Satu Malam dengan Bos Baruku

Satu Malam dengan Bos Baruku

Oleh:  purplepen  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
5Bab
20Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Berencana memberikan kejutan untuk kekasihnya, Emily malah mendapati sang kekasih sedang berhubungan intim dengan selingkuhannya di hotel. Ingin membalas perbuatan kekasihnya itu, Emily meminta pria asing untuk menghabiskan malam panas bersamanya. Hanya satu malam. Namun, siapa sangka, Emily kembali dipertemukan dengan pria asing itu sebagai pria pilihan mendiang ibunya dalam sebuah wasiat, dan sekaligus boss baru di tempat Emily bekerja. Gila! Emily sudah melakukan hubungan panas satu malam dengannya. Apa yang harus Emily lakukan? Apakah status mereka hanya sebatas hubungan satu malam? Atau … hubungan mereka akan berlanjut sesuai wasiat mendiang ibunya?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Sunita
Keren ih ga pernah gagal kak put ...
2024-11-15 13:02:39
0
5 Bab

Aku Ingin Menghabiskan Malam Denganmu

“Kau sangat manis, Alice.”“Kau juga, Sayang. Aku benar-benar sangat beruntung, di hari ulang tahunmu ini, akulah orang pertama yang datang memberikan kejutan spesial untukmu.”“Hemmmm … kau benar-benar sangat legit, seperti cake yang kau bawakan untukku tadi.”“Lebih kencang, Jorrell.”Obrolan romantis dan suara kenikmatan dunia itu sejak tadi menyapa gendang telinga seorang Emily, gadis berambut panjang sepinggang dengan bola mata kecoklatan saat ia tiba, dan harus berhenti tepat di depan pintu kamar hotel milik kekasihnya, Jorell.Siapa sangkah, Emily yang sudah mempersiapkan segala embel-embel untuk surprise ulang tahun Jorell, kekasihnya, yang sudah dipacari selama 2 tahun lamanya harus berakhir dengan kekecewaan seperti di hadapannya kini. Ya, Emily dengan jelas melihat apa yang sedang Jorell lakukan sampai detik itu. Gerakan serta segala jenis suara dari dalam sana, pun Emily ingat betul. Tampak api amarah mulai menyala-nyala. Matanya membesar. Dada mula kembang kempis sepert
Baca selengkapnya

One Night Stand

"Aku ingin menghabiskan malam ini denganmu.”Spontan saja, pria bernama Harry sedikit menjauh. Raut wajah kaget tercetak jelas di sana. Bagaimana mungkin dua orang asing harus menghabiskan malam bersama. Mereka tidak saling mengenal, itu poin pentingnya.“Menghabiskan malam denganmu? Memangnya, kau pikir siapa kau ini, Nona?”Emily terdiam sejenak sebelum berkata, “Apa kau keberatan? Aku ingin menghabiskan malam panas denganmu. Tidakkah itu sangat jelas kukatakan?”Pria asing itu memasang wajah bingung, setelah tahu permintaan Emily. Harapan besar juga terpancar jelas di kedua bola mata Emily. “Aku terlalu sibuk untuk melakukan hal itu,” jawab Harry santai, kini kedua tangannya bersedekap di atas bidang dada tegapnya. “Coba beritahu apa yang bisa kau janjikan padaku hingga aku mau melakukannya denganmu, Nona.”Bukankah itu sebuah tawar menawar?Emily kemudian berpikir. Apa yang harus diberikan agar pria asing itu mau memenuhi keinginannya malam ini. Emily tidak bisa kehilangan kesemp
Baca selengkapnya

Apa Dia Kekasih Barumu?

"Saya akan kesana sekarang, Paman.” Emily mendapati panggilan penting ketika pagi menuju siang itu, setelah ia sadar akan dirinya yang terbaring di samping tubuh kekar pria asing yang bahkan ia tak tahu namanya itu. Meringis sakit pada beberapa bagian tubuh, sebab adegan penuh adegan yang diberikan Harry padanya meninggalkan bekas yang cukup tak tertahan rasanya. Benar saja, Emily mengacungkan jempol akan keterampilan Harry dalam memuaskannya. Apalagi … bagi Emily yang kurang pergaulan seperti yang dikatakan oleh Jorell, tentulah membuatnya kaget akan kenikmatan sesaat itu. Namun, ia rasanya sangat malu dan tak punya muka untuk menantikan Harry terbangun dari tidurnya yang lelap. Sebaiknya, Emily memang lebih baik kabur diam-diam menuju mall yang juga ada di hotel untuk membeli pakaian ganti. Mendapati panggilan penting dari perusahaan tempatnya bekerja di hari weekend, tentulah hal yang harus digaris bawahi, sebab yang membuat panggilan tersebut adalah orang terpenting di peru
Baca selengkapnya

Apa Kau Serius Menikah Denganku?

“Kekasih baru?” ucap Emily sangat kecil, sehingga tak ada yang mendengarnya.“Apa maksudmu, Harry? Bagaimana bisa … kau menuduh ku memiliki kekasih seperti Emily? Kau mabuk? Apa kau sudah gila? Yang benar saja kau ini. Kau-lah yang seharusnya memiliki kekasih seperti Emily,” celetuknya panjang lebar seolah tidak terima oleh tuduhan putranya.Kendrick ikut terkejut akan pikiran sang putra tunggal, pewaris kekayaannya itu. Bagaimana bisa, dia mengatakan Emily itu kekasihnya sementara Harry tahu betul, bagaimana dia kehilangan istri sekaligus ibunya yang tak pernah bisa Kendrick lupakan.Mendengar perkataan sang Papa, Harry hanya biasa saja. Tidak seperti Emily yang sudah mati ketakutan kini.“Emily … ini putraku, Harry,” Kendrick memperkenalkan. “Aku sudah memberitahukan padamu waktu itu, bukan? Dia baru saja pulang dari luar negeri. Kedepannya,dia akan ikut bekerja di perusahaan ku.”“A-ah, iya, Paman,” jawab Emily singkat seraya terbata-bata. Bola matanya melirik sekilas ke arah Harry
Baca selengkapnya

Keputusan Yang Benar

Pertanyaan itu sangat serius, bukan?Emily tak mampu berkata-kata. Masih memandang penuh Harry, pria itu berbeda kini. Sangat bersahabat lebih lembut dari sebelumnya.“Hey,” panggil Harry, membuat lamunan Emily buyar. “Hah, ma-maaf, Harry.”“Tidak masalah. Aku yakin, kau sama kagetnya denganku. Aku tidak percaya akan bertemu lagi dengan gadis yang memintaku tidur dengannya. Jujur, ini kali pertama untukmu, bukan?”Pertanyaan Harry membuat Emily tertangkap basah. Tentulah Harry tahu betul, bagaimana dia bersusah payah untuk memasuki tempat yang tak pernah disinggahi lelaki manapun. Emily gadis baik-baik, pikirnya.“Dan terakhir … gadis itu memberikanku selembar uang merah sebagai bayaran akan permintaannya dan meninggalkanku begitu saja,” sindir Harry, ingin melihat reaksi Emily.“Bu-bukan maksudku untuk membayarmu selembar itu,” jawab Emily malu. Wajah Emily merona sudah. “Aku tidak membawa uang lebih. Sungguh.”Polos sekali Emily bagi Harry. Pantas saja, gadis sebaik Emily bisa dise
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status