Share

4

Author: Disi77
last update Last Updated: 2024-12-10 08:35:31

Olivia tak pernah tahu bagaimana dinginnya Jason memperlakukan Lisa. Dia pun tak pernah tahu bagaimana perjuangan Lisa meluluhkan hati Jason yang keras. Olivia kini justru menghinanya bodoh.

“Maafkan aku, Ibu. Aku akan bercerai agar Jason bisa terbebas,” kata Lisa setelah Olivia selesai memarahinya.

“Apa? Bercerai?”

“Benar, Bu. Sekarang Tina sudah sukses dan terkenal, pasti sangat membanggakan. Jason juga sepertinya masih mencintainya.”

Wajah Olivia, terkejut. Lisa tampak sungguh-sungguh. Sebenarnya Olivia tahu seberapa besar cintanya Lisa pada Jason dan usahanya untuk meluluhkan putranya.

Lima tahun lalu, Jason mengalami kecelakaan saat melakukan acara amal bersama anak-anak panti asuhan yang diadakan di salah satu pantai. Jason tenggelam setelah kapal yang ditungganginya diterpa ombak besar. Tim Sar hampir menyerah dan tak bisa menemukan keberadaannya.

Lalu seorang gadis panti pantang menyerah mengaruhi ombak laut saat cuaca buruk. Jason pun berhasil diselamatkan. Jika saja gadis itu terlambat, Jason pasti ditemukan tak bernyawa.

Paru-prunya terendam air laut. Gadis itu adalah Lisa. Olivia tahu gadis itu adalah putrinya Nania Wilson.

Itulah sebabnya saat Tina meninggalkan Jason di hari pernikahannya. Olivia meminta Nania menjemput Lisa untuk dinikahkan dengan Jason.

Anggap saja, itu sebagai bentuk terima kasihnya dulu dia sudah menyelamatkan Jason. Olivia merasa sedikit tak adil, setelah tahu alasan Nania membuang Lisa ke panti asuhan.

“Bagaimana kalau aku memintamu agar hamil anaknya Jason? Kamu tahu, keluarga Abraham membutuhkan penerus,” kata Olivia dengan wajah serius. “Aku beri waktu selama tiga bulan, jika kamu tak bisa hamil. Baru kuizinkan untuk bercerai.”

Setelah mengatakannya, Olivia langsung pergi. Lisa terdiam. Bagaimana dia bisa hamil dalam waktu 3 bulan, jika hidupnya saja hanya tersisa 3 bulan saja.

Seharusnya Lisa mengatakan hal tersebut pada Olivia. Selama 3 tahun saja Jason tak pernah menyentuhnya, dan kini Tina hadir. Jadi, bagaimana caranya dia hamil?

***

Lisa menatap layar ponselnya. Wallpaper ponselnya adalah wajah foto pernikahan dia dan Jason. Lisa lantas tersenyum getir.

“Selama 3 tahun menikah, Jason belum pernah tersenyum padaku.”

Benar sekali, Jason selali bersikap dingin. Dulu Lisa begitu berharap Jason membalas cintanya, tetapi kini ia sadar setelah Tina hadir. Keinginan mertuanya tak akan pernah terwujud.

Jason pulang, tetapi dia datang bersama Tina. Wanita itu dalam keadaan mabuk berada dalam rangkulan suaminya.

“Apa yang kamu lakukan? Bantu aku membawa Tina masuk!” perintah Jason marah saat Lisa hanya melihat tanpa berbuat seuatu.

“Kenapa kamu membawanya kemari?” tanya Lisa bingung.

“Ini vila-ku jadi terserah aku membawa siapa saja!” teriak Jason tak suka dengan pertanyaan Lisa.

Selama ini, vila itu selalu sunyi. Mungkin vila itu sudah seperti penjara untuk Lisa.

Lisa pun mencoba membantu merangkul Tina. Namun, Tina justru mendorong tubuhnya kasar hingga Lisa terjatuh.

“Enyahlah kau dariku! Aku tak suka kamu!”

Tina lantas memeluk Jason yang sudah payah menjaga keseimbangan tubuhnya. “Jason, kenapa kamu menikahi sepupuku yang cacat itu? Seharusnya kamu menungguku! Dia merebutmu dariku,”

“Maafkan aku, Tina. Aku terpaksa menikahinya dan aku akan selalu milikmu.” Kata Jason tanpa peduli perasaan Lisa.

“Benarkah?” Tina girang.

Jason lalu membawa Tina ke dalam kamarnya. Lisa tahu apa yang akan mereka lalukan di sana. Jadi lebih baik, dia pergi menjauh dan memutuskan akan memberitahu keputusannya besok.

Esok pagi, seperti biasa Lisa menyiapkan sarapan untuk suaminya sebelum bekerja. Namun, Lisa lupa kalau tadi malam suaminya pulang dengan Tina. Tempat duduknya langsung ditempati oleh Tina.

“Terima kasih, Lisa. Maafkan aku sudah merepotkanmu,” ucap Tina tanpa tahu malu.

“Kamu bisa sarapan nanti! Tina harus sarapan sebelum kuantar pergi. Hari ini dia akan menjalani pemotretan penting.”

Lisa hanya bisa mengangguk. Ia benar-benar diperlakukan seperti pembantu. Sebelum berbalik, Lisa bertanya.

“Jason, bisakan kita bisa bicara 5 menit saja?”

“Apa kamu tidak mendengar apa yang aku katakan tadi? Aku akan mengantar Tina ke tempat pemotretan.”

“Baiklah, kalau begitu nanti malam aku akan menunggumu.”

Jason menoleh. Ia melihat tatapan Lisa serius. “Apa itu penting?”

“Ya, sangat penting. Aku harap kamu akan pulang cepat.”

Tina marah melihat Jason merespon Lisa. Dia cemburu dan tidak suka. Seharusnya Lisa tak mengganggu mereka, tetapi Tina sadar kalau Lisa adalah istrinya Jason saat ini.

Bukan istrinya, tetapi pembantu. Itulah yang dikatakan Alex padanya. Tina sengaja mabuk tadi malam dan meminta bantuan Alex agar Jason membawanya pulang ke villa tempat tinggal Jason. Tina hanya ingin tahu bagaimana Jason memperlakukan Lisa di rumah.

Tangan Tina menyenggol jus jeruk di hadapannya dan tumpah. “Oh tidak, aku tidak sengaja.”

“Lisa, bisa bantu aku bersihkan ini?” Tina memberi perintah.

Lisa datang membawa lap di tangannya. Tina yang licik lalu menumpahkan mangkuk saus hingga mengenai pakaiannya. “Oh sial, Lisa! Kenapa kamu menumpahkan saos pada pakaianku? Kamu pasti sengaja?” hardiknya.

“Aku tidak menyentuh apa pun, Tina!” Lisa membela diri.

“Hei, kamu memang tidak berguna!” Jason memaki.

Mata Lisa berkaca-kaca. Jason bahkan menyalahkannya.

“Kamu tahu pakaian ini mahal dan bagaimana mungkin aku datang ke tempat pemotrentan dengan baju yang kotor?” Tina berteriak marah.

Lisa menoleh pada Jason. Dia menatapnya marah. Tentu saja, Lisa tahu apa yang harus dilakukannya, tetapi kali ini dia tak akan melakukannya.

Lisa tak bersalah. “Kamu yang menumpahkannya sendiri, Tina. Aku hanya datang membawa lap dan melakukan apa pun.”

“Kamu mengelak?” Tina bertanya lalu menoleh pada Jason. Ia meminta bantuan agar Jason membelanya.

Bukankah Alex berkata, apa pun yang dilakukan Lisa pasti salah. Jadi, Jason pasti akan menghukum Lisa

“Lebih baik kamu ganti pakaian saja, Tina! Tak ada gunanya meladeni Lisa. Bukankah kamu harus pergi cepat,” kata Jason.

Lisa lega. Entah kenapa ia merasa Jason sedang membelanya dan ini belum pernah dialaminya.

Related chapters

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   5

    Lisa baru selesai membersihkan rumah. Pesan baru, masuk ke ponselnya. Wajah Lisa terlihat malas saat tahu yang mengirimnya pesan adalah Tina.“Lisa, kamu tahu. Tadi malam Jason begitu menggairahkan.”“Seharusnya kamu melihat bagaimana Jason memperlakukanku dengan baik.”Tina sengaja membuat Lisa marah dan cemburu, padahal tak ada yang terjadi di malam tersebut. Jason bahkan tak meliriknya dan tidur di atas sofa setelah menidurkan Tina di ranjang kamarnya.Namun, Lisa tidak marah dan sama sekali tak peduli. Rasa cemburunya Lisa pun sudah hilang.Pesan dari Tina belum selesai. “Kenapa kamu sangat tak tahu diri? Sejak awal Jason adalah milikku, tetapi kamu merebutnya dariku.”Lisa tak tahan dengan tuduhan tersebut. Ia pun membalas. “Merebut darimu? Kamu yang meninggalkan Jason. Ingat itu!”Tina masih terus membalas pesannya, tetapi Lisa mengabaikannya. Lisa menatap jam dinding, waktu masih panjang sebelum Jason pulang. Ia pun memutuskan membersihkan rumah sekali lagi, memilah perlengkapa

    Last Updated : 2024-12-10
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   6

    Lisa tiba di panti asuhan tempatnya dulu saat beranjak dewasa. Bibi Maria yang kini sudah tua menyambutnya dengan suka cita. Dia tak menyangka Lisa akan mengunjunginya.“Lisa, ini sangat tak terduga. Aku sungguh tak menyangka kamu akan datang menemuiku,” kata Maria lalu memeluk Lisa erat.“Aku sangat merindukanmu, Bibi.”Senyuman Lisa benar-benar tulus. Ia belum pernah merasa sebahagia saat ini. Maria pun membawanya masuk ke dalam panti dan memasak makanan kesukaan Lisa.Maria tak mengizinkan Lisa membantunya. Lisa pun memilih melihat anak-anak panti asuhan yang sedang bermain di taman. Senyumannya terus terukir.“Aku merasa hidup setelah terlahir kembali.”Keputusan Lisa untuk meninggalkan villa Jason adalah keputusan yang tepat. Lisa bisa mendengar tawa anak-anak panti asuhan yang begitu membahagiakan. Di sini dia merasa sangat dihargai.Lisa lantas berbaur dengan anak-anak panti asuhan, ikut bermain dan tertawa bersama mereka. Wajah ceria Lisa terlihat sangat berbeda. Dia merasa ta

    Last Updated : 2024-12-10
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   7

    Tina marah. Apa lagi Jason menyebut nama Lisa dan membandingkan dirinya dengan saudari tiri cacat itu. Dia bahkan menggertakan rahangnya, menunjukkan jika dirinya marah besar.“Apa yang kamu lakukan, Jason? Kenapa kamu masih menyebut nama wanita cacat itu?” kata Tina dengan suara tinggi. “Kamu tidak menghargaiku!” Tangan Tina lantas meraih kotak bekal yang dibawanya, lalu ditumpahkan di hadapan Jason. “Dulu kamu sangat suka masakanku dan selalu menghabiskannya tanpa sisa.”“Aku bisa menerimanya jika kamu lupa dengan rasa masakanku, tapi membandingkannya dengan Lisa,” geram Tina meluapkan kekesalannya. “Aku tidak bisa menerimanya!”Suara Tina memekik tinggi, hingga membuat telinga Jason berdenging. Jason tahu Tina terkadang emosional, tetapi saat ini dia pun tengah kesal. Akan tetapi Jason sadar, sudah melakukan kesalahan.“Maafkan aku,” ucap Jason datar, bahkan dia enggan melihat wajah Tina.“Tiba-tiba saja perutku menjadi kenyang dan tak berselera makan, jadi aku tak punya tenaga un

    Last Updated : 2025-01-03
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   8

    Lisa memberikan sebagian uang tabungannya untuk Maria sebelum meninggalkan panti asuhan. Kemudian ia memilih menyewa motel. Ia harus menghemat uangnya agar bisa cukup bertahan hidup selama 3 bulan. Ruangan yang tak terlalu besar, tetapi cukup untuknya bisa tinggal dalam kesendirian.Cuaca di kota ini mendung, padahal Lisa melihat ramalan cuaca pagi ini akan cerah. Lisa membuka jendela dan melihat orang-orang lalu lalang di trotoar bersiap untuk berangkat bekerja. Sepertinya Lisa tak bisa terus berdiam diri di sana tanpa melakukan apa pun.Untunglah Lisa sudah sarapan di panti asuhan sehingga tak perlu kelaparan hingga siang nanti. Saat Lisa berjalan-jalan di trotoar dekat taman bunga, ia melihat sebuah lowongan pekerjaan di restoran ayam goreng. Segera saja dia menghampiri dan menawarkan diri.“Apa kamu bisa mengendarai motor?” tanya pemilik restoran tersebut saat Lisa menawarkan diri. “Aku menerima layanan pesan antar, jadi pekerjaku harus bisa mengendarai motor untuk mengantar pesa

    Last Updated : 2025-01-03
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   9

    Setelah fans-nya Tina pergi, dia langsung menatap kesal pada Jason dan bertanya, “Apa maksudmu kalau kamu bukan kekasihku?”“Bukankah kamu harus menjaga imej mu sebagai model. Tidak boleh ada skandal?” Jason menjawab santai, bahkan dia tak merasa bersalah sudah membuat Tina marah.“Skandal? Apa yang bicarakan?”“Tina, aku adalah lelaki yang sudah menikah dan punya istri ... bagaimana kalau fans mu tadi tahu, lalu membuat gosip hingga jadi skandal.”Tina terkejut dengan jawaban Jason. “Jason, sejak kapan kamu punya istri?”Alex bilang Jason tak pernah mengakui Lisa sebagai istrinya. Dia selalu merasa masih lajang, tidak suka jika disebut sudah menikah dan punya istri. Tapi, kenapa sekarang Jason berkata seperti itu membuat Tina tak terima.“Bukankah kamu mengatakan akan bercerai dengan Lisa?”“Benar, tapi saat ini statusku masih menikah. Aku dan Lisa belum resmi bercerai.”“Hei, Jason! Jangan bilang kalau kamu tidak ingin bercerai dan ingin mempertahankan pernikahanmu dengan Lisa?” Tin

    Last Updated : 2025-01-04
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   10

    Sore hari saat Jason hendak pulang, Alex masuk ke ruangan kerjanya dengan wajah kesal. Dia langsung mencecar Jason.“Ada apa denganmu, Jason?” tanyanya tanpa berbasa basi.“Aku? Memangnya aku kenapa?” jawab Jason menaikan pandangannya.Jason bahkan menunjuk dirinya. Alex pun menghela napas panjang, mengendalikan kekesalannya. Sepupunya itu tak mengerti arah tujuannya atau memang pura-pura tak mengerti.“Kenapa kamu menjadi acuh pada Tina?” Alex langsung berkata pada intinya. “Kamu tahu? Tina menangis saat mengadu padaku karena kamu acuh padanya.Jason menaikkan alisnya. Dia menatap bingung pada Alex. “Benarkah? Apa yang dikatakan Tina padamu?”“Kamu tidak merasa kalau sudah membuat Tina bersedih?” Suara Alex melemah menahan kesal.“Aku merasa tak melakukan hal yang salah. Tina hanya berlebihan,” sahut Jason diakhiri decak malas.Kemudian Jason meraih tas kerjanya dan bersiap untuk pulang. Hari ini dia benar-benar lelah dan ingin segera beristirahat.Namun, Jason terhenti lalu menepuk

    Last Updated : 2025-01-04
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   11

    “Terima kasih banyak, Pak.” Lisa berterima kasih dengan tulus.“Tunggu, Nona!” Lisa yang hendak mendorong pintu mobil langsung menoleh pada si sopir. “Ada apa, Pak?” tanyanya heran, tetapi sopir itu tersenyum lalu memberikan sebuah jeruk segar berukuran sedang untuknya.“Terimalah ini! Kemarin mertuaku datang membawakan hasil panennya. Istriku memintanya untuk berbagi dengan penumpangku agar mereka puas dengan pelayananku,” jelas sopir itu ramah. “Ayah mertuaku menanam jeruk dengan tangannya sendiri dan merawatnya dengan sepenuh hati. Percayalah rasa jeruk ini sangat manis dan bisa membuat suasana hatimu selalu ceria.”Jeruk itu pun diterima Lisa dengan senang hati. “Oh Tuhanku, Anda baik sekali, Pak. Sampaikan terima kasih pada mertua dan istrimu, Pak. Semoga Tuhan memberkati kebaikan Anda dan keluarga.”“Amin.”Suasana hati Lisa benar-benar lebih baik. Dia merasa ini semua adalah dukungan untuknya. Langkah Lisa terhenti saat ia baru saja melangkah. Mobil Lamborghini Aventador, memb

    Last Updated : 2025-01-05
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   12

    Tak pernah sekalipun Lisa membenci Alex, meskipun dia tak pernah tahu alasan lelaki itu membenci dirinya. Jika melihatnya, selalu mengingatkannya pada Fedro, mendiang adiknya yang tewas saat kecelakaan bersamanya dulu. Lisa selalu bersyukur Alex bisa selamat hal itu seolah mengobati rasa bersalahnya pada Fedro.Tentunya Lisa tahu kalau meninggalnya Fedro bukan karena kesalahannya. Kendaraan yang ditumpanginya bersama ayah dan adik lelakinya mengalami kecelakaan. Namun, hanya Lisa yang selamat, sehingga semua orang menyangka dialah penyebab kecelakaan tersebut.Alex tak pernah tahu saat dia sudah dirawat di rumah sakit setelah kecelakaan, Lisa selalu berdoa dengan tulus memohon kesembuhan untuk dirinya. Bahkan Lisa selalu meletakan bunga krisan di atas nakas ranjang rawatnya Alex. Sayangnya saat itu, setiap Alex membuka mata, yang dilihatnya adalah Tina.Lisa tak pernah tahu, tetapi dia selalu berpikiran baik. Mungkin sama seperti yang lainnya, Alex tak menyukai dirinya hanya karena d

    Last Updated : 2025-01-06

Latest chapter

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   82.

    Sean pun bersedia memaafkan Ryan. Kemudian mereka langsung pulang ke apartemen milik Ryan. Sebuah penthouse yang disiapkan untuk tinggal dengan Lisa dan Sean.Bahkan Ryan sudah mendekorasi kamar Sean dengan karakter kartun kesukaannya. Tentu saja Sean sangat menyukainya dan perlahan rasa marahnya menghilang.“Kamu suka dengan kamarmu?” tanya Ryan.“Tentu saja, Ayah. Ini sangat luar biasa,” jawab Sean antusias.Dia berjingkrak girang. Lisa yang melihat wajah ceria Sean, langsung tersenyum senang. Kebahagiaan Sean adalah segalanya untuknya.“Terima kasih, Ryan,” ucap Lisa tulus.“Sama-sama, Lisa,” balas Ryan langsung. “Biarkan Se

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   81

    “Jangan cemas, Bibi! Aku pasti bisa mengatasi ini semua,” ucap Ryan meyakinkan. “Percayakan semuanya padaku!”Maria hanya menatapnya cemas. Namun, dia hanya mengangguk dan menepuk pundak Ryan seraya berkata. “Semoga saja kami masih tahu batasannya dan bisa menghargai semua ini, Nak. Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu.”“Amin. Terima kasih, Bibi.” Ryan berkata tulus.Kemudian dia bangkit. “Aku akan menemui Lisa dan Sean, meminta maaf. Mereka pasti ketakutan karena ulahku tadi,” ucapnya dengan wajah sesal.Sementara telinga Lisa sudah lebih baik, tetapi tatapan cemas Nania dan Sean belum mereda. Melihat perhatian Nania, Lisa benar-benar tersentuh. Ibunya kembali seperti dulu, penuh cinta dengan tatapannya.

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   80.

    Ryan terkejut. Dia akhirnya sadar sudah membuat keributan karena rasa takutnya yang berlebihan. Wajahnya panik dan bingung.“Ryan, apa yang kamu lakukan?” Maria muncul dengan tatapan tak percaya.“Maaf, aku lepas kontrol,” ucap Ryan menyesali tindakannya.Kemudian Maria menoleh pada Lisa yang masih memegangi telinganya. Lisa mengeluarkan alat bantu dengarnya, berhadap bunyi dengungnya menghilang. Sedikit lebih baik.“Kamu tidak apa-apa, Sayang?” tanya Nania panik muncul di belakang tubuhnya.Lisa hanya mengangguk. Maria meminta Nania dan Sean untuk membawa Lisa ke dalam. Dia lantas menatap Ryan yang masih terdiam dengan raut wajah bersalah.“Ada apa denganmu, Ryan? Kenapa kamu menjadi arogan dan emosional?” tanya Maria dengan tatapan marah. Ryan menunduk. Bibirnya bergetar dan air mata penyesalannya mengalir deras. “Aku ... aku tak tahu, Bibi Maria. Tiba-tiba saja aku merasa sangat takut, hingga tak bisa mengendalikan diriku,” jawabnya jujur.Maria menoleh ke belakang. Lisa sudah tak

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   79.

    “Terima kasih atas informasinya.”Jason berkata seraya menyerahkan ponsel tersebut. Tentu saja Tina terkejut, Jason tak menunjukkan rasa tertarik. Padahal sebelumnya, pria beraang tegas itu bereaksi sangat terkejut.“Kamu bisa pergi dan tak perlu lagi ke sini,” ucap Jason lagi seraya melirik pintu gerbang yang terbuka.“Apa? Kamu mengusirku?” tanya Tina dengan wajah syok. “Aku memberikanmu informasi yang sangat penting dan kamu hanya mengatakan terima kasih. Yang benar saja?”“Lalu kamu mau aku harus bertindak seperti apa?” Tina berdecak seraya mengusap rambutnya. Jason benar-benar berbeda dan ini tak sesuai dengan harapannya. “Kita bisa bekerja sama menangkap pelakunya, Jason,” katanya mencoba kembali tenang.“Tidak perlu, Tina! Aku bisa menangani masalahku sendiri. Kamu urus saja masalahmu,” jawab Jason langsung, tanpa ragu. “Aku tak ingin terlibat dengan hidupmu lagi.”Tanpa menunggu reaksi dari Tina, Jason langsung menarik handle pintu dan segera masuk. Dia meninggalkan Tina tanp

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   78.

    “Paman baik!” Suara anak lelaki memanggil Jason dan langsung membuatnya menolah. Dia adalah salah satu anak panti asuhan yang sering bermain dengan Jason. “Paman kembali lagi? Ayo kita main lagi,” ajaknya.“Oh, maaf, Sayang. Aku harus segera pergi. Aku kembali untuk memberikan ini.” Jason berkata seraya memberikan dua box donat yang masih dipegangnya.Jason sangat dekat sekali dengan mereka. Anak itu pun tersenyum girang menerima pemeriannya. “Bagikan dengan teman-temanmu yang adil, ya!” pesannya.“Terima kasih, Paman baik,” jawabnya girang.Jason mengangguk tersenyum pada anak tersebut sebelum dia kembali masuk ke dalam. Sejujurnya dia penasaran dengan anaknya Lisa, tetapi ini bukan waktu yang tepat, menurutnya. Dia cemas jika Ryan akan bangun dan akan menimbulkan kesalahpahaman dengan Lisa.Setidaknya Jason sudah cukup tenang dan lega melihat Lisa jauh lebih baik. Ya, Jason bisa melihat Lisa kini banyak tersenyum, tak lagi banyak diam dan murung seperti dulu.Lebih baik dia bergega

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   77.

    “Aku tahu, kalau penyesalanku ini terlambat. Sudah terlalu banyak luka yang kuberikan padamu, Lisa. Mungkin saja aku tak pantas untuk mendapatkan maaf darimu,” ucap Nania dengan air mata yang mengalir deras.Dia sungguh menunjukkan rasa penyesalan yang paling dalamnya. “Tapi, aku harap kamu mau memaafkanku, Lisa,” katanya lagi.“Setiap hari aku selalu berdoa agar Tuhan memberikanku kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku dan menebus dosaku padamu. Aku menunggumu di sini dan aku berharap Tuhan mengabulkan doaku.” Suara Nania penuh harap dan ketulusan.Lisa terdiam. Dia melihat kesungguhan ibunya, hingga air matanya pun ikut menetes. Namun, ia merasa bingung harus bagaimana.“Ibu, dia siapa?” Sean bertanya seraya menarik lengannya dan langsung mengalihkan fokusnya.Sebelum Lisa menjawab, Nania sudah bertanya. “Lisa apakah dia?” Namun, Nania langsung terdiam. Dia menahan rasa penasarannya. Sadar, Lisa belum memberikan jawabannya. Nania menunduk, tak berani menebak jawaban Lisa. Air ma

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   76.

    “Ada apa, Ryan? Sepertinya kamu mencemaskan sesuatu?” Pertanyaan Lisa langsung menyadarkan Ryan dari rasa cemasnya. Tampaknya dia terlalu berlebihan memikirkan rasa takutnya. Dia lantas tersenyum mencoba mencoba terlihat tenang.“Tidak ada. Mungkin aku merasa lelah saja. Sudah lama ku tak melakukan perjalan jauh,” jawab Ryan berbohong.“Oh, aku kira kamu sedang menghadapi masalah serius,” kata Lisa terdengar lega. “Kalau begitu, istirahatlah dulu. Perjalanan kita masih jauh, cukup untukmu beristirahat.”Ryan tertegun sejenak. Dia menatap Sean yang masih tertidur pulas dalam pangkuan Lisa. “Jangan cemaskan aku dan Sean. Kamu juga perlu beristirahat,” kata Lisa lagi memastikan.“Tapi, bagaimana denganmu?” tanya Ryan menjadi cemas dan sungkan.“Aku baik-baik saja, Ryan!” jawab Lisa langsung.Sejujurnya, Ryan ingin protes. Namun, dia memilih menyandarkan tubuhnya dan pura-pura tertidur. Dengan begini, dia bisa menenangkan diri dan memikirkan apa yang harus dilakukannya selanjutnya.Yang

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   75

    Handphone milik Raymond berdering. Hampir saja Tina berteriak dan menjatuhkan karena terkejut. Matanya menyipit melihat nama pemanggil di sana.Hanya sebuah inisial saja. Tampaknya Raymond tetap menjaga rahasia tersebut. Itu adalah nomor yang memberinya perintah. Jantung Tina berdebar semakin cepat, dia bahkan lupa jika tujuannya hendak membuang tubuh Raymond.“Aku harus mencari tahu siapa yang menelpon Raymond dan yang memberinya perintah.”Tina lantas menjawab panggilan telepon itu. Namun, Tina tak bersuara. Dia menunggu si penelepon bersuara agar bisa menebak siapa pelakunya.Sayangnya hingga 30 detik berlalu, tak ada suara dari seberang sana. Tina menyimpulkan jika si penelepon tahu kalau ponsel itu tak lagi di tangan Raymond. Dia pasti sangat berhati-hati, pikir Tina yakin.Panggilan telepon berakhir. Tina tertegun dan terdiam dengan pikiran banyak tanya. Kemudian handphone itu berbunyi lagi, pesan masuk.Segera saja Tina membuka dan membacanya. “Siapa kamu? Bagaimana handphone i

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   74

    “Apa maksudmu?” tanya Tina pura-pura tak mengerti.Raymond tersenyum sinis. Dia lantas melirik gelas berisi jus di tangannya. Tina pun menghela napas panjang dengan wajah seolah mengerti isi pikiran lelaki di hadapannya.“Kamu pikir, aku menaruh racun pada minumanmu?” “Siapa yang tahu?”Tina lantas meraih gelas di tangan Raymond. Dia lantas meminumnya tanpa jeda dan tak menyisakan sedikit pun. Kemudian Tina menunjukkan gelas kosongnya, seolah membuktikan dirinya tak seperti yang dituduhkan.“Puas?” tanyanya sengaja memasang wajah kesal.Raymond tercengang. Tentu saja itu adalah rencana Tina. Wanita itu tahu, Raymond tak bisa langsung ditipu.“Apa yang ada dalam pikiranmu, Ray? Kamu masih meragukanku? Padahal selama ini aku menurut padamu, walaupun kamu memperbudakku,” ucap Tina lagi dengan wajah kesal.“Maaf, Tina. Aku tak bermaksud,” sahut Raymond dengan wajah penuh sesal.Reaksi Raymond saat ini pun sudah Tina duga. Dalam hati, dia bersorak riang. Tina sudah hafal benar bagaimana ta

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status