Home / Romansa / Skandal Suamiku / 1. Gosip Alvarendra dengan Alisa

Share

Skandal Suamiku
Skandal Suamiku
Author: triyuliastuti97

1. Gosip Alvarendra dengan Alisa

last update Last Updated: 2024-08-25 00:56:03

Breaking news

Alvarendra pria tampan dengan sejuta pesona yang memikat kaum hawa, selain tampan dia juga kaya raya selama ini menjabat sebagai CEO FR GROUP. Dikabarkan sedang dekat dengan seorang artis cantik yang sedang naik daun yaitu Alisa. Bahkan kabar terbarunya FR GROUP baru saja membeli salah satu unit apartemen di Grand Luminor untuk Alisa. Gosip tentang Alvarendra dengan Alisa selalu menjadi trending topik, bahkan tidak sedikit orang yang mendukung hubungan mereka.

"Alvarendra dan Alisa sangat cocok, mereka benar-benar pasangan yang serasi."

"Aku dukung mereka sampai ke pelaminan!"

"Bagaimana dengan istrinya, apakah Alvarendra akan menceraikan?"

"Aku hampir lupa kalau Alvarendra sudah menikah, padahal sudah dua tahun menikah tapi istrinya tidak pernah muncul ke publik."

"Aku yakin Alvarendra menikah karena urusan bisnis tidak ada cinta sama sekali, sebentar lagi mereka pasti bercerai."

"Menurutku juga begitu, wanita yang dicintai oleh Alvarendra hanyalah Alisa. Bahkan demi Alisa, Alvarendra rela membeli apartemen di Grand Luminor yang merupakan apartemen elit."

"Apa sama sekali tidak ada yang merasa kasihan dengan istrinya Alvarendra. Meskipun mereka menikah karena urusan bisnis, sebagai sesama wanita aku turut prihatin dengannya karena setiap hari harus melihat suaminya digosipkan dengan wanita lain. Harus sesabar apa dia?"

Aretha yang kebetulan lewat di dekat mereka tentu saja mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. Dia berusaha tetap tenang tidak terpengaruh dengan apa yang sedang mereka bicarakan. Aretha adalah istrinya Alvarendra, pernikahan mereka terjalin demi keuntungan dua belah pihak.

Dua tahun yang lalu perusahaan ayahnya Aretha mengalami kebangkrutan, karena hal tersebut ayahnya Aretha memutuskan untuk bunuh diri. Penyakit jantung yang diderita oleh ibunya Aretha kambuh setelah mengetahui suaminya bunuh diri. Di saat Aretha terpuruk Alvarendra datang mengulurkan tangan ke arahnya.

"Menikahlah denganku! Aku butuh seorang istri yang penurut dan tidak suka membuat masalah."

"Baiklah aku akan berusaha menjadi istri seperti kamu inginkan." Aretha menerima uluran tangan Alvarendra.

Sejak saat itu Alvarendra menikah dengan Aretha, tidak ada resepsi pernikahan mewah. Pernikahan mereka hanya sekedar formalitas saja di hadapan keluarga Alvarendra, sehingga tidak banyak yang mengetahui pernikahan mereka. Hanya keluarga Alvarendra serta teman dekatnya yang mengetahui pernikahan mereka. Meskipun tidak ada resepsi pernikahan mewah, pernikahan mereka tetap sah secara hukum.

Kedatangan Alvarendra dalam hidup Aretha bagaikan malaikat penolong. Setelah menikah dengan Alvarendra, Aretha tinggal di villa Grand Luxury tidak perlu lagi tinggal di kontrakan sederhana yang hanya satu petak. Selain itu dia juga tetap bisa melanjutkan kuliahnya.

"Aku menikah dengan Alvarendra demi keuntungan, karena itu aku tidak berhak ikut campur urusan pribadinya." Batin Aretha berusaha menghibur dirinya sendiri.

Aretha berjalan masuk ke dalam supermarket begitu saja, terlalu malas mendengar gosip suaminya dengan Alisa. Dengan cepat dia mengambil beberapa bahan makanan serta sayuran, di dalam supermarket Aretha masih bisa mendengar beberapa orang membicarakan tentang gosip Alvarendra dan Alisa.

"Aku istrinya Alvarendra tapi kenapa berasa menjadi simpanannya." Aretha berujar di dalam hatinya merasa miris dengan status dirinya yang tidak lain adalah istrinya Alvarendra.

Setelah membayar barang belanjaannya Aretha keluar dari supermarket lalu kembali ke villa Grand Luxury.

Dia merasa heran melihat pintu villanya sedikit terbuka. "Kenapa pintunya terbuka, bukankah tadi aku sudah menguncinya?" Monolong Aretha dalam hati merasa heran.

Dia membuka pintunya semakin lebar lalu masuk ke dalamnya, terlihat seorang pria berdiri membelakanginya.

"Mas Alvarendra sudah pulang tanpa memberi tahuku terlebih dahulu? Padahal aku baru saja belanja belum sempat masak." Aretha berujar dalam hati merasa heran melihat suaminya sudah pulang tanpa memberitahunya terlebih dahulu, padahal hari masih sore dia juga baru saja belanja bahan makanan dan sayuran belum sempat masak.

"Mas, kenapa sudah pulang?" Aretha bertanya kepada pria yang sedang berdiri membelakanginya, pria tersebut merupakan Alvarendra suaminya. Alvarendra membalikkan badannya mendengar pertanyaan yang diucapkan oleh Aretha.

"Kenapa kamu kelihatan tidak senang mas pulang?" Alvarendra mengerutkan keningnya berjalan menghampiri Aretha

"Tentu saja senang, Mas pulang lebih cepat dibandingkan dengan biasanya." Aretha memeluk suaminya, perlahan mendongak menatap wajah suaminya berusaha tersenyum ke arahnya. Bukankah sebagai seorang istri dia harus menyenangkan suaminya, apalagi selama ini Alvarendra sudah memberikan banyak uang kepadanya.

"Kamu menggoda suamimu?" Alvarendra tersenyum penuh arti menatap wajah istrinya. Aretha yang menyadarinya berusaha memalingkan wajahnya menghindari tatapan Alvarendra yang ditunjukkan ke arahnya.

"Apa salahnya seorang istri memeluk suaminya sendiri?" Alvarendra menaikan salah satu alisnya mendengar pertanyaan Aretha.

"Sekarang kamu semakin lengket dengan mas?" Alvarendra tersenyum ke arah Aretha. sedangkan Aretha memutar bola matanya malas mendengar ucapan Alvarendra.

"Apa hari ini mas tidak menemani Alisa?" Aretha mendongak menatap wajah suaminya. Dari gosip yang beredar hari ini Alvarendra sedang berkencan bersama dengan Alisa.

"Kenapa, kamu cemburu?"

"Mana ada, aku harus selalu dalam suasana hati yang baik." Aretha melepaskan tangannya yang sedang memeluk suaminya. Dibanding dengan cemburu Aretha lebih sadar diri siapa dirinya.

"Sayang, kamu hamil?"

"Bukankah seharusnya Mas yang lebih tahu aku hamil atau tidak?" Bukannya menjawab pertanyaan Alvarendra, Aretha justru balik bertanya.

"Apa kamu ada rencana memberikan mas seorang anak?" Alvarendra menatap ke arah Aretha menunggu jawaban darinya. Aretha terkejut mendengar pertanyaan Alvarendra, namun dengan cepat merubah kembali ekspresi wajahnya.

"Anak? Sejak awal aku hanya setuju menikah dengan Mas. Jika Mas menginginkan seorang anak, tentu saja beda lagi harganya."

"Belanja sesuka hatimu dengan kartu pembayaran yang sudah mas berikan untukmu!" Alvarendra mengulurkan tangannya meraih pinggang Aretha lalu menariknya agar merapat dengannya. Salah satu tangannya bergerak mengusap pipi Aretha dengan lembut.

"Baiklah jika Mas bisa membuatku hamil maka aku akan mempertahankannya." Aretha tersenyum ke arah Alvarendra.

"Jika pada akhirnya kamu tidak menginginkannya maka aborsi sangat menyakitkan." Ujar Alvarendra mengingatkan.

"Aku tidak tahu Mas akan pulang secepatnya ini, jadi aku belum sempat menyiapkan makan malam. Kalau begitu aku akan masak terlebih dahulu." Aretha melepaskan tangan Alvarendra yang melingkar di pinggangnya.

"Kamu tidak perlu masak untuk makan malam, ibu mengundang kita untuk makan malam di rumahnya."

DEG

Aretha tampak terkejut mendengar ucapan Alvarendra, bahkan kedua matanya sampai membulat sempurna. "Ha! Rumah ibu?"

Related chapters

  • Skandal Suamiku    2. Aretha hamil?

    Kenapa?" Pertanyaan Alvarendra menyadarkan Aretha dari keterkejutannya, dia kembali tersenyum ke arahnya. "Nggak apa-apa, kalau begitu aku ganti pakaian dulu." Pamit Aretha berjalan menuju ke kamarnya. Tidak butuh waktu lama Aretha sudah selesai mengganti pakaiannya, dia kembali menghampiri Alvarendra. Dengan memakai dress selutut berwarna krem semakin terpancar aura kecantikannya membuat Alvarendra terpana melihatnya. "Mas, ayo pergi sekarang!" "Sayang, kamu sangat cantik malam ini." Puji Alvarendra tanpa mengalihkan pandangannya dari Aretha. Aretha tersenyum tipis mendengarnya. Alvarendra segera mengulurkan salah satu tangannya meraih pinggang Aretha agar merapat dengannya. Sedangkan tangan yang lainnya meraih dagu Aretha agar menatap ke arahnya. "Sepertinya mas tidak bisa menahan diri." Alvarendra menatap penuh damba ke arah Aretha, perlahan mendekatkan wajahnya dengan wajahnya. Hingga akhirnya wajahnya berada tepat di depan wajah Aretha hanya berjarak beberapa sentimeter saj

    Last Updated : 2024-08-25
  • Skandal Suamiku    3. Mempublikasikan hubungan

    "Ayah Ibu, aku pamit mau mengantarkan Aretha ke rumah sakit." Pamit Alvarendra menoleh ke arah ayah dan ibunya secara bergantian. "Iya cepat periksa menantu ibu! Mungkin di dalam rahimnya sudah ada janin yang tumbuh." Bu Salma tersenyum bahagia, dia sangat yakin Aretha mual-mual karena sedang hamil. Aretha menghela nafas lega setelah berhasil keluar dari rumah mertuanya. Dia dan Alvarendra segera masuk ke dalam mobil. "Mas tahu kamu cuma berpura-pura." Alvarendra menoleh ke arah Aretha setelah mereka duduk di dalam mobil. "Aku hanya ingin membantu Mas, seharusnya Mas mengucapkan terima kasih kepadaku." "Mengucapkan terima kasih, apakah tidak terbalik?" "Maksud Mas?" Aretha menatap ke arah Alvarendra meminta penjelasan darinya. "Mas membantumu pulang lebih awal, bukankah seharusnya kamu yang mengucapkan terima kasih? Ditambah yang sebelumnya sepertinya malam ini kamu harus membayarnya?" Alvarendra tersenyum misterius ke arah Aretha. Aretha yang mendengarnya mencebikkan bibirnya

    Last Updated : 2024-08-25
  • Skandal Suamiku    4. Aretha selingkuh?

    "Mempublikasikan hubungan pernikahanku dengan Aretha?" Gumam Alvarendra lirih nyaris tidak terdengar oleh Alan setelah beberapa saat kemudian. "Alvarendra, ada baiknya kamu secepatnya membuat keputusan sebelum menyesal pada akhirnya!" Alvarendra hanya diam mendengar ucapan Alan entah apa yang sedang dipikirkan olehnya. "Alvarendra ada sesuatu yang harus dipertahankan, namun ada pula yang harus dilepaskan." Alan kembali mengingatkan. Alvarendra menikahi Aretha dua tahun yang lalu untuk memenuhi keinginan Ayahnya, agar bisa menduduki jabatan CEO di FR GROUP. *** Setelah pulang dari kampus Aretha dan kedua temannya makan siang di restoran. "Aku ke toilet dulu sebentar." Pamit Aretha kepada kedua temannya sambil beranjak dari duduknya. "Aretha ususmu lurus ya? Baru selesai makan langsung ke toilet." Ujar Shela lalu tertawa. Risa yang mendengarnya juga ikut tertawa. "Tentu saja ususku lurus sehingga proses pencernaannya berjalan dengan lancar." Aretha ikut tertawa membalas candaan y

    Last Updated : 2024-08-25
  • Skandal Suamiku    5. Setia sejak menikah

    Alvarendra terkejut tatapannya berubah menjadi tajam kilatan amarah terpancar dari kedua matanya, melihat istrinya sedang berpelukan dengan pria lain. "Beraninya Aretha selingkuh di belakangku." Ujarnya dengan kedua tangannya mengepal kuat, dadanya naik turun menahan amarah. Dia mengurungkan niatnya menuju toilet, membalikkan badannya keluar dari restoran "Maaf Kak, kita tidak mungkin bisa bersama lagi aku sudah menikah." Evan tersentak kaget mendengar pengakuan Aretha, refleks melepaskan pelukannya sambil menggelengkan kepalanya pelan seolah tidak percaya. "Kak, aku pergi dulu." Pamit Aretha berjalan menjauh dari Evan. Evan hanya diam mematung menatap Aretha yang berjalan menjauh darinya, tanpa ada niat sedikit pun untuk menghentikannya. "Menikah?" Gumam Evan lirih mencoba mencerna ucapan Aretha yang mengatakan telah menikah. "Aretha, Kenapa kamu melakukan semua ini kepadaku?" Evan memegangi kepalanya dengan kedua telapak tangannya, menyandarkan punggungnya pada dinding di belaka

    Last Updated : 2024-08-25
  • Skandal Suamiku    6. Marah tanpa alasan

    "Hah, Mas bilang apa?" "Apa kamu tidak mendengarnya? Sudahlah terserah kamu mau percaya atau tidak." Alvarendra kembali berdiri lalu berjalan menuju ke kamarnya, diikuti oleh Aretha di belakangnya. Malam hari Aretha terbangun dari tidurnya, dia merasa tenggorokan kering. "Haus." Gumam Aretha lirih yang masih dalam keadaan setengah sadar. Dia berusaha turun dari ranjang dengan hati-hati, namun karena kakinya masih terasa sakit akhirnya jatuh ke lantai. BUG "Awh!" Aretha mengadu kesakitan setelah terjatuh dari ranjang. Alvarendra terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara Aretha jatuh sambil mengadu kesakitan. "Sayang, kamu tidur sambil berjalan, kenapa nggak menyalakan lampu?" Alvarendra merasa heran melihat Aretha sudah ada di lantai, padahal kamar masih dalam keadaan remang-remang hanya ada sedikit cahaya dari lampu tidur. Dia segera turun dari ranjang untuk menghampirinya. "Aku takut akan membangunkan Mas, aku cuma mau mengambil air minum. Kakiku sakit karena t

    Last Updated : 2024-11-07
  • Skandal Suamiku    7. Hal penting

    Dengan gerakan cepat Alvarendra mengecup singkat bibir Aretha. Aretha tampak terkejut matanya membulat sempurna jantungnya berdegup kencang menyadari sesuatu yang kenyal menempel di bibirnya walaupun hanya sebentar. Senyum merekah di bibir Alvarendra melihat ekspresi wajah Aretha. "Mas pergi ke kantor dulu. Kalau ada apa-apa langsung hubungi mas!" Pamit Alvarendra berjalan keluar dari Villa Grand Luxury. "Aretha sadar, Mas Alvarendra baik kepadamu karena saat ini status kalian masih suami istri, cepat atau lambat dia pasti akan menceraikan_mu. Jadi jangan sampai berharap lebih darinya, apalagi sampai menaruh perasaan kepadanya." Batin Aretha mengingatkan dirinya sendiri. Aretha membuka hpnya, dia membuka beranda akun sosial medianya. Dia tampak terkejut melihat foto dirinya yang sedang digendong oleh Alvarendra menjadi trending topik. Serta dibubuhi dengan caption "CEO FR Group Alvarendra menggendong seorang wanita masuk ke dalam rumah sakit, ini merupakan pertama kalinya Alvarendr

    Last Updated : 2024-11-08
  • Skandal Suamiku    8. Dia milliar

    Aretha: Hal penting, apakah tentang ibu? Dokter Wilson: Untuk lebih jelasnya, sebaiknya kamu datang langsung ke rumah sakit. Aretha: Iya dok nanti saya ke sana. Panggilan terputus. "Risa, aku pergi dulu." Pamit Aretha berjalan dengan cepat meninggalkan Risa. "Iya, apa yang sebenarnya terjadi dengan Aretha kenapa dia kelihatannya buru-buru sekali?" Gumam Risa lirih merasa heran melihat Aretha berjalan dengan terburu-buru. "Aku sudah mengenal Aretha sejak lama, tapi dia tidak pernah terbuka dengan masalah pribadinya. Yang aku tahu Aretha merupakan putri salah satu pengusaha, namun sekarang perusahaan ayahnya sudah bangkrut. Setelah itu aku tidak tahu kehidupan pribadinya seperti apa, yang aku lihat dari wajahnya dia berusaha tersenyum untuk menutupi luka. Aku juga baru tahu kalau dia sudah putus dari Evan dua tahun lalu, padahal mereka pernah dijuluki sebagai best couple." Monolog Risa dalam hati menatap Aretha yang berjalan semakin menjauh darinya. "Risa!" Terdengar suara Shela m

    Last Updated : 2024-11-09
  • Skandal Suamiku    9. Tiba-tiba pulang

    Dua miliar." Nominal tersebut terus menerus memenuhi otak Aretha. Aretha membuka tasnya mengambil benda pipih yang tersimpan di dalamnya. Dia mencoba menghubungi Alvarendra namun nomornya tidak aktif. Aretha tidak menyerah begitu saja, dia kembali menghubungi Alvarendra hingga berulang kali namun nomornya tetap saja tidak aktif. "Mungkin Mas Alvarendra masih sibuk, aku akan menghubunginya kembali nanti." Gumam Aretha menyimpan kembali hp-nya ke dalam tas. *** Malam ini Alvarendra bertemu dengan Mr. Aron di lounge salah satu hotel bintang lima yang ada di pusat kota. Alvarendra tidak datang sendirian ada Alisa di sampingnya. Pertemuan mereka untuk membahas film yang dibintangi oleh Alisa. Film tersebut tertunda penayangannya padahal dijadwalkan akan tayang 5 bulan yang lalu, namun sampai saat ini belum juga ditayangkan. "Selamat malam Mr. Aron." Sapa Alvarendra mendaratkan bokongnya di atas kursi duduk berhadapan dengan Mr. Aron, sedangkan Alisa duduk di sampingnya. "Malam juga."

    Last Updated : 2024-11-10

Latest chapter

  • Skandal Suamiku    38. Selamat jalan Ibu

    Evan yang melihatnya segera menahan tub uh Aretha sehingga tidak jatuh ke lantai, mengangkatnya ke dalam gendongannya. Dia membawa Aretha menuju ruang rawat."Aretha baru berusia 21 tahun tapi sudah harus kehilangan ayahnya, dan sekarang juga kehilangan ibunya." Batin dokter Wilson menatap iba ke arah Aretha yang sedang digendong oleh Evan.Terdengar bisik-bisik beberapa dokter dan perawat yang melihat Evan menggendong Aretha."Beruntung Aretha mempunyai suami yang tidak hanya tampan, tapi juga begitu perhatian.""Aku juga mau punya suami yang tampan serta perhatian."Evan seolah menulikan pendengarannya, dia tetap menggendong Aretha tidak peduli dengan beberapa orang yang sedang membicarakannya.Evan merebahkan Aretha di atas ranjang rumah sakit. Dia menatap iba wajah pucat Aretha yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Wanita yang pernah menjadi kekasihnya memberi warna dalam kehidupannya kini terlihat begitu rapuh. Ada perasaan bersalah karena pernah menuduh Aretha yang t

  • Skandal Suamiku    37. Sia-sia

    "Dari awal sampai akhir aku tidak pernah berpikir untuk mengakuisisi HR GROUP secara menyeluruh. Kontrol mutlak merupakan strategi FR GROUP terhadap HR GROUP kali ini. Yang kalian maupun dunia luar lihat hanyalah perangkap." Ujar Alvarendra tegas menatap ke arah Ariana dengan seringai menghiasi wajah tampannya.DEGAriana tampak terkejut mendengar penuturan Alvarendra. "Jadi semua hanyalah perangkap?" Tanyanya menatap ke arah Alvarendra meminta penjelasan darinya."Iya. Tapi yang paling tidak ingin aku lihat hari ini adalah kamu. Walaupun tidak bisa melanjutkan hubungan kita, setidaknya kamu masih bisa menempati sebuah posisi dalam hatiku?" Terang Alvarendra menjelaskan membuat Ariana semakin terkejut mendengarnya."Sampai detik ini tidak ada seorang pun yang peduli denganku sama sekali. Ayah yang memaksaku untuk pergi meninggalkanmu, kepulanganku kali ini juga karena dipaksa olehnya." Raung Ariana dengan air matanya mengucur deras membasahi kedua pipinya, berharap Alvarendra akan ber

  • Skandal Suamiku    36. Alvarendra vs Ariana

    Breaking newsFR GROUP berhasil mendapatkan lebih dari 50% saham HR GROUP. Secara resmi mengambil alih kepemilikan perusahaan tersebut dengan kepemilikan saham mutlak.Ariana memegangi pipinya yang terasa panas setelah ditampar oleh ayahnya."Anak nggak tahu diri, bukankah aku sudah mengatakannya sejak awal untuk memanfaatkan hubunganmu dengan Alvarendra. Tapi apa yang kamu lakukan, Hah?" Bentak Pak Harry dengan suara keras menatap tajam ke arah Ariana, dadanya naik turun amarah telah menguasai dirinya. Perlahan kembali mengangkat tangannya tinggi-tinggi."Tampar saja, lagipula aku sudah nggak peduli." Ujar Ariana ketus ketika melihat ayahnya hendak menamparnya lagi.Pak Harry menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan berusaha mengendalikan emosi dalam dirinya."Ariana, asal kamu bisa mengatasinya maka HR GROUP akan ayah serahkan kepadamu." Pak Harry menurunkan tangannya membalikkan badannya berjalan menuju sofa lalu duduk di atas, memijat pelipis kepalanya y

  • Skandal Suamiku    35. Diam-diam perhatian

    Alvarendra meminta Fano untuk datang ke ruangannya."Iya Pak, ada apa?" Fano bertanya kepada Alvarendra setelah berada di dalam ruang CEO."Mari kita lihat sejauh mana perkembangan kondisi penyakit ibunya Aretha saat ini." Ujar Alvarendra menatap ke arah Fano."Bukankah waktu itu nggak peduli? Sekarang mau peduli nih." Monolong Fano tersenyum dalam hati."Kalau kekurangan dana buka rekening rumah sakit untuk biaya pengobatannya!""Baik Pak, kalau begitu nanti saya akan melihatnya dulu ke rumah sakit.""Untuk saat ini minta pihak rumah sakit agar tidak memberi tahu Aretha dulu!""Iya Pak, kalau begitu saya permisi." Pamit Fano keluar dari ruangan CEO."Kalau dilihat dari sikapnya sepertinya Pak Alvarendra tidak akan menceraikan Bu Aretha." Monolog Fano dalam hati keluar dari ruang CEO.Seperti permintaan Alvarendra, Fano pergi ke rumah sakit tempat ibunya Aretha dirawat."Selamat siang Pak." Sapa Fano kepada dokter Wilson setelah berada di dalam ruangannya."Siang juga, maaf anda siapa

  • Skandal Suamiku    34. Dilema

    Mobil yang dinaikki oleh Aretha melaju dengan kencang menuju apartemen Grand Luminor."Jadi Aretha sekarang tinggal di sini." Gumam Evan lirih melihat Aretha masuk ke dalam apartemen Grand Luminor."Bukankah sebelumnya dia tinggal di Villa Grand Luxury, jadi sekarang sudah pindah ke sini?" Monolog Evan dalam hati.Aretha masuk ke dalam apartemennya lalu melepaskan jaket yang dipakai olehnya. Mendengar suara pintu dibuka Aretha segera menoleh ke arah pintu, terlihat Alvarendra berjalan masuk ke dalam apartemen."Kenapa Mas pulang?" Tanya Ariana heran.Alvarendra mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan yang diucapkan oleh Aretha."Kenapa, aku nggak boleh pulang ke sini? Kamu habis nangis?" Alvarendra memicingkan matanya melihat wajah Aretha yang tampak sembab.Menyadari Alvarendra sedang menatap ke arahnya, Aretha segera memalingkan wajahnya ke arah lain.Tanpa sengaja Alvarendra melihat jaket yang tergeletak di atas sofa."Jaket siapa ini?" Tanya Alvarendra dengan suara keras menata

  • Skandal Suamiku    33. Aretha vs Ariana

    "Jadi maksudmu Alvarendra mengajakmu ke ruangan VIP, lalu di sana kalian bertemu dengan Ariana?" Tanya Tasya kepada Aretha setelah mendengar cerita yang diucapkan olehnya. "Iya." Jawab Aretha singkat setitik air matanya menetes di kedua pipinya. "Benar-benar pria nggak punya hati, kalau mau bertemu dengan kekasihnya seharusnya tidak mengajak istrinya." Tasya mengumpat merasa sangat kesal dengan Alvarendra, setelah mendengar cerita dari Aretha. "Aretha, nggak perlu dipikirkan pria seperti itu! Yang ada kamu akan semakin terluka." Ujar Tasya tidak tega melihat sahabatnya tampak sedih. "Iya benar pria seperti itu memang tidak usah dipikirkan." Sahut Aretha. Aretha berusaha menepis bayangan Alvarendra dan Ariana yang sejak tadi memenuhi otaknya. Namun tetap saja bayangan mereka masih memenuhi otaknya, seolah mengejeknya. "Biarkan dia mati!" Melihat Aretha tampak rapuh Ariana kembali mengumpat, Aretha yang mendengarnya juga ikut mengumpat. "Iya biarkan dia mati saja." Teriak Aretha b

  • Skandal Suamiku    32. Pelakor?

    "Nggak perlu dibahas lagi! Bukankah hubungan kita sudah berakhir?" Aretha membalikkan badannya berjalan keluar dari ruang rawat ibunya, meninggalkan Evan yang masih berada di sana.Melihat Aretha berjalan keluar dari ruang rawat ibunya, Evan segera menyusulnya."Aretha,tunggu!"Mendengar suara Evan memanggil namanya, Aretha segera menghentikan langkah kakinya. Dia membalikkan badannya terlihat Evan sedang berjalan dengan cepat menghampirinya."Ada apa lagi?" Tanya Aretha bertanya sedikit kesal."Maaf.""Maaf untuk apa?" Tanya Aretha menatap heran ke arah Evan"Maaf jika ucapanku menyinggung mu.""Lupakan saja."Aretha membalikkan badannya kembali melanjutkan langkah kakinya, meninggalkan Evan yang berdiri mematung menatap kepergiannya."Aretha, jika kamu bercerai dari Alvarendra apakah kita masih bisa bersama lagi seperti dulu?" Monolog Evan menatap ke arah Aretha yang semakin menjauh darinya.***Tasya meminta Aretha menemaninya datang ke pesta ulang tahun Revi, teman sekampusnya. Ul

  • Skandal Suamiku    31. Ibu

    "Tinggal di apartemen Grand Luminor lebih dekat dengan kampus, mall, supermarket dan sebagainya. Kalau di Villa Grand Luxury mau kemana-mana jauh." Terang Aretha menjelaskan.Pak Arman dan Bu Salma manggut-manggut mendengar penjelasan Aretha, sedangkan Alvarendra menghela nafas lega."Sepertinya ayah dan ibu percaya dengan ucapan Aretha." Batin Alvarendra menoleh ke arah Pak Arman dan Bu Salma."Kalian sedang tidak ada masalah, 'kan?" Tanya Pak Arman menatap ke arah Alvarendra dan Aretha secara bergantian."Kami baik-baik saja, ayah dan ibu nggak perlu khawatir. Iya 'kan Sayang?" Alvarendra menoleh ke arah Aretha meminta dukungan darinya."Iya." Aretha tersenyum ke arah Pak Arman dan Bu Salma."Alvarendra, Ayah dengar FR GROUP akan mengakuisisi HR Group apakah itu benar?" Tanya Pak Arman menatap ke arah Alvarendra, menuntut jawaban darinya."Iya benar Yah, saat ini FR GROUP sudah mendapatkan 75 % saham HR Group." Jawab Alvarendra tegas."Jadi FR GROUP akan mengakuisisi HR Group, tapi

  • Skandal Suamiku    30. Cerai?

    "Setelah masalah akuisisi HR Group selesai aku akan membahas hubunganku dengan Aretha.""Kamu akan menceraikannya? Jangan terlalu sadis bagaimanapun juga dia sudah menemanimu selama dua tahun, bahkan harus kehilangan masa mudanya karena menikah denganmu." Ujar Alan mengingatkan, menatap ke arah Alvarendra menuntut jawaban darinya."...." Alvarendra hanya diam mengangguk ragu."Kamu yakin akan bercerai dengan Aretha?" Alan kembali bertanya kepada Alvarendra."Apa aku yakin, kenapa tiba-tiba merasa ragu?" Batin Alvarendra merasa heran dengan dirinya sendiri."Jangan pasang tampang terpaksa seperti itu, pikirkan dulu dengan baik! Aku pamit mau kembali ke rumah sakit." Alan beranjak dari duduknya."Ya." Alvarendra menoleh ke arah Alan yang berjalan keluar dari apartemennya.Alvarendra kembali masuk ke dalam kamar terlihat Aretha masih duduk di atas ranjang, sedangkan bubur ayamnya sama sekali belum disentuh olehnya. Dia berjalan menghampiri Aretha lalu duduk di sampingnya."Sayang, kenapa

DMCA.com Protection Status