Share

Kencan

Apa yang dirasakan Lia setelah Arsen mengatakan akan mengajaknya untuk pergi kecafe malam ini? Jelas saja kaget, ia tidak menyangka bahwa dia akan berkencan berdua dengan Kaka iparnya.

“Aku tidak percaya dia mengajakku makan malam bersama, aishhh perasaan apa ini rasanya sangat menyenangkan.” Ujar Lia didalam hatinya.

Lia tersenyum dengan full sedari tadi dan menganggap bahwa Arsen tadi mengajak nya untuk berkencan bersamanya, tanpa ia sadari itu adalah sebuah malapetaka untuk keruksakan rumah tangga saudaranya.

Disisi lain, Fia baru saja meniduri anaknya setelah tadi menangis nangis bersama. Rasanya Fia lelah harus seperti ini terus menerus, harus mengerti tanpa dimengerti itulah masalah rumah tangga yang Fia rasakan.

“Kenapa suamiku jadi berubah? Semasa pacaran dia selalu memperlakukanku dengan baik dan berperilaku manis tapi setelah kami menikah semuanya berubah, apa karna fisikku tidak sebagus dulu?” Tanya Fia pada dirinya sendiri.

Ketika wanita melahirkan tentu saja ia harus mengorbankan banyak hal termasuk bentuk badan, itu yang Fia rasakan ketika menjadi seorang ibu namun terlepas dari itu jelas saja ia merasa senang menjadi seorang ibu, karna hal itu tidak semua wanita beruntung merasakan gelarnya sebagai seorang ibu.

Sedang melamun memikirkan banyak hal tentang rumah tangganya tiba tiba suara pintu terketuk terdengar ditelinganya, Fia dengan segera menghapus air matanya.

Fia mengira itu adalah suaminya, “apa itu mas Arsen? Dia kembali untuk meminta maaf pastinya,” ujarnya dengan percaya diri.

Namun sangat disayangkan sekali ketika Fia mengizinkan seseorang itu masuk ternyata itu adalah adiknya, ia menghembuskan nafasnya dengan kecewa ternyata apa yang diharapkan nya itu sangat salah.

“Kaka kenapa?” Tanya Lia sembari duduk dihadapan kakanya dan pura pura tidak tahu tentang kejadian tadi, ia hanya berpura pura untuk berempati kepada sang Kaka namun yang sebenarnya dia merasakan kesenangan tersendiri melihat kakanya terpuruk.

“Aku lelah, suamiku tidak mengerti bagaimana rasanya jadi aku. Mentang mentang aku tidak bekerja jadi dia menganggap semua yang aku jalani setiap hari terasa mudah padahal aslinya tidak semudah yang dibayangkan,”

“Aku harus mengorbankan masa mudaku ditambah fisikku. Lia aku lelah,” ujar Fia lagi dan langsung memeluk adiknya itu.

Lia pikir kehidupan menikah dengan finansial yang cukup itu bisa membuat kehidupan rumah tangga jauh dari pertengkaran tetapi sangat berbeda dengan pemikiran nya bahwa uang bukanlah kunci utama rumah tangga untuk harmonis.

“Aku tidak mengerti harus memberi saran seperti apa, Kaka tahu sendiri jika aku selalu gagal didalam percintaan. Aku hanya bisa berharap Kaka kuat demi Kinara namun ketika Kaka ingin menyerah itu hakmu karna kebahagiaan itu diciptakan oleh diri kita sendiri.”

Fia merasakan beratnya kehidupan setelah menikah, sedari kecil dan dewasa kehidupan nya selalu berjalan mulus ia memiliki fisik yang sempurna, kedua orang tua yang baik, berprestasi serta mempunyai banyak relasi. Berbeda dengan menikah bahkan ia kehilangan semuanya.

Fia melepas pelukannya lalu berkata, “menikah itu tidak menyakitkan, jangan perna melihat pernikahanku sebagai contoh didalam hidupmu. Kamu akan terasa bahagia ketika kamu menikah dengan orang yang tepat, jika aku gagal menjadi istri aku harap kamu berhasil.”

Lia tersentuh mendengar ucapan sang kakak, namun rasa dendam dan egoisnya membuat hati Lia tertutup. Dulu Fia banyak merenggut kebahagiaan Lia hanya karna dia selalu lebih unggul.

Namun sekarang lihatlah, body pun Fia kalah sempurna dengan Lia yang masi gadis bahkan yang dulunya Fia lebih cantik bahkan sekarang Fia seperti tidak terurus.

“Akan aku usahakan menemukan pria yang baik,” ujar Lia.

“Contohnya suamimu, karna suamimu adalah idaman priaku.” Lanjutnya didalam hati.

“Jangan ceritakan ini kepada ibu dan bapak, aku tidak mau membuat mereka sedih apa lagi sampai kepikiran. Mereka hanya cukup tau bahagiaku dan suamiku tapi tidak dengan rasa sedihku.” Ujar Fia lalu hanya diberi anggukan oleh Lia.

Lia jadi berfikir tentang Arsen tadi, jadi ia memutuskan untuk memberitahu Fia dan pastinya berbohong dia akan berkata berkencan dengan pria yang baru saja ia kenal.

“Malam ini aku ada acara, aku akan berkencan dengan pria yang baru aku kenal.” Ujar Lia dengan berbohong.

“Benarkah? Akhirnya kamu mau mengenal cinta lagi, padahal aku berfikir bahwa kaku akan mati rasa, kmu harus dandan yang cantik pokonya,” ujar Fia dengan senang.

Seandainya Fia tau bahwa yang dimaksud adiknya itu adalah suaminya, pasti dia akan marah dan kecewa karna ulah saudaranya sendiri.

“Tentu saja,” ujar Lia dengn senyuman manis yang terbalut senyum jahat.

****

Pukul 19.00

Sudah dari satu jam yang lalu Lia bermake up untuk tampil cantik dihadapan Kaka iparnya nanti, bahkan tidak segan segan Liapun mengambil baju dres yang cukup sexy dan tentunya untuk menarik perhatian Arsen.

Setelah selesai make up dan menyanggul rambutnya yang panjang, Lia kebingungan memilih baju. “Duh pilih baju yang mana yah,”

Setelah beberapa saat akhirnya Lia memilih dres berwarna merah yang menunjukkan lekuk tubuh Lia dan mengekspos paha dan tangan cukup banyak. Sebenarnya Lia sedikit sungkan memakai baju tersebut karna terlalu minim namun Lia mencoba tak memperdulikan kecanggungan nya untuk berpenampilan menarik didepan Arsen.

Setelah memakai baju tersebut dan bersiap dengan wangi, Lia segera bergegas memesan taxi online dan segera keluar dari kamar. Saat akan berjalan menuju pintu utama Lia melihat kakanya sedang memasak makan malam, namun Lia menetralkan ekspresinya agar terlihat tidak ada yang ditutup tutupi.

“Lia kamu cantik sekali,” puji Fia saat melihat penampilan adiknya tersebut.

“Terima kasih ka, aku mencoba berpenampilan menarik untuk memikat hati pria itu.” Ujar Lia dengan bangganya karna ia merasa tubuhnya sangat amat lebih perfect dibanding kakanya.

“Tapi apa itu tidak terlalu minim pakaian nya? Kaka takut kamu malah jadi bahan nafsu pria itu.” Ujar Fia dengan ragu, Hal itu membuat Lia memutar bola matanya dengan malas karna ia tahu bahwa kakanya itu iri dengan penampilannya.

“Ini wajar kok, Kaka gaperlu khawatir aku bisa jaga diri.”

Fia hanya mengangguk lalu berkata , “aku sedang memasak menu kesukaan mas Arsen, doakan dia akan luluh dan mau memperbaiki hubungan rumah tangga kami.” Ujar Fia dengan antusias.

Lia hanya tersenyum miring, tidak tahu saja bahwa suaminya itu akan berkencan dengan saudara kandungnya sendiri. Namun tak ingin berlama lama akhirnya Lia pamit.

“Taxi nya sudah didepan, kalah begitu aku pergi sekarang yah.” Ujar Lia dan diangguki oleh Fia.

“Hati hati, jaga diri baik baik dan jangan pulang terlalu malam.” Ujar Fia tapi tidak didengarkan oleh Lia.

Perasaan Fia sedikit tidak enak sewaktu adiknya itu akan pergi berkencan, dia merasa ada sesuatu yang tidak benar pada adiknya itu, pria mana yang mengencani adiknya itu? Fikir Fia.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status