Skandal Suamiku

Skandal Suamiku

By:  triyuliastuti97   Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
13views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Aretha harus bersabar melihat suaminya digosipkan dengan wanita lain. Setelah dia terbiasa dengan semua itu, suaminya justru mengucapkan kata cerai kepadanya. "Mari kita bercerai!" Apakah Aretha akan menerima ajakan bercerai dari suaminya?

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters

1.

Breaking News Alvarendra pria tampan dengan sejuta pesona yang memikat kaum hawa, selain tampan dia juga kaya raya selama ini menjabat sebagai CEO FR GROUP. Dikabarkan sedang dekat dengan seorang artis cantik yang sedang naik daun yaitu Alisa. Bahkan kabar terbarunya FR GROUP baru saja membeli salah satu unit apartemen di Grand Luminor untuk Alisa. "Lihat gosip terbaru!" Seorang wanita berambut panjang yang dikucir kuda menyodorkan hp-nya ke arah wanita berambut pendek yang berada di sampingnya. Membuat wanita berambut pendek segera menoleh ke layar hp wanita yang berambut panjang. "Oh gosip tentang Alvarendra dan Alisa. Semakin hari mereka semakin lengket saja." Ujar wanita berambut pendek mengamati gosip Alvarendra dan Alisa di layar hp-nya wanita berambut panjang. "Apakah Alvarendra akan tinggal bersama dengan Alisa di Grand Luminor?" "Aku rasa seperti itu dan secepatnya Alvarendra pasti akan bercerai dengan istrinya." "Aku merasa penasaran dengan tanggapan istrinya Alva
Read more

2.

"Setiap kali bertemu dengan ibu, beliau pasti akan membahas tentang anak." Aretha berujar dalam hati merasa sedih, karena sampai saat ini dirinya belum dikaruniai seorang anak. jangankan anak pernikahan dirinya dengan Alvarendra entah mau bagaimana akhirnya. "Sayang, apa yang sedang kamu pikirkan?" Alvarendra menatap heran melihat Aretha tampak diam seperti sedang memikirkan sesuatu. Sedangkan Aretha tersentak kaget mendengar pertanyaan yang diucapkan oleh Alvarendra. "Aku sedang memikirkan Mas, apakah Mas percaya?" Aretha tersenyum ke arah Alvarendra. Terpaksa berbohong tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya."Tidak." Alvarendra kembali menatap ke depan."Aku sedang memikirkan jika suatu saat nanti kekasih Mas mengetahui hubungan kita, dia marah dan meminta Mas untuk menceraikan ku. Tentu saja aku tidak bisa tinggal di Villa Grand Luxury dan lebih parahnya aku tidak mendapat uang bulanan lagi dari Mas. Hidup miskin tentu saja aku tidak menginginkannya." Aretha berujar dengan w
Read more

3.

"Itu obat penyubur kandungan serta vitamin untuk Aretha." Bu Salma menjawab pertanyaan yang diucapkan oleh Alvarendra. Sedangkan Aretha hanya diam. "Kenapa Aretha dikasih obat serta madu seperti itu?" Alvarendra memicingkan matanya merasa heran. "Supaya istrimu bisa secepatnya hamil." Bu Salma berkata dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya. "Oh, apa untuk bisa hamil harus mengkonsumsi obat-obatan seperti itu?" "itu salah satu cara agar istrimu bisa cepat hamil." Alvarendra menoleh ke arah Aretha yang hanya diam sambil menunduk, entah apa yang sedang dipikirkan olehnya. "Apa Ibu yakin dengan mengkonsumsi obat-obatan seperti itu Aretha bisa langsung hamil. Lagi pula tanpa obat-obatan seperti itu Aretha juga bisa hamil." Alvarendra tidak ingin istrinya mengkonsumsi obat-obatan nggak jelas yang bisa membahayakan. "Tapi kenapa sampai sekarang istrimu nggak hamil-hamil, apa dia mandul?" DEG Aretha tampak terkejut mendengar ucapan Bu Salma, hatinya terasa nyeri seolah ribuan
Read more

4.

Setelah pulang dari kampus Aretha dan kedua temannya makan siang di restoran. "Aku ke toilet dulu sebentar." Pamit Aretha kepada kedua temannya sambil beranjak dari duduknya. "Aretha ususmu lurus ya? Baru selesai makan langsung ke toilet." Ujar Shela lalu tertawa. "Tentu saja ususku lurus makanya proses pencernaannya berjalan dengan lancar." Aretha ikut tertawa membalas candaan yang diucapkan oleh Shela. "Sebelum masuk ke dalam toilet baca dulu tulisannya dengan teliti, jangan sampai salah masuk ke toilet pria!" Risa mengingatkan. "Shit, jangan keras-keras malu kalau ada yang dengar." Aretha menempelkan jari telunjuk di bibirnya. Beberapa hari yang lalu Aretha pernah salah masuk ke toilet pria. Karena terburu-buru sehingga tidak sempat membaca petunjuknya. Dia baru menyadari setelah penjaga toilet menegurnya tentu saja Aretha merasa sangat malu, beruntung saat itu toilet sedang sepi. Kemudian dia bercerita kepada Shela dan Risa, tentu saja mereka menertawakannya. Shela
Read more

5.

"Aretha............." Gumam Evan lirih mengusap wajahnya dengan kasar lalu menyugar rambutnya. Dia tidak pernah menyangka hubungannya dengan Aretha akan berakhir seperti ini. Dadanya terasa sesak mengetahui Aretha sudah menikah dengan pria lain. Dengan langkah gontai Evan menghampiri teman-temannya. "Evan, kamu kenapa?" Tanya Kevin (temannya Evan) merasa heran melihat wajah Evan tampak murung. "Nggak apa-apa, aku pulang dulu." Pamit Evan kepada teman-temannya. "Serius Bro? Padahal aku sudah memesan makanan untukmu." Kevin merasa kecewa dengan Evan. "Buat kalian saja." ujar Evan lesu. "Evan, sebenarnya ada apa kenapa tiba-tiba pulang padahal kamu belum makan?" "Aku nggak enak badan." Jawab Evan singkat lalu pergi meninggalkan teman-temannya. Aretha juga berpamitan kepada kedua temannya. "Shela, Risa aku pulang dulu." Pamit Aretha dengan suara sedikit serak. Shela dan Risa yang sedang asik mengobrol seketika menoleh mendengar ucapan Aretha. "Aretha, kamu kenapa?" Ta
Read more

6.

Alvarendra menyusuri lorong rumah sakit sambil menggendong Aretha. "Mas, turunkan aku! Kakiku cuma terkilir aku masih bisa jalan sendiri." Aretha mendongak menatap wajah Alvarendra berharap Alvarendra akan menurunkannya. "Kamu boleh menatapku seperti itu terus jika ingin fotomu menjadi berita utama pagi ini." Alvarendra tersenyum ke arah Aretha, sedangkan Aretha dengan cepat memalingkan wajahnya. Mereka masuk ke dalam ruangan dokter spesialis ortopedi. "Dok, tolong periksa kaki istriku!" Dokter Fandi segera menoleh ke arah Alvarendra setelah mendengar ucapannya. "Silahkan duduk dulu." Alvarendra menurunkan Aretha dari gendongannya menaruhnya di atas ranjang rumah sakit. "Bagaimanapun caranya pastikan kaki istriku sembuh seperti sedia kala!" "Kami akan mencoba yang terbaik untuk kesembuhan kaki istri bapak." Ujar dokter Fandi. Dokter Fandi berjalan menghampiri Aretha kemudian memeriksa
Read more
DMCA.com Protection Status