Lamar Kakak, Nikahi Adiknya

Lamar Kakak, Nikahi Adiknya

last updateLast Updated : 2025-03-19
By:  Ulya FaudiyahOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
28Chapters
229views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Bagaimana perasaanmu ketika menjadi Aisyah yang menjadi pengganti pengantin, Nadia, kakaknya hilang di hari H. Demi acara tetap berlangsung dan uang panai sudah diterima keluarganya. Jadilah peristiwa ini terjadi. Apakah Aisyah akan bahagia?

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

Bab 1: Hari Perjodohan yang Berantakan “Nadia ke mana?!” Suara Ibu menggema di ruang rias, membuat semua orang di dalam ruangan terpaku. Aisyah berdiri kaku di sudut, menggenggam ujung jilbab putihnya yang sudah basah oleh keringat dingin. Dari pantulan cermin besar, ia bisa melihat wajah Ibu yang merah padam, sementara Bapak mencoba menenangkan istrinya dengan suara rendah. “Tadi masih di sini, Buk. Dia bilang mau ke kamar mandi,” jawab salah seorang kerabat yang ikut membantu acara. “Sudah setengah jam!” Ibu mendengus kesal. Ia menoleh ke arah Aisyah. “Ais, kamu lihat kakakmu enggak?” Aisyah menggeleng cepat. “Enggak, Bu. Tadi Mbak Nadia bilang mau ke kamar mandi, tapi Ais enggak tahu ke mana lagi.” Ibu menekan pelipisnya, napasnya memburu. “Ya Allah… apa dia kabur?” gumamnya, hampir tak terdengar. Namun, itu cukup membuat Aisyah terkejut. “Bu, jangan berpikiran macam-macam dulu. Mungkin Nadia hanya butuh waktu,” sahut Bapak, mencoba meredakan situasi. “Waktu apa, Pak?...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
28 Chapters
Bab 1
Bab 1: Hari Perjodohan yang Berantakan “Nadia ke mana?!” Suara Ibu menggema di ruang rias, membuat semua orang di dalam ruangan terpaku. Aisyah berdiri kaku di sudut, menggenggam ujung jilbab putihnya yang sudah basah oleh keringat dingin. Dari pantulan cermin besar, ia bisa melihat wajah Ibu yang merah padam, sementara Bapak mencoba menenangkan istrinya dengan suara rendah. “Tadi masih di sini, Buk. Dia bilang mau ke kamar mandi,” jawab salah seorang kerabat yang ikut membantu acara. “Sudah setengah jam!” Ibu mendengus kesal. Ia menoleh ke arah Aisyah. “Ais, kamu lihat kakakmu enggak?” Aisyah menggeleng cepat. “Enggak, Bu. Tadi Mbak Nadia bilang mau ke kamar mandi, tapi Ais enggak tahu ke mana lagi.” Ibu menekan pelipisnya, napasnya memburu. “Ya Allah… apa dia kabur?” gumamnya, hampir tak terdengar. Namun, itu cukup membuat Aisyah terkejut. “Bu, jangan berpikiran macam-macam dulu. Mungkin Nadia hanya butuh waktu,” sahut Bapak, mencoba meredakan situasi. “Waktu apa, Pak?
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more
Bab 2
Bab 2: Awal Pernikahan yang Dingin “Mas Reza?” Tidak ada jawaban. Aisyah menghela napas panjang, mencoba menenangkan hatinya yang sejak tadi berdegup kencang. Dengan tangan gemetar, ia membuka pintu pelan-pelan. Di dalam kamar yang kini harus mereka bagi bersama, Reza duduk di tepi ranjang, pandangannya kosong menatap jendela yang terbuka sedikit. Sinar bulan masuk menerangi ruangan yang terasa sunyi dan dingin. “Mas… maaf,” ucap Aisyah pelan, suaranya nyaris tenggelam dalam malam yang hening. Reza tidak langsung menjawab. Ia hanya menghela napas panjang, seolah kata-kata Aisyah tadi hanyalah angin lalu. Namun, akhirnya ia berdiri, membelakangi Aisyah, dan berjalan menuju lemari pakaian. “Aku tidur di sofa,” ucapnya datar sambil membuka lemari, mengambil selimut tipis. Aisyah terdiam. Kata-kata itu terasa seperti tusukan di hatinya. Bukan karena ia mengharapkan kehangatan dari pria itu, tetapi sikap dingin dan tanpa ekspresi Reza membuatnya merasa terhina. Apakah ia bena
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more
Bab 3
Bab 3: Tekanan Sekolah dan Rumah TanggaAisyah mendongak, menatap Reza dengan mata yang memerah.“Kenapa Mas menikah sama aku?” tanyanya, suaranya bergetar.Reza terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Matanya terpaku pada wajah Aisyah yang tampak lelah. Gadis itu masih mengenakan seragam sekolah yang sedikit kusut karena seharian dipakai. Tatapan Aisyah begitu tajam, meski bercampur kebingungan dan rasa sakit. “Aku… aku nggak tahu harus jawab apa, Dek Ais,” ucap Reza akhirnya. Suaranya pelan, hampir seperti bisikan. “Aku juga nggak pernah mengira semuanya bakal jadi seperti ini.”Aisyah mengalihkan pandangannya. Dia menunduk, menatap ujung rok seragamnya yang mulai memudar warnanya. Hening menyelimuti ruang makan kecil itu, hanya suara kipas angin yang berdecit pelan terdengar di antara mereka. “Aku capek, Mas,” gumam Aisyah akhirnya. Reza menatapnya, ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia ragu. Setiap kali dia mencoba memahami Aisyah, selalu ada dinding tinggi yang memisahkan merek
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more
Bab 4
Bab 4: Kejutan Bisnis dan Rahasia Lama“Aku nggak janji, Nad,” jawab Reza akhirnya.Dari balik pintu kamarnya, Aisyah yang tidak sengaja mendengar percakapan itu merasa seluruh tubuhnya melemas. Hatinya yang berusaha menerima keadaan sekarang mendadak terasa seperti dihantam palu. “Siapa Nadia, Mas?” tanyanya pelan, hampir seperti berbisik, tapi cukup keras untuk membuat Reza terkejut.Reza menoleh ke arah pintu kamar Aisyah. Dia tidak menyadari bahwa Aisyah sudah berdiri di sana, wajahnya pucat dengan sorot mata yang sulit ditebak. Reza menelan ludah, berusaha menyusun kata-kata. Namun, tidak ada yang keluar dari mulutnya.“Mas…” Suara Aisyah bergetar. “Siapa Nadia?” ulangnya, kali ini dengan nada lebih tegas.Reza menghela napas panjang dan meletakkan ponselnya di atas meja. Dia tahu dia tidak bisa menghindar lagi. Tapi bagaimana dia bisa menjelaskan semuanya tanpa menyakiti Aisyah lebih jauh?“Dia… dia orang dari masa lalu Mas,” jawab Reza akhirnya, singkat.“Masa lalu?” Aisyah me
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more
Bab 5
Bab 5: Tumbuhnya Rasa yang Tak DisadariReza menggenggam ponselnya erat-erat. Pandangannya melayang ke arah kamar Aisyah. Dia tahu berita ini akan mengubah segalanya.“Apa yang sebenarnya terjadi, Mas?” suara Aisyah memecah keheningan, membuat Reza tersentak.Reza menoleh. Di sana, Aisyah berdiri dengan wajah penuh tanda tanya. Matanya memancarkan campuran emosi antara kebingungan, rasa ingin tahu, dan ketakutan. Untuk beberapa detik, Reza hanya bisa diam. Ia tahu Aisyah pantas mendapatkan jawaban, tetapi masalahnya, apa yang bisa ia katakan?“Aisyah…” Reza menghela napas panjang. Ia melangkah mendekat, meletakkan ponsel di atas meja. “Mas nggak mau kamu salah paham.”“Kalau begitu, jelaskan, Mas,” potong Aisyah dengan suara yang lebih tegas dari biasanya. “Siapa yang telepon? Apa hubungannya sama Mbak Nadia?”Reza duduk di sofa, mengusap wajahnya yang tampak lelah. “Orang itu bilang… dia tahu di mana Nadia sekarang.”Aisyah terdiam. Kata-kata itu seperti pisau yang menusuk hatinya. “
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more
Bab 6
"Tok! Tok! Tok!"Ketukan di pintu depan menggema di seluruh rumah. Aisyah yang sedang membereskan meja makan di ruang tengah spontan menoleh ke arah sumber suara. Matanya memandang sekilas ke arah dapur, di mana Reza baru saja menaruh gelas ke dalam wastafel."Ais, bisa bukain pintunya?" suara Reza terdengar dari dapur.Aisyah mengangguk kecil sebelum melangkah ke depan. Tangannya menggenggam gagang pintu, menariknya perlahan. Namun, begitu melihat siapa yang berdiri di balik pintu, napasnya tertahan sejenak.Nadia.Perempuan itu berdiri dengan angkuh di depan pintu, mengenakan blouse putih elegan yang dipadukan dengan rok panjang hitam. Wajahnya tetap secantik yang Aisyah ingat, tetapi ada sesuatu dalam sorot matanya yang berbeda—lebih suram, lebih lelah."Aisyah," Nadia menyebut namanya dengan nada yang sulit diartikan, seperti ada ketidaksukaan yang terpaksa ditahan. "Reza ada?"Aisyah tidak langsung menjawab. Ada perasaan aneh yang menyusup di dadanya. Sejak awal, keberadaannya di
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more
Bab 7
"Aku ini cuma pengganti, kan?"Aisyah menggigit bibirnya, menahan gemuruh di dadanya saat suara hatinya sendiri berdengung keras di kepalanya. Di hadapannya, Reza berdiri dengan ekspresi terkejut, seolah tak siap mendengar pertanyaan itu keluar dari mulutnya.“Apa maksudmu, Ais?”Aisyah menatapnya lurus. "Aku ini istrimu, tapi kenapa aku merasa cuma bayangan Mbak Nadia di rumah ini? Kenapa keluargamu lebih menginginkan dia kembali?"Reza menarik napas panjang, mengusap wajahnya dengan kasar. “Ini nggak seperti yang kamu pikirkan.”“Oh, ya? Aku pikir aku cuma pelarian. Aku pikir mereka menerimaku karena nggak ada pilihan lain,” suara Aisyah sedikit bergetar, tapi matanya tetap tajam. “Bilang, Mas. Kalau Mbak Nadia nggak kabur waktu itu, aku nggak akan ada di sini, kan?”Reza terdiam. Seketika, keheningan di antara mereka lebih menusuk daripada ribuan kata. Sakit.Jawaban yang tak terucapkan dari Reza lebih menyakitkan daripada jika dia mengiyakan.Aisyah terkekeh pelan, lebih ke arah
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more
Bab 8
"Kenapa kamu selalu menghindar, Za?"Suara Nadia terdengar pelan, tapi ada ketegasan di dalamnya. Reza yang baru saja masuk ke ruang tamu langsung terhenti. Matanya menatap perempuan di hadapannya dengan ekspresi dingin, tetapi ada ketegangan dalam sikapnya."Aku nggak menghindar," jawab Reza, menekan nada suaranya. "Aku cuma nggak mau ada masalah baru."Nadia tersenyum miring, menutup jarak di antara mereka. "Masalah baru? Atau kamu takut menghadapi perasaan sendiri?"Reza mengepalkan tangan, rahangnya mengeras. "Kita udah selesai, Nad.""Tapi aku belum."Hening.Reza menatap Nadia dengan mata tajam, tapi perempuan itu tetap berdiri tegak, penuh keyakinan. "Aku nggak pernah benar-benar mencintai Bayu," lanjut Nadia, nadanya lebih pelan, lebih dalam. "Aku pergi karena keluarga kamu, Za. Karena tekanan dari mereka. Bukan karena aku pengin."Reza mengalihkan pandangannya, dadanya terasa sesak. Dia tahu betul bagaimana ibunya bisa menghancurkan seseorang dengan gengsinya yang berlebihan
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more
Bab 9
“Ais, kamu serius mau ninggalin semuanya gini?” Laila berdiri di depan meja makan dengan tangan bersedekap, menatap Aisyah yang duduk di kursi dengan kepala tertunduk. Di depan Aisyah, secangkir teh yang mulai dingin belum disentuh sejak tadi. “Aku nggak ninggalin apa-apa, La,” suara Aisyah lirih, tetapi tetap tegas. “Aku cuma butuh waktu buat mikir.” Laila menghela napas panjang, lalu menarik kursi di seberang Aisyah dan duduk. “Mikir? Ais, kamu udah cukup banyak mikir. Dari dulu kamu selalu nurut, selalu nahan perasaan, selalu mikirin orang lain sebelum diri sendiri. Tapi kapan kamu mulai mikirin kebahagiaan kamu sendiri?” Aisyah terdiam. Hatinya penuh sesak, pikirannya bercabang. Sejak meninggalkan rumah Reza dan memilih tinggal sementara di rumah Laila, dia terus memikirkan satu pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin tetap berada di dalam pernikahan ini? “Aku nggak tahu, La…” Aisyah akhirnya mengakui. “Aku takut. Aku nggak mau jadi perempuan yang lari dari tanggu
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more
Bab 10
"Aku nggak akan pernah menyerah, Reza. Aku akan pastikan dia tahu bahwa dia nggak akan pernah bisa menggantikan aku!" Kalimat itu meluncur dengan tajam dari mulut Nadia di depan para wartawan. Video pernyataannya menyebar luas, menimbulkan kehebohan di media sosial. Dia tak hanya mengungkap tentang pernikahan Reza dan Aisyah, tapi juga membocorkan rahasia keluarga yang selama ini tertutup rapat.“Reza menikah dengan Aisyah bukan karena cinta, tapi karena terpaksa. Keluarga mereka menyembunyikan sesuatu dari publik, dan aku rasa orang-orang berhak tahu kebenarannya.” Dunia Aisyah seakan runtuh dalam sekejap. Setiap kata yang keluar dari mulut Nadia seperti belati yang menusuk jantungnya. Rasanya seperti terjebak dalam sebuah drama yang tidak ingin dia jalani, tetapi kini dia adalah pusat perhatian, dan semua mata tertuju padanya.“Kamu puas sekarang, Mbak Nadia?” suara Aisyah terdengar bergetar, tetapi bukan karena ketakutan. Matanya menatap lurus ke arah Nadia, yang kini berdiri angk
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status