan segalanya untuk membongkar kebejatan kedua orang itu. Ingin menghancurkan Kalila dan Aji sehancur-hancurnya.Namun, kenapa semua di luar dugaan. Kalila malah mengakui dan meminta maaf atas perbuatannya. Apa ini? Dia selemah itu. Setelah mendapat cemoohan dari semua orang, mentalnya langsung down.Tidak seperti tampang dan omongannya tempo hari di ruang kerja Aji, yang katanya ingin membuat Hana menderita dan merebut apa pun yang didapat oleh Hana."Kak, percaya sama aku! Aku gak fitnah Mas Aji. Kami memang berselingkuh!"Lamunan Hana buyar mendengar seruan dari Kalila. Kalau sudah begini, Hana harus putar otak. Mengubah rencana. Kalila tidak boleh mendapatkan pengampunan secepat ini."Kalau begitu, aku ingin mendengar langsung dari pengakuan Mas Aji."Kalila tampak kaget. Sepertinya dia tidak menyangka kalau Hana akan mengatakan hal seperti itu. Kalila pikir, Hana akan terpancing emosi dan mengamuk pada Aji. Lalu, berakhir memaa
Read more

Bab 8 Keputusan Hana

"Apa maksudmu, Mas? Kenapa kamu bilang begitu?" tanya Hana.Ini di luar dugaan. Wanita itu kira, Aji akan mengaku dan hanya membahas perihal perselingkuhan mereka. Tetapi, Aji malah mengatakan yang semakin membuat Hana terkejut."Iya, adikmu inilah yang memberi ide agar kamu sakit dan--"Belum juga melanjutkan ucapannya, suara tamparan kembali terdengar. Lagi-lagi Kalila menampar pria itu."Cukup, Mas! Jangan membuat hubungan persuadaraan kami hancur! Sudah!"Kalila menangis dan berusaha untuk meyakinkan Lusi kalau semua itu hanya fitnah Aji saja.Hana hanya terdiam. Rendi dan Bi Asih pun tak bisa berbuat apa-apa selain menjadi penonton gratisan."Mbak, ampuni aku," lirih Kalila, bersimpuh di depan Hana yang masih berdiri.Perihal sakit Hana yang dibuat-buat, dia baru bisa menyimpulkan ini perbuatan Aji. Sebab rekaman pembicaraan mereka tempo hari, Aji lah yang menyuruh Kalila menaikkan dosisnya.Namun, bukan berarti adiknya tidak salah. Pasti ada andil Kalila. Entah siapa yang memula
Read more

Bab 9 Kelicikan Aji

Hana termenung sendiri di kamarnya. Dia memikirkan langkah selanjutnya untuk menghadapi Kalila dan Aji."Aku tidak menyangka akan seperti ini. Sekarang, aku bingung harus bagaimana."Hana masih diam memikirkan itu semua. Tetapi belum ada titik terang. Wanita itu pun memilih untuk memantau Aji di tempat kerjanya. Sebab, jika Aji tidak ada di kamar dan sedang dalam masalah, biasanya pria itu akan berdiam diri di ruang kerja.Hana langsung mengecek CCTV di ruangan itu. Ternyata dugaannya benar. Sang suami sedang uring-uringan di ruang kerja. Sempat bolak balik tak jelas, lalu kembali duduk sembari mengusap kasar rambutnya."Sial! Kenapa semua bisa terjadi?!" erang Aji. Suaranya sampai berdenging di telinga Hana. Wanita itu kadang memakai earphone saat menjalankan aksinya itu. Hana akan pantau, apa saja yang akan dilakukan oleh Aji di sana. Tak lama kemudian, Kalila masuk dengan beringas. Wanita itu bahkan membanting pintu ruang kerja Aji."Apa yang kamu lakukan?!" tanya Aji, kaget. Bahk
Read more

Bab 10 Demi Menyingkirkan Hana

"Benar-benar biadab! Selama ini, aku menikahi orang jahat sepertinya," rutuk Hana, dengan pelan tetapi penuh penekanan.Sementara, di ruang kerja, Aji dan Kalila tertawa jumawa. Seolah mereka akan menang telak karena rencana yang diyakini sudah sempurna."Benar juga kamu, Mas. Jadi, mereka bakalan ngira kalau Kak Hana meninggal karena penyakit, bukan karena dibunuh. Tapi, kalau aku keluar dari sini, siapa yang akan memberi obat sama Kak Hana?"Aji tersenyum enteng dan kembali mengelus surai hitam Kalila. "Gampang, aku juga bisa. Intinya, kamu ikuti saja rencanaku. Ke depannya, kita bisa bebas melakukan apa saja.""Baiklah, Mas. Aku ikut saja."Hana hanya bisa memejamkan mata melihat adegan itu lagi. Dia kira pertengkaran tadi akan membuat keduanya merenggang. Tetapi, ternyata semua rencana Aji.Sungguh, sebelumnya Hana kira Aji selingkuh dengan adiknya karena Hana yang sakit-sakitan dan kurangnya perhatian darinya. Tetapi, ternyata ada niat jahat yang sudah terencana seperti itu.Apak
Read more
DMCA.com Protection Status