"Mari kita bercerai!" Melisa sudah lelah tak dianggap hanya karena kondisinya yang cacat. Padahal, itu bukan kehendaknya. "Beraninya, kamu mengatakan itu? Sampai kapan pun, aku tak akan melepaskanmu!"
Voir plus“Nyonya Lisa, Tuan Abraham mabuk berat. Bisakah Anda menjemputnya di club biasa?”
Wajah Melisa Anderson, nama panjang Lisa langsung tersentak panik. Jason Abraham adalah suaminya, langsung mengiyakan permintaan panggilan telepon tersebut. Lisa langsung bergegas meraih tas tangannya dan segera menuju club tempat suaminya menghabiskan malam setelah pulang bekerja.
Untunglah jalanan kota tak terlalu ramai, taksi yang dikendarainya hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai ke tempat tersebut. Segera ia berlari dengan wajah panik menuju ruangan tempat suaminya berada, sesuai informasi dari penelepon tadi. Akan tetapi, tubuhnya langsung mematung saat tangannya hendak meraih handle pintu.
“Jason, apa lagi yang kamu tunggu? Chatrina sudah datang dengan sederet prestasi sebagai model internasional, hanya untuk meraih cintamu. Apa yang kamu harapkan dari istri cacatmu itu!”
“Benar, Jason. Lihatlah wanita cantik di sampingmu! Model hebat dan cantik, tubuhnya seksi ... tak sepadan dengan istri cacatmu yang kurus kering seperti tripleks.”
Celetukan dari dalam ruangan terdengar jelas dalam indera pendengaran Lisa. Hatinya panas perih dan terasa terbakar, hingga tangannya bergetar terlepas dari handle pintu. Tiba-tiba pintu terbuka lebar.
“Oh, Nyonya Lisa? Sejak kapan Anda di sana?” seru seseorang yang membuka pintu tadi.
Suaranya keras dan lantang, hingga membuat semua orang yang berada di dalam menoleh padanya. Lisa terkejut, tetapi ia langsung menatap suaminya. Jason tampak sehat dan tak terlihat mabuk.
Lisa bahkan bisa melihat wanita cantik dan seksi duduk menggelayut manja di tangan suaminya. Alih-alih cemas karena ketahuan sang istri, Jason justru menatapnya marah.
“Maaf, aku mendapatkan telepon kalau kau mabuk berat dan diminta untuk menjemput. Sepertinya kamu baik-baik saja,” ucap Lisa sambil meremas ujung kardigan miliknya, menahan amarah.
Tatapan Lisa lantas berpindah pada Alex yang duduk di samping Jason. Alex tersenyum puas dan penuh kemenangan, lalu menunjukkan ponselnya. Sebuah isyarat jika itu adalah jebakan untuknya.
Alex memang membenci Lisa, tetapi sebisa mungkin ia bersikap baik karena menganggapnya sepupu Jason. Namun, yang membuat wanita itu bertambah marah adalah kehadiran Tina nama pendek Katrina Wilde. Lisa tak tahu jika Tina sudah pulang dan menemani Jason, bahkan suaminya tak keberatan dia merangkul dan bersandar di pundak Jason.
Lisa tahu benar tak ada yang menyukai keberadaannya, termasuk Jason. Hatinya menjerit perih merasa tak dihargai, tetapi tak ada yang bisa dilakukannya. Kemudian ia menundukkan kepalanya beberapa derajat, sadar Jason masih menatapnya marah.
Jason tak suka jika Lisa menunjukkan diri di depan karyawan dan anak buahnya, serta teman-temannya. Dia malu memiliki istri cacat seperti Lisa. “Maaf sudah mengganggu kesenangan kalian. Silakan lanjutkan!” ucap Lisa.
“Tunggu, Lisa!” seru Tina seraya bangkit dan langsung meraih tangan Lisa dan membawanya masuk.
“Kenapa kamu sepertinya menghindariku? Apa kamu tidak senang aku pulang?” tanya Tina membuat wajah Lisa merah padam.
Namun, hal itu semakin membuat Jason bertambah marah. “Biarkan dia pulang! Dia sudah mengganggu kesenanganku!” perintahnya.
“Jason, kenapa kamu berkata seperti itu? Lisa adalah saudara tiriku dan juga istrimu,” kata Tina melirik Lisa dengan ejekan.
Lisa ingin marah. Tahu Tina sengaja membuatnya malu, tetapi tak berani. Ia pun menurunkan tangan Tina. “Nikmati saja keseruanmu, Tina!” ucap Lisa tegas.
Tubuhnya langsung berbalik dan berjalan cepat dengan rasa sakit hati yang mendalam. Sebisa mungkin Lisa tak mengeluarkan air matanya. Jason bahkan tampak acuh tak merasa bersalah memperlakukan istrinya seperti tadi.
Sementara Lisa langsung menghentikan taksi. Lisa duduk bersandar menatap lampu-lampu gedung tinggi dengan tatapan kosong. Tak tahu lagi seperti apa bentuk hatinya saat ini.
“Ada apa, Nyonya? Sepertinya Anda sedang bersedih?” Sopir taksi bertanya, menyadari ekspresi Lisa yang murung.
“Mau saya putarkan lagu agar bisa menghibur suasana hati Anda?”
“Tidak perlu, Pak! Saya lebih suka sunyi.”
“Baiklah jika itu keinginan Anda.”
Kedua tangan Lisa menyentuh lubang telinganya dan mengeluarkan benda kecil yang terpasang di sana. Seketika suasana terasa hening, tak ada suara. Benar, itu adalah alat bantu dengar.
Itulah alasannya mereka menamai Lisa, istri cacat. 10 tahun yang lalu, Lisa mengalami kecelakaan mobil bersama Adam Anderson, ayahnya dan adiknya Fedro Anderson. Kecelakaan itu menyebabkan Adam dan Fedro meninggal. Lisa mengalami kerusakan pada indera pendengarannya.
Karena kecelakaan itu, Lisa dijauhi keluarganya, dianggap sebagai penyebab kematian Adam dan Fedro. Lisa dikatakan sebagai anak cacat pembawa sial. Dia pun diasingkan dan tinggal di panti asuhan.
Lisa hanya bisa menerimanya, padahal ia pun sedih kehilangan ayah dan adil lelakinya. Setelah 5 tahun kepergian kecelakaan itu Nania, ibunya Lisa menikah dengan Mike Wilde. Dia adalah ayahnya Tina.
Nania begitu menyayangi Tina seperti anak kandungnya sendiri dan lupa Lisa yang dititipkan di panti asuhan. Tina dan Jason yang sudah lama berpacaran memutuskan untuk menikah, tetapi di hari pernikahan tersebut Tina pergi dan memilih mengejar cita-citanya menjdi seorang model internasional.
Keluarga Nania tak ingin malu dan membuat malu keluarga Jason, akhirnya dia menjemput Lisa dan memintanya untuk menggantikan Tina. Jason pun tak diberi kesempatan untuk menolak sebab pernikahan sudah digelar meriah, keluarganya memaksa menikahi Lisa.
Tak ada kesempatan untuk Lisa menolak juga. Namun saat Lisa tahu calon suaminya adalah Jason Abraham, ia menerimanya dengan senang hari. Keluarga Abraham adalah donatur tetap di panti asuhan tempat Lisa dititipkan.
Beberapa kali keluarga besar Abraham mengunjungi panti asuhan, termasuk Jason. Lisa sudah jatuh hati padanya. Lisa pun bertekad akan mengobati luka di hati Jason setelah menikah. Sayangnya, justru hinaan dan cacian dari Jason untuknya.
“Aku tak sudi memiliki istri cacat sepertimu. Keluargamu sudah membuatku malu,”
“Sungguh sial, aku harus menikahi wanita cacat tak tahu malu sepertimu!”
Lisa beranggapan Jason pasti masih sakit hari karena Tina dan belum siap membuka hatinya. Sebisa mungkin Lisa menjalankan perannya sebagai istri, memasak, membersihkan rumah dan menyiapkan segala keperluan suaminya, meskipun mereka harus tidur di kamar berbeda. Hingga tak terasa semua rutinitas itu berjalan selama tiga tahun dan Lisa masih belum bisa menaklukkan hati suaminya.
Bagi Lisa, Jason adalah suami yang dingin. Tak masalah dia dipandang hina dan diejek seluruh karyawan serta keluarga besar Jason, tetapi kejadian tadi seolah membuka pikirannya. Semua pengorbanannya sia-sia.
“Maaf, Nyonya. Anda belum mengatakan alamat tujuan Anda.”
Lisa tak mendengar ucapan sopir taksi. Lisa terlena dengan pikirannya dan alat bantu dengarnya tak terpasang. Berkali-kali sopir taksi itu bertanya, tetapi tak direspons. Akhirnya ia menepikan kendaraannya dan Lisa langsung tersadar.
“Apa yang terjadi, Pak?” tanya Lisa kaget.
Sopir taksi bertanya, tetapi tak terdengar. Lisa lupa, dia segera memasangkan alat bantu dengarnya. “Maafkan saya.”
“Alamat tujuan Nyonya ke mana?”
“Alamat? Saya lupa!”
Lisa terdiam. Tiba-tiba kepalanya berdenyut keras hingga Lisa memekik kesakitan. Tak lama, ia langsung tersadar, tetapi Lisa seperti orang linglung.
“Di mana ini?” tanya Lisa bingung. Ia lupa di mana dirinya berada.
“Nyonya, sepertinya Anda sakit? Haruskan saya mengantarkan Anda ke rumah sakit?”
Lisa hendak membuka mulutnya, tetapi Ryan menggeleng, isyarat dia belum selesai dengan ucapannya. Namun, Jason menyela. “Ryan, kamu tak perlu melakukan ini semua! Kamu berlebihan dan hanya akan membuat semua ini tak nyaman. Kita juga pernah membahas ini, bukan? Jangan membebani Lisa!”“Tidak, Jason! Justru aku harus melakukan ini semua. Kalian masih saling mencintai dan aku tak ingin terjebak dengan rasa bersalah di sisa hidupku.” Suara Ryan tegas tanpa keraguan.“Aku sadar, kalau kalian sebenarnya saling berkorban, menjaga hati agar orang yang kalian cintai tak terluka. Namun, itu tidak benar! Aku tak ingin terlihat egois, Jason. Lisa tak akan bahagia jika terus bersamaku. Di dalam hatinya Lisa hanya ada kamu ... Jason Abraham!” Ryan menambahkan dengan tegas dan penuh keyakinan. “Kamu tahu kebahagiaanku adalah me
Ryan terdiam dan termenung setelah Alexandra pergi. Tentu saja semua ucapan Alexandra memang benar. Beberapa ingatan mencuat seolah memberikan dukungan dengan semua ajakan Alexandra.Terutama tentang Lisa. Ryan menemukan sebuah obat yang merupakan alat kontrasepsi darurat. Saat itu dia berpikir Lisa memang belum siap untuk hamil atau memang karena mereka belum menikah.“Sepertinya itu alasan hatinya Lisa. Dia pasti masih belum melangkah maju dari Jason,” gumam Ryan mencoba menyimpulkan.Dulu, dirinya dirundung ambisi yang tinggi untuk mendapatkan Lisa. Apa lagi saat tahu jika Lisa yang selama ini dicintainya, ternyata disakiti oleh lelaki lain. Tujuan awalnya yang hanya ingin melindungi berubah menjadi ambisi.Semuanya berubah setelah melihat bagaimana Lisa m
“Biarkan dia masuk!”Ryan yang sudah berada di kantornya terlihat ragu dan bingung saat sekretarisnya mengatakan seorang wanita ingin bertemu dengannya. Wanita itu mengatakan ingin membahas tentang Lisa. Dia pun melihat rupa wanita itu dari CCTV, tetapi tak mengenalnya.“Mungkin itu teman masa kecil Lisa atau memang dulu mengenalnya?” gumam Ryan meyakinkan dirinya.Bukan tanpa alasan, sejak Lisa tinggal di panti asuhan, dia selalu terbuka padanya. Wajar saja jika Ryan mengenal siapa saja yang mengenal Lisa dengan baik. Seingatnya, Lisa tak banyak memiliki teman.“Silahkan masuk!” seru Ryan mendengar pintu ruangan kerjanya diketuk.Wanita cantik anggun dan berkelas melangkah tanpa ragu
“Bukan tentang Sean, tetapi tentang kamu.” Olivia menjawab dengan wajah serius.Lisa tampak terkejut dan bingung. Namun, dia tak punya pilihan untuk menolak mendengar penjelasan Olivia. Mereka berbincang sebentar di dalam mobil sesuai permintaan Olivia.“Sejujurnya ini semua berawal dari keegoisanku, Lisa. Seharusnya aku memperlakukanmu dengan baik dan lebih sering memberikan ucapan terima kasih,” kata Olivia memulai pembahasan berat.Olivia terdiam sejenak, menghirup napas dalam, mengingat pembahasan dengan Lisa akan sangat panjang. Lisa pun hanya diam dan menyimak. Dia memberikan kesempatan pada Olivia menjelaskan semua isi hatinya.Tak tahu apa intinya perbincangannya, yang jelas Lisa merasa was-was. Jantungnya terasa berdebar kencang, te
Tina ditemukan meninggal esok harinya. Dia bunuh diri menegak cairan pembersih toilet. Tak ada yang menangisi kematiannya.Mike, ayahnya bahkan merutuki perbuatan bodoh Tina. “Kenapa kamu menjadi lemah, Tina? Seharusnya kamu berpikir mencari cara agar bisa bebas.”“Sepertinya aku terlalu memanjakannya sehingga Tina tak bisa menjadi pintar.”Namun, Mike tetap berpura-pura merasa sedih dan menangis kencang saat polisi mengizinkan melihat jasad Tina untuk yang terakhir. Mike meminta agar kematian Tina diusut dan mencari penyebab bunuh dirinya, tetapi permintaannya tak dikabulkan. Padahal dia berpikir, mungkin saja bisa meringankan hukuman untuknya.“Tak ada keanehan pada Katrina Wilde. Dia pasti merasa tertekan dan putus asa karena semua kejaha
“Untuk apa kau menemuiku? Apa belum puas melihatku menderita?” Suara Tina sinis dan ketus. Wajahnya lemas dan penuh keputusasaan.Jenifer menuntut Tina menipu dan menapuasi kontrak. Tentu saja Jenifer bisa melakukannya sebab uang pembayaran untuk Tina sudah diterima. Dengan bukti yang tersiar secara langsung saat jumpa pers Tina, membuat tuntutan kuat dan tak terbantahkan.Tina juga terjerat tuntutan Nania, sebagai kaki tangan Mike pada kasus penipuan. Semuanya membuat Tina tak akan bisa lolos dari jerat hukum. Dia juga dibenci dan dihujat para penggemarnya.Nama Tina langsung meredup. Semua usahanya sia-sia dan dia kini sendirian dalam kesengsaraan. Nania pun memastikan Tina tak berada dalam gedung yang sama di penjara. Terakhir dari Ryan.Sesuai yang direnc
“Jasmine Walley pelakunya. Sekretarismu, Nania.”Nania sangat terkejut mendengar penjelasan Clark. Dia baru saja tiba di kantor polisi, tetapi Clark memilih menjelaskan semuanya. Clark berpikir, Nania harus bisa menenangkan dirinya dahulu sebelum menemui pelaku tersebut.“Berani sekali dia mengkhianatiku, Clark? Jasmine sudah bekerja padaku lebih dari 20 tahun dan aku sangat percaya padanya. Aku memberikan apapun yang dia mau, bahkan aku mengenal baik seluruh keluarganya,” kata Nania kecewa. “Bagiku, karyawanku sudah seperti keluarga. Kami mencari uang di tempat yang sama dan keluarga harus saling membantu.”Air mata Nania mengalir deras. Dia sungguh tak menyangka dengan pengkhianatan ini. Clark menepuk pundaknya, mencoba menenangkan dan memberikan dukungan.
“Dia cucuku, benarkan?” Christian menunjuk Sean dengan tatapan menuntut.Wajah Lisa semakin cemas dan kesal. Dia menatap pada mantan ayah mertuanya marah. Alex tak tinggal diam, dia menahan tubuh Christian yang hendak mengejar Sean.“Paman, kendalikan dirimu! Jangan membuat keributan di sini!” Suara Alex tegas dan lugas.Kemudian Alex menoleh pada Lisa dan memberinya isyarat untuk segera pergi. “Jangan hiraukan aku! Biarkan aku yang menangani ayahnya Jason!” ucapnya penuh pengertian.“Terima kasih, Alex! Aku menghargai bantuanmu,” kata Lisa tulus.Lisa langsung berbalik dan langsung menghampiri Ryan yang menggenggam tangan Sean. Mereka mengabaikan Christian yang berteriak
Ini bukan wewenangnya menjawab pertanyaan Sean, pikir Ryan. Dia lantas tersenyum mencoba memberikan ketenangan . Sean pasti akan terus merasa penasaran jika pertanyaannya tak mendapatkan jawaban yang tepat.“Bagaimana jika kamu memiliki dua ayah? Aku dan paman baik yang menjadi ayahmu ... jadi, kamu bisa memanggilku dan paman baik dengan sebutan ayah.” Ryan menjelaskan dengan lembut, menyembunyikan rasa cemasnya. Dia mencoba memberi pengertian dan mengalihkan rasa penasaran Sean.Melihat Sean yang tumbuh dengan baik, Ryan merasa tak rela jika dia ditinggalkan. Ryan ingin menjadi bagian dari hidup Sean dan juga Lisa, walaupun tahu jika yang pantas di posisi itu adalah Jason. Bukankah dia yang dulu merawatnya?Kali ini dia tak membenci Jason. Apalagi dengan semua perjuangan Jason Ryan hanya ingin Sea
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Commentaires