Share

Kagum pada ipar?

Disatu sisi Fia terbangun dikala tidur nya yang sedikit tidak nyenyak karna Fia tidak enak hati akibat suaminya yang tidak kunjung pulang.

“Dimana mas Arsen? Kenapa dia belum pulang padahal sudah jam 12 malam,” ujar Fia sembari meletakan hp yang baru saja dilihat untuk melihat jam.

Fia memang dikabari oleh Arsen bahwa ia akan datang keacara teman nya itu namun Fia tidak berekspetasi bahwa Arsen belum pulang hingga tengah malam.

“Duhh buat aku khawatir, kemana mas Arsen ini,” lirih Fia sembari menelfon Arsen berulang kali tetapi Arsen sama sekali tidak menjawab telfon dan nomornya tidak aktif.

Fia berfikir untuk menelfon salah satu teman Arsen, karna Fia sudah kepalang khawatir karna Arsen belum juga sampai dirumah.

“Sebaiknya aku telfon teman kantornya mas Arsen saja,” gumam Fia lalu tidak lama telfon Fiapun diangkat oleh teman Arsen.

“Halo Fia kenapa?”

“Maaf aku menelfon tengah malam seperti ini, aku hanya ingin bertanya kalo Arsen masi ada di acara?” Tanya Fia membuat teman Arsen bingung.

“Hah? Setauku Arsen sudah pulang sedari satu jam yang lalu. Bahkan kami pulang bersama dan berpisah diparkiran,” ujar teman Arsen membuat Fia makin panik karna Fia tau acaranya tidak jauh dari rumah Fia dan Arsen.

“Duh arsen kemana yah, aku takut dia kenapa kenapa,” panik Fia semakin menjadi jadi mendengar ucapan teman Arsen.

“Arsen memang sedikit mabuk tadi, aku sudah menawarkannya untuk pulang bersamaku agar dia tidak membawa mobil sendiri namun dia menolak,”

Fia sudah tidak heran lagi jika suaminya mabuk di acara acara yang diselenggarakan oleh teman temannya itu karna dijaman sekarang sangatlah keras apalagi dikota.

“Halo fia? Masi menyambung?” Tanya teman Arsen.

“Masi, Yasudah kalo begitu aku tutup telfon nya,” ujar fia.

“Sudah mencoba telfon nomor kedua Arsen?” Tanya teman Arsen, Fia baru menyadari bahwa Arsen memiliki dua nomor dan nomor kedua itu adalah nomor bisnisnya namun Fia mempunyai nya.

“Astaga aku tidak berfikir kesitu karna sedari tadi aku fokus menelfon di nomor utamanya, baiklah kalau begitu Terimakasi.” Ujar Fia langsung menutup telfon nya.

***

Disisi lain Arsen dan Lia masi saja menikmati hubungan panas mereka bahkan diantara mereka masi saja tidak ada yang sadar akan kelakuan keji mereka dibelakang Fia.

“Mashhh ini sangath nikmathh,” Lia mendesah seperti tidak tau siapa yang sedang menyetubuhi nya. Arsen yang mendengar desahan Liapun semakin semangat untuk meremas buah dada milik Lia.

“Kenapa aku merasakan ada yang berbeda? Ini seperti lebih padat dibanding yang biasanya.” Ujar Arsen dalam hati namun ia menghiraukan nya dan fokus untuk membuat tanda cinta dileher Lia.

Saat tangan Arsen akan masuk kedalam hotpans Lia dengan sadar Lia segera mendorong badan Arsen dan tentu saja dengan kekuatan ekstra Lia, Arsen pun tersungkur kebawah sofa.

“Arghh Liaaa!!! Kenapa?” Geram Arsen karna nafsunya harus terhenti.

Lia benar benar merasa hancur karna dia telah mengkhianati sang Kaka. Lalu Lia berbicara “aku ini adalah Lia, kembaran istrimu. Tolong lupakan saja malam ini dan kejadian tadi, aku tidak akan memberitahu kepada istrimu dan tolong jaga nama baikku dihadapan kakakku.”

Seperti disambar petir, berapa kagetnya Arsen saat mengetahui bahwa yang hampir dia setubuhi adalah kembaran dari istrinya. “A-aku tidak tahu bahwa kamu adalah Lia, maafkan aku Lia.”

Lia tidak menjawab ucapan Arsen, dia membenahi bajunya lalu segera berjalan dan masuk kekamar sebelum kakanya itu bangun.

Arsen yang masi termenung dilantai dan mengusap wajahnya dengan kasar, ia sama sekali tidak mengetahui bahwa itu adalah adik iparnya namun setan didalam tubuh Arsen merasakan kehangatan saat bersama Lia.

“Shit, mengapa tadi terasa begitu nyaman? Ada apa denganku.” Ujar Arsen dalam hati.

“Mas, kamu disini?” Ujar seorang wanita yang baru saja datang dengn wajah panik nya.

Wanita itu adalah Fia, dia segera memeluk tubuh Arsen karna merasakan panik yang tidak terbendung karna Arsen baru saja pulang dengan keadaan mabuk.

“Mas kemana aja? Aku dari tadi nelfon in kamu tapi tidak diangkat, aku khawatir karna tadi aku menelfon teman kamu dan katanya kamu mabuk tadi diacara,” ujar Fia, Arsen melepaskan pelukan Fia dan langsung bangkit dari duduknya.

“Aku baik baik saja, tadi terjebak macet karna ada kecelakaan beruntun dijalan makanya aku sedikit terlambat,” bohong Arsen.

“Syukurlah kalau begitu, mas sudah makan? Mau aku bikinkan makan?” Tanya Fia dengan perhatian penuh.

“Aku sudah makan, aku ingin ganti baju dan tidur,” ujar Arsen lalu berlalu untuk kekamar meninggalkan Fia. Entahlah padahal Arsen merasa jika Fia tidak ada salah apapun namun Arsen merasa malas untuk menanggapi Fia.

“Mas Arsen kenapa? sudahlah mungkin dia sangat lelah akibat aktivitas kantor dan acara di pesta tadi.” Ujar Fia berjalan menyusul Arsen dan mencoba untuk berpositif thingking.

****

Lia masi saja menetralkan nafasnya dikamarnya, Lia tidak menyangka telah melakukan hal seperti itu tadi. Dia benar benar diluar kendali dirinya sendiri.

“Astaga mengapa aku tadi sangat telat untuk sadar, untung nya Fia tidak terbangun tadi.” Lirih Lia.

Sama seperti Arsen, Lia merasakan adanya kenyamanan yang tadi diberikan oleh Arsen tapi sejujurnya Lia sangat amat malu karna pasti hari esok Lia dan Arsen akan bertemu .

“Aku ingin mencoba melupakan semuanya tapi aku sangat tidak bisa, kejadian tadi masi saja terus terekam di memori pikiranku. Bodoh kau Lia mengapa tadi keluar kamar.”

Sedari awal Fia mengenalkan Arsen terhadap Lia, entah kenapa memang Lia memiliki kekaguman pada Arsen. Jelas saja wanita mana yang tidak kagum oleh kemapanan dan ketampanan Arsen namun Lia tidak bole melebihkan kekaguman nya itu.

“kalo misal Arsen ngasih tau ke Fia dan melibatkan kedua orang tua gue gimana? Gue pasti bakal dikeluarin dari kartu keluarga.” Ujar Lia. Karna menurut penglihatan Lia bahwa Arsen itu adalah suami yang sangat mencintai Fia jadi tidak mungkin jika Arsen menyembunyikan hal tadi dari Fia.

Walaupun sebenarnya hubungan rumah tangga Arsen dan Fia sering bertengkar kecil yang membuat perasaan nyaman Arsen kepada Fia berubah.

“Kenapa tadi gue telat banget untuk menyadari perlakuan Arsen yang tidak sopan? Pasti Arsen mikir gue wanita ngga bener.” Ujar Lia menjadi panik sendiri. Karna Lia lelah dengan pikiran nya sendiri akhirnya Lia tertidur dengan sendirinya.

Lia dan Fia memang tidak begitu terbuka satu sama lain, bahkan sedari awal pernikahan Fia dan Arsen pun Fia tidak pernah curhat kepada Lia tentang permasalahan rumah tangganya. Jadi sangat amat wajar jika Lia menilai kehidupan rumah tangga Fia sangat tentram.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status