Home / Romansa / Skandal Suamiku / 8. Dia milliar

Share

8. Dia milliar

last update Last Updated: 2024-11-09 12:40:40
Aretha: Hal penting, apakah tentang ibu?

Dokter Wilson: Untuk lebih jelasnya, sebaiknya kamu datang langsung ke rumah sakit.

Aretha: Iya dok nanti saya ke sana.

Panggilan terputus.

"Risa, aku pergi dulu." Pamit Aretha berjalan dengan cepat meninggalkan Risa.

"Iya, apa yang sebenarnya terjadi dengan Aretha kenapa dia kelihatannya buru-buru sekali?" Gumam Risa lirih merasa heran melihat Aretha berjalan dengan terburu-buru.

"Aku sudah mengenal Aretha sejak lama, tapi dia tidak pernah terbuka dengan masalah pribadinya. Yang aku tahu Aretha merupakan putri salah satu pengusaha, namun sekarang perusahaan ayahnya sudah bangkrut. Setelah itu aku tidak tahu kehidupan pribadinya seperti apa, yang aku lihat dari wajahnya dia berusaha tersenyum untuk menutupi luka. Aku juga baru tahu kalau dia sudah putus dari Evan dua tahun lalu, padahal mereka pernah dijuluki sebagai best couple." Monolog Risa dalam hati menatap Aretha yang berjalan semakin menjauh darinya.

"Risa!" Terdengar suara Shela m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Skandal Suamiku    9. Tiba-tiba pulang

    Dua miliar." Nominal tersebut terus menerus memenuhi otak Aretha. Aretha membuka tasnya mengambil benda pipih yang tersimpan di dalamnya. Dia mencoba menghubungi Alvarendra namun nomornya tidak aktif. Aretha tidak menyerah begitu saja, dia kembali menghubungi Alvarendra hingga berulang kali namun nomornya tetap saja tidak aktif. "Mungkin Mas Alvarendra masih sibuk, aku akan menghubunginya kembali nanti." Gumam Aretha menyimpan kembali hp-nya ke dalam tas. *** Malam ini Alvarendra bertemu dengan Mr. Aron di lounge salah satu hotel bintang lima yang ada di pusat kota. Alvarendra tidak datang sendirian ada Alisa di sampingnya. Pertemuan mereka untuk membahas film yang dibintangi oleh Alisa. Film tersebut tertunda penayangannya padahal dijadwalkan akan tayang 5 bulan yang lalu, namun sampai saat ini belum juga ditayangkan. "Selamat malam Mr. Aron." Sapa Alvarendra mendaratkan bokongnya di atas kursi duduk berhadapan dengan Mr. Aron, sedangkan Alisa duduk di sampingnya. "Malam juga."

    Last Updated : 2024-11-10
  • Skandal Suamiku    10. Minjam uang

    Aretha, kamu sepertinya tidak senang mas pulang?" Alvarendra bertanya dengan nada kecewa. Pertanyaan Alvarendra membuyarkan lamunan Aretha. "Bukan begitu maksudnya Mas, tentu saja aku merasa senang Mas pulang ke sini." Aretha berusaha tersenyum ke Alvarendra, seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Seulas senyum tipis terbit di bibir Alvarendra mendengar ucapan Aretha. "Benarkah?" Alvarendra mendaratkan bokongnya di tepi ranjang, tangannya terulur meraih dagu Aretha agar menatap ke arahnya membuat pandangan mereka saling bertemu. Aretha yang ditanya hanya diam sambil menganggukkan kepalanya. Seulas senyum tipis terbit di bibir Alvarendra lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah Aretha hanya berjarak beberapa sentimeter saja. Menyadari wajah Alvarendra semakin mendekat dengannya, Aretha merasa jantungnya berdegup kencang refleks memejamkan matanya. Alvarendra menyatukan bibir mereka, tangan Aretha dikalungkan ke lehernya. "Mas!" Panggil Aretha kepada Alvarendra setelah tautan bibir

    Last Updated : 2024-11-11
  • Skandal Suamiku    11. wanita simpanan

    Melihat Aretha berjalan ke arahnya Alvarendra segera memutuskan sambungan teleponnya. "Mas, minum dulu!" Aretha meletakkan secangkir teh manis di hadapan Alvarendra kemudian mendaratkan bokongnya di atas kursi, duduk berhadapan dengan Alvarendra. "Terima kasih Sayang." Alvarendra menyunggingkan senyum tipis menoleh ke arah Aretha. Mereka mulai menikmati sarapannya masing-masing. "Mas!" Mendengar suara Aretha memanggilnya Alvarendra segera menoleh ke arahnya. "Iya Sayang, ada apa?" "Mas, kalau kita berangkat bersama takutnya ada wartawan yang melihatnya kemudian menyebarkan gosip yang tidak-tidak." Aretha berkata dengan hati-hati, berusaha menolak ajakan suaminya untuk berangkat bersama secara halus. "Memangnya kenapa?" "Bukankah selama ini Mas tidak ingin aku menimbulkan masalah yang bisa merusak reputasi Mas?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Alvarendra, Aretha justru balik bertanya. "Kamu tenang saja tidak akan ada wartawan yang berani menyebarkan gosip yang tidak-tidak ten

    Last Updated : 2024-11-12
  • Skandal Suamiku    12. Menjalin hubungan dengan mantan?

    "Lupakan saja." Alvarendra meralat ucapannya. "Aku pikir Pak Alvarendra akan berkata "hubungi pihak rumah sakit aku akan menanggung seluruh biaya pengobatan ibunya Aretha" ternyata aku terlalu jauh berpikirnya." Batin Fano. "Kamu boleh pergi." "Baik Pak." Fano berjalan keluar dari ruang CEO. "Aretha, kenapa kamu tidak pernah mengatakan kepada mas kalau ibumu menderita sakit jantung? Apa sampai saat ini kamu masih menganggap mas sebagai orang asing, Padahal kita sudah menikah selama dua tahun." Monolog Alvarendra dalam hati dengan tatapan lurus ke depan. *** "Begini jadinya kalau tidak membawa mobil sendiri." Gumam Aretha berdiri di pinggir jalan depan kampusnya. Dia merogoh tasnya mengambil benda pipih yang tersimpan di dalamnya. Belum sempat memesan taksi online, sebuah mobil berhenti di hadapannya. "Mobil siapa ini kenapa berhenti di sini?" Gumam Aretha heran. Perlahan kaca mobilnya dibuka terlihat Evan duduk di kursi pengemudi. "Apa hari ini sugar daddy-mu tidak datang men

    Last Updated : 2024-11-13
  • Skandal Suamiku    13. Aku sudah menikah

    "Jadi sekarang kamu sudah berani mengatur Mas, apa karena kekasihmu sudah kembali jadi kamu merasa hebat?" Alvarendra menatap tajam ke arah Aretha seolah sedang mengintimidasinya. "Tentu saja aku tidak berani." Aretha menggelengkan kepalanya pelan berusaha tersenyum ke arah Alvarendra. "Jangan pernah bertemu dengan kekasihmu itu tanpa seizin Mas!" Ujar Alvarendra tegas beranjak dari duduknya. "Haruskah Mas Alvarendra semarah itu, padahal aku tidak sengaja bertemu dengan Evan. Evan yang lebih dulu memelukku, aku berusaha melepaskannya namun dia justru semakin erat memelukku." Monolog Aretha dalam hati menatap kepergian Alvarendra yang semakin menjauh darinya. Aretha menghela nafas panjang beranjak dari duduknya. *** Alvarendra masuk ke dalam ruangannya, lalu mendaratkan bokongnya di atas kursi kerjanya. Terdengar suara pintu diketuk dari luar. "Tok ... tok ... tok!" "Masuk!" Pintu dibuka dari luar terlihat Fano masuk ke dalam ruangan tersebut. "Selamat pagi Pak, ini kopinya!"

    Last Updated : 2024-11-14
  • Skandal Suamiku    14. Check-in di hotel

    Cinta Hanya Sebatas Kontrak bab 14 Ariana tampak terkejut mendengar pengakuan Alvarendra. "Menikah, kamu pasti bohong kan?" Ariana menatap tidak percaya ke arah Alvarendra seolah meminta penjelasan darinya. "Aku sudah menikah dua tahun yang lalu." Jawab Alvarendra menegaskan. "Alvarendra, kenapa kamu tega melakukan semua ini kepadaku? Aku Kembali karena merindukanmu tapi ternyata kamu sudah menikah dengan wanita lain. Al, aku sangat mencintaimu, tapi kenapa kamu justru mengkhianati ketulusan cintaku?" Ariana menunduk dadanya terasa nyeri, buliran-buliran bening mengalir deras di kedua pipinya dibiarkan begitu saja. "Maaf aku sama sekali tidak bermaksud untuk mengkhianatimu, tapi kamu pergi dalam waktu yang begitu lama tanpa kabar." Melihat Ariana menangis Alvarendra merasa bersalah, sebenarnya dia juga tidak ingin menyakiti Ariana tapi semua sudah terjadi. Hening, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Setelah beberapa saat kemudian terdengar suara Ariana memecahkan keheni

    Last Updated : 2024-11-15
  • Skandal Suamiku    15. Kecewa

    "Tadi aku sudah tidur tapi kebangun karena haus." Aretha terpaksa berbohong, tidak mungkin mengatakan dirinya tidak bisa tidur karena terus memikirkan Alvarendra yang check-in di hotel bersama wanita lain, yang membuatnya penasaran karena identitas wanita tersebut dirahasiakan. "Oh, mas mandi dulu." Alvarendra masuk ke dalam kamar mandi membersihkan tub uhnya yang terasa lengket setelah seharian beraktivitas. Beberapa saat kemudian Alvarendra telah selesai menyelesaikan aktivitas mandinya. Dia membuka pintu kamar mandi lalu berjalan menghampiri Aretha. "Mas, sana cepat pakai baju! Dingin nanti masuk angin." Aretha melotot tajam melihat Alvarendra sudah berada di samping ranjang dengan sehelai handuk yang melilit di pinggangnya. "Sayang, Mas menginginkanmu." Alvarendra berkata dengan suara lembut naik ke atas ranjang. Aretha tampak terkejut melihat Alvarendra sudah berada di atasnya. "Mas!" Aretha mengulurkan tangannya mendorong Alvarendra agar menjauh darinya. Hatinya masih teras

    Last Updated : 2024-11-16
  • Skandal Suamiku    16. Memergoki perselingkuhan

    "Al!" Panggil Ariana melihat Alvarendra berdiri mematung. Suara Ariana menyadarkan Alvarendra dari keterkejutannya. "Iya ada apa?" "Sini duduk!" Ariana menepuk sofa di sampingnya, meminta Alvarendra untuk duduk. Alvarendra akhirnya mendaratkan bokongnya di sofa samping Ariana duduk. Ariana yang menyadari segera menyandarkan kepalanya pada bahu Alvarendra. "Ariana, kenapa kamu nggak mau diajak ke rumah sakit? Bagaimana kalau penyakit maag yang kamu derita sudah parah?" Tanya Alvarendra tampak khawatir. "Nggak perlu aku sudah minum obat, biasanya memang seperti ini kalau aku terlalu banyak pikiran nanti juga sembuh." Jawab Ariana santai. Tidak puas dengan jawaban Ariana, Alvarendra kembali bertanya. "Sebenarnya apa yang kamu pikirkan, kenapa bisa sampai membuatmu sakit seperti ini?" "Ucapanmu tadi malam." Alvarendra mengerutkan keningnya mendengar penuturan Ariana yang seolah-olah menyalahkan dirinya. "Ucapanku?" "Iya ucapanmu, yang mengatakan kalau kamu sudah menikah." Alvaren

    Last Updated : 2024-11-17

Latest chapter

  • Skandal Suamiku    43. Kembali bersama (happy ending)

    "Aretha, ada yang ingin aku bicarakan berdua denganmu." "Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, hubungan kita sudah berakhir. Silahkan pergi dari sini!" Usir Aretha, dia tidak ingin bertemu dengan Alvarendra saat ini. Apalagi sampai dicap sebagai orang tiga karena menjalin hubungan dengan pria yang sudah beristri. "Semuanya hanya salah paham, karena itu aku ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di antara kita lima tahun yang lalu." Alvarendra akhirnya membuka mulutnya berusaha menjelaskan kesalahan pahaman yang terjadi lima tahun yang lalu. "Salah paham?" Aretha menatap ke arah Alvarendra meminta penjelasan darinya. Alvarendra menganggukkan kepala sebagai jawabannya. "Sebenarnya kesalahan pahaman seperti apa yang dimaksud oleh Mas Alvarendra?" Batin Aretha merasa penasaran. "Beri aku kesempatan untuk menjelaskannya." Alvarendra menatap penuh harap ke arah Aretha. Aretha tampak terdiam berusaha mempertimbangkan permintaan Alvarendra. "Baiklah." Ujar Aretha lirih set

  • Skandal Suamiku    42. Kembali bertemu

    Lima tahun berlalu kini Aretha tidak lagi sendirian ada seorang anak laki-laki yang bersama dengannya. Yaitu anak laki-laki yang lahir dari rahimnya, anak dirinya dengan Alvarendra yang diberi nama Rafa.Selama lima tahun terakhir ini Aretha memfokuskan diri mengurus putranya serta butik miliknya, sama sekali belum terbesit keinginan untuk menikah lagi.Siang itu Aretha menjemput Rafa di sekolahnya seperti biasa."Bu, Rafa mau balon." Rafa merengek sambil menunjuk ke arah beberapa balon dengan beragam bentuk dan warna.Aretha menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Rafa, ada penjual balon di seberang jalan."Tunggu sebentar!" Aretha menoleh ke kanan serta ke kiri sebelum menyeberang jalan. Rafa yang sudah tidak sabar ingin membeli balon berlari begitu tanpa menunggu ibunya."Rafa!" Teriak Aretha terkejut sekaligus panik melihat sebuah mobil hampir menabrak Rafa. Beruntung pengemudi mobil segera mengerem mobil dengan cepat sehingga Rafa bisa selamat.Aretha langsung berlari ke arah Rafa lal

  • Skandal Suamiku    41. Lembaran baru

    Alvarendra berjalan dengan cepat keluar dari restoran lalu masuk ke dalam mobilnya. Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi agar bisa secepatnya sampai di apartemen untuk menanyakan alasan Aretha menjual kalung berlian "the hope diamond"."Kalau Aretha butuh uang seharusnya bilang langsung kepadaku, bukan malah menjual kalung berlian "the hope diamond" miliknya." Sepanjang perjalanan Alvarendra terus menggerutu kesal.Setelah sampai di apartemennya Alvarendra langsung membuka pintunya sambil memanggil nama Aretha dengan keras."Aretha, Aretha, Aretha ....!"Alvarendra berjalan masuk ke dalam apartemennya, namun apartemennya terlihat sepi seperti tidak ada kehidupan di dalamnya."Kenapa sepi, apakah Aretha belum pulang?" Batin Alvarendra sambil mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Aretha di beberapa ruangan, namun sama sekali tidak menemukan keberadaan Aretha di dalamnya.Dia akhirnya berjalan menuju ke kamarnya lalu masuk ke dalamnya. Pandangannya tanpa sengaja melihat

  • Skandal Suamiku    40. Berakhir sudah

    "Mungkin seperti ini jauh lebih baik, Aku menikah dengan Alvarendra demi uang agar tetap bisa melanjutkan kuliah serta membiayai pengobatan ibu. Sekarang aku sudah lulus kuliah dan ibu juga sudah meninggal dunia. Saatnya aku belajar mandiri agar tidak bergantung terus dengan Alvarendra." Kata Aretha berusaha tetap berpikir positif dengan apa yang terjadi."Lebih baik kita fokus jalani kehidupan kita sendiri, tidak perlu peduli dengan Alvarendra." Sahut Tasya."Sya, aku hamil." Aretha akhirnya memberi tahu tentang kehamilannya kepada Tasya.Tasya terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Aretha. "Apa hamil, kamu serius?" Tanyanya memastikan."Iya, tapi aku sangat bersyukur karena aku tidak sendirian ada bayi di dalam perut ini yang akan menemaniku." Jawan Aretha tersenyum sambil mengusap perutnya yang masih rata."Aretha, menjadi single parent bukankah hal yang mudah." Ujar Tasya mengingatkan."Dua tahun ini hidupku juga tidak mudah tapi aku berhasil melaluinya. Aku yakin ibu memilih

  • Skandal Suamiku    39. Cerai

    "Aretha!" Panggil Evan membuat Aretha mengangkat pandangannya menatap ke arahnya."Iya Kak?""Kenapa nggak dimakan soto ayamnya?" Tanya Evan melihat soto ayam di mangkuk Aretha masih banyak."Ini dimakan, Kak." Jawab Aretha kembali memakan soto ayamnya."Sepertinya Aretha sudah jatuh cinta dengan Alvarendra?" Batin Evan menyadari perubahan ekspresi di wajah Aretha setelah melihat berita akuisisi HR Group.Setelah selesai makan Evan mengantarkan Aretha ke apartemen Grand Luminor."Terima kasih Kak." Aretha tersenyum ke arah Evan setelah turun dari mobil."Sama-sama."Evan menatap ke arah Aretha yang berjalan masuk ke dalam apartemen Grand Luminor."Meskipun kita tidak ditakdirkan untuk kembali bersama, aku berharap kamu bisa hidup bahagia." Gumam Evan lirih.Aretha membuka pintu apartemennya terlihat gelap dan sepi menandakan Alvarendra belum pulang."Sepertinya Mas Alvarendra belum pulang?" Batin Aretha berjalan masuk ke dalam apartemen lalu menyalakan lampunya.Dia masuk ke dalam kam

  • Skandal Suamiku    38. Selamat jalan Ibu

    Evan yang melihatnya segera menahan tub uh Aretha sehingga tidak jatuh ke lantai, mengangkatnya ke dalam gendongannya. Dia membawa Aretha menuju ruang rawat."Aretha baru berusia 21 tahun tapi sudah harus kehilangan ayahnya, dan sekarang juga kehilangan ibunya." Batin dokter Wilson menatap iba ke arah Aretha yang sedang digendong oleh Evan.Terdengar bisik-bisik beberapa dokter dan perawat yang melihat Evan menggendong Aretha."Beruntung Aretha mempunyai suami yang tidak hanya tampan, tapi juga begitu perhatian.""Aku juga mau punya suami yang tampan serta perhatian."Evan seolah menulikan pendengarannya, dia tetap menggendong Aretha tidak peduli dengan beberapa orang yang sedang membicarakannya.Evan merebahkan Aretha di atas ranjang rumah sakit. Dia menatap iba wajah pucat Aretha yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Wanita yang pernah menjadi kekasihnya memberi warna dalam kehidupannya kini terlihat begitu rapuh. Ada perasaan bersalah karena pernah menuduh Aretha yang t

  • Skandal Suamiku    37. Sia-sia

    "Dari awal sampai akhir aku tidak pernah berpikir untuk mengakuisisi HR GROUP secara menyeluruh. Kontrol mutlak merupakan strategi FR GROUP terhadap HR GROUP kali ini. Yang kalian maupun dunia luar lihat hanyalah perangkap." Ujar Alvarendra tegas menatap ke arah Ariana dengan seringai menghiasi wajah tampannya.DEGAriana tampak terkejut mendengar penuturan Alvarendra. "Jadi semua hanyalah perangkap?" Tanyanya menatap ke arah Alvarendra meminta penjelasan darinya."Iya. Tapi yang paling tidak ingin aku lihat hari ini adalah kamu. Walaupun tidak bisa melanjutkan hubungan kita, setidaknya kamu masih bisa menempati sebuah posisi dalam hatiku?" Terang Alvarendra menjelaskan membuat Ariana semakin terkejut mendengarnya."Sampai detik ini tidak ada seorang pun yang peduli denganku sama sekali. Ayah yang memaksaku untuk pergi meninggalkanmu, kepulanganku kali ini juga karena dipaksa olehnya." Raung Ariana dengan air matanya mengucur deras membasahi kedua pipinya, berharap Alvarendra akan ber

  • Skandal Suamiku    36. Alvarendra vs Ariana

    Breaking newsFR GROUP berhasil mendapatkan lebih dari 50% saham HR GROUP. Secara resmi mengambil alih kepemilikan perusahaan tersebut dengan kepemilikan saham mutlak.Ariana memegangi pipinya yang terasa panas setelah ditampar oleh ayahnya."Anak nggak tahu diri, bukankah aku sudah mengatakannya sejak awal untuk memanfaatkan hubunganmu dengan Alvarendra. Tapi apa yang kamu lakukan, Hah?" Bentak Pak Harry dengan suara keras menatap tajam ke arah Ariana, dadanya naik turun amarah telah menguasai dirinya. Perlahan kembali mengangkat tangannya tinggi-tinggi."Tampar saja, lagipula aku sudah nggak peduli." Ujar Ariana ketus ketika melihat ayahnya hendak menamparnya lagi.Pak Harry menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan berusaha mengendalikan emosi dalam dirinya."Ariana, asal kamu bisa mengatasinya maka HR GROUP akan ayah serahkan kepadamu." Pak Harry menurunkan tangannya membalikkan badannya berjalan menuju sofa lalu duduk di atas, memijat pelipis kepalanya y

  • Skandal Suamiku    35. Diam-diam perhatian

    Alvarendra meminta Fano untuk datang ke ruangannya."Iya Pak, ada apa?" Fano bertanya kepada Alvarendra setelah berada di dalam ruang CEO."Mari kita lihat sejauh mana perkembangan kondisi penyakit ibunya Aretha saat ini." Ujar Alvarendra menatap ke arah Fano."Bukankah waktu itu nggak peduli? Sekarang mau peduli nih." Monolong Fano tersenyum dalam hati."Kalau kekurangan dana buka rekening rumah sakit untuk biaya pengobatannya!""Baik Pak, kalau begitu nanti saya akan melihatnya dulu ke rumah sakit.""Untuk saat ini minta pihak rumah sakit agar tidak memberi tahu Aretha dulu!""Iya Pak, kalau begitu saya permisi." Pamit Fano keluar dari ruangan CEO."Kalau dilihat dari sikapnya sepertinya Pak Alvarendra tidak akan menceraikan Bu Aretha." Monolog Fano dalam hati keluar dari ruang CEO.Seperti permintaan Alvarendra, Fano pergi ke rumah sakit tempat ibunya Aretha dirawat."Selamat siang Pak." Sapa Fano kepada dokter Wilson setelah berada di dalam ruangannya."Siang juga, maaf anda siapa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status