Chapter: Bab 6Sementara Lia yang sedang menuju cafe tersebut, Arsen sudah sampai di cafe yang mereka sepakati untuk bertemu. Arsen merasakan gugup karna dia sudah merencanakan sesuatu untuk malam ini.“Apakah rencanaku akan berhasil? Aku takut ini gagal,” ujar Arsen dengan gelisah, ia sangat gugup dengan malam ini.Saat sedang sibuk berperang dengan pikirannya sendiri, tiba tiba ponsel arsen berdering menandakan ada telfon masuk saat ia meraih ponselnya tertera nama istrinya.“Astaga mengapa dia menelfon disaat waktu yang tidak pas, jika tidak diangkat telfon ya pasti dia akan terus menerus menelfonku.” Dengan segera arsen mengangkat telfon dan menetralkan suaranya agar tidak terlihat suara gugup. “Halo ada apa?” Tanya Arsen.“Mas sudah dimana?” Tanya Fia, pasalnya Fia tahu bahwa Arsen pulang kantor pukul 7 malam namun jam 8 malam masi belum tiba dirumah.“A-aku ada acara rapat dadakan bersama klien, ada apa?”“Pulang jam berapa? Aku sudah memasakan makanan kesukaan kamu dan aku ingin kita mengobr
Last Updated: 2024-10-24
Chapter: KencanApa yang dirasakan Lia setelah Arsen mengatakan akan mengajaknya untuk pergi kecafe malam ini? Jelas saja kaget, ia tidak menyangka bahwa dia akan berkencan berdua dengan Kaka iparnya.“Aku tidak percaya dia mengajakku makan malam bersama, aishhh perasaan apa ini rasanya sangat menyenangkan.” Ujar Lia didalam hatinya.Lia tersenyum dengan full sedari tadi dan menganggap bahwa Arsen tadi mengajak nya untuk berkencan bersamanya, tanpa ia sadari itu adalah sebuah malapetaka untuk keruksakan rumah tangga saudaranya.Disisi lain, Fia baru saja meniduri anaknya setelah tadi menangis nangis bersama. Rasanya Fia lelah harus seperti ini terus menerus, harus mengerti tanpa dimengerti itulah masalah rumah tangga yang Fia rasakan. “Kenapa suamiku jadi berubah? Semasa pacaran dia selalu memperlakukanku dengan baik dan berperilaku manis tapi setelah kami menikah semuanya berubah, apa karna fisikku tidak sebagus dulu?” Tanya Fia pada dirinya sendiri.Ketika wanita melahirkan tentu saja ia harus men
Last Updated: 2024-10-10
Chapter: Punya pacar belum? “H-Hah pacar?” Tanya Lia kembali dengan wajah heran.“Kamu kenapa bertanya Lia dengan seperti itu?” Cerca Fia.Arsen sedikit melotot karna dia secara reflek mengeluarkan pertanyaannya tadi. Dia tidak menyangka pertanyaan konyol seperti itu bisa terlontar didalam bibirnya.“M-maksud aku ya agar kami lebih dekat begitu, kamu juga Gatau kam adikmu sudah punya kekasih atau belum?” Tanya Arsen kembali kepada Fia.Memang Fia yang dasarnya mudah percaya pun hanya menggangguk sembari berkata “eh Iyah juga, selama ini aku tidak tahu bahwa adikku perna memiliki kekasih atau tidak.”Lia sedari dulu paling malas jika ada yang menanya tentang kisah percintaan nya. Karna kisah percintaan Lia sangat jauh berbeda dengan kisah sang kakak. Lia selalu dikecewakan oleh pria pria hingga Lia malas untuk membuka hati kembali.Mendapatkan pelukan dari Arsen tadi membuat Lia merasakan nyaman bahkan dia tidak pernah mendapatkan pelukan ternyaman tadi, rasanya Lia ingin lagi namun Lia sadar diri.“Aku tidak mem
Last Updated: 2024-10-10
Chapter: MaafPagi hari yang cerah dikota yang indah, tapi tidak dengan sosok wanita cantik yang sedang termenung dikasur nya yaitu Lia, Li semalaman tidak bisa tertidur dengan nyenyak karna terus memikirkan kejadian yang ia baru saja alami bersama Kaka ipar nya tersebut.“Gabisa nih kalo gini terus, gue harus aktifitas.” Gumam Lia. Lalu dengan segera ia berjalan kekamar mandi melakukan aktivitasnya dan setelah ia merasa segar dengan segera berjalan menuju dapur.Saat menuju dapur Lia tidak melihat siapapun disana. Lia pikir kakanya itu sudah berada didapur untuk menyiapkan sarapan namun jauh diluar ekspetasi Lia.Lia sedari dulu sudah diajari masak oleh ibunya, walaupun Lia sedikit nakal dibanding sang Kaka namun keahlian masak Lia sedikit lebih dibanding Fia.Lia dengan segera menguncir rambutnya dengan asal lalu dia membuka kulkas tanpa berfikir lamapun Lia sudah tau akan masak apa, Lia mulai bergulat dengan alat alat masak tersebut.Disisi lain Arsen terbangun dari tidur nyenyak nya. Dia meliha
Last Updated: 2024-10-10
Chapter: Kagum pada ipar? Disatu sisi Fia terbangun dikala tidur nya yang sedikit tidak nyenyak karna Fia tidak enak hati akibat suaminya yang tidak kunjung pulang.“Dimana mas Arsen? Kenapa dia belum pulang padahal sudah jam 12 malam,” ujar Fia sembari meletakan hp yang baru saja dilihat untuk melihat jam.Fia memang dikabari oleh Arsen bahwa ia akan datang keacara teman nya itu namun Fia tidak berekspetasi bahwa Arsen belum pulang hingga tengah malam.“Duhh buat aku khawatir, kemana mas Arsen ini,” lirih Fia sembari menelfon Arsen berulang kali tetapi Arsen sama sekali tidak menjawab telfon dan nomornya tidak aktif.Fia berfikir untuk menelfon salah satu teman Arsen, karna Fia sudah kepalang khawatir karna Arsen belum juga sampai dirumah. “Sebaiknya aku telfon teman kantornya mas Arsen saja,” gumam Fia lalu tidak lama telfon Fiapun diangkat oleh teman Arsen.“Halo Fia kenapa?”“Maaf aku menelfon tengah malam seperti ini, aku hanya ingin bertanya kalo Arsen masi ada di acara?” Tanya Fia membuat teman Arsen b
Last Updated: 2024-10-10
Chapter: Awal MulaBab 1Pov AlifiaPerkenalkan aku Alifia Nandar Wijaya, aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Aku mempunyai kembaran bernama Aliyah Nandar Wijaya, kehidupan kami dimasa kecil sangatlah bahagia dengan kedua orang tua yang lengkap serta menyayangi kami dengan tulus. “Sayang dasi aku mana.” Ucap seorang pria bertubuh tinggi dan tampan didalam kamar.Arsenio Putra Mahendra, Dia adalah suamiku sejak 4 tahun yang lalu. Kehidupan keluarga kami sangatlah romantis dan harmonis, ditambah lagi finansial sangat cukup yang diberikan oleh Mas Arsen membuat keluarga kami semakin hangat.Dibalik itu semua kami diberi titipan oleh Tuhan yaitu putri cantik bernama Kinara Putri Mahendra yang berumur 3 tahun. “Di laci putih mas,” teriakku didapur.“Gaada sayang.” Teriakan Mas arsen membuatku sedikit kesal, dengan segera aku langsung mematikan kompor dan berjalan cepat menuju kamar. Sesampainya aku dikamar melihat bahwa Mas Arsen sedang kebingungan mencari dasi sehingga membuat kamar menjadi bera
Last Updated: 2024-10-10
Chapter: Bab 28"Kamu pikir dengan melakukan semua ini, kami akan menerimamu?"Suara Ibu Reza menggema di ruang makan keluarga. Wajahnya dingin, matanya menatap tajam ke arah Aisyah yang berdiri tegak di seberang meja. Di sekelilingnya, suasana tegang. Reza duduk di samping, ekspresinya sulit ditebak.Aisyah menelan ludah, tapi dia tidak menunduk. "Saya tidak melakukan ini untuk diterima, Bu. Saya melakukannya karena saya ingin."Ibu Reza mengangkat alis. "Ingin?"Aisyah mengangguk. "Saya ingin berada di sisi Mas Reza, dalam keadaan apa pun."Hening. Suasana di ruangan itu terasa semakin tegang. Laila, yang berdiri di sudut ruangan, menggigit bibirnya, terlihat gelisah. Reza sendiri belum berkata apa-apa, tapi tangannya terkepal di atas meja, menandakan ketidakpuasannya terhadap situasi ini."Kalau begitu, kenapa baru sekarang bicara seperti ini?" suara Ibu Reza penuh sindiran. "Dari awal, kamu hanya diam, menunduk, seolah tidak punya pendirian. Kamu tidak seperti Nadia."Jantung Aisyah mencelos mend
Last Updated: 2025-03-19
Chapter: Bab 27"Aku bukan bayangan Mbak Nadia, Mas."Suara Aisyah bergetar, tapi sorot matanya teguh. Reza menatapnya, terdiam beberapa saat. Di ruangan apartemen mereka yang remang, ketegangan terasa seperti udara yang mengental, menunggu untuk dipecahkan."Aku tahu," suara Reza lebih pelan, tetapi tak lantas mereda. "Dek Ais, aku nggak pernah menganggap kamu begitu."Aisyah menelan ludah. "Tapi Mas Reza selalu ragu-ragu. Aku bisa merasakannya."Reza mengusap wajahnya, napasnya berat. "Aku hanya butuh waktu...""Waktu untuk apa?" potong Aisyah. "Untuk menyadari kalau aku benar-benar istri Mas Reza? Untuk melihat aku bukan cuma seseorang yang hadir karena keadaan?"Hening. Suara detak jam di dinding terasa begitu jelas, seolah mengikuti irama ketegangan di antara mereka. Reza menarik napas panjang, lalu berjalan mendekat. "Aku memang butuh waktu, Aisyah. Tapi bukan untuk itu."Aisyah diam, menunggu. Dia tahu bahwa di balik setiap kata Reza terdapat sebuah ketulusan yang terpendam."Aku butuh waktu
Last Updated: 2025-03-19
Chapter: Bab 26"Dek Ais, aku nggak mau dengar alasan apa pun lagi. Aku harus ada di sana."Suara Reza terdengar tegas. Aisyah, yang tengah duduk di depan meja rias, menatap pantulan dirinya di cermin. Tangan mungilnya mengepal di atas pangkuan. Dia merasakan ketegangan yang mengalir di antara mereka, seperti arus listrik yang tak terlihat namun sangat kuat."Mas Reza, aku nggak mau merepotkan..." Reza berdecak, melangkah mendekat. "Kamu lulus hari ini. Hari penting dalam hidup kamu. Suamimu sendiri harus hadir, bukan?"Aisyah menggigit bibir. "Ibu nggak akan suka.""Ibu bisa berpikir sesukanya." Reza menggerakkan tangannya seolah menyingkirkan semua kekhawatiran yang menghalangi mereka.Jantung Aisyah berdebar. Sejak pernikahan mereka, Reza memang selalu membela dirinya. Tapi tetap saja, dia tak ingin menjadi penyebab keretakan hubungan Reza dan ibunya. Rasa bersalah menyergapnya."Tapi, Mas..." Reza menunduk sedikit, menatap langsung ke matanya. "Nggak ada tapi. Aku suami kamu, dan aku mau ada di
Last Updated: 2025-03-19
Chapter: Bab 25"Kenapa, Za? Kenapa kamu berubah gini?" Suara Nadia bergetar, tapi Reza tetap menatapnya tanpa ekspresi. Hawa dingin yang menyelimuti ruangan itu seolah menekan setiap kata yang ingin keluar dari mulutnya. "Aku nggak berubah, Nad. Justru ini pertama kalinya aku bersikap seperti yang seharusnya."Nadia menelan ludah. Ada sesuatu dalam tatapan Reza yang membuat dadanya sesak—seolah dia benar-benar kehilangan sesuatu yang selama ini dia pikir bisa dia kendalikan."Jangan ngomong kayak gitu. Kamu nggak bisa ninggalin aku, Za. Kamu tahu itu!" Reza mendengus pelan."Kamu terlalu percaya diri, Nad."Nadia mengerjap, seolah belum sepenuhnya bisa menerima kenyataan yang ada di depan matanya. Sejak awal, dia selalu percaya bahwa Reza akan tetap ada untuknya—entah sebagai pria yang dia cintai, atau setidaknya seseorang yang tidak bisa benar-benar lepas dari genggamannya. Tapi sekarang, semuanya terasa berbeda."Kamu masih marah soal yang kemarin, kan?" Reza menghela napas. "Bukan cuma kemar
Last Updated: 2025-03-19
Chapter: Bab 24Ruang tamu yang biasanya hangat dan penuh tawa kini terasa dingin dan tegang. Cahaya lampu gantung di langit-langit memantulkan bayangan samar di dinding, seolah mencerminkan pergolakan yang sedang berlangsung di antara dua wanita yang berdiri saling berhadapan. Aisyah berdiri tegak di tengah ruangan, jilbab panjangnya yang berwarna krem menjuntai hingga menutupi sebagian pundaknya. Tangannya tersembunyi di balik kain itu, namun jika dilihat lebih dekat, jemarinya tampak mengepal erat, menahan gelombang emosi yang bergejolak di dadanya. Suaranya yang keluar dari bibirnya sedikit bergetar, namun matanya—mata yang biasanya lembut dan penuh kehangatan—kini menatap lurus ke arah Nadia tanpa sedikit pun gentar."Apa maumu sebenarnya, Mbak Nadia?" tanyanya, nada suaranya bercampur antara ketegangan dan kemarahan yang ia coba tahan.Nadia, yang duduk santai di sofa empuk dengan kaki disilangkan, hanya tersenyum tipis. Senyum itu tidak mencapai matanya; ada sesuatu yang dingin dan licik ters
Last Updated: 2025-03-18
Chapter: Bab 23“Apa yang kamu lakukan, Mbak Nadia?” Suara Aisyah bergetar, namun ada kekuatan yang tersirat dalam nada bicaranya. Matanya menatap lurus ke arah wanita yang berdiri di depannya, sorot keteguhan yang belum pernah Reza saksikan sebelumnya memenuhi wajah lembut Aisyah. Cahaya lampu ruang tamu yang temaram memantulkan bayangan mereka di dinding, menciptakan suasana yang tegang seolah udara di sekitar mereka ikut mengeras.Nadia tersenyum sinis, lengkungan bibirnya penuh dengan kepahitan yang sudah lama terpendam. “Kamu pikir aku akan membiarkan kamu merebut semuanya dariku, Aisyah? Aku tahu semua rahasia keluarga ini—setiap detail kecil yang disembunyikan dengan rapi di balik senyum manis dan kata-kata bijak. Dan aku akan memastikan kamu menyesal telah masuk ke dalamnya, menjejakkan kakimu di dunia yang bukan milikmu.”Reza melangkah maju, tubuhnya yang tinggi berdiri tegak di antara Aisyah dan Nadia, seolah menjadi benteng pelindung bagi wanita yang kini menjadi bagian penting dalam hidu
Last Updated: 2025-03-18