Share

2. Bertukar Pengantin

Penulis: rindiyoon
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-08 01:04:58

Clara benar-benar takut dan malu kalau saat di atas Altar nanti dia akan di seret oleh keluarganya, karena laki-laki yang di sampingnya adalah Yordan. Apa lagi saat keluarganya mengetahui kalau pengantin laki-laki bukan Tarra, melainkan pria lain.

Dia juga mencari keberadaan kakaknya dan  tidak menemukannya. 

Namun, Yordan terus-menerus menuntun Clara menuju Altar

Sampai di atas Altar akhirnya Clara menoleh ke arah kanannya dan di sana sudah ada sang kakak dengan istri dan anaknya.

Haris selaku kakaknya agak bingung kenapa sang adik membawa Yordan di atas Altar, tapi dia tidak menghiraukan. Apa lagi dia sepertinya setuju ketika sang adik menikah dengan Yordan dari pada dengan Tarra.

"Di mana ibu dan ayah?" tanya Clara sambil menatap Haris, tapi dia tidak mengeluarkan suaranya hanya membuka mulutnya saja.

"Ibu dan ayah keluar karena ada beberapa masalah dalam perusahaannya, jadi mereka menyuruh kalian segera menikah," jawab Haris tanpa bersuara juga dan hanya membuka mulutnya saja.

Clara dan Haris hanya menggerakkan gerakan mulut saja tanpa bersuara, lalu akhirnya mereka memulai acara pernikahan mereka.

Entah apa yang ada di dalam pikirannya Clara, dia benar-benar pasrah dengan semuanya.

Sekilas Clara melirik ke arah sekitar untuk mencari keberadaan Tarra, tapi hasilnya nihil. Tarra benar-benar sudah mengakhiri hubungan dengannya, dia juga tidak mau membuat malu nama keluarga.

Di acara pernikahan ini sudah banyak sekali rekan kerja keluarganya, dia tidak ingin membuat nama keluarganya jelek. Sudah pasti para tamu undangan juga belum begitu mengenal wajah Clara dan Tarra.

Akhirnya janji suci pernikahan di mulai, tapi sebelum di mulai. Yordan sudah mengganti nama Tarra dengan namanya sendiri, dia tidak mau menikahi Clara dengan nama laki-laki lain.

Clara hanya bisa diam seperti patung di sampingnya Yordan, entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini.

'Tuhan, apa ini jalan yang terbaik untuk aku menikah dengan Yordan?' tanya Clara di dalam hatinya.

Di gedung sebelah, tepatnya Tarra dan Yolla yang baru saja melangsungkan pernikahan mereka dengan lancar. Akhirnya, Tarra dan Yolla sudah resmi menjadi sepasang suami-istri.

"Aku mencintaimu, Yolla!" Tarra langsung mengecup bibirnya Yolla dengan lembut dan cukup lama.

Setelah Tarra melepaskan kecupannya di bibir Yolla, Yolla langsung berkata. "Aku juga mencintaimu, Tarra!" Yolla tersenyum manis setelah mengucapkan itu.

Di sebuah gedung tempat Clara dan Yordan menikah, ternyata mereka juga sudah menyelesaikan janji suci pernikahan mereka.

Akhirnya, Clara dan Yordan sudah resmi menjadi sepasang suami-istri.

Para tamu undangan bersorak-sorai gembira dan memberikan tepukan tangan yang meriah. Saat keluarga Ferdinan melihat pengantin laki-laki, mereka langsung syok.

Clara bukan menikah dengan Tarra, entah dia menikah dengan siapa.

"Hah? Siapa laki-laki itu?" tanya Adinda selaku ibu kandungnya Tarra.

"Aku tidak tau sayang," jawab Arya selaku ayah kandungnya Tarra dan dia juga mendelik bahunya, karena dia benar-benar tidak mengenal siapa laki-laki yang ada di sampingnya Clara.

"Laki-laki itu pegawai di perusahaan kita," sambung Samuel.

"Benar, itu Yordan!" Nathan ikut mengeluarkan suaranya dan pastinya ia juga mengenali siapa Yordan.

Samuel adalah anak pertama keluarga Ferdinan dan Nathan adalah anak kedua keluarga Ferdinan.

Mereka berdua sudah menikah, dan kini Tarra anak bungsu keluarga Ferdinan yang menikah dengan Clara. Namun, Tarra tidak ada di ruangan ini.

Semua keluarga Ferdinan langsung bergegas keluar dari ruangan itu, mereka langsung mencari keberadaan Tarra dan menghubungi beberapa orang kepercayaan mereka masing-masing.

Saat keluarga Ferdinan keluar dari ruangan itu, mereka melihat Tarra tengan merangkul mesra pinggang seorang wanita.

Adinda dengan cepat berlari menghampiri anaknya dan menarik tangannya, dia sama sekali tidak menghiraukan beberapa sorot mata yang sedang memperhatikan gerak-geriknya.

"Kenapa kau merangkul wanita lain!" sentak Adinda yang sudah berdiri di hadapannya Tarra.

Arya dan kedua kakaknya Tarra langsung menghampiri mereka dan Yolla yang melihat keluarga Tarra sedikit menundukkan kepalanya, dia malu.

"Siapa dia!" Arya menunjuk telunjuk kirinya kearah Yolla dengan sorotan mata yang menyeramkan.

"Dia istriku!" Tarra kembali merangkul pinggang Yolla dengan mesra.

Keluarga Ferdinan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya masing-masing, mereka tidak mengerti dengan apa yang ada di dalam pikirannya Tarra karena isa-bisanya Tarra menikahi wanita lain di hari pernikahannya dengan Clara.

"Kau benar-benar membuat ibu malu!" teriak Adinda pada anak bungsunya.

Beberapa orang yang ada di luar ruangan langsung menatap tajam ke arah mereka, ada beberapa orang juga yang merekam adegan itu dan sudah pasti setelah ini akan ada video yang membuat keluarga Ferdinan malu.

"Bu, Tarra tidak salah. Aku yang salah," ucap Yolla yang mencoba membela Tarra.

"Diam kau jalang, aku tidak bicara denganmu!" hina Adinda pada Yolla.

Yolla yang mendengar kata itu langsung menundukkan kepalanya dan tidak di sangka air matanya tiba-tiba saja menetes.

Tarra langsung menyembunyikan Yolla di belakang tubuhnya, dia tidak mau istrinya sakit hati.

"Bu, apa ibu tidak malu?" Tarra menatap ibunya dan melirik ke arah sekitar.

Adinda dan yang lainnya ikut melirik ke arah sekitar, sudah banyak sorot mata yang memperhatikan mereka.

Akhirnya, mereka memilih pergi dari gedung itu dan langsung menarik Tarra pulang ke rumah.

"Ya Tuhan, sepertinya keluarganya Tarra tidak menginginkan kehadiran diriku," batin Yolla dengan sedih.

***Di gedung lain***

Clara dan Yordan masih berada di dekat Altar, beberapa tamu undangan mengucapkan selamat pada mereka. Haris, Elia dan Shana langsung menghampiri mereka.

"Tante Clara, selamat ya!" Shana mengucapkan selamat pada Clara lalu melirik ke arah Yordan. "Akhirnya tanteku menikah dengan om tampan," celetuk Shana.

Haris dan Elia hanya tersenyum saat mendengar perkataan anaknya, mereka benar-benar tidak menyangka kalau Clara bisa menikah dengan Yordan.

Namun, setelah ini pasti akan ada perang antara dua keluarga.

"Kak, aku takut." Clara menggenggam erat lengannya Haris, lalu kedua matanya Clara mulai berembun.

Haris menyentuh pundaknya Clara dan berkata. "Aku akan mencoba menenangkan ayah dan ibu di rumah, sebaiknya setelah ini kita pulang." Haris sepertinya ingin membela sang adik, walau bagaimanapun Haris senang kalau adiknya tidak jadi menikah dengan Tarra.

Waktu terus berputar dan acara pernikahan Clara dan Yordan selesai, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah.

Di dalam mobil, Clara memainkan ponselnya dan membuka sebuah akun sosial media, dia membuka I*******m dan melihat Tarra sudah memposting sebuah foto.

Foto pernikahannya dengan Yolla.

Tiba-tiba saja tangannya Clara bergetar dan tak kuasa dia melihat foto itu.

"Dia sangat bahagia menikahi wanita itu," gumam Clara lalu melirik Yordan, yang mungkin juga sama patah hatinya dengan dia saat ini.

"Apakah ini yang dinamakan bertukar pengantin?" 

Bab terkait

  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   3. Perceraian

    Yordan yang berada disamping sang istri, Clara. Dia melirik ke arah ponsel istrinya dan melihat apa yang dilihat oleh istrinya, dia sangat paham dengan apa yang di rasakan oleh sang istri."Kalau menurut kamu itu terlalu sakit untuk dilihat sebaiknya jangan di lihat," ucap Yordan dengan suara pelan seperti orang berbisik.Clara langsung menoleh ke arah sampingnya dan melihat Yordan yang tidak menatap ke arahnya. Karena Clara paham dengan apa yang di ucapkan Yordan barusan, walaupun suaranya pelan dan seperti orang berbisik tapi Clara masih bisa mendengarnya.Kini Clara lekas memasukkan ponselnya kedalam tas kecil yang ada di pangkuannya, dan tanpa sengaja dia menyukai foto yang baru saja diunggah oleh Tarra."Kak, apa kakak mau mampir ke rumah dulu untuk ambil pakaian?" tanya Clara pada suaminya.Clara sengaja mengalihkan pembicaraan dan tidak ingin membahas masa lalu itu dengan Yordan, walaupun pernikahan mereka berdua benar-benar dadakan."Tidak usah," jawab Yordan yang langsung men

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   4. Di Kamar Clara

    "Udah yuk kita masuk ke kamar aja dan kita harus istirahat!" Clara yang tidak mau membuat suaminya sakit hati, dia memilih menggandeng lengan suaminya."Baru menikah beberapa jam tapi sudah menjadi pembangkang sama orang tua, apa ini ajaran darimu!" Soni menatap tajam kearah Yordan, dia seperti sedang menyindir menantu yang tidak di harapkannya.Clara menghela napas dengan panjang dan menghembuskan dengan pelan, dia benar-benar tidak mengerti dengan pikiran orang tuanya. Orang tuanya selalu saja merendahkan seseorang yang menurut Clara baik, padahal selama ini Yordan memang bersikap baik padanya.Yordan hanya bisa menundukkan kepalanya dan merasa sangat hina saat berada dalam bagian keluarga Bastian. Yordan sadar akan dirinya yang sangat miskin, tapi mau bagaimana lagi? Semua sudah terjadi begitu saja.Clara malas menanggapi apa yang akan di katakan oleh kedua orang tuanya, dia lebih memilih pergi dan menuntun suaminya menuju kamarnya yang berada dilantai atas.Kini hanya ada Haris da

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   5. Tidak Mau Cerai

    Saat Clara sudah menyelimuti tubuh suaminya, tiba-tiba saja membuka kedua matanya dan Clara yang mengetahui akan hal itu sontak saja terkejut."Ma ... Maafkan aku telah membuatmu terbangun," gugup Clara yang ingin menjauh dari suaminya.Namun, dengan cepat Yordan menahan tangannya sang istri dan sedikit menuntun istrinya untuk duduk di dekatnya.Clara tidak bisa berkutik karena tenaganya Yordan besar, akhirnya Clara duduk di sofa didepan perutnya sang suami.Sejenak, Clara menahan napasnya dan sedikit canggung dengan keadaan ini. Karena saat ini tangan suaminya sedang memeluk perut ratanya Clara."Kak..." Clara menjeda ucapannya."Biarkan seperti ini." Yordan kembali mempererat pelukannya pada perut rata sang istri.Clara tidak bisa menolak keinginan suaminya, dan dia mulai mengatur napasnya agar bisa mengatur oksigen lebih teratur. Kini Clara memejamkan kedua matanya yang sedikit mengantuk, dan suaminya juga sudah memejamkan matanya karena mengantuk.Perlahan-lahan tubuhnya Clara lan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   6. Jangan Mengandung Anaknya

    "Jangan berbohong," ucap Sonya pada anak bungsunya."Aku benar-benar sudah malam pertama dengan suamiku!" tegas Clara yang sudah berdiri dan menatap kedua orang tuanya yang masih duduk di sofa."Ceraikan atau..." Soni menjeda ucapannya dan Clara menatap tajam ke arahnya.Clara benar-benar tidak mengerti dengan apa yang ada didalam pikiran kedua orang tuanya, apa orang tuanya ingin dirinya menjadi janda? Sungguh menyebalkan, pikir Clara."Aku sudah menuruti keinginan ayah dan ibu untuk kuliah dalam urusan bisnis dan lain sebagainya, aku juga akan mengurusi perusahaan setelah lulus. Lalu, apa aku salah menikah dengan pilihanku?" Clara akhirnya membuka suaranya, dia benar-benar jengah dengan kedua orang tuanya yang selalu banyak mengatur hidupnya.Walaupun Clara adalah anak konglomerat tapi hidupnya penuh tekanan, contahnya seperti sekarang. Dia mirip sekali seperti boneka keluarganya, harus menuruti setiap perkataan orang tuanya.Clara seperti itu karena dirinya ingin membebaskan sang k

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   7. Kau Akan Menyesalinya

    Setelah Yordan dan Clara menempuh jarak yang tidak terlalu jauh dari rumahnya menuju kampus, kini pengantin baru itu baru saja sampai tepat didepan gerbang kampusnya Clara.Yordan memberhentikan motornya didepan gerbang kampus sang istri. Namun, istrinya tidak turun dari jok motor itu membuat Yordan sedikit bingung.Yordan lekas membuka kaca helm yang saat ini masih dia gunakan di kepalanya, lalu Yordan menoleh kebelakang dan berkata. "Ra, kamu tidak mau masuk ke kampus?" tanya Yordan yang masih menatap kearah sang istri."Mau," jawab Clara. "Lalu, kamu menyuruh aku jalan dari gerbang ke kampus?" Clara mengerutkan keningnya saat mengatakan itu pada sang suami.Karena saat ini jarak dari gerbang ke dalam kampusnya lumayan jauh kalau jalan, dan karena Clara tipe gadis yang sangat manja sudah pasti itu membuat Clara malas berjalan kaki."Siap tuan putri, aku antar kamu sampai kedalam kampus tapi kamu gak malu diantar pake motor?" tanya Yordan.Sebenarnya Yordan memberhentikan motornya di

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   8. Dampak Pernikahan

    Yordan melajukan motor beat milik sang istri membelah jalanan kota yang sudah mulai ramai dengan aktivitasnya. Saat ini tujuannya adalah Ferdinan Company, yaitu tempatnya bekerja.Pikiran Yordan berkelana pada ucapan kedua orang tua Clara tadi pagi yang mengatakan jika mereka tidak ingin Clara mengandung anaknya benar-benar membuat Yordan merasa sakit hati. Sepertinya meskipun telah berstatus sebagai seorang suami, tetapi Yordan tidak mendapatkan hak terhadap sang istri. Yordan akan berusaha memaklumi hal itu karena pernikahannya dengan Clara yang terjadi secara dadakan dan Yordan bukanlah sosok pria yang seharusnya bersanding dengan Clara, sang putri bungsu keluarga Bastian. Yordan sadar betul akan posisinya.Jika saja kedua pasangan mereka tidak saling mencintai dan meninggalkan mereka sendirian di hari pernikahan mereka, maka pernikahan Yordan dengan Clara tidak mungkin akan terjadi. sekarang Yordan bertanya-tanya apakah Yolla, mantan calon istrinya itu bahagia menikahi putra bungs

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   9. Amarah Adinda

    Jam masih menunjukkan pukul sepuluh pagi. Tarra menaiki mobilnya dan melajukan mobil itu keluar dari area kampus menuju Ferdinan Company.Beberapa notifikasi dari teman-temannya yang menanyakan kenapa dirinya tidak masuk ke kelas dan meninggalkan kampus begitu saja, hanya diabaikan oleh Terra. Padahal hari ini akan diadakan ujian harian untuk beberapa mata kuliah, tetapi Tarra malah menghilang.Tarra tahu jika dia tidak mengikuti ujian harian hari ini maka itu akan berpengaruh pada nilainya, apalagi kampusnya terbilang sangat ketat dalam memberikan nilai pada mahasiwa. Namun, lupakan saja. Tarra sudah terlampau malas untuk masuk ke kelas hari ini.Sepanjang perjalanan pikirannya tidak tenang memikirkan apa yang terjadi dengan istrinya, Yolla, mengingat Yolla masuk kerja hari ini dan bisa saja hal buruk terjadi padanya.Kemacetan panjang terjadi di sepanjang jalan menuju perusahaan Ferdinan Company, berkali-kali Tarra memaki untuk melampiaskan rasa kesalnya pada kemacetan jalan yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   10. Kencan

    Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, sudah waktunya bagi Clara untuk pulang. Dia juga sudah menghubungi Yordan dan pria itu mengatakan dia sudah dalam perjalanan menuju kampus Clara.Lima belas menit Clara menunggu hingga akhirnya senyum merekah Clara terbit ketika melihat motor beat yang dikendarai oleh sang suami bergerak ke arahnya.Yordan melepas helm yang melindungi kepalanya, dan menampilkan senyum manisnya pada Clara."Udah selesai?" tanya Yordan basa basi."Iyalah, kalau belum gak mungkin aku suruh jemput," jawab Clara membuat Jordan tertawa kecil. Memang sifat kekanak-kanakan Clara kadang membuat Yordan gemas sendiri."Yaudah ayo," ajak Yordan.Dia memakaikan helm pada Clara membuat gadis itu tersipu.Setelah selesai memakaikan helm pada Clara, Yordan menyuruh sang istri untuk segera naik di motor dan setelah itu motor beat itu bergerak melaju meninggalkan kampus Clara.Jalanan mulai lengang, udara sore mulai terasa dingin, langit juga mulai menunjukkan semburat jingga yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10

Bab terbaru

  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   25

    Clara menampakkan wajah sedih dengan berkata. "Sepertinya suamiku tidak menginginkan anak dari ku," ucap Clara dengan suara yang begitu sedih."Bukan gitu, sayang." Kini Yordan merasa bersalah dengan dirinya yang mengalihkan pembicaraan Clara, tapi Yordan jadi bingung harus mengatakan apa pada Yordan, karena saat ini Yordan benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa pada Clara.Seketika suasana kamar mendai hening dan tidak ada pembicaraan apapun, tapi terlihat jelas dari tatapannya Clara yang menantikan respon dari Yordan untuk membahas anak."Aku beneran pengen hamil, aku pengen punya anak kayak pasangan suami istri pada umumnya," kekeh Clara setelah beberapa saat ruang kamarnya terlihat hening dan begitu sepi.Yordan menghela napasnya dengan panjang dan menghembuskan dengan perlahan, Yordan sudah tidak bisa mengalihkan pembicaraan Clara, karena Yordan tipe pria yang selalu merasa tidak enakan jika pembahasan ini tidak ada endingnya."Sayang, kamu benar-benar ingin mengandung anak

  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   24

    Clara menampakkan wajah sedih dengan berkata. "Sepertinya suamiku tidak menginginkan anak dari ku," ucap Clara dengan suara yang begitu sedih."Bukan gitu, sayang." Kini Yordan merasa bersalah dengan dirinya yang mengalihkan pembicaraan Clara, tapi Yordan jadi bingung harus mengatakan apa pada Yordan, karena saat ini Yordan benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa pada Clara.Seketika suasana kamar mendai hening dan tidak ada pembicaraan apapun, tapi terlihat jelas dari tatapannya Clara yang menantikan respon dari Yordan untuk membahas anak."Aku beneran pengen hamil, aku pengen punya anak kayak pasangan suami istri pada umumnya," kekeh Clara setelah beberapa saat ruang kamarnya terlihat hening dan begitu sepi.Yordan menghela napasnya dengan panjang dan menghembuskan dengan perlahan, Yordan sudah tidak bisa mengalihkan pembicaraan Clara, karena Yordan tipe pria yang selalu merasa tidak enakan jika pembahasan ini tidak ada endingnya."Sayang, kamu benar-benar ingin mengandung anak

  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   23

    Pukul 10 malam, Clara dan Yordan baru saja sampai di rumah mewah milik Soni dan Sonya, mereka berdua sangat bahagia setelah menghabiskan momen anniversary di sebuah restoran mewah, bahkan pasangan suami istri yang tengah bahagia lupa jika mereka sudah berada di rumah."Ngapain pegang-pegang gitu?" Suaranya Sonya begitu lantang saat keluar dari lorong rumahnya menuju pintu utama untuk menghampiri anak dan menantunya, menantu yang tidak di inginkan olehnya.Melihat kehadiran Sonya dan Soni membuat Clara dengan Yordan langsung melepaskan genggaman tangan itu, genggaman yang benar-benar erat. Namun, harus terlepaskan secara paksa."I ... Ibu, kenapa belum tidur?" Suaranya Clara terdengar gugup saat melihat orang tuanya sudah berada di depannya."Sengaja, karena kalian belum pulang ke rumah," ucap Soni dan Sonya secara bersamaan."Maafkan kami pulang terlambat," ungkap Yordan yang merasa bersalah karena sudah membawa Clara pergi ke luar rumah dan kembali ke rumah hampir larut malam.Sebena

  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   22

    Clara menampakkan wajah sedih dengan berkata. "Sepertinya suamiku tidak menginginkan anak dari ku," ucap Clara dengan suara yang begitu sedih."Bukan gitu, sayang." Kini Yordan merasa bersalah dengan dirinya yang mengalihkan pembicaraan Clara, tapi Yordan jadi bingung harus mengatakan apa pada Yordan, karena saat ini Yordan benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa pada Clara.Seketika suasana kamar mendai hening dan tidak ada pembicaraan apapun, tapi terlihat jelas dari tatapannya Clara yang menantikan respon dari Yordan untuk membahas anak."Aku beneran pengen hamil, aku pengen punya anak kayak pasangan suami istri pada umumnya," kekeh Clara setelah beberapa saat ruang kamarnya terlihat hening dan begitu sepi.Yordan menghela napasnya dengan panjang dan menghembuskan dengan perlahan, Yordan sudah tidak bisa mengalihkan pembicaraan Clara, karena Yordan tipe pria yang selalu merasa tidak enakan jika pembahasan ini tidak ada endingnya."Sayang, kamu benar-benar ingin mengandung anak

  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   21. Akan Membuatmu Hamil

    Clara menampakkan wajah sedih dengan berkata. "Sepertinya suamiku tidak menginginkan anak dari ku," ucap Clara dengan suara yang begitu sedih."Bukan gitu, sayang." Kini Yordan merasa bersalah dengan dirinya yang mengalihkan pembicaraan Clara, tapi Yordan jadi bingung harus mengatakan apa pada Yordan, karena saat ini Yordan benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa pada Clara.Seketika suasana kamar mendai hening dan tidak ada pembicaraan apapun, tapi terlihat jelas dari tatapannya Clara yang menantikan respon dari Yordan untuk membahas anak."Aku beneran pengen hamil, aku pengen punya anak kayak pasangan suami istri pada umumnya," kekeh Clara setelah beberapa saat ruang kamarnya terlihat hening dan begitu sepi.Yordan menghela napasnya dengan panjang dan menghembuskan dengan perlahan, Yordan sudah tidak bisa mengalihkan pembicaraan Clara, karena Yordan tipe pria yang selalu merasa tidak enakan jika pembahasan ini tidak ada endingnya."Sayang, kamu benar-benar ingin mengandung anak

  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   20. Menuduh Yordan Korupsi

    Pukul 10 malam, Clara dan Yordan baru saja sampai di rumah mewah milik Soni dan Sonya, mereka berdua sangat bahagia setelah menghabiskan momen anniversary di sebuah restoran mewah, bahkan pasangan suami istri yang tengah bahagia lupa jika mereka sudah berada di rumah."Ngapain pegang-pegang gitu?" Suaranya Sonya begitu lantang saat keluar dari lorong rumahnya menuju pintu utama untuk menghampiri anak dan menantunya, menantu yang tidak di inginkan olehnya.Melihat kehadiran Sonya dan Soni membuat Clara dengan Yordan langsung melepaskan genggaman tangan itu, genggaman yang benar-benar erat. Namun, harus terlepaskan secara paksa."I ... Ibu, kenapa belum tidur?" Suaranya Clara terdengar gugup saat melihat orang tuanya sudah berada di depannya."Sengaja, karena kalian belum pulang ke rumah," ucap Soni dan Sonya secara bersamaan."Maafkan kami pulang terlambat," ungkap Yordan yang merasa bersalah karena sudah membawa Clara pergi ke luar rumah dan kembali ke rumah hampir larut malam.Sebena

  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   19. Anniversary 1 Tahun

    Hari berganti begitu cepat, tidak terasa pernikahannya Yordan dengan Clara sudah 1 tahun lamanya. Saat ini Yordan membawa Clara ke sebuah restoran mewah untuk merayakan pernikahan mereka, dan Yordan membawa Clara ke restoran dengan kejutan dan tidak bilang pada Clara. Yordan menuntun Clara yang saat ini matanya sedang di tutup oleh kain hitam, dan Clara sangat menurut dengan Yordan."Selamat hari pernikahan yang ke satu tahun, Clara." Yordan mengatakan itu di saat tangannya membuka kain hitam pada mata yang menutupi Clara.Clara terkejut bukan main saat melihat ke arah sekitarnya bahwa Yordan membawa dirinya ke sebuah restoran, restoran yang begitu mewah dan sangat privasi. Clara meneteskan air matanya saat menerima kejutan dari suaminya, Yordan. Clara tidak menyangka jika Yordan yang selama ini terlihat dingin dan sibuk bekerja, tapi diam-diam Yordan sudah merencanakan semua ini."Terima kasih, suamiku." Clara langsung memeluk erat tubuhnya Yordan. "Selamat hari pernikahan yang ke sa

  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   18. Malam Pertama?

    Setelah beberapa saat, Yordan memesankan makanan ringan untuk Clara, dan pastinya Yordan memesan makanan ringan atas persetujuan dan keinginan Clara, karena jika tidak, Yordan akan sia-sia membeli makanan ringan, apa lagi jika tidak di makan oleh Clara."Aku mau ke kamar mandi dulu," ucap Yordan saat dirinya bangun dari duduknya dan segera pergi ke kamar mandi setelah memberitahu Clara.Clara tersenyum malu saat mendengar perkataan Yordan yang seperti meminta izin pada dirinya."Ih, kenapa juga ke kamar mandi harus minta izin," gumam Clara dengan sedikit tertawa.Clara kembali memainkan ponsel dengan membuka salah satu sosial media miliknya, lalu Clara melihat sesuatu yang membuatnya kesal."Dasar selalu umbar kemesraan," gerutu Clara saat melihat salah satu postingan seseorang.Siapa yang di maksud oleh Clara? Hem, siapa lagi kalau bukan Tarra dan Yolla."Giliran sama dia di posting, waktu sama aku enggak." Clara kembali menggerutu saat dirinya tahu jika mantan kekasih sekaligus mant

  • Suami Sederhana sang Nona Kaya   17. Dikit-dikit Minta Maaf

    Pukul 7 malam, Clara dan Yordan baru saja menyelesaikan makan malam bersama, mereka berdua menikmati makan malam dengan tenang dan begitu romantis, dan terlihat jelas dari pancaran wajahnya Clara yang begitu bahagia bisa menikmati hari-hari dengan suaminya tanpa ke dua orang tuanya yang menentang keras rumah tangga mereka."Kamu enggak apa-apa?" tanya Yordan pada Clara di saat tatapannya Clara terlihat kosong saat melihat ke arahnya."E ... Eh, enggak apa-apa kok," jawab Clara yang sedikit gugup karena tangannya di sentuh oleh Yordan."Kamu banyak ngelamun setelah kita pulang dari taman," ucap Yordan yang merasa aneh dengan Clara karena banyak melamun setelah mereka pulang dari taman."Gak kok." Clara geleng-geleng kepalanya dengan cepat seolah-olah tidak mengiyakan apa yang di katakan oleh Yordan.Yordan hanya berdehem tanpa mengatakan apapun lagi pada Clara, tapi Yordan terus menatap wajahnya Clara dengan otak yang berpikir keras.'Apa Clara masih terkejut sama kehadiran Tarra dan Y

DMCA.com Protection Status