Share

8

Author: Disi77
last update Huling Na-update: 2025-01-03 17:39:14

Lisa memberikan sebagian uang tabungannya untuk Maria sebelum meninggalkan panti asuhan. Kemudian ia memilih menyewa motel. Ia harus menghemat uangnya agar bisa cukup bertahan hidup selama 3 bulan. 

Ruangan yang tak terlalu besar, tetapi cukup untuknya bisa tinggal dalam kesendirian.

Cuaca di kota ini mendung, padahal Lisa melihat ramalan cuaca pagi ini akan cerah. Lisa membuka jendela dan melihat orang-orang lalu lalang di trotoar bersiap untuk berangkat bekerja. Sepertinya Lisa tak bisa terus berdiam diri di sana tanpa melakukan apa pun.

Untunglah Lisa sudah sarapan di panti asuhan sehingga tak perlu kelaparan hingga siang nanti. Saat Lisa berjalan-jalan di trotoar dekat taman bunga, ia melihat sebuah lowongan pekerjaan di restoran ayam goreng. Segera saja dia menghampiri dan menawarkan diri.

“Apa kamu bisa mengendarai motor?” tanya pemilik restoran tersebut saat Lisa menawarkan diri. “Aku menerima layanan pesan antar, jadi pekerjaku harus bisa mengendarai motor untuk mengantar pesanan.”

“Tentu saja! Saya bisa mengendarai motor dengan cepat dan hati-hati, memastikan pesanan sampai pada pelanggan,” jawab Lisa bersemangat.

“Baiklah, Nona Lisa. Aku menerimamu.” 

Jonny Damon, pemilik restoran tersebut terlihat ramah. Dia mengajarkan Lisa dengan hati-hati, memastikan karyawan barunya tak melakukan kesalahan. Wajah Lisa tetap bersemangat.

Lisa bisa menghabiskan waktunya dengan bekerja agar bisa mengumpulkan uang dan menikmati sisa waktunya. Pelanggan yang datang hari ini cukup ramai, tapi Lisa sama sekali tak menunjukkan wajah lelah. Jonny pun tersenyum, merasa beruntung memiliki karyawan baru yang selalu tersenyum dan ramah pada pelanggannya.

Menjelang waktu makan siang, Jonny meminta Lisa beristirahat di dapur untuk makan. Tentu saja Lisa setuju, dan langsung menyantap makanan pemberian Jonny. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, notifikasi pesan masuk.

[Besok aku ada waktu, kamu bilang ingin bercerai bukan?]

Pesan dari Jason. Lisa menarik napas panjang dengan wajah berat. Ia lalu membalas pesan dari Jason.

[Ok.]

Lisa hanya membalas singkat. Tak lama balasan dari Jason langsung muncul. Kening Lisa mengkerut, ia tampak heran.

Ini adalah hal yang tak biasa. Jason selalu malas membalas pesannya, terkadang dia tak membalas pesan dari Lisa.

[Kamu yakin akan bercerai? Tak ingin sesuatu lain dariku?]

[Tidak ada.] Lisa langsung membalas cepat dan memilih memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.

Dia tak ingin membuang waktunya untuk meladeni Jason. Sudah cukup selama tiga tahun ia melayani Jason sebagai istrinya. Ia tak ingin menambah beban baru.

Jason yang berada di ruangan kerjanya tampak syok dengan balasan Lisa. Bagi Jason pun, ini tak biasa. Bagaimana bisa Lisa membalas pesannya secara singkat dan hanya satu kata saja?

Biasanya wanita itu akan memberikan pesan berantai, isinya konyol dan tak penting. Hanya sekedar kata-kata dukungan, memberi semangat. Jason tak membutuhkan semua itu.

Itulah kenapa dia tak pernah mau membalas pesan dari Lisa. Lalu sekarang? Wanita itu hanya membalas pesannya singkat.

Jason tahu seberapa besar Lisa mencintainya. Mengirim pesan hanya sekedar mengingatkan agar dirinya tak melewatkan makan siang, hati-hati berkendara, semoga harimu bahagia. Seperti robot yang diatur dan bisa diperkirakan kapan pesan itu masuk ke dalam ponselnya.

Tiba-tiba saja, ia merasa ada yang hilang saat tak mendapatkan pesan berisi perhatian dari Lisa. Jason berdecak kesal. Ia tak mungkin merasa kehilangan wanita cacat itu.

“Sangat tidak masuk akal, benarkan? Aku merasa lega, ponselku sekarang terdengar tenang, tak ada notifikasi yang isinya hanya kalimat konyol.” Jason berdecak kesal seraya menatap ponselnya.

Tak mungkin ia menunggu pesan dari Lisa, bukan? Jason lalu berkata lagi. “Dia pikir siapa?”

Sungguh memalukan jika Jason yang berwibawa, harus merasa kehilangan wanita cacat yang sudah membuat hidupnya sulit. Jason lantas melempar kasar ponselnya dengan wajah kesal. 

Ting! Dering notifikasi ponselnya berbunyi. Tangannya cepat meraih ponselnya. Wajahnya langsung berubah malas. 

Pesan dari Tina. Wanita itu mengingatkannya tentang makan siang yang dijanjikan Jason. “Ya, lebih baik pergi makan siang dengan Tina. Aku sudah membuatnya kesal.”

Jason langsung pergi setelah memakai jas miliknya. Ia bertambah semakin menawan dengan pakaian formal. Pesona Jason seolah tak pernah pudar.

Dia sudah memesan restoran untuk makan siang dengan Tina. Tak perlu lama, setelah Jason tiba, Tina pun datang dengan pakaiannya yang selalu modis dan memperlihatkan bentuk tubuhnya yang indah.

Jason tersenyum. Sejak dulu, Tina memang berbeda dengan Lisa. Tina pandai memadukan pakaian agar terlihat cocok dan cantik pada pakaiannya.

“Apakah aku membuatmu menunggu lama?” tanya Tina saat Jason mempersilahkan kursi untuknya duduk.

“Tidak juga, aku baru saja tiba,” jawab Jason lalu berpindah duduk.

Tak lama, makanan yang dipesan Jason datang dan langsung dihidangkan untuk mereka. Jason langsung membelah steak miliknya dengan cepat. Sesekali matanya melirik pada ponsel yang diletakan di samping piringnya.

Jason tak tahu, kenapa ia berharap Lisa mengirimnya pesan. Tina heran lalu bertanya, “Apakah kamu ada meeting penting? Wajahmu tampak tak tenang.”

“Ah, tidak ada,” jawab Jason, lalu membalik layar ponselnya agar fokusnya teralihkan.

“Silahkan dinikmati makananmu,” ucap Jason menunjuk piring milik Tina.

Tina sedikit terkejut. Dia kira Jason akan memotongkan steak untuknya. Sayangnya, Jason tak melakukan itu.

Jason memotong steak di atas piringnya dan tak menukar dengan piringnya Tina. Tentu saja Tina kesal, Jason tak romantis seperti dulu. 

“Hai, apakah kamu Katrina Wilde?”

Suara ramah dan sopan membuat Tiba menoleh. Seorang wanita sebaya dengan Tina tersenyum saat keduanya sedang menikmati steak. Tidak, Tina menyuap steak itu kesal karena sejak Jason makan, dia tak mengucapkan sepatah kata apa pun. 

Jason terus menyantap steaknya, seolah sedang terburu-buru. Bahkan saat wanita itu memperkenalkan diri pada Tina jika dia adalah penggemarnya, Jason tetap menikmati steaknya. Dia seolah tak peduli dengan apa yang dilakukan Tina, padahal wanita itu berada di hadapannya.

“Tina, bolehkan kita berswafoto? Aku sungguh mengagumimu. Kamu sangat luar biasa sekali,” ucap wanita itu yang mengaku penggemar Tina.

“Oh, tentu saja! Aku menghargaimu.”

Lagi, Jason tetap menikmati steaknya yang tinggal beberapa suap saja. Dia sama sekali tak terganggu. Tina tetap tersenyum, dan tak menunjukkan rasa kesal pada penggemarnya. 

Tentu saja, dia harus menjaga citra dan nama baiknya sebagai model terkenal yang sukses. Hatinya ingin marah karena Jason tak acuh. Seharusnya Jason ikut berswafoto atau sekedar mengatakan bangga padanya.

“Tina, siapakah lelaki itu? Apakah dia kekasihmu?” tanya wanita itu seraya melirik pada Jason.

Kali ini Jason bereaksi. Tina menyadarinya, dan dia hanya tersenyum malu-malu.

“Aku bukan kekasihnya.” Jason menjawab santai. Wajah tina langsung merah padam.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   9

    Setelah fans-nya Tina pergi, dia langsung menatap kesal pada Jason dan bertanya, “Apa maksudmu kalau kamu bukan kekasihku?”“Bukankah kamu harus menjaga imej mu sebagai model. Tidak boleh ada skandal?” Jason menjawab santai, bahkan dia tak merasa bersalah sudah membuat Tina marah.“Skandal? Apa yang bicarakan?”“Tina, aku adalah lelaki yang sudah menikah dan punya istri ... bagaimana kalau fans mu tadi tahu, lalu membuat gosip hingga jadi skandal.”Tina terkejut dengan jawaban Jason. “Jason, sejak kapan kamu punya istri?”Alex bilang Jason tak pernah mengakui Lisa sebagai istrinya. Dia selalu merasa masih lajang, tidak suka jika disebut sudah menikah dan punya istri. Tapi, kenapa sekarang Jason berkata seperti itu membuat Tina tak terima.“Bukankah kamu mengatakan akan bercerai dengan Lisa?”“Benar, tapi saat ini statusku masih menikah. Aku dan Lisa belum resmi bercerai.”“Hei, Jason! Jangan bilang kalau kamu tidak ingin bercerai dan ingin mempertahankan pernikahanmu dengan Lisa?” Tin

    Huling Na-update : 2025-01-04
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   10

    Sore hari saat Jason hendak pulang, Alex masuk ke ruangan kerjanya dengan wajah kesal. Dia langsung mencecar Jason.“Ada apa denganmu, Jason?” tanyanya tanpa berbasa basi.“Aku? Memangnya aku kenapa?” jawab Jason menaikan pandangannya.Jason bahkan menunjuk dirinya. Alex pun menghela napas panjang, mengendalikan kekesalannya. Sepupunya itu tak mengerti arah tujuannya atau memang pura-pura tak mengerti.“Kenapa kamu menjadi acuh pada Tina?” Alex langsung berkata pada intinya. “Kamu tahu? Tina menangis saat mengadu padaku karena kamu acuh padanya.Jason menaikkan alisnya. Dia menatap bingung pada Alex. “Benarkah? Apa yang dikatakan Tina padamu?”“Kamu tidak merasa kalau sudah membuat Tina bersedih?” Suara Alex melemah menahan kesal.“Aku merasa tak melakukan hal yang salah. Tina hanya berlebihan,” sahut Jason diakhiri decak malas.Kemudian Jason meraih tas kerjanya dan bersiap untuk pulang. Hari ini dia benar-benar lelah dan ingin segera beristirahat.Namun, Jason terhenti lalu menepuk

    Huling Na-update : 2025-01-04
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   11

    “Terima kasih banyak, Pak.” Lisa berterima kasih dengan tulus.“Tunggu, Nona!” Lisa yang hendak mendorong pintu mobil langsung menoleh pada si sopir. “Ada apa, Pak?” tanyanya heran, tetapi sopir itu tersenyum lalu memberikan sebuah jeruk segar berukuran sedang untuknya.“Terimalah ini! Kemarin mertuaku datang membawakan hasil panennya. Istriku memintanya untuk berbagi dengan penumpangku agar mereka puas dengan pelayananku,” jelas sopir itu ramah. “Ayah mertuaku menanam jeruk dengan tangannya sendiri dan merawatnya dengan sepenuh hati. Percayalah rasa jeruk ini sangat manis dan bisa membuat suasana hatimu selalu ceria.”Jeruk itu pun diterima Lisa dengan senang hati. “Oh Tuhanku, Anda baik sekali, Pak. Sampaikan terima kasih pada mertua dan istrimu, Pak. Semoga Tuhan memberkati kebaikan Anda dan keluarga.”“Amin.”Suasana hati Lisa benar-benar lebih baik. Dia merasa ini semua adalah dukungan untuknya. Langkah Lisa terhenti saat ia baru saja melangkah. Mobil Lamborghini Aventador, memb

    Huling Na-update : 2025-01-05
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   12

    Tak pernah sekalipun Lisa membenci Alex, meskipun dia tak pernah tahu alasan lelaki itu membenci dirinya. Jika melihatnya, selalu mengingatkannya pada Fedro, mendiang adiknya yang tewas saat kecelakaan bersamanya dulu. Lisa selalu bersyukur Alex bisa selamat hal itu seolah mengobati rasa bersalahnya pada Fedro.Tentunya Lisa tahu kalau meninggalnya Fedro bukan karena kesalahannya. Kendaraan yang ditumpanginya bersama ayah dan adik lelakinya mengalami kecelakaan. Namun, hanya Lisa yang selamat, sehingga semua orang menyangka dialah penyebab kecelakaan tersebut.Alex tak pernah tahu saat dia sudah dirawat di rumah sakit setelah kecelakaan, Lisa selalu berdoa dengan tulus memohon kesembuhan untuk dirinya. Bahkan Lisa selalu meletakan bunga krisan di atas nakas ranjang rawatnya Alex. Sayangnya saat itu, setiap Alex membuka mata, yang dilihatnya adalah Tina.Lisa tak pernah tahu, tetapi dia selalu berpikiran baik. Mungkin sama seperti yang lainnya, Alex tak menyukai dirinya hanya karena d

    Huling Na-update : 2025-01-06
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   13

    Tuan Damon, pemilik restoran tempat Lisa bekerja menyapa Ryan dengan hangat, bahkan memberikan senyuman. Lisa tahu Tuan Damon jarang keluar dari ruangannya, apa lagi menyapa pelanggan semenjak dia bekerja. Bahkan mengizinkannya menemani Ryan dengan alasan restoran sedang sepi pelanggan.Bahkan Tuan Damon mengambil alih pekerjaannya. Tentu saja wanita canggung. Sementara Ryan terlihat santai dengan perlakuan majikannya.“Kenapa Tuan Damon kelihatan seperti sangat menghormatimu? Apa aku melewatkan sesuatu?” tanya Lisa sambil tersenyum kecil. Nadanya sedikit bergurau, mengingatkan masa-masa dulu.Ryan tertawa ringan. Ada sedikit rasa gugup yang bersembunyi di balik tawanya. “Ah, mungkin karena aku sering datang ke sini. Mereka sudah hafal dengan pelanggan setia,” jawabnya santai.Lelaki itu seolah menyembunyikan sesuatu, seakan Lisa tak boleh mengetahuinya. Ya, sebenarnya Ryan adalah pemilik gedung restoran itu dan tak ingin Lisa tahu. Bagi Ryan, lebih baik sahabatnya itu menganggapnya s

    Huling Na-update : 2025-01-06
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   14

    Tina menyeringai, lalu menatap pada Tuan Damon. “Aku sungguh kecewa dengan karyawanmu. Padahal sedang mencari restoran untuk mentraktir teman-teman kru pemotretanku dan kukira restoran ini adalah tempat yang tepat,” ucapnya.“Sungguh sangat disayangkan.” Tina melanjutkan.Tuan Damon terkejut. Dia masuk perangkap jebakan Tina. Tentu saja dia tidak ingin membuat kesan yang buruk untuk Tina, yang merupakan model internasional. Kehadiran Tina bisa memberikan keberuntungan untuk restoran, pikirnya.“Katrina Wilde, tolong maafkan kesalahanku. Karyawanku lalai … itu sungguh hal yang memalukan,” ucap Tuan Damon seraya menundukkan wajahnya. Dia memohon dengan sangat hati-hati.Kemudian Tuan Damon melirik Lisa dan mendesis. “Nona Lisa, apa yang sedang kamu lakukan? Cepat minta maaf pada Nona Wilde!” “Apa? Kenapa aku harus meminta maaf? Aku tidak melakukan kesalahan?” sahut Lisa menolak.“Oh Lisa, aku tahu kamu pasti merasa sungkan padaku. Kamu kabur dari rumah suamimu karena malu, benarkan?” c

    Huling Na-update : 2025-01-06
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   15

    “Tidak mau? Lupakan saja!” “Baiklah. Aku menerimanya.”Tina tersenyum puas saat Lisa menjawab dengan panik. Ia mempunyai kesempatan untuk menyiksa saudara tirinya. Kemudian Tina langsung menghubungi teman-temannya. Wajah Lisa terlihat lemas, tetapi dia sedang mempersiapkan diri agar bisa kuat. Lisa harus terlihat bersemangat dan memastikan tak membuat kesalahan. Dia tahu jika Tina sengaja membuatnya menderita.Benar saja, Lisa hampir kewalahan menyiapkan pesanan dari 50 orang teman-temannya Tina. Dia dipaksa cekatan dan cepat. Hanya seorang diri, sangat menguras tenaganya.Tina bahkan sengaja memberikan pesan pada mereka untuk membuat Lisa terlihat bodoh. Bahkan mereka tak segan meneriaki Lisa dan memaki jika dirasa lambat. Sungguh, mereka tak melihat wajah lelahnya Lisa.“Hei, kenapa kamu lambat sekali. Aku sudah kelaparan.”“Pesananku mana?”“Aku tak mau yang ini, ganti pesananku!”Hingga salah satu dari temannya melihat alat bantu dengar yang tersemat dalam telinganya Lisa. Tiba-

    Huling Na-update : 2025-01-07
  • Ketika Istri Billionaire Pergi   16

    “Memangnya apa yang sudah kulakukan?” Lisa berteriak pada ponselnya.Suaranya terdengar lantang oleh Nania di balik telepon. Lisa benar-benar tak tahan dengan semua ini. Dia sudah dibully dan dipermalukan oleh Tina, tetapi ibunya justru mengatakan dia sudah membuat malu.“Anak bodoh! Tina mengadukan padaku kalau kamu bekerja menjadi pelayan di restoran kecil. Bagaimana kalau ada yang melihat kalau kamu bekerja di sana?” Nania berbicara lantang dari teleponnya. “Sungguh, kamu adalah orang yang tahu diri.”“Memangnya kenapa kalau aku bekerja di restoran kecil? Aku tak menyusahkanmu dan tak ada yang mengenaliku,” kata Lisa dengan suara lemas.Air mata Lisa mengalir deras. Dia tak peduli banyak orang yang mendengar teriakannya atau merasa terganggu. Lisa memekik dan menangis, meluapkan isi hatinya. “Lagi pula siapa yang mau kenal denganku, Melisa Anderson yang cacat ... dibuang oleh Ibu dan keluarganya.”“Kalau begitu kamu menghilang saja sekalian dari dunia ini! Aku benar-benar malu pun

    Huling Na-update : 2025-01-07

Pinakabagong kabanata

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   133. End

    Lisa hendak membuka mulutnya, tetapi Ryan menggeleng, isyarat dia belum selesai dengan ucapannya. Namun, Jason menyela. “Ryan, kamu tak perlu melakukan ini semua! Kamu berlebihan dan hanya akan membuat semua ini tak nyaman. Kita juga pernah membahas ini, bukan? Jangan membebani Lisa!”“Tidak, Jason! Justru aku harus melakukan ini semua. Kalian masih saling mencintai dan aku tak ingin terjebak dengan rasa bersalah di sisa hidupku.” Suara Ryan tegas tanpa keraguan.“Aku sadar, kalau kalian sebenarnya saling berkorban, menjaga hati agar orang yang kalian cintai tak terluka. Namun, itu tidak benar! Aku tak ingin terlihat egois, Jason. Lisa tak akan bahagia jika terus bersamaku. Di dalam hatinya Lisa hanya ada kamu ... Jason Abraham!” Ryan menambahkan dengan tegas dan penuh keyakinan. “Kamu tahu kebahagiaanku adalah me

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   132.

    Ryan terdiam dan termenung setelah Alexandra pergi. Tentu saja semua ucapan Alexandra memang benar. Beberapa ingatan mencuat seolah memberikan dukungan dengan semua ajakan Alexandra.Terutama tentang Lisa. Ryan menemukan sebuah obat yang merupakan alat kontrasepsi darurat. Saat itu dia berpikir Lisa memang belum siap untuk hamil atau memang karena mereka belum menikah.“Sepertinya itu alasan hatinya Lisa. Dia pasti masih belum melangkah maju dari Jason,” gumam Ryan mencoba menyimpulkan.Dulu, dirinya dirundung ambisi yang tinggi untuk mendapatkan Lisa. Apa lagi saat tahu jika Lisa yang selama ini dicintainya, ternyata disakiti oleh lelaki lain. Tujuan awalnya yang hanya ingin melindungi berubah menjadi ambisi.Semuanya berubah setelah melihat bagaimana Lisa m

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   131.

    “Biarkan dia masuk!”Ryan yang sudah berada di kantornya terlihat ragu dan bingung saat sekretarisnya mengatakan seorang wanita ingin bertemu dengannya. Wanita itu mengatakan ingin membahas tentang Lisa. Dia pun melihat rupa wanita itu dari CCTV, tetapi tak mengenalnya.“Mungkin itu teman masa kecil Lisa atau memang dulu mengenalnya?” gumam Ryan meyakinkan dirinya.Bukan tanpa alasan, sejak Lisa tinggal di panti asuhan, dia selalu terbuka padanya. Wajar saja jika Ryan mengenal siapa saja yang mengenal Lisa dengan baik. Seingatnya, Lisa tak banyak memiliki teman.“Silahkan masuk!” seru Ryan mendengar pintu ruangan kerjanya diketuk.Wanita cantik anggun dan berkelas melangkah tanpa ragu

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   130.

    “Bukan tentang Sean, tetapi tentang kamu.” Olivia menjawab dengan wajah serius.Lisa tampak terkejut dan bingung. Namun, dia tak punya pilihan untuk menolak mendengar penjelasan Olivia. Mereka berbincang sebentar di dalam mobil sesuai permintaan Olivia.“Sejujurnya ini semua berawal dari keegoisanku, Lisa. Seharusnya aku memperlakukanmu dengan baik dan lebih sering memberikan ucapan terima kasih,” kata Olivia memulai pembahasan berat.Olivia terdiam sejenak, menghirup napas dalam, mengingat pembahasan dengan Lisa akan sangat panjang. Lisa pun hanya diam dan menyimak. Dia memberikan kesempatan pada Olivia menjelaskan semua isi hatinya.Tak tahu apa intinya perbincangannya, yang jelas Lisa merasa was-was. Jantungnya terasa berdebar kencang, te

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   129.

    Tina ditemukan meninggal esok harinya. Dia bunuh diri menegak cairan pembersih toilet. Tak ada yang menangisi kematiannya.Mike, ayahnya bahkan merutuki perbuatan bodoh Tina. “Kenapa kamu menjadi lemah, Tina? Seharusnya kamu berpikir mencari cara agar bisa bebas.”“Sepertinya aku terlalu memanjakannya sehingga Tina tak bisa menjadi pintar.”Namun, Mike tetap berpura-pura merasa sedih dan menangis kencang saat polisi mengizinkan melihat jasad Tina untuk yang terakhir. Mike meminta agar kematian Tina diusut dan mencari penyebab bunuh dirinya, tetapi permintaannya tak dikabulkan. Padahal dia berpikir, mungkin saja bisa meringankan hukuman untuknya.“Tak ada keanehan pada Katrina Wilde. Dia pasti merasa tertekan dan putus asa karena semua kejaha

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   128.

    “Untuk apa kau menemuiku? Apa belum puas melihatku menderita?” Suara Tina sinis dan ketus. Wajahnya lemas dan penuh keputusasaan.Jenifer menuntut Tina menipu dan menapuasi kontrak. Tentu saja Jenifer bisa melakukannya sebab uang pembayaran untuk Tina sudah diterima. Dengan bukti yang tersiar secara langsung saat jumpa pers Tina, membuat tuntutan kuat dan tak terbantahkan.Tina juga terjerat tuntutan Nania, sebagai kaki tangan Mike pada kasus penipuan. Semuanya membuat Tina tak akan bisa lolos dari jerat hukum. Dia juga dibenci dan dihujat para penggemarnya.Nama Tina langsung meredup. Semua usahanya sia-sia dan dia kini sendirian dalam kesengsaraan. Nania pun memastikan Tina tak berada dalam gedung yang sama di penjara. Terakhir dari Ryan.Sesuai yang direnc

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   127.

    “Jasmine Walley pelakunya. Sekretarismu, Nania.”Nania sangat terkejut mendengar penjelasan Clark. Dia baru saja tiba di kantor polisi, tetapi Clark memilih menjelaskan semuanya. Clark berpikir, Nania harus bisa menenangkan dirinya dahulu sebelum menemui pelaku tersebut.“Berani sekali dia mengkhianatiku, Clark? Jasmine sudah bekerja padaku lebih dari 20 tahun dan aku sangat percaya padanya. Aku memberikan apapun yang dia mau, bahkan aku mengenal baik seluruh keluarganya,” kata Nania kecewa. “Bagiku, karyawanku sudah seperti keluarga. Kami mencari uang di tempat yang sama dan keluarga harus saling membantu.”Air mata Nania mengalir deras. Dia sungguh tak menyangka dengan pengkhianatan ini. Clark menepuk pundaknya, mencoba menenangkan dan memberikan dukungan.

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   126.

    “Dia cucuku, benarkan?” Christian menunjuk Sean dengan tatapan menuntut.Wajah Lisa semakin cemas dan kesal. Dia menatap pada mantan ayah mertuanya marah. Alex tak tinggal diam, dia menahan tubuh Christian yang hendak mengejar Sean.“Paman, kendalikan dirimu! Jangan membuat keributan di sini!” Suara Alex tegas dan lugas.Kemudian Alex menoleh pada Lisa dan memberinya isyarat untuk segera pergi. “Jangan hiraukan aku! Biarkan aku yang menangani ayahnya Jason!” ucapnya penuh pengertian.“Terima kasih, Alex! Aku menghargai bantuanmu,” kata Lisa tulus.Lisa langsung berbalik dan langsung menghampiri Ryan yang menggenggam tangan Sean. Mereka mengabaikan Christian yang berteriak

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   125.

    Ini bukan wewenangnya menjawab pertanyaan Sean, pikir Ryan. Dia lantas tersenyum mencoba memberikan ketenangan . Sean pasti akan terus merasa penasaran jika pertanyaannya tak mendapatkan jawaban yang tepat.“Bagaimana jika kamu memiliki dua ayah? Aku dan paman baik yang menjadi ayahmu ... jadi, kamu bisa memanggilku dan paman baik dengan sebutan ayah.” Ryan menjelaskan dengan lembut, menyembunyikan rasa cemasnya. Dia mencoba memberi pengertian dan mengalihkan rasa penasaran Sean.Melihat Sean yang tumbuh dengan baik, Ryan merasa tak rela jika dia ditinggalkan. Ryan ingin menjadi bagian dari hidup Sean dan juga Lisa, walaupun tahu jika yang pantas di posisi itu adalah Jason. Bukankah dia yang dulu merawatnya?Kali ini dia tak membenci Jason. Apalagi dengan semua perjuangan Jason Ryan hanya ingin Sea

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status