Share

07- Perseteruan 2

Penulis: Ramdani Abdul
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-09 15:46:07
Semua perhatian seketika tertuju pada Luna. Wanita itu tersenyum, menatap sinis Caroline. Ia masih kesal karena Caroline sudah membuatnya terusir dari restoran.

“Kenapa kau selalu membuat masalah denganku?” Luna memutar bola mata.

“Apa maksudmu?” tanya Caroline dengan tatapan kesal. “Kaulah yang menyenggolku hingga semua pakaian itu berhamburan ke lantai.”

“Kau menuduhku?” Luna mengibas rambut. “Kau benar-benar tidak tahu diri! Apa kau tidak tahu siapa aku? Aku adalah Luna Pauland, member ekslusif di outlet ini. Astaga, bagaiamana bisa outlet ini meneriama orang sepertimu.”

“Aku tidak peduli kau member ekslusif atau apa pun itu. Kau sudah menyenggolku, dan kau harus meminta maaf padaku,” ujar Caroline.

Kasir keluar dari meja, membungkuk singkat pada Luna. “Tolong maafkan kejadian tidak mengenakkan ini, Nona Luna.”

Kasir itu menatap sinis Caroline. “Ambil pakaian yang sudah kau jatuhkan sekarang juga. Jika tidak, kau akan harus mengganti pakaiannya dengan harga sepuluh kali
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   08 - Kejutan

    Semua orang terkejut ketika mendengar ucapan Caroline, terutama Ethan. Pria itu tahu jika Caroline berasal dari keluarga menengah, dan kekayaannya tidak akan cukup untuk membeli outlet ini, terlebih Rebecca dan Susan sudah mengalihkan perusahaan keluarga wanita itu pada mereka berdua.Luna dan hampir semua orang tiba-tiba menertawakan Caroline. Mereka tahu jika wanita itu hanya membual saja. Lihatlah bagaimana pakaian yang dikenakan Caroline sekarang. Memang tidak bisa dibilang murah, tetapi tidak cukup pantas digunakan untuk seseorang yang ingin membeli sebuah outlet ternama.“Aku pikir kau hanya sombong, tetapi kau juga seorang wanita bodoh!” Luna tertawa terbahak-bahak hingga memeluk perutnya. “Astaga, aku mendapatkan hiburan yang sangat luar biasa siang ini.”Ethan justru terdiam ketika mendengar ucapan Caroline. Ia tahu wanita itu dijual ke seorang rentenir tua. Akan tetapi, ia tidak tahu siapa pria tua itu dan seberapa kaya pria tua itu.Pikirannya justru bertanya-tanya sekaya ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-10
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   09 - Hukuman

    Caroline tersenyum lebar. “Hans, aku ingin kau memasukkan semua orang yang berada di tempat ini ke dalam daftar hitam orang-orang yang tidak boleh mengunjungi outletku. Tempelkan wajah mereka di website dan di depan outlet.”“Apa?” Ethan, Luna dan semua orang yang sudah menghina Caroline sontak terkejut.Caroline merasa sangat puas melihat wajah mereka, terutama Ethan dan Luna. “Selain itu, aku ingin mereka mengganti rugi sebanyak seratus ribu dolar karena sudah menghinaku. Jika mereka tidak mampu membayar, laporkan mereka pada polisi. Peraturan ini juga berlaku untuk para staff outlet ini.”Para staff seketika menunduk, saling menoleh satu sama lain.“Aku yakin ini adalah sebuah kesalahan. Wanita ini tidak mungkin membeli outlet ini. Outlet ini pasti berharga antara tujuh puluh juta sampai sembilan puluh juta dollar,” ujar Luna seraya menatap tajam.“Aku membeli outlet ini sebesar seratus juta dolar.” Caroline tersenyum, menoleh pada Hans. “Betul begitu, Hans?”“Betul, Nona.” Hans mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   10 - Permohonan

    “Kalian sudah membuang-buang waktuku yang berharga. Aku akan menghitung sampai sepuluh. Jika wanita itu dan kekasihnya tidak segera meminta maaf, aku akan melaporkan kalian semua pada polisi sekaligus meminta ganti rugi pada kalian,” ujar Caroline.“Nona, tolong maafkan kami!”“Nona, aku mohon!”“Nona, jangan laporkan kami!”Luna masih sesegukan, menatap kesal Caroline. Ia menarik-narik tangan Ethan, tetapi pria itu hanya terdiam tanpa bisa melakukan apa pun.“Cepatlah minta maaf sebelum aku memaksamu!”“Minta maaflah pada nona itu sekarang!”“Minta maaflah sekarang!”Para pengunjung terus mendesak Ethan dan Luna. Suasana outlet menjadi sangat ramai dengan teriakan dan tangisan. Para polisi mendekat, dan hal itu membuat para pengunjung semakin geram pada Luna dan Ethan.Ethan mengembus napas panjang. “Luna, sebaiknya kita meminta maaf pada wanita itu. Kita akan mendapat masalah semakin besar jika kita tidak melakukannya. Para pengunjung juga semakin marah pada kita.”Luna menyeka tang

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   11 - Obrolan

    “Tuan Eric mengatakan jika aku harus menjaga sekaligus mematuhi semua keinginan Anda. Outlet itu hanya sebuah barang kecil untuk Tuan Eric,” ujar Layla.“Apa kau serius?” Caroline memastikan. Ia merasa menyesal karena menghamburkan uang milik pria itu. Masalahnya, ia tidak tahu bagaimana harus mengganti uang tersebut.“Anda adalah istri Tuan Eric sekarang. Tuan Eric tentu tidak akan keberatan mengeluarkan uang selama Anda bahagia.”Caroline sontak terbatuk beberapa kali. “Astaga.”“Anda baik-baik saja, Nona. Aku akan memanggil dokter untuk memeriksa Anda.”“Aku baik-baik saja. Aku … aku hanya butuh beristirahat sekarang.”Caroline kembali tertidur hingga mobil tiba di rumah. Ia bergegas keluar dan seketika terdiam ketika melihat Eric dan Leon berada di teras.“Astaga, apa yang harus aku lakukan sekarang? Eric menungguku di teras. Apa dia marah karena aku menghabiskan uangnya?” Caroline mengembus napas panjang. “Sampai saat ini aku belum tahu apa tujuan dari Eric sebenarnya. Dia mungki

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   12 - Rentenir Tua

    Ethan berbaring di ranjang. Ketika memejamkan mata, ia teringat dengan peristiwa di outlet tadi. Caroline tampil sebagai wanita sombong, dan ia justru menjadi pria rendahan. Dadanya sesak dengan amarah. Wanita yang sudah dibuangnya berubah menjadi wanita yang sangat menyebalkan.“Ethan.” Rebecca menampar pelan pipi Ethan.“Ah, aku hanya teringat dengan kecelakaan yang menimpaku tadi. Itu peristiwa yang singkat, tetapi membuatku cukup kesulitan.”Rebecca mengambil segelar air, menyimpan di atas nakas. “Aku akan menemanimu malam ini untuk merawatmu. Aku tidak ingin kau mengalami hari yang semakin buruk.”“Terima kasih, Rebecca.” Ethan mengembus napas panjang.“Sejujurnya, aku tidak terlalu kenal dengan rentenir tua itu. Ibuku hanya mengatakan soal dia yang memiliki utang yang banyak pada seorang pria tua. Ibuku sangat terkejut ketika rentenir tua itu memintaku menjadi pasangannya, tetapi aku menyarankan agar Caroline menjadi pasangannya.” Rebecca tertawa. “Si rentenir tua itu langsung se

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   13 - Pelukan

    “Apa yang kau lakukan, Eric?” ketus Caroline seraya menjauh dari Eric.“Aku tidak melakukan apa pun. Kau terus mengamatiku sejak tadi, dan sekarang kau tiba-tiba memelukku dengan sangat erat,” ujar Eric tenang.“A-apa maksudmu?” Caroline menoleh ke arah lain, terkejut ketika melihat wajahnya sangat merah. “Ja-jangan mengada-ada. Aku tidak memperhatikanmu. Aku juga tidak memelukmu. A-aku hanya terkejut.”“Kau bisa memeluk kursi di depanmu jika kau mau.”Caroline memutar bola mata. “Aku tidak ingin berbicara denganmu.”“Baiklah.”Caroline melirik Eric, terdiam cukup lama. “Eric benar-benar tidak mau berbicara denganku. Dasar pria menyebalkan.”Perjalanan diisi oleh kehilangan nyaris sepanjang jalan. Caroline beberapa kali melirik Eric, berdeham cukup sering. Akan tetapi, Eric tetap tidak mau bicara.Caroline memunggungi Eric, dan sialnya ia justru melihat wajah pria itu di jendela mobil. “Eric sangat … jelek.”Caroline memutar bola mata dan tak lama setelahnya tertidur.“Nona Caroline,

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   14 - Kabar

    Rebecca bergegas keluar dari outlet, terdiam dalam keterkejutan. “Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana mungkin Caroline bisa membeli outlet ini?”Rebecca menoleh ke arah Outlet sekilas. “Outlet ini berada di MyLux Mall, sebuah pusat perbelanjaan kelas atas. Harga sebuah outlet pastilah sangat mahal.”Rebecca bergegas meninggalkan MyLux Mall, melajukan mobil menuju rumah. “Perkataan Ethan ternyata benar. Tapi, siapa yang berselisih dengan Caroline kemarin?”“Tunggu. Kenapa Ethan pergi ke MyLux Mall?” Rebecca tercenung agak lama. Kepalanya mendadak terasa sangat pening.Rebecca memacu mobil lebih cepat. “Sial, aku semakin penasaran dengan rentenir tua itu. Jika dia mampu membeli sebuah outlet di MyLux Mall, maka dia adalah pria yang sangat kaya. Aku harus tahu siapa dia sebenarnya?”Rebecca menerima panggilan dari Susan. “Aku sedang berada dalam perjalanan pulang ke rumah. Ya, aku memang ingin bertanya soal rentenir tua itu padamu.”Sementara itu, Caroline tengah duduk di samping ranj

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   15 - Siapa?

    “Aku baru saja pergi ke MyLux Mall yang berada di Lovatown. Aku memasuki sebuah outlet mewah yang ternyata adalah milik Caroline,” ujar Rebecca.“Apa?” Susan sontak terkejut. “Itu tidak mungkin, Rebecca. MyLux adalah salah satu pusat perbelanjaan mewah. Harga satu outletnya pasti sangatlah mahal.”“Awalnya, aku juga berpikir demikian, Bu. Akan tetapi, setelah aku bertanya pada salah satu staff dan melihat foto Caroline, aku baru mulai mempercayai hal itu.”“Da-dari mana kau mendapatkan informasi mengenai hal itu, Rebecca?” Susan kembali teringat dengan pakaian dan aksesoris yang Caroline kenakan ketika di rumah sakit.“Ethan mengatakan bahwa dia melihat Caroline sedang bersitegang dengan seorang wanita di sebuah outlet, dan untuk membungkam wanita itu Caroline membeli outlet itu. Aku sejujurnya belum sepenuhnya mempercayai hal itu sampai saat ini, tetapi itulah yang terjadi.”Rebecca mengembus napas panjang. “Aku sangat yakin jika rentenir tua itulah yang sudah membelikan Caroline sebu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18

Bab terbaru

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   67. Rencana

    Rombongan mobil bergerak sangat cepat di sebuah jembatan. Dari kejauhan, terlihat gedung-gedung pencakar langit dan sebuah pesawat terbang. Di salah satu mobil, Susan dan Rebecca berada. Kedua wanita itu tertidur nyaris di sepanjang perjalanan.Susan mulai membuka mata, memijat keningnya beberapa kali. “Di mana aku sekarang?”Susan tercengang saat melihat pemandangan kota asing di jendela. Ia menoleh pada dua pria di kursi depan, beralih pada Rebecca yang masih tertidur.Susan mengguncang tubuh putrinya berkali-kali. “Rebecca, bangunlah sekarang! Rebecca.”Rebecca mengerjap, membuka mata perlahan. Ia merenggangkan badan beberapa kali, dan terdiam saat mengingat kejadian beberapa waktu lalu. “Apakah kita sudah sampai di kediaman Caroline dan si rentenir tua itu, Bu?”“Apa maksudmu, Rebecca?” Susan berkata dengan suara kecil, nyaris seperti bisikan. “Orang-orang asing yang kita temui di depan rumah itu membawa kita ke tempat asing.”“Apa?” Rebecca seketika menegakkan punggung, membuka m

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   66. Kesepakatan 2

    Susan tampak cemas saat beberapa mobil kembali menepi dan orang-orang berpakaian hitam terus bermunculan. “Sialan, siapa mereka sebenarnya?” gumamnya. Para pengawal Susan dan Rebecca segera bersiaga. Mereka tampak ragu karena kalah jumlah dengan orang-orang asing itu.“Apa kepentingan kalian di tempat ini?” tanya salah satu pria berseragam hitam. “Jika kalian tidak memiliki kepentingan apa pun, kalian harus segera pergi dari tempat ini sebelum aku dan para bawahanku bertindak kasar.”Susana mengamati orang-orang berseragam hitam yang sudah mengelilinginya dan Rebecca. Ia berusaha tenang, berjalan selangkah meski Rebecca tidak melepaskan tangannya. “Aku sedang mencari putriku yang menurut kabar berada di rumah ini, Tuan. Kami akan segera pergi karena rumah ini tampak kosong,” kata Susan setenang mungkin. Orang-orang berseragam itu saling bertatapan sesaat. Si pemimpin memberikan tanda pada bawahannya dengan anggukan kepala.Susan dan Rebecca semakin tegang, menoleh pada seorang pria

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   65. Kesepakatan

    Ethan mulai mengerjap, membuka mata perlahan. Pria itu berusaha membiasakan diri dengan cahaya yang menyilaukannya. Ia meringis kesakitan, merasakan kepalanya sangat sakit.“Di mana aku sekarang?” Ethan memaksakan diri untuk duduk, mengamati keadaan sekeliling. “Aku berada di rumah sakit?”Ethan termenung saat mengingat kejadian semalam. Ia berlari dari kejaran para berandal. Saat menyeberang, sebuah mobil mendadak muncul dan menabraknya sehingga ia terlempar dan tidak sadarkan diri di jalan.“Dasar brengsek! Badanku terasa sangat sakit.” Ethan memijat kening beberapa kali, menggelengkan kepala. Ia menoleh ke arah pintu saat seseorang memasuki ruangan. “Siapa kau?”“Aku kira kau akan tertidur selamanya, sialan! Aku adalah orang yang sudah menabrakmu,” ujar slah satu anggota pasukan yang dikerahkan Daniel, Donald, dan Dennis.“Dasar bajingan!” teriak Ethan tiba-tiba, “apa kau tidak bisa menyetir mobil dengan baik, hah? Kau membuatku menderita. Kau harus bertanggung jawab dan memberikan

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   64. Pemeriksaan

    Rebecca seketika terdiam, menjatuhkan tubuh di sofa. Ia meremas bantal dan gaun, menyumpahi Caroline saat melihat deretan foto yang wanita itu kirimkan padanya. Dadanya amat sesak karena amarah.“Jika tahu kejadiannya seperti ini, akulah yang sebaiknya dijual pada si rentenir tua itu. Aku benar-benar iri pada Caroline. Dia membeli sebuah toko mewah seharga seratus juta dolar secara tunai dan sekarang dia tinggal di sebuah rumah megah dengan barang-barang mewah.”Rebecca melempar bantal saking kesal dengan kenyataan yang terjadi. Wanita itu menarik-narik rambut, bergegas mendekati jendela. Sialnya, ia justru disambut dengan petir menggelegar.“Ah!” Rebecca sontak berteriak saat petir menyambar sebuah pohon. Ia berjongkok sambil menutup kedua telinganya.Susan mendengkus kesal, menatap Rebecca sekilas. Wanita itu berjalan mondar-mandir, berharap sebuah rencana muncul. Foto-foto yang ia lihat di ponsel Rebecca tadi membuatnya semakin jengkel.“Terkutuklah kau, Caroline!” pekik Rebecca.“

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   63. Berita Baru

    Serombongan mobil mewah tiba di depan kediaman lama Eric dan Caroline. Sekitar seratus orang berpakaian hitam seketika keluar dari kendaraan, bergegas memasuki halaman dan rumah. Mereka seperti semut yang mengerumuni sesuatu. Selepas lima belas menit berlalu, mereka kembali berkumpul di halaman.“Tuan Eric dan orang-orangnya kemungkinan sudah meninggalkan rumah ini sejak kemarin. Kita akan pergi ke lokasi selanjutnya,” ujar pemimpin rombongan.Orang-orang itu memasuki mobil kembali, meninggalkan kediaman mewah di tengah hutan itu. Dalam waktu cukup singkat, mereka sudah menjauh dari kediaman.Tidak lama setelahnya, seorang pria muncul dari balik pohon, mengamati rumah dengan teropong. “Siapa orang-orang itu? Mereka datang dengan puluhan mobil mewah yang aku aksir harganya bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan dollar.”Steve melompat turun. “Aku beruntung karena orang-orang itu tidak menyadari keberadaanku. Selain kaya, mereka juga terlihat berbahaya.”Steve mengawasi keadaan sekeli

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   62. Keadaan

    Caroline bangun dengan keadaan segar bugar. Ia terkejut ketika melihat keadaan kamar mandi yang begitu mewah, ditambah ruangan khusus di mana beragam pakaian dan aksesoris yang tersusun sangat rapi di lemari-lemari kaca. “Apakah semua ini milikku, Layla?”“Tentu saja, Nona. Tuan Eric menyediakan semuanya untuk Anda,” jawab Layla.Caroline mengamati keadaan sekeliling, memandang dengan takjub. Mulutnya terbuka dan matanya memercik kekaguman yang luar biasa ketika ia mengelilingi satu per satu rak. “Astaga, ini seperti yang aku lihat di film-film dan video orang-orang kelas atas.”Caroline menatap pantulan dirinya di kaca, menampar pipi beberapa kali. “Ini semua bukanlah mimpi. Astaga, kenapa aku baru menyadari hal ini.”Caroline tiba-tiba tersenyum. “Aku tahu harus berbuat apa sekarang.”“Layla, panggilkan beberapa pengawal wanita untuk membantuku memilih pakaian dan aksesoris yang cocok untukku. Aku ingin mengejutkan Eric.”“Aku mengerti, Nona.” Layla segera menghubungi bawahannya.Em

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   61. Rumah Baru 2

    “Rumah baruku?” Caroline terkejut ketika mengamati halaman yang sangat luas. Sejauh mata memandang, ia hanya melihat taman-taman bunga, air mancur, lampu, jalan setapak yang semuanya tersusun dan tertata dengan sangat rapi.Caroline memijat kepalanya berkali-kali. “Astaga, apa yang sudah terjadi?”“Tuan Eric memerintahkan kami semua untuk membawa Anda ke rumah ini, Nona. Keluarga Stormind kemungkinan akan mencelakai Anda lagi setelah kejadian di kolam renang. Tuan Eric tidak ingin Anda berada dalam bahaya,” terang Layla.“Bagaimana keadaan Eric? Aku harus bertemu dengannya sekarang.” Caroline duduk di sofa, memejamkan mata ketika mengingat kejadian di kolam renang. Sekujur tubuhnya bergetar sangat hebat. Peristiwa itu benar-benar membuatnya syok.“Tuan Eric sangat sibuk sekarang, Nona. Dia tidak ingin diganggu oleh siapa pun. Anda sebaiknya beristirahat. Anda akan bertemu dengan Tuan Eric besok.”Caroline tiba-tiba berdiri ketika mengingat sesuatu. “Bagaimana dengan ayahku? Apakah dia

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   60. Rumah

    Malam yang panjang akhirnya berganti pagi. Embun tampak di permukaan rumput dan dedaunan. Udara terasa lebih dingin dibandingkan sebelumnya.Eric tengah berada di dekat jendela, menatap awan yang bergerak pelan. Ketika memejamkan mata, ingatannya seketika kembali pada kejadian semalma. Amarahnya masih belum reda meski waktu berlalu.Eric mengepalkan tangan erat-erat, tersneyum tipis. “Aku tidak akan lagi mengasihani mereka, apalagi sampai mengakui mereka sebagai keluargaku lagi. Merekalah yang meminta hal itu dariku. Aku akan menghancurkan kalian semua.”Eric menoleh pada Caroline yang belum tidak sadarkan diri sejak semalam. Suhu tubuh wanita itu sangat panas, dan ia beberapa kali mengingau memanggil nama ayahnya.Seorang dokter dan seorang perawat memasuki ruangan, membungkuk pada Eric sesaat, memeriksa Caroline. Tidak lama setelahnya, terdengar hujan mengguyur dengan deras.Suara hujan terdengar mengisi keheningan setelah kepergian dokter dan suster selama beberapa menit ke depan.

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   59. Amarah

    Eric dan seluruh pasukannya segera meninggalkan kediaman utama keluarga Stormind. Rombongan mobil melesat sangat cepat.Eric mengamati keadaan Caroline yang tampak pucat pasi. Peristiwa tadi benar-benar bercokol kuat dalam benaknya. “Aku seharusnya tidak terkejut ketika mereka melakukan tindakan busuk itu. Mereka bahkan pernah melakukan tindakan yang lebih busuk dibandingkan sekadar mendorong seseorang ke kolam renang dan nyaris membiarkan orang itu mati.”Kilatan amarah terlihat di pancaran mata Eric. Pria itu mengepalkan tangan erat-erat.“Aku akan memulai perang dengan kalian. Aku tidak akan memberikan belas kasih lagi mulai sekarang.” Eric tersenyum, terdiam ketika teringat dengan Evan. “Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan membiarkan mereka begitu saja seperti yang kau lakukan selama ini?”Sementara itu, keluarga Stormind masih berada di sekitar lokasi pesta. Mereka masih terkejut dengan keadaan yang terjadi, terutama Daniel.Daniel mengamati kaca yang hancur dan berserakan. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status