Suami Sederhana sang Nona Kaya

Suami Sederhana sang Nona Kaya

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-29
Oleh:  rindiyoon   On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
25Bab
458Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Karena sang kakak memilih untuk hidup biasa, Clara Putri Bastian terpaksa menggantikan posisinya. Dia pun dituntut untuk mempelajari bisnis keluarga dan menikahi pria yang dijodohkan untuknya. Hanya saja, pria itu mendadak membatalkan pernikahannya! Saat Clara putus asa, Yordan, sang sahabat pun menawarkan bantuan untuk menjadi pengantin pengganti. Lantas, bagaimana kelanjutan kisah Clara dan Yordan? Terlebih, mereka berdua berasal dari latar belakang yang sungguh berbeda.....

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

1. Menuju Altar

"Aku tidak ingin melanjutkan pernikahan ini. Sampai kapanpun, gadis manja sepertimu tidak bisa menjadi istriku, Clara!" Ucapan sang calon suami sontak membuat Clara tersentak. "Manja?" "Benar. Aku rasa Yolla lebih baik darimu."Deg!Saat ini perasaan Clara benar-benar hancur. Mengapa calon suaminya itu ingin membatalkan pernikahan mereka tepat di hari H?Lalu, bagaimana dengan tamu undangan? Keluarga? Sudah pasti Clara akan menjadi bahan omongan orang-orang dari kalangan bisnis orang tuanya.Clara mencoba mengatur napas. "Apa kau yakin? Aku memang manja dan mirip sekali anak kecil, pasti tidak akan ada laki-laki yang mau bertahan denganku..." ucapnya memberanikan diri."Tapi, aku tidak seperti jalangmu itu yang hobi menggoda laki-laki lain, bahkan ketika dia sendiri sudah memiliki calon suami!" Tarra sontak mengepalkan tangannya.Wajah pria itu memerah dan ingin sekali menghajar Clara.Namun, ditahannya. "Jangan bawa nama Yolla ke masalah ini. Aku harap kamu akan bahagia dengan l

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
25 Bab

1. Menuju Altar

"Aku tidak ingin melanjutkan pernikahan ini. Sampai kapanpun, gadis manja sepertimu tidak bisa menjadi istriku, Clara!" Ucapan sang calon suami sontak membuat Clara tersentak. "Manja?" "Benar. Aku rasa Yolla lebih baik darimu."Deg!Saat ini perasaan Clara benar-benar hancur. Mengapa calon suaminya itu ingin membatalkan pernikahan mereka tepat di hari H?Lalu, bagaimana dengan tamu undangan? Keluarga? Sudah pasti Clara akan menjadi bahan omongan orang-orang dari kalangan bisnis orang tuanya.Clara mencoba mengatur napas. "Apa kau yakin? Aku memang manja dan mirip sekali anak kecil, pasti tidak akan ada laki-laki yang mau bertahan denganku..." ucapnya memberanikan diri."Tapi, aku tidak seperti jalangmu itu yang hobi menggoda laki-laki lain, bahkan ketika dia sendiri sudah memiliki calon suami!" Tarra sontak mengepalkan tangannya.Wajah pria itu memerah dan ingin sekali menghajar Clara.Namun, ditahannya. "Jangan bawa nama Yolla ke masalah ini. Aku harap kamu akan bahagia dengan l
Baca selengkapnya

2. Bertukar Pengantin

Clara benar-benar takut dan malu kalau saat di atas Altar nanti dia akan di seret oleh keluarganya, karena laki-laki yang di sampingnya adalah Yordan. Apa lagi saat keluarganya mengetahui kalau pengantin laki-laki bukan Tarra, melainkan pria lain. Dia juga mencari keberadaan kakaknya dan tidak menemukannya. Namun, Yordan terus-menerus menuntun Clara menuju AltarSampai di atas Altar akhirnya Clara menoleh ke arah kanannya dan di sana sudah ada sang kakak dengan istri dan anaknya.Haris selaku kakaknya agak bingung kenapa sang adik membawa Yordan di atas Altar, tapi dia tidak menghiraukan. Apa lagi dia sepertinya setuju ketika sang adik menikah dengan Yordan dari pada dengan Tarra."Di mana ibu dan ayah?" tanya Clara sambil menatap Haris, tapi dia tidak mengeluarkan suaranya hanya membuka mulutnya saja."Ibu dan ayah keluar karena ada beberapa masalah dalam perusahaannya, jadi mereka menyuruh kalian segera menikah," jawab Haris tanpa bersuara juga dan hanya membuka mulutnya saja.Cl
Baca selengkapnya

3. Perceraian

Yordan yang berada disamping sang istri, Clara. Dia melirik ke arah ponsel istrinya dan melihat apa yang dilihat oleh istrinya, dia sangat paham dengan apa yang di rasakan oleh sang istri."Kalau menurut kamu itu terlalu sakit untuk dilihat sebaiknya jangan di lihat," ucap Yordan dengan suara pelan seperti orang berbisik.Clara langsung menoleh ke arah sampingnya dan melihat Yordan yang tidak menatap ke arahnya. Karena Clara paham dengan apa yang di ucapkan Yordan barusan, walaupun suaranya pelan dan seperti orang berbisik tapi Clara masih bisa mendengarnya.Kini Clara lekas memasukkan ponselnya kedalam tas kecil yang ada di pangkuannya, dan tanpa sengaja dia menyukai foto yang baru saja diunggah oleh Tarra."Kak, apa kakak mau mampir ke rumah dulu untuk ambil pakaian?" tanya Clara pada suaminya.Clara sengaja mengalihkan pembicaraan dan tidak ingin membahas masa lalu itu dengan Yordan, walaupun pernikahan mereka berdua benar-benar dadakan."Tidak usah," jawab Yordan yang langsung men
Baca selengkapnya

4. Di Kamar Clara

"Udah yuk kita masuk ke kamar aja dan kita harus istirahat!" Clara yang tidak mau membuat suaminya sakit hati, dia memilih menggandeng lengan suaminya."Baru menikah beberapa jam tapi sudah menjadi pembangkang sama orang tua, apa ini ajaran darimu!" Soni menatap tajam kearah Yordan, dia seperti sedang menyindir menantu yang tidak di harapkannya.Clara menghela napas dengan panjang dan menghembuskan dengan pelan, dia benar-benar tidak mengerti dengan pikiran orang tuanya. Orang tuanya selalu saja merendahkan seseorang yang menurut Clara baik, padahal selama ini Yordan memang bersikap baik padanya.Yordan hanya bisa menundukkan kepalanya dan merasa sangat hina saat berada dalam bagian keluarga Bastian. Yordan sadar akan dirinya yang sangat miskin, tapi mau bagaimana lagi? Semua sudah terjadi begitu saja.Clara malas menanggapi apa yang akan di katakan oleh kedua orang tuanya, dia lebih memilih pergi dan menuntun suaminya menuju kamarnya yang berada dilantai atas.Kini hanya ada Haris da
Baca selengkapnya

5. Tidak Mau Cerai

Saat Clara sudah menyelimuti tubuh suaminya, tiba-tiba saja membuka kedua matanya dan Clara yang mengetahui akan hal itu sontak saja terkejut."Ma ... Maafkan aku telah membuatmu terbangun," gugup Clara yang ingin menjauh dari suaminya.Namun, dengan cepat Yordan menahan tangannya sang istri dan sedikit menuntun istrinya untuk duduk di dekatnya.Clara tidak bisa berkutik karena tenaganya Yordan besar, akhirnya Clara duduk di sofa didepan perutnya sang suami.Sejenak, Clara menahan napasnya dan sedikit canggung dengan keadaan ini. Karena saat ini tangan suaminya sedang memeluk perut ratanya Clara."Kak..." Clara menjeda ucapannya."Biarkan seperti ini." Yordan kembali mempererat pelukannya pada perut rata sang istri.Clara tidak bisa menolak keinginan suaminya, dan dia mulai mengatur napasnya agar bisa mengatur oksigen lebih teratur. Kini Clara memejamkan kedua matanya yang sedikit mengantuk, dan suaminya juga sudah memejamkan matanya karena mengantuk.Perlahan-lahan tubuhnya Clara lan
Baca selengkapnya

6. Jangan Mengandung Anaknya

"Jangan berbohong," ucap Sonya pada anak bungsunya."Aku benar-benar sudah malam pertama dengan suamiku!" tegas Clara yang sudah berdiri dan menatap kedua orang tuanya yang masih duduk di sofa."Ceraikan atau..." Soni menjeda ucapannya dan Clara menatap tajam ke arahnya.Clara benar-benar tidak mengerti dengan apa yang ada didalam pikiran kedua orang tuanya, apa orang tuanya ingin dirinya menjadi janda? Sungguh menyebalkan, pikir Clara."Aku sudah menuruti keinginan ayah dan ibu untuk kuliah dalam urusan bisnis dan lain sebagainya, aku juga akan mengurusi perusahaan setelah lulus. Lalu, apa aku salah menikah dengan pilihanku?" Clara akhirnya membuka suaranya, dia benar-benar jengah dengan kedua orang tuanya yang selalu banyak mengatur hidupnya.Walaupun Clara adalah anak konglomerat tapi hidupnya penuh tekanan, contahnya seperti sekarang. Dia mirip sekali seperti boneka keluarganya, harus menuruti setiap perkataan orang tuanya.Clara seperti itu karena dirinya ingin membebaskan sang k
Baca selengkapnya

7. Kau Akan Menyesalinya

Setelah Yordan dan Clara menempuh jarak yang tidak terlalu jauh dari rumahnya menuju kampus, kini pengantin baru itu baru saja sampai tepat didepan gerbang kampusnya Clara.Yordan memberhentikan motornya didepan gerbang kampus sang istri. Namun, istrinya tidak turun dari jok motor itu membuat Yordan sedikit bingung.Yordan lekas membuka kaca helm yang saat ini masih dia gunakan di kepalanya, lalu Yordan menoleh kebelakang dan berkata. "Ra, kamu tidak mau masuk ke kampus?" tanya Yordan yang masih menatap kearah sang istri."Mau," jawab Clara. "Lalu, kamu menyuruh aku jalan dari gerbang ke kampus?" Clara mengerutkan keningnya saat mengatakan itu pada sang suami.Karena saat ini jarak dari gerbang ke dalam kampusnya lumayan jauh kalau jalan, dan karena Clara tipe gadis yang sangat manja sudah pasti itu membuat Clara malas berjalan kaki."Siap tuan putri, aku antar kamu sampai kedalam kampus tapi kamu gak malu diantar pake motor?" tanya Yordan.Sebenarnya Yordan memberhentikan motornya di
Baca selengkapnya

8. Dampak Pernikahan

Yordan melajukan motor beat milik sang istri membelah jalanan kota yang sudah mulai ramai dengan aktivitasnya. Saat ini tujuannya adalah Ferdinan Company, yaitu tempatnya bekerja.Pikiran Yordan berkelana pada ucapan kedua orang tua Clara tadi pagi yang mengatakan jika mereka tidak ingin Clara mengandung anaknya benar-benar membuat Yordan merasa sakit hati. Sepertinya meskipun telah berstatus sebagai seorang suami, tetapi Yordan tidak mendapatkan hak terhadap sang istri. Yordan akan berusaha memaklumi hal itu karena pernikahannya dengan Clara yang terjadi secara dadakan dan Yordan bukanlah sosok pria yang seharusnya bersanding dengan Clara, sang putri bungsu keluarga Bastian. Yordan sadar betul akan posisinya.Jika saja kedua pasangan mereka tidak saling mencintai dan meninggalkan mereka sendirian di hari pernikahan mereka, maka pernikahan Yordan dengan Clara tidak mungkin akan terjadi. sekarang Yordan bertanya-tanya apakah Yolla, mantan calon istrinya itu bahagia menikahi putra bungs
Baca selengkapnya

9. Amarah Adinda

Jam masih menunjukkan pukul sepuluh pagi. Tarra menaiki mobilnya dan melajukan mobil itu keluar dari area kampus menuju Ferdinan Company.Beberapa notifikasi dari teman-temannya yang menanyakan kenapa dirinya tidak masuk ke kelas dan meninggalkan kampus begitu saja, hanya diabaikan oleh Terra. Padahal hari ini akan diadakan ujian harian untuk beberapa mata kuliah, tetapi Tarra malah menghilang.Tarra tahu jika dia tidak mengikuti ujian harian hari ini maka itu akan berpengaruh pada nilainya, apalagi kampusnya terbilang sangat ketat dalam memberikan nilai pada mahasiwa. Namun, lupakan saja. Tarra sudah terlampau malas untuk masuk ke kelas hari ini.Sepanjang perjalanan pikirannya tidak tenang memikirkan apa yang terjadi dengan istrinya, Yolla, mengingat Yolla masuk kerja hari ini dan bisa saja hal buruk terjadi padanya.Kemacetan panjang terjadi di sepanjang jalan menuju perusahaan Ferdinan Company, berkali-kali Tarra memaki untuk melampiaskan rasa kesalnya pada kemacetan jalan yang me
Baca selengkapnya

10. Kencan

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, sudah waktunya bagi Clara untuk pulang. Dia juga sudah menghubungi Yordan dan pria itu mengatakan dia sudah dalam perjalanan menuju kampus Clara.Lima belas menit Clara menunggu hingga akhirnya senyum merekah Clara terbit ketika melihat motor beat yang dikendarai oleh sang suami bergerak ke arahnya.Yordan melepas helm yang melindungi kepalanya, dan menampilkan senyum manisnya pada Clara."Udah selesai?" tanya Yordan basa basi."Iyalah, kalau belum gak mungkin aku suruh jemput," jawab Clara membuat Jordan tertawa kecil. Memang sifat kekanak-kanakan Clara kadang membuat Yordan gemas sendiri."Yaudah ayo," ajak Yordan.Dia memakaikan helm pada Clara membuat gadis itu tersipu.Setelah selesai memakaikan helm pada Clara, Yordan menyuruh sang istri untuk segera naik di motor dan setelah itu motor beat itu bergerak melaju meninggalkan kampus Clara.Jalanan mulai lengang, udara sore mulai terasa dingin, langit juga mulai menunjukkan semburat jingga yang
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status